Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MENGANALISIS JENIS LIMBAH DAN BAHAN ALAM


YANG BERMANFAAT SERTA CARA PENGOLAHANNYA

DISUSUN OLEH :

QISTHI AULIA YUSSA

KELAS : X 1

SMA NEGERI 1 KAMPAR TIMUR


TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat
waktu.

 Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul


"Menganalisis Jenis Limbah dan Bahan Alam Yang Bermanfaat Serta Cara
Pengolahnnya", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
untuk mempelajari tentang limbah dan pemanfaatan limbah.

            Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dan penulis mengucapkan terima kasih
kepada penulis-penulis artikel yang terkait hubungannya tentang limbah, yang sangat
membantu saya dalam mengumpulkan materiuntuk makalah yang saya buat.

            Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Kampar, Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................2


A. Pengertian Limbah .................................................................................................2
B. Sumber dan Jenis Limbah ......................................................................................2
C. Contoh Dari Pencemaran Limbah dan Upaya Pengolahannya ..............................6
D. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ........................................................8
E. Limbah Dan Cara Pengolahan ...............................................................................10
F. Macam – Macam Limbah .......................................................................................11
G. PENGELOLAHAN LIMBAH ANORGANIK .....................................................14
H. Pengelolahan Limbah Anorganik ..........................................................................16

BAB III PENUTUP ...................................................................................................18


A. Kesimpulan ............................................................................................................18
B. Saran ......................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


            Dalam kehidupan manusia didalam sebuah masyarakat tidak lepas dari
kebutuhan akan sesuatu hal untuk menunjang kehidupan. Dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat tersebut  banyak sekali produk-produk yang diciptakan
untuk memenuhi hal tersebut. Dari produk-produk yang dihasilkan dapat benilai
positif dan negative. Hal negative yang dapat dihasilkan adalah sisah dari produk-
produk tersebut atau bisa disebut juga sebagai limbah.
            Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Limbah itu sendiri adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).  Untuk menguragi
dampak negative dari limbah tersebut sekarang banyak sekali bemunculan idea
atau gagasan yang dapat dilakukan dalam memanfaatkan limbah tersebut dengan
tujuan untuk mengurangi dampak negative dari limbah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas disini akan dibahas tentang Jenis Limbah
dan Bahan Alam Yang Bermanfaat Serta Cara Pengolahnnya. Dan yang menjadi
masalah disini adalah bagaimana limbah diolah dan peranan masyarakat terhapat
pemanfaatan limbah tersebut.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih jelas tentang limbah
2. Untuk mengetahui jenis dan cara memanfaatkan limbah 
3. Dan untuk mengetahui peranan masyarakat dalam mengolah limbah tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah)
atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan, karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
organik dan anorganik, dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu.
Sudah kita ketahui, bahwa didunia ini limbah melimpah khususnya di
Indonesia, beberapa limbah yang tercemar, baik itu limbah industri maupun
limbah rumah tangga (pemukiman). Limbah pemukiman dapat terjadi karena
adanya pembuanga sisa-sisa. Limbah industri, dari produksi oleh para pemukiman
(penduduk atau rumah tangga). Limbah pemukiman juga dapat disebabkan oleh
tumbuh-tumbuhan dan hewan yang membuang kotoran sembarangan tempat,
seperti : di jalan, di kaki lima, dan dimana saja semaunya. Limbah juga banyak
diprediksi oleh para ahli limbah yang banyak membuktikan bahwa pencemaran air
bersih ialah limbah pemukiman masayarakat, seperti bungkus-bungkus makanan,
bungkus deterjen dan sebagianya.
Limbah pemukiman masayarakat sangat banyak dampaknya bagi
pertumbuhan makhluk hidup terutama bagi manusia, seperti penyakit diare, tifus
bahkan ada juga yang demam, batuk berdarah karena virus yang berasal dari
sampah yang tidak diolah dengan baik.
Limbah pemukiman masyarakat sudah merupakan salah satu hal yang
harus ditangani dengan baik dan benar. Karena sudah diprediksimenjasi sumber
dari segala masalah yang ada di lingkungan masyarakat sekitar. Dengan ini
pemerintah sudah menerapkan salah satu hal untuk mencegah hal tesebut yaitu
dengan membuat peraturan di sekitar lingkungan masyarakat. Kehadiran limbah
dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Pencemaran limbah juga
didukung oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah
terhadap lingkungan diantaranya :

