Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGOLAHAN SAMPAH PEMUKIMAN

DISUSUN OLEH:

MOH ADRI FEBRIANSYAH

PO7103121006

DI SUSUN OLEH:
ANINDITHA.S.SAENG
PO703121016

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-III SANITASI
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobilalamin segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Puji
dengan Ridho dan izin-Nya kepada kami sehingga Saya dapat menyelesaikan Makalah
Kewirausahaan dengan tepat waktu Makalah ini  berjudul “Makalah pengelolaan sampah
permuiman”. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
apa saja yang ada dalam Makalah Pengelolaan Sampah tersebut.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Dan dengan makalah ini semoga bisa kita ambil pelajaran untuk kita terapkan
dalam kehidupan kita yang sebenarnya

Palu, 1 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
C. Tujuan............................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengolahan sampah pemukiman...................................................................... 4
B. Dampak sampah pemukiman............................................................................ 5
C. Cara pengolahan sampah pemukiman.............................................................. 6
D. System Pengelolaan Sampah Permukiman....................................................... 6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan....................................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengolahan sampah adalah pengumpulan pengangkutan,pemrosesan,daur
ulang,atau pembuangan dari material sampah. Penanganan sampah meliputi
pemilahan sampah sesuai jenis,jumlah,dan/atau sifatnya pengolahan sampah
ketempat pengolahan residu.pengangkutan sampah dari tempat pengolahan
residu residu ke TPA.pengolahan sampah dalam bentuk mengubah
karakteristik,komposisi, dan jumlah sampah dan pemrosesan akhir dalam
bentuk pengambilan sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke
media lingkungan secara aman.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib membiayai
penyelenggaraan pengelolaan sampah, pembiayaan tersebut berasal dari
APBN dan APBD. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara sendiri-
sendiri atau bersama-sama dapat memberikan kompensasi kepada masyarakat
sebagai akibat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penanganan
sampah di tempat pemrosesan akhir sampah. Kompensasi yang dimaksud
berupa relokasi, pemulihan lingkungan, biaya kesehatan, pengobatan, dan
kompensasi dalam bentuk lain.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Pengolahan sampah pemukiman?
b. Apa saja dampak ditimbulkan oleh sampah pemukiman?
c. Apa saja cara pengolahan sampah pemukiman?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara pemgolahan sampah dipemukiman
b. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh sampah pemukiman
c. Untuk mengetahui cara pengolahan sampah pemukiman
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengolahan sampah pemukiman
Sampah pemukiman adalah sampah yang dihasilakn oleh rumah tangga,
perkantoran, dan juga fasilitas public sampah pemukiman terdiri dari 2 yaitu
sampah organic dan sampah anorganik. Sampah organik adalah barang yang
sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik atau pemakai sebelumnya.
Sampah organik masih bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar.
Sampah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai
menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan
kompos). kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti
dedaunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis.
Proses pelapukannya sampah organik dapat dipercepat oleh bantuan manusia.
Kemudia sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang.sampah anorganik juga dihasilkan dari sumber
daya alam dan sulit diuraikan oleh alam contohnya botol plastik , tas
plastik ,dan kaleng.
Sampah pemukiman sering kali kita temui di lingkungan
masyarakat.sampah mulanya terlihat biasa berserakan di sekitar kita. Namun
sampah tersebut memberikan dampak yang besar. Seperti sarang penyakit,
banjir, dan tanah longsor.Sampah yang dibiarkan menumpuk akan
mendatangkan bau yang tidak sedap sehingga akan mencemari udara yang
nantinya akan mendatangkan penyakit seperti muntaber, dan DBD. Selain itu
sampah juga dapat mendatangkan bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Sampah yang dibuang ke sungai secara terus-menerus, akan membuat air
sungai menjadi sulit mengalir, dan lama-kelamaan air sungai meluap.Apabila
banjir, tentu saja akan menyulitkan kita untuk beraktivitas dan bekerja. Selain
itu, banjir yang sangat besar dapat menyebabkan tanah longsor.
B. Dampak penumpukan sampah pemukiman
Dampak membuang sampah sembarangan akan merusak pemandangan,
mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan banjir level rendah
