Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Pengertian Penyakit Menular

Penyakit menular adalah kelainan kesehatan yang disebabkan oleh


orgnaisme lain, karena itulah menyebut serangan penyakit menular sebagai
infeksi. tetapi biasanya organisme-organisme tersebut tidak berbahaya, Bahkan
membantu sistem di dalam tubuh.Hanya saja, dalam kondisi tertentu, beberapa
organisme malah menyebabkan penyakit. Dan beberapa jenis penyakit bisa
ditularkan dari satu orang ke orang lain. Ada pula jenis yang ditularkan dari
serangga atau hewan lain. Jika sampai Anda tertular, Anda juga berpotensi
menyebarkannya ke lebih banyak orang. Bisa melalui makanan atau minuman
yang sudah terkontaminasi, hingga kontak langsung dengan orang lain. Apa pun
skalanya, baik besar maupun kecil, penyebaran penyakit menular bisa berdampak
buruk bagi masyarakat. Tak jarang, pada kasus tertentu, infeksi penyakit menular
juga bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian. 

B. Cara Penularan Penyakit


Berikut ini adalah berbagai cara penularan penyakit yang wajib Anda ketahui
agar tahu cara menanggulanginya:
1. Penularan langsung
Cara penularan penyakit ini membutuhkan kontak fisik langsung dengan
orang yang terinfeksi atau mikroorganisme penyebab.
1) Dari orang yang terinfeksi. Anda berisiko tertular penyakit jika
melakukan kontak fisik dengan penderita, misalnya melalui sentuhan,
berciuman, atau berhubungan seksual. Contoh penyakit: HIV/AIDS, sifilis,
gonore, hepatitis, dan infeksi menular seksual lainnya.
2) Dari Ibu ke bayi. Penularan dapat terjadi saat kehamilan, proses
persalinan, atau menyusui.
3) Dari hewan ke manusia, penularan terjadi ketika Anda tergigit oleh
hewan tersebut, menyentuh kotoran/urine hewan, ataupun mengonsumsi
daging hewan yang belum matang sempurna. Contoh penyakit dari hewan
yang rentan menular dengan kontak langsung, yaitu toksoplasmosis,
penyakit pes, leptospirosis, dan rabies.
2. Penularan tidak langsung
Terjadi ketika Anda menyentuh benda yang terkontaminasi virus atau
bakteri, mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi (contoh
penyakit: keracunan makanan, antraks, flu babi, flu burung), ataupun digigit
oleh serangga (misalnya demam berdarah, chikungunya, kaki gajah, virus
Zika).
3. Melalui air
Penyakit yang ditularkan melalui air disebabkan oleh berbagai
mikroorganisme, yaitu biotoksin, dan kontaminan beracun. Gejala penularan
penyakit meliputi diare, muntah, masalah kulit, gangguan pernapasan, dan
gangguan mata atau telinga. Contoh penyakitnya adalah kolera,
schistosomiasis, dan masalah pencernaan lainnya.
4. Melalui droplet
Droplet adalah percikan air ludah atau lendir yang dihasilkan ketika
seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Penyakit yang menular melalui
droplet, diantaranya campak, SARS, dan COVID-19. Untuk mencegah
penularannya, Anda bisa menggunakan alat pelindung diri (seperti masker
dan kacamata) dan jaga jarak aman minimal 1 meter dari orang di sekitar
(physical distancing).
5. Melalui udara (airborne disease)
Penularan ini terjadi melalui percikan air ludah atau lendir yang
berukuran sangat kecil dan bisa bertahan di udara untuk waktu yang lama
(beberapa menit hingga jam). Cara penularan ini memungkinkan organisme
untuk masuk ke saluran pernapasan atas dan bawah. Maka itu, salah satu cara
terbaik untuk mencegah penularan penyakit melalui udara adalah dengan
menjaga jarak aman setidaknya 1-2 meter dari orang sekitar.
Contoh penyakit yang menular melalui udara antara lain tuberkulosis
(TBC), cacar air, dan campak. Sebuah temuan awal dari beberapa peneliti
menyebutkan bahwa ada kemungkinan COVID-19 dapat menular melalui
udara. Jika temuan tersebut benar, maka diperlukan perubahan protokol
kesehatan yang saat ini berlaku.
6. Melalui tinja
Contoh penyakit dari penularan melalui feses adalah tipes dan hepatitis
A. Penyebaran penyakit melalui tinja dapat terjadi melalui tiga cara, yakni:
1) Langsung, misalnya dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang
terkontaminasi
2) Tidak langsung, misalnya melalui media air, tanah, dan serangga
3) Kontaminasi pada bagian tubuh (misalnya, tangan)
Penularan penyakit melalui tinja dapat dicegah dengan memasak air dan
minuman sampai matang, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (terutama
sebelum makan, saat menyiapkan makanan, setelah dari toilet), serta
membersihkan permukaan benda yang sering disentuh (misalnya, gagang
pintu).
7. Melalui vector
Vektor adalah hewan yang mampu menularkan penyakit, seperti
nyamuk, lalat, tungau, kutu, tikus, dan anjing. Penularan penyakit bisa terjadi
saat vektor menggigit manusia atau mengonsumsi makanan/minuman yang
terkontaminasi kotoran/urine vektor tersebut. Penyakit yang menular melalui
vektor, meliputi disentri, kolera, demam tifoid, dan paratifoid.