2
1. Volume Limbah
Tentunya semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh manusia
dampak yang akan ditimbulkan semakin besar pula terasa.
2. Kandungan Bahan Pencemar
Kandunngan yang terdapat di limbah ini mengakibatkan pencemaran
lingkungan apabila kandunganya berbahaya dapat mengakibatkan pencemaran
yang fatal bahkan dapat membunuh manusia serta mahluk hidup sekitar.
3. Frekuensi Pembuangan Limbah
Pada saat sekarang ini pembuangan limbah semakin naik frekuensinya
dikarenakan banyaknya industri yang berdiri. Dengan semakin banyak
frekuensi limbah tentunya pembuangan limbah menjadi tidak terkandali dan
usaha untuk mengolahnya tidak dapat maksimal dikarenakan pengolahan
limbah yang masih jauh dari harapan.
B. Sumber dan Jenis Limbah
1. Sumber Limbah
Dalam berbagai penelitian telah di simpulkan bahwasanya ada
beberapa sumber limbah dominan yang selama ini di ketahui...inilah 8 sumber
limbah dominan yang telah di simpulkan :
a. Industri Tekstil dan industri kulit Sumber utama limbah B3 pada industri
tekstil adalah penggunaan zat warna. Beberapa zat warna dikenal
mengandung Cr, seperti senyawa Na2Cr2O7 atau senyawa Na2Cr3o7.
Industri batik menggunakan senyawa Naftol yang sangat berbahaya.
Senyawa lain dalam kategori B3 adalah H2O2 yang sangat reaktif
dan HClO yang bersifat toksik. Beberapa tahap proses pada indusrti kulit
yang mneghasilkan limbah B3 antara lain washing, soaking, dehairing,
lisneasplatting, bathing, pickling, dan degreasing. Tahap selanjutnya
meliputi tanning, shaving, dan polishing. Proses tersebut menggunakan
pewarna yang mengandung Cr dan H2SO4. Hal inilah yang menjadi
pertimbangan untuk memasukkan industrikulit dalam kategori penghasil
limbah B3.
b.  Pabrik kertas dan percetakan Sumber limbah padat berbahaya di pabrik
kertas berasal dari proses pengambilan kmebali (recovery) bahan kimia
yang memerlukan stabilisasi sebelum ditimbun. Sumber limbah lainnya
ada pada permesinan kertas, pada pembuangan (blow down) boiler dan
3
proses pematangan kertas yang menghasilkan residu beracun. Setelah
residu tersebut diolah, dihasilkan konsentrat lumpur beracun. Produk
samping proses percetakan yang dianggap berbahaya dan beracun adalah
dari limbah cair pencucian rol film, pembersihan mesin, dan pemrosesan
film. Proses ini menghasilkan konsentrat lumpur sebesar 1-4 persen dari
volume limbah cair yang diolah. Industri persuratkabaran yang memiliki
tiras jutaan eksemplar ternyata memiliki potensi sebagai penghasil
limbah B3.
c. Industri kimia besar Kelompok industri ini masuk dalam kategori
penghasil limbah B3, yang antara lain meliputi pabrik pembuatan resin,
pabrik pembuat bahan pengawet kayu, pabrik cat, pabrik tinta, industri
gas, pupuk, pestisida, pigmen, dan sabun. Limbah cair pabrik resin yang
sudah diolah menghasilkan lumpur beracun sebesar 3-5 persen dari
volume limbah cair yang diolah. Pembuatan cat menghasilkan beberapa
lumpur cat beracun, baik air baku (water-base) maupun zat pelarut
(solvent-base). Sedangkan industri tinta menghasilkan limbah terbesar
dari dari pembersihan bejana-bejana produksi, baik cairan maupun
lumpur pekat. Sementara, timbulnya limbah beracun dari industri
pestisida bergantung pada jenis proses pada pabrik tersebut, yaitu apakah
ia benar-benar membuat bahan atau hanya memformulasikan saja.
d. Industri farmasi Kelompok indusrti farmasi terbagi dalam dua sub-
kelompok, yaitu sub-kelompok pembuat bahan dasar obat dan sub-
kelompok formulasi dan pengepakan obat. Umumnya di Indonesia adalah
sub-kelompok kedua yang tidak begitu membahayakan. Tapi, limbah
industri farmasi yang memproduksi atibiotik memiliki tingkat bahaya
cukup tinggi. Limbah industri farmasi umumnya berasal dari proses
pencucian peralatan dan produk yang tidak terjual dan kadaluarsa.
e.  Industri logam dasar Industri logam dasar nonbesi menghasilkan limbah
padat dari pengecoran, percetakan, dan pelapisan, yang mengahasilkan
limbah cair pekat beracun sebesar 3 persen dari volume limbah cair yang
diolah. Industri logam untuk keperluan rumah tangga menghasilkan
sedikit cairan pickling yang tidak dapat diolah di lokasi pabrik dan
memerlukan pengolahan khusus. Selain itu juga terdapat cairan

