Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat limpahan rahmat dan
kasih karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Solusi Sampah pada Kehidupan Sekitar” ini kami susun untuk
memenuhi tugas.
Tentu suksesnya hasil makalah ini berkat bimbingan dari semua pihak yang membantu kami
selama pembuatan makalah ini. Dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kami karuniaNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua kami yang senantiasa memberi kami doa dan dukungan.
3. Bapak/ibu dosen selaku pembimbing kami pada mata kuliah .
4. Teman-teman serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Penyusun menyadari, bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga kedepannya
bisa lebih baik lagi.
Semoga bimbingan dan kebaikan yang telah diberikan kepada kami akan mendapatkan ridho dari
Tuhan Yesus Kristus. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami semua dan
umumnya bagi teman-teman yang membutuhkan.

Long Pahangai, Juli 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…….……………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang……………………………………………………….1
B.     Rumusan Masalah…………………………………….....…………...1
C.     Tujuan ………………………………………...……………………..2
D.    Metode Pengumpulan Data...…………………………….………….2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sampah………..…………..……………….......................3
B.     Jenis-jenis Sampah..…………………….......…...………………..….3
C.     Paradigma Masyarakat Tentang Sampah…..……….………………..6
D.    Bahaya Sampah Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan…………...7
E.     Tindakan yang dapat dilakukan untuk menganggulangi sampah.......9
BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN……………….……………………………………14
B.     SARAN……………………...……………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Sampah adalah hal yang tidak asing lagi bagi kita. Setiap harinya kita bersentuhan
dengan sampah. Sampah ialah material yang sudah tidak diinginkan. Sampah yang kita
hasilkan sangatlah bermacam-macam. Jenis sampah berdasarkan sumbernya yakni sampah
alam,sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah
pertambangan. Berdasarkan sifatnya yakni sampah organik dan sampah anorganik.
Di kota-kota besar sampah sudah menjamur di mana-mana dan hal ini sudah menjadi
pemandangan yang biasa. Tumpukan-tumpukan sampah tak diurus dan dibiarkan begitu
saja. Bahkan, tidak sedikit pula masyarakat yang tinggal di perumahan kumuh. Kurangnya
kepedulian masyarakat akan kebersihan lingkungan pastilah memberikan dampak negatif
yang besar pengaruhnya. Pertanyaannnya, apakah masyarakat tidak mengetahui bahwa
berawal dari sampah itu akan menimbulkan ancaman yang besar yang mana bisa
mempengaruhi keberlangsungan hidup mereka.
Untuk menjawab permasalahan di atas maka makalah ini akan membahas mengenai
bahaya dari sampah, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya yang membutuhkan.

B.     Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka pokok
permasalahannya adalah:
1. Bagaimana tanggapan dari masyarakat tentang sampah?
2. Apa saja dampak negatif dari sampah terhadap kesehatan manusia, lingkungan hidup dan
sosial ekonomi ?
3. Tindakan apa sajakah yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah sampah?
C.    Tujuan
Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan di atas, maka makalah ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui tanggapan masyarakat tentang sampah.
2. Mengetahui dampak sampah terhadap kesehatan manusia,lingkungan hidup dan sosial
ekonomi.
3. Tindakan yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah sampah.

D.    Metode Pengumpulan Data


Dalam penulisan makalah ini, penulis munggunakan metode observasi. Yaitu, dengan
menganalisa dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung, ataupun dengan artikel-
artikel yang tersebar luas di internet sebagai referensi.
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Sampah


Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam te rsebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

B.       Jenis-jenis Sampah


1. Berdasarkan sumbernya meliputi (1) Sampah alam, (2) Sampah manusia, (3) Sampah
konsumsi, (4) Sampah nuklir, (5) Sampah industri, dan (6) Sampah pertambangan.
2. Berdasarkan sifatnya
a.       Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan
sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
b.      Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini
dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.
Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol
dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;

3. Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.
Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
a.       Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-
lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi
menjadi:
1)      Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik
aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2)      Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi
lagi menjadi:
a)      Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara
ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
b)      Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah
kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
b.      Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali
dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
(1)     Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang
berbahaya.
(2)     Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian.
Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam
dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi
biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah
yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan
misalnya membuang ke selokan.
c.       Sampah Alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang
alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan
liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.
d.      Sampah Manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap
hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya
serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit
yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia
adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang
higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa
(plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir
tanpa air.
e.       Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah
yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh
lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
f.       Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh
karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk
melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut
(walau jarang namun kadang masih dilakukan).