C. Penanggulangan Penyakit Menular


Penanggulangan Penyakit Menular adalah upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif yang ditujukan untuk menurunkan
dan menghilangkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi
penularan, serta penyebaran penyakit agar tidak meluas antar daerah maupun
antar negara serta berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa/wabah.

1. Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan dilakukan melalui


beberpa kegiatan :
a. promosi kesehatan
b. surveilans kesehatan
c. penemuan kasus;
d. penanganan kasus;
e. pemberian kekebalan (imunisasi)
f. pemberian obat pencegahan secara massal;

2. Perilaku Hidup Bersih dan sehat(PHBS) paling sedikit berupa:


a. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS);
b. pemberantasan jentik nyamuk;
c. menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga;
d. mengkonsumsi makanan Gizi Seimbang;
e. melakukan Aktivitas Fisik setiap hari;
f. menggunakan jamban sehat;
g. menjaga dan memperhatikan kesehatan reproduksi; dan
h. mengupayakan kondisi lingkungan yang sehat.

3. Mengurangi Kontak
Pencegahan penyakit menular dapat diupayakan melalui perilaku mengurangi
kontak; yaitu mengurangi kontak dengan orang yang sakit dan mengurangi
kontak dengan binatang pembawa penyakit. Perilaku mengurangi kontak
anatara lain : mengenakan masker, menjaga jarak, dan tidak mengunjungi
tempat yang sedang terdapat seb wabah.
4. Pengendalian faktor risiko
ditujukan untuk memutus rantai penularan dengan cara: perbaikan
kualitas media lingkungan; pengendalian vektor dan binatang pembawa
penyakit; rekayasa lingkungan. Sedangkan pemberian vaksin untuk
mencegah dan menangkal terjadinya penyakit tertentu. Suatu cara untuk
meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen, sehingga jika
terpapar olen antigen yang sama tidak terjadi infeksi.
5. Pencegahan dengan vaksin
Relatif lebih baik; namun proses pembuatan vaksin sejak munculnya
penularan atau infeksi; cukup lama dan punya perjalanan panjang dengan
berbagai tahapan. Pembuatan vaksin selain memakan waktu yang lama juga
memerlukan biaya tinggi, dimulai dengan identifikasi virus atau
mikroorganisme, pembuatan, percobaan pada hewan, percobaan pada
manusia, sampai dinyatakan aman untuk digunakan sebagai vaksin.
D. Gejala Penyakit Menular
Setiap infeksi mikroorganisme memiliki gejala dan ciri yang khusus. Hanya
saja, ada beberapa gejala umum yang bakal terlihat saat seseorang terinfeksi
mikroorganisme -baik bakteri, jamur, virus, atau parasit. 
Gejala penyakit menular yang umum antara lain:
1. Demam
2. Diare
3. Mudah lelah
4. Nyeri sendi
5. Batuk 
6. Hidung tersumbat

Sementara itu, penularan dari jenis tertentu menyebabkan gejala yang


lebih parah. Contohnya adalah infeksi Shigella yang menyerang saluran
pencernaan. Gejalanya meliputi:
1. BAB berdarah
2. Mual dan muntah
3. Demam tinggi
4. Dehidrasi
5. Syok
E. Jenis Penyakit Menular
Sebenarnya, ada banyak sekali jenis penyakit menular. Tapi, yang umum
kita temui di Indonesia hanya beberapa jenis saja. Antara lain:
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
2. Diare
3. Tuberkulosis (TB)
4. Demam Berdarah Dengue
5. Cacingan
6. Penyakit Kulit seperti kudis, kurap, dan kusta
7. Malaria
8. Difteri
9. Influenza
10. Muntaber
11. Tifus
12. Campak
13. Pneumonia
14. Hepatitis
15. Penyakit PES (Pesteurellosis) atau yang biasanya disebabkan Kutu Tikus
16. Polio
17. Rabies
 

Anda mungkin juga menyukai