4
pembersih bahan dan peralatan, yang konsentratnya masuk kategori
limbah B3.
f. Industri perakitan kendaraan bermotor. Kelompok ini meliputi perakitan
kendaraan bermotor seperti mesin, disel, dan pembuatan badan kendaraan
(karoseri). Limbahnya lebih banyak bersifat padatan, tetapi dikategorikan
sebagai non B3. Yang termasuk B3 berasal dari proses penyiapan logam
(bondering) dan pengecatan yang mengandung logam berat seperti Zn
dan Cr.
g. Industri baterai kering dan aki Limbah padat baterai kering yang
dianggap bahaya berasal dari proses filtrasi. Sedangkan limbah cairnya
berasal dari proses penyegelan. Industri aki menghasilkan limbah cair
yang beracun, karena menggunakan H2SO4 sebagai
cairan elektrolit.
h. Rumah sakit Rumah sakit menghasilkan dua jenis limbah padat maupun
cair, bahkan juga limbah gas, bakteri, maupun virus. Limbah padatnya
berupa sisa obat-obatan, bekas pembalut, bungkus obat, serta bungkus zat
kimia. Sedangkan limbah cairnya berasal dari hasil cucian, sisa-sisa obat
atau bahan kimia laboratorium dan lain-lain. Limbah padat atau cair
rumah sakit mempunyai karateristik bisa mengakibatkan infeksi atau
penularan penyakit. Sebagian juga beracun dan bersifat radioaktif.
Selama ini sangat sulit mengetahui secara persis, berapa jumlah limbah
B3 yang dihasilkan suatu industri, karena pihak industri enggan
melaporkan jumlah dan akrakter limbah yang sebenarnya. Padahal,
kejujuran pihak industri untuk melaporkan secara rutin jumlah dan
karakter limbahnya merupakan informasi berharga untuk menjaga
keselamatan lingkungan bersama. Keengganan mereka berawal dari
biaya pengolahan limbah yang terlampau mahal, sehingga yang terjadi
adalah “kucing-kucingan” guna menghindari keharusan melakukan
pengolahan. Untuk itu diperlukan kebijaksanaan yang tidak terlampau
menekan industri, agar industri terangsang untuk mengolah limbahnya
sendiri.
2. Jenis Limbah
Bermacam-macam limbah mungkin akan kita temui di sekitar kita.
sampah plastik, kaleng,pecahan kaca, kotoran hewan dan lain sebagainya.
5
Dari sekian banyaknya limbah ini dapat dikelompokan berdasar sumber dari
limbah ini berasal seperti penjelasan di bawah ini :
a. Garbage yaitu sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah membusuk.
Misal limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga, restoran dan hotel.
b. Rubbish yaitu bahan atau limbah yang tidak mudah membusuk yang terdiri
dari
- bahan yang mudah terbakar seperti kayu dan kertas
- bahan yang tidak mudah terbakar seperti kaleng dan kaca
Ashes yaitu sejenis abu hasil dari proses pembakaran seperti pembakaran
kayu, batubara maupun abu dari hasil industry.
c. Dead animal yaitu segala jenis bangkai yang membusuk seperti bangkai
kuda, sapi, kucing tikus dan lain-lain.
d. Street sweeping yaitu segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di
jalan karena perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab.
e. Industrial waste yaitu benda-benda padat sisa dari industry yang tidak
tepakai atau dibuang. Missal industry kaleng dengan potongan kaleng-
kaleng yang tidak terolah.
C. Contoh Dari Pencemaran Limbah dan Upaya Pengolahannya
1. Komposisi Sampah
Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat
diolah lebih lanjut menjadi kompos,
b. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan
gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan
sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik
wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng,
kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton,
Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah
sampah organik, sebesar 60% – 70%, dan sampah anorganik sebesar ± 30%.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik
adalah sebagai berikut:
6
a. Gangguan Kesehatan:
- Timbunan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi;
- Timbunan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan
tikus;
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
2. Pengelolaan Sampah
Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai
tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus
mengikuti filosofi pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah
bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya,
maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan
yang terkena dampak juga semakin sedikit.
Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan wisata
alam:
a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan
sampah organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah
organik dan anorganik disetiap kawasan yang sering dikunjungi
wisatawan.
b. Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:
1) Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan).
Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos
yang ramah lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.
Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan
melakukan kegiatan composting sampah organik yang komposisinya
mencapai 70%, dapat direduksi hingga mencapai 25%.
2) Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan
7
yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang.
Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya
menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas,
botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik
dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik,
jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan
Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung
jawab masing-masing Pemda.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang
benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini
tentu saja akan menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola
kawasan wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS,
serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak
pemerintah daerah.
Pengelolaan sampah yang dilakukan di kawasan wisata alam, akan
memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:
a. Menjaga keindahan, kebersihan dan estetika lingkungan kawasan sehingga
menarik wisatawan untuk berkunjung.
b. Tidak memerlukan TPS yang luas, sehingga pengelola wisata dapat
mengoptimalkan penggunaan pemanfaatan kawasan.
c. Mengurangi biaya angkut sampah ke TPS.
d. Mengurangi beban Pemda dalam mengelola sampah.
D. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Definisi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menurut PP RI No. 18/1999
tentang Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah sisa suatu
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, yang karena sifat dan
atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak
lingkungan hidup, kesehatan, maupun manusia Yang termasuk limbahB3 antara
lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yangtidak digunakan lagi
karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, danoli bekas kapal yang
memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.Bahan-bahan ini termasuk
limbah B3.
8
Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang
mengandung satu atau lebih senyawa :
1. Mudah meledak (explosive) ;
2. Pengoksidasi (oxidizing);
3. Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable);
4. Sangat mudahh terbakar ( highly flammable);
5. Mudah terbakar; (flammable)
6. Amat sangat beracun (extremely toxic);
7. Sangat beracun (highly toxic);
8. Beracun (moderately toxic);
9. Berbahaya (harmful);
10. Korosif (corrosive);
11. Bersifat mengiritasi (irritant);
12. Berbahaya bagi lingkungan ( dangerous to the environment)
13. Karsinogenik/dapat menyebankan kanker (carcinogenic);
14. Teratogenik/ dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic)
15. Mutagenik/ dapat menyebabkan mutasi (mutagenic).
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Primary sludge yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi
padapemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa
organikyang stabil dan mudah menguap
2. Chemical sludgeyaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi
danflokulasi
3. Excess activated sludge yaitu limbah yang berasal dari proses
pengolahandengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan
organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut
4. Digested sludge yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologidengan
digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpuryang dihasilkan
cukup stabil dan banyak mengandung padatanorganik.
Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengansuhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan.

9
Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan denganapi,
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudahmenyala atau terbakar
dan bila telah menyala akan terus terbakarhebat dalam waktu lama.
Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran
karenamelepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang
tidak stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yangberbahaya
bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau
sakit bila masuk ke dalam tubuh melaluipernapasan, kulit atau mulut.
Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang
terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit,seperti
bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuhmanusia yang terkena
infeksi.
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan
iritasipada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama ataukurang
dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari12,5 untuk yang
bersifat basa.

E. Limbah Dan Cara Pengolahan

Limbah merupakan SDA yang telah kehilangan fungsinya.


Keberadaannya dalam lingkungan dapat mengganggu keindahan, kenyamanan,
dan kesehatan. Akumulasi limbah berpotensi menjadi polutan penyebab
pencemaran. Upaya pengelolaan limbah yang saat ini tengah digalakkan adalah
pendaurulangan atau recycling. Dengan daur ulang dimungkinkan pemanfaatan
sampah, misalnya plastik, aluminium, dan kertas menjadi barang-barang yang
bermanfaat. 

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik
industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada saat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena menurunkan kualitas lingkungan.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa limbah merupakan


suatu zat atau benda yang bersifat mencemari lingkungan. Limbah tidak memiliki
nilai ekonomis karena itu limbah dibuang.

10
Sejauh mana limbah itu berbahaya bergantung pada kareakteristik
limbah. Adapun karakteristik limbah di antaranya sebagai berikut.

1. Berukuran mikro, maksudnya ukurannya terdiri atas partikel-partikel kecil


yang tidak dapat kita lihat.
2. Dinamis, artinya limbah tidak diam di tempat, selalu bergerak, dan berubah
sesuai dengan kondisi di lingkungan.
3. Penyebarannya berdampak luas, maksudnya lingkungan yang terkena limbah
tidak hanya pada wilayah tertentu melainkan berdampak pada faktor yang
lainnya.
4. Berdampak jangka panjang (antargenerasi), maksudnya masalah limbah tidak
dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Dampaknya masih ada pada generasi
yang akan datang.

Kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang


mempengaruhi kualitas limbah, adalah sebagai berikut.

1. Volume limbah, banyak sedikitnya limbah mempengaruhi kualitas limbah. Jika


limbah di lingkungan terdapat dalam jumlah yang banyak, limbah tersebut
berbahaya. Akan tetapi, jika jumlahnya sedikit maka limbah tidak akan
membahayakan.
2. Kandungan bahan pencemar, kualitas limbah dipengaruhi oleh kandungan
bahan pencemar. Limbah dikategorikan berbahaya jika mengandung bahan
pencemar berbahaya. Jika limbah tidak mengandung bahan pencemar
berbahaya, berarti limbah tersebut tidak membahayakan.
3. Frekuensi pembuangan limbah, pembuangan limbah dengan frekuensi yang
sering akan menimbulkan masalah. Jika pembuangan limbah dilakukan dengan
frekuensi yang tidak sering maka limbah tidak membahayakan.

F. Macam - Macam Limbah

Jika ditinjau secara kimiawi, limbah terdiri atas bahan kimia organik dan
bahan kimia anorganik.

11
 Limbah Organik
Limbah organik adalah jenis limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan
yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan,
peternakan, rumah tangga dan industri yang secara alami mudah terurai oleh
aktivitas mikroorganisme. Limbah organik terdiri atas limbah tumbuhan dan
limbah hewan.

 Limbah tumbuhan, yaitu limbah yang berasal dari tumbuhan. Misalnya,


kulit buah-buahan, batang sayuran, tangkai cabe dan daun-daun kering.
 Limbah hewan, yaitu limbah yang berasal dari hewan. Misalnya, bulu
ayam dan kotoran hewan.
 Limbah Anorganik

Limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sumber daya alam yang
tidak terbaharui, seperti mineral dan minyak bumi, atau hasil samping proses
industri. Limbah anorganik tidak mudah hancur. Sebagian zat anorganik tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme, sedangkan sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Contoh limbah anorganik
adalah plastik dan logam.

 Berdasarkan wujudnya, limbah dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu limbah


padat, limbah cair, serta limbah gas dan partikel.

1. Limbah padat
Limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat
kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Limbah
padat ini misalnya sisa makanan, sayuran, potongan kayu, sobekan kertas,
sampah plastik, dan logam.
2. Limbah cair
Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam
air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam (kecuali jika ditempatkan
dalam wadah). Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air
bekas pencelupan warna pada pakaian, dan air bekas mencuci piring.

12
3. Limbah gas
Limbah gas adalah limbah (zat buangan) yang berwujud gas. Limbah gas
dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak, sehingga
penyebarannya sangat luas. Contoh dari limbah gas adalah gas buangan
kendaraan bermotor. Pembuatan bahan bakar minyak juga menghasilkan
gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan.

Berdasarkan sumbernya, limbah dibedakan menjadi dua bagian, yaitu limbah


rumah tangga dan limbah industri.

1. Limbah rumah tangga


Limbah rumah tangga disebut juga dengan limbah domestikasi. Limbah ini
dihasilkan oleh setiap rumah penduduk. Jenis limbah yang dihasilkan
bermacam-macam, ada limbah kertas, barang rongsokan, dan ada juga air
bekas cucian. Limbah yang dihasilkan oleh setiap rumah memang dalam
jumlah yang sedikit, tetapi jika dikumpulkan dari seluruh rumah makan
jumlahnya sangat banyak.
2. Limbah industri
Limbah industri adalah limbah yang berasal dari industri. Hasil
buangannya dapat berbentuk padat, cair dan gas bergantung pada benda
yang dibuang. Beberapa limbah industri mengandung bahan yang
berbahaya dan beracun atau yang disebut dengan limbah B3.

Limbah B3 adalah bahan yang berbahaya dan beracun yang tidak


digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan dan sisa proses yang
memerlukan penanganan atau pengolahan khusus sebelum dibuang ke lingkungan.

 Berdasarkan sifatnya, limbah terdiri 6 jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Limbah mudah meledak, adalah limbah yang melalui proses kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi dan dapat merusak
lingkungan.
2. Limbah mudah terbakar, adalah limbah yang mengandung bahan yang
menghasilkan gesekan atau percikan api jika berdekatan dengan api.

13
3. Limbah reaktif, adalah limbah yang memiliki sifat mudah bereaksi dengan
oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi
dan dapat menyebabkan kebakaran.
4. Limbah beracun (limbah B3) adalah limbah yang mengandung racun
berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah ini mengakibatkan kematian
jika masuk ke dalam mulut.
5. Limbah penyebab infeksi, adalah limbah yang berasal dari laboratorium yang
terinfeksi penyakit seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi atau cairan
tubuh manusia atau hewan yang terkena infeksi.
6. Limbah korosif adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan
dapat membuat logam berkarat.