C.      Paradigma Masyarakat Tentang Sampah

Masalah sampah tidak hanya sekedar bagaimana mengolah atau mengelola sampah saja,
tetapi juga terkait dengan masalah budaya/sosiologi masyarakat. Masyarakat Indonesia
umumnya tidak peduli tentang sampah, suka buang sampah sembarangan, dan cenderung
mementingkan diri sendiri. Paradigma yang salah ini mungkin merupakan salah satu penyebab
kenapa banyak program tentang sampah yang tidak berhasil. Merubah paradigma masyarakat
tentang sampah menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari upaya-upaya penanganan
sampah secara terpadu.
Contoh sederhana saja. Di sebuah lahan terdapat patok dengan pengumuman yang sangat
mencolok: DILARANG BUANG SAMPAH DI SINI. Pada kenyataannya masih banyak orang
yang membuang sampah di tempat itu. Atau larangan-larangan senada lainnya, seperti:
DILARANG MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI, BUANGLAH SAMPAH PADA
TEMPATNYA, YANG BUANG SAMPAH DI SINI SETAN. Pengumuman-pengumuman itu
seperti hanya sebuah tempelan kosong tanpa arti, seperti macan tak punya gigi, tidak ada orang
yang memperhatikan atau mematuhi larangan tersebut. Contoh lain, pemerintah atau lembaga-
lembaga lain sudah cukup lama menyediakan tiga tempat sampah yang berbeda. Satu tempat
sampah untuk limbah plastik atau logam, satu tempat sampah untuk limbah kertas, dan satu lagi
tempat sampah untuk limbah organik. Tulisannya dibuat besar sekali, warnanya menyolok, dan
masih terbaca dengan jelas dari jarak yang cukup jauh. Warnanya pun dibuat berbeda-beda.
Masalahnya sekarang, apakah warga atau masyarakat sudah membuat sampah sesuai dengan
tempatnya. Jawabannya adalah tidak. Mereka membuang sampah semaunya sendiri tampa
memperhatikan tulisan-tulisan tersebut.
Pemerintah juga sudah mencoba membuat peraturan daerah tentang sampah yang akan
menghukum orang yang membuang sampah sembarangan. Salah satunya denda Rp 50.000,00
untuk orang yang ketahuan membuang sampah sembarangan. Apakah peraturan daerah ini
pernah diberlakukan? Sudahkan ada orang yang didenda karena membuang sampah
sembarangan? Jawabannya kita sudah tahu semuanya. Peraturan ini cuma sekedar tulisan di atas
kertas.

D.      Bahaya Sampah Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan

Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga
sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan
perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun
seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit. 
1.      Dampak Sampah Bagi Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai
binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan sampah adalah sebagai berikut:

(1)   Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya
kurang memadai.
(2)   Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
(3)   Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam
pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
(4)   Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan
yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin.
Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit
kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
(5)   Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat
mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah
yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

2.      Dampak Sampah Terhadap Lingkungan


Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke
dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Sampah juga penyebab banjir,
karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang
terparah merusak turbin waduk.

3.      Dampak Sampah terhadap keadaan social dan ekonomi


(1)   Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan
bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran
dimana-mana.
(2)   Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
(3)   Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk
mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya
produktivitas).
(4) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan
dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.

(5) Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti
tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang
atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan
jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

E . Tindakan Yang Dapat Dilakukan Untuk Menanggulangi Sampah

1.      Reduce (Mengurangi Sampah)


(1) Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang
belanja.
(2) Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap
kali habis.
(3) Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada
membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama.
2.      Re-use (Menggunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai)
(1) Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
(2) Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus.
(3) Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat  pembersih
(lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
3.      Recycle(Daur Ulang Sampah)
(1) Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang.
(2) Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.
(3) Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.

Adapun contoh alternative mengolah sampah menjadi kerajinan :