sampai yang tinggi, mendatangkan berbagai penyakit dan dapat mencemari
lingkungan. Sampah sampah itu harusnya dibuang ketempat sampah yang
nantinya akan diangkut oleh petugas pegangkut sampah yang akan dibawa ke
TPA (tempat pembuangan akhir).sampah yang ada di TPA nantinya diolah,
atau dihancurkan dibentuk kembali menjadi bahan yang berguna.
Pengendalian sampah yang paling sederhana dan efektif adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk tidak merusak
lingkungan dengan sampah. Mulailah tanamkan niat, bahwa, Aku harus
membuang sampah pada tempatnya. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial
budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan.
Membuang sampah sembarangan tidak hanya menganggu pemandangan
estetika tetapi juga kebiasaan menimbun sampah ternyata juga memberikan
dampak buruk bagi diri kita sendiri. Apalagi jika sampah yang dihasilkan
adalah jenis sampah anorganik atau yang tidak bisa terurai, tentu sampah jenis
ini akan mencemari lingkungan sekitar.kemudian membuang sampah ditanah
dapat menyebabkan polusi tanah. Pencemaran tanah merupakan salah satu
dampak buruk dari membuang sampah sembarangan. Sampah terdiri dari
beberapa bahan seperti kaca, logam, bahan organik dan juga dapat
mengandung bahan berbahaya. Hal itu disebabkan oleh adanya partikel
mikroplastik, logam berat (misalnya kadmium dan timbal), serta bifenil
poliklorinasi yang terlepas dan mencemari udara. Selain berbagai polusi
tersebut, masalah sampah plastik juga sering memperparah pemanasan global
dan perubahan iklim di seluruh dunia.
Kemudian ada juga dampak sampah terhadap keadaan sosial dan ekonomi
yaitu dengan pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk
lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, misalnya bau yang
tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-
mana.
C. Cara Pengolahan sampah pemukiman
Pengolahan sampah pemukiman berupa plastik dan masih banyak lainya
cara mengurangi sampah plastik adalah dengan membawa tas belanja
sendiri,membawa kotak makanan sendiri, mengurangi penggunaan tisu basah,
menggunakan produk yang dikemas dengan beling kaca atau karton,
membawa botol minum sendiri, tidak lagi menggunakan sedotan plastik untuk
minuman, melakukan daur ulang sampah plastik. Pengolahan sampah rumah
tangga tidak harus selalu dilakukan dengan mesin-mesin berteknologi
canggih. Anda pun bisa turut mengolah sampah sendiri dengan cara yang
sederhana. Sampah rumah tangga bisa diolah menjadi pupuk kompos atau
barang-barang daur ulang lainnya yang bermanfaat. Cara pengolahan sampah
mandiri bisa dilakukan dengan menyisihkan sampah organik untuk diolah
menjadi pupuk. Jenis pupuk yang diolah dari sampah organik adalah pupuk
kompos yang bisa dipakai untuk menyuburkan tanaman. Perlu kita ketahui,
pupuk kompos dari sampah organik ini memiliki aroma yang menyengat. Jika
tidak tahan dengan aromanya sebaiknya olah dan berikan kepada kerabat yang
berjualan tanaman atau hobi berkebun.
Bagi kita yang awam pasti kurang memahami arti dari Ecobrick. Ini
merupakan botol plastik yang diisi dengan limbah non-biological untuk
membuat blok bangunan yang nantinya bisa dipakai kembali. Ecobrick
merupakan cara terbaik mengolah limbah plastik agar tidak berujung pada
tempat pembuangan akhir. Dengan membuat ecobrick, Anda telah melakukan
usaha mencegah sampah-sampah di dalam botol plastik melepaskan CO2 dan
meningkatkan pemanasan global. Ecobrick ini bisa dimanfaatkan untuk
membuat furnitur modular, perabotan indoor, dinding struktur, dan masih
banyak lagi. Kemudian ada juga Prinsip 3R terdiri dari Reuse (penggunaan
kembali), Reduce (mengurangi), dan Recycle (mendaur ulang). 3R merupakan
perpanjangan tangan dari pemisahan sampah sesuai jenisnya. Sebagai contoh,
prinsip 3R ini dapat dijalankan dengan cara menggunakan plastik botol air
mineral untuk digunakan kembali sebagai vas bunga atau hiasan dinding.
Intinya, prinsip 3R ini juga mengurangi berakhirnya sampah plastik yang sulit
terurai di tempat pembuangan akhir.
Ada banyak cara untuk mengolah sampah rumah tangga secara pribadi,
salah satunya dengan menggagas ide bank sampah. Sebagaimana yang kita
ketahui, bank sampah adalah tempat pengumpulan sampah plastik yang
hendak didaur ulang kembali. Keuntungan dari bank sampah tidak hanya
diperoleh oleh penggagas bank sampahnya sendiri, tapi juga bagi nasabah
yang menyetorkan sampah plastiknya. Nasabah juga akan memperoleh uang
ketika menyetorkan sampah-sampahnya ke bank sampah ini.
D. System Pengelolaan Sampah Permukiman

WASTE GENERATION

(Timbulan Sampah)

STORAGE

(Penyimpanan Sementara)

COLLECTION

DISPOSAL
1. Timbulan Sampah (Waste Generation)
Timbulan sampah adalah jumlah sampah yang dihasilkan oleh
masyarakat setiap hari. Ini bisa berasa dari rumah tangga, industry, atau
aktivitas komersial. Sumber sampah permukiman adalah setiap aktivitas
atau kegiatan yang menghasilkan sampah dalam lingkungan permukiman.

2. Penyimpanan Sementara (Storage)


Sampah permukiman disimpan sementara sebelum dikumpulkan
dan diolah. Bertujuan untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan higienis
serta memudahkan proses pengumpulan sampah.

Penyimpanan sementara ini biasanya dilakukan dengan


menggunakan tong sampah yang ditempatkan disetiap rumah tangga atau
di area public. Tong sampah harus memenuhi standar dan persyaratan
yang berlaku meliputi :

a) Kapasitas
Tong sampah harus memiliki kapasitas yang memadai untuk menampung
sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga atau lingkungan tertentu.

b) Kedap Air
Tong sampah harus memiliki sifat kedap air untuk mencegah sampah dari
terkena air hujan atau air lain, mengurangi bau dan mempercepat proses
pembusukan.

c) Mudah dibersihkan
Tong sampah harus mudah dibersihkan dan dikelola, meminimalkan risiko
pencemaran lingkungan dan Kesehatan.
d) Material
Material yang digunakan untuk membuat tong sampah harus aman dan
ramah lingkungan. Beberapa material seperti plastic dan logam dapat
mempengaruhi kualitas air dan tanah.

e) Dapat ditutup
Tong sampah harus memiliki tutup yang dapat ditutup untuk mencegah
pencemaran lingkungan dan membantu mengurangi bau.

f) Tersedia Pengangkut Sampah


Tong sampah harus ditempatkan diarea yang mudah di akses oleh
pengangkut sampah dan memiliki fasilitas yang memadai untuk memuat
sampah ke dalam truk.
3. Collection
Proses pengumpulan sampah dari rumah tangga dan lingkungan
permukiman. Proses ini melibatkan pengumpulan sampah dari rumah
tangga menggunakan truk sampah dan memindahkannya ke fasilitas
pemrosesan dan pembuangan akhir .

Truk pengangkut sampah akan mengumpulkan sampah dari tong


sampah atau tempat penyimpanan sampah lainnya dan membawanya ke
tempat pemrosesan sampah.

4. Disposal
Proses pembuangan akhir sampah dari rumah tangga dan
lingkungan permukiman. Proses disposal dapat melibatkan pemrosesan
sampah di fasilitas pemrosesan sampah, seperti pembuangan sampah ke
TPA (Tempat Pembuangan Akhir), daur ulang dan pengolahan biologis.
Disposal harus dilakukan dengan benar dan memperhatikan prinsip
3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) untuk memastikan bahwa sampah
dikelola dengan cara yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Prinsip 3R adalah :

a) Reduce (Mengurangi)
Usaha untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuat dengan cara
meminimalkan pemakaian bahan-bahan yang dapat menjadi sampah.
membeli barang dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan,
menghindari barang dengan bahan yang sia-sia atau tidak dapat didaur
ulang, menggunakan produk yang bisa digunakan berulang kali seperti
botol air daur ulang.
b) Reuse (Menggunakan Ulang)
Usaha untuk menggunakan bahan-bahan yang seharusnya menjadi
sampah untuk tujuan lain. Contoh bisa dilakukan dengan cara memakai
botol air mineral beberapa kali, memakai tas belanja ulang, dan
menggunakan produk yang dapat digunakan ulang.

c) Recycle (Didaur Ulang)


Usaha untuk memproses bahan-bahan yang seharusnya menjadi sampah
menjadi bahan baku yang dapat digunakan Kembali. Suatu proses
pengolahan sampah yang membuat bahan-bahan tersebut menjadi
bahan yang baru dan dapat digunakan lagi. Proses ini melibatkan
pemilahan, pembersihan, dan pengolahan ulang bahan-bahan tersebut
sehingga dapat digunakan Kembali
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menjaga lingkungan dari sampah, dan menjaga bumi dari sampah intinya buang sampah
pada tempatnya tidak akan menyebabkan banjir, dan lingkungan bersih dari sampah dan
terhindar dari penyakit.
Reduce,Reuse, dan Recycle adalah prinsip dasar dalam pengelolaan sampah yang
memfokuskan pada usaha untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang dan
meningkatkan efisiensi dalam pemakaian sumber daya.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas yang dimana kita sebagai masyarakat di Indonesia harus
selalu menjaga lingkungan kita agar terbebas dari sampah.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI Nomor 3242:2008 Tentang Pengelolaan Sampah di
Permukiman

Nuraini, Anggi. 2018. “Pemanfaatan Sampah Menjadi Berkah”. Fakultas Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya: Surabaya

Republik Indonesia. 2009. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008. Tentang pengolahan
sampah

Anda mungkin juga menyukai