G. PENGELOLAHAN LIMBAH ANORGANIK


Pengelolahan limbah dapat dilakukan dalam lima tahap, yaitu:
1. Pengurangan Sumber (Source Reduction)
Banyaknya sampah yang dihasilkan oleh setiap orang dapat dikurangi
jumlahnya dengan cara mengurangi pemakaian. Hal yang paling sederhana
yang dapat kita lakukan, diantaranya pengurangan pemakaian kantong plastik.
Jika kita belanja, biasakan untuk membawa tas belanja sendiri sehingga jumlah
sampah plastik dapat dikurangi.
2. Penggunaan kembali (reuse)
Barang yang sudah tidak digunakan lagi dapat kita manfaatkan untuk berbagai
kepentingan. Biasanya para siswa membeli buku tulis baru setiap kenaikan
kelas. Padahal buku tulis yang lama masih tersisa. Sisa buku tulis hendaknya
digunakan sampai habis, jangan dulu membeli buku tulis baru sebelum buku
tulis yang lama habis.
3. Pemanfaatan (recycling)
Sampah-sampah yang dihasilkan dari rumah dapat kita daur ulang menjadi
barang yang baru. Misalnya sisa-sisa makanan atau potongan sayur dan buah-
buahan dapat diolah menjadi pupuk kompos. Minyak jelanta yang seharusnya
dibuang dapat didaur ulang menjadi minyak baru dengan diberi sari buah
mengkudu. Jika setiap orang sudah memahami proses daur ulang sampah.
Jumlah sampah dapat dikurangi.

14
4. Pengolahan (treatment)
Teknik pengolahan ditujukan pada limbah yang tidak dapat kita olah sendiri.
Teknik pengolahan ini dilakukan pada limbah industri atau limbah yang
beracun. Adapun beberapa teknik yang dilakukan untuk mengolah limbah cair
diantaranya sebagai berikut.

 Pengolahan secara fisika, pengolahan secara fisika dapat dilakukan


dengan berbagai cara di antaranya adalah:
 Penyaringan, dilakukan pada limbah cair yang mudah mengendap. Bahan-
bahan padat dalam cairan dapat dipisahkan dengan penyaringan.
 Proses flotasi, yaitu proses pengolahan limbah dengan cara penyisihan
ahan-bahan mengapung seperti minyak dan lemak. Teknik ini dapat juga
dilakukan pada bahan-bahan tersuspensi seperti lumpur.
 Proses filtrasi, yaitu teknik yang dilakukan pada bahan limbah yang
mengandung partikel suspensi (mengendap). Teknik ini dapat menyisihkan
sebanyak mungkin partikel yang mengendap.
 Proses absorpsi, yaitu teknik pengolahan limbah dengan menggunakan
karbon aktif. Teknik ini dilakukan dengan menyisihkan senyawa aromatik
dan senyawa organik terlarut lainnya.
 Teknologi membran (reverse osmosis), digunakan untuk unit pengolahan
kecil. Teknik ini membutuhkan biaya operasi yang sangat mahal.
 Pengolahan secara kimia, pengolahan air buangan secara kimia biasanya
dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah
mengendap (koloid), seperti logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat
organik beracun dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang
diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung
melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut. Perubahan zat tersebut
adalah dari tidak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan, baik
dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai
hasil reaksi oksidasi.
 Pengolahan secara biologi, yaitu dengan melibatkan mikroorganisme.
Ditinjau dari segi lingkungan, pengolahan secara biologi dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu proses aerob dan proses anaerob. Proses aerob
adalah proses pengolahan limbah yang melibatkan oksigen, sedangkan

15
proses anaerob adalah proses pengolahan limbah yang tidak melibatkan
oksigen.

Limbah yang telah diolah menjadi bahan yang tidak berbahaya dapat dibuang ke
lingkungan. Pembuangan limbah yang berwujud cair dapat dibuang ke sungai atau
ke laut, sedangkan pembuangan limbah yang berwujud padat di buang ke tanah.
Dengan demikian lingkungan menjadi aman dan sehat.

H. PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK


Limbah organik berasal dari industri pangan. Limbah tersebut masih mengandung
serat, karbohidrat, protein, lemak, asam organik, dan mineral. Melalui perubahan
secara biologis, limbah tersebut dapat dibuat menjadi energi pangan, pakan, dan
pupuk organik.
1. Pengelolahan Limbah Tumbuhan
Tumbuhan merupakan bahan baku pembuatan makanan. Contohnya kacang
kedelai yang dimanfaatkan untuk