a.Membuat Bunga Plastik dari Sedotan
Alat : gunting, cutter dan lem
Bahan : sedotan, lidi atau kawat yang agak besar (diameter ±2 mm), kertas krep atau dapat
diganti dengan kertas pita, bekas botol plastic sebagai tambahan aksesoris
Cara Membuat :
(1)   Potong sedotan kira-kira panjang ± 10 cm
(2)   Setelah itu belah ujung sedotan jadi empat bagian
(3)   Kemudian kesut sedotan yang telah dibelah hingga didapat bentuk yang lebih mekar dan agak
lemas
(4)   Gunting tiap ujung sedotan yang telah dikesut, membentuk lancip menyerupai bentuk kelopak
bunga asli
(5)   Satukan beberapa (4-5 buah) sedotan yang telah dipotong lancip tersebut kemudian digabungkan
menjadi satu sehingga berbentuk bunga sedang mekar.
(6)   Bunga-bunga mekar dapat disatukan dengan kawat/lidi yang dibalut kertas krep/pita warna-
warni.
(7)   Untuk ornament daunnya, kita bisa membuat dari potongan kertas pita atau dari potongan bekas
gelas plastik
(8)   Ulang cara yang sama, untuk membuat tangkai – tangkai bunga selanjutnya.
(9)   Bunga-bunga plastic siap dirangkai ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon/ busa.
b. Membuat Pupuk Kompos
1) Kompos Jadi Siap Pakai
Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat
pembangan sampah organik. Untuk mendapatkannya :
(1)   Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah.
(2)   Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk.
(3)   Jemur sampai kering, lalu ayak.
(4)   Bubuhkan 50 – 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.
Bahan:
(1)   2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage).
(2)   6,5 m3 kulit buah kopi.
(3)   750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter).
(4)   30 kg abu dapur atau abu kayu.
2) Cara Membuat :
(1)   Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya.
Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan
dimanfaatkan.
(2)   Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x
tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak.
(3)   Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1
meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik.
Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.
(4)   Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara
dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4
– 5 hari, lalu segera menurun lagi.
(5)   Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk
meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.
(6)   2 – 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan kompos
sudah cukup matang.
(7)   Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
(8)   Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan
menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.
d. Membuat Kerajinan Tangan Unik Dari Sampah Kertas
Selama ini, kita seringkali membuang secara percuma sampah - sampah kertas yang sudah
tidak terpakai lagi. Padahal, jika kita memanfaatkannya dengan baik, kertas - kertas itu dapat
berubah menjadi suatu kerajinan tangan unik dan menarik:
Caranya secara garis besar adalah sebagai berikut :
(1)   Siapkan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai itu.
(2)   Sobek menjadi bagian - bagian kecil.
(3)   Campurkan dengan air secukupnya dan blender sampai halus. (Jika tidak diblender, juga bisa
dengan menumbuk sendiri)
(4)   Jika sudah selesai, campurkan dengan lem PVA, aduk merata.
(5)   Bentuk bubur kertas itu sesuai keinginan.
(6)   Tunggulah sampai kering.
(7)   Jika sudah kering, beri warna dengan menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat emulsi, ataupun
cat poster. Akan tetapi, biasanya yang terbaik adalah cat akrilik karena cepat kering dan
warnanya bagus.
(8)   Tunggu sampai kering, lalu lapisi dengan vernis agar mengkilap.
(9)   Jadilah kerajinan tangan buatanmu sendiri.
Tips : jika ingin bentuknya rapi, gunakan cetakan untuk membuatnya. Bisa memakai cetakan
pudding

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa sampah ialah material yang
sudah tidak diinginkan lagi. Sampah juga bermacam-macam jenisnya mulai dari
sumbernya,bentuknya maupun sifatnya. Menurut para ahli, masalah sampah juga terkait
dengan masalah budaya dan sosiologi masyarakat Indonesia.
Sampah memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan. Misalnya saja bagi
kesehatan, sampah dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan kematian. Bagi
lingkungan, sampah juga dapat mencemari air bersih dan dapat menyebabkan banjir. Selain
itu, sampah juga memberi dampak negatif terhadap keadaan social dan ekonomi masyarakat.
Pemanfaatan sampah yang baik dan benar dapat mendatangkan banyak manfaat. Bahkan
sampah-sampah tersebut dapat kita daur ulang menjadi aneka kerajinan tangan dan sesuatu yang
berguna seperti pupuk kompos.
B.Saran
Melihat dampak negatif sampah yang ternyata sangat banyak dan berbahaya di atas, kita
sebagai warga Indonesia yang baik dapat mengantisipasinya dengan cara membuang sampah di
tempatnya, memilah-milah sampah organik dan anorganik saat membuangnya, dan
memanfaatkan sampah yang masih layak pakai untuk kita jadikan barang yang berguna.

DAFTAR PUSTAKA
Harmonis.2012.Bahaya Sampah-Sampah Bagi Manusia.disampaikan di
blogspot.com.
http://harmonish.blogspot.com/2012/02/bahaya-sampah-sampah-bagi-manusia-dan.html.Diakses
pada tanggal11 Desember 2012 pukul 09.12 WIB.

Mily.2009.Makalah Bahaya Sampah.disampaikan di wordpress.com.


http://mily.wordpress.com/2009/01/04/makalah-bahaya-sampah/.Diakses pada tanggal 11
Desember 2012 pukul 09.00 WIB.

Sedaja.2011.Penanggulangan Sampah.disampaikan di blogspot.com.


http://sedaja2.blogspot.com/2011/03/penanggulangan-sampah.html.Diakses pada tanggal 13
Desember 2012 pukul 09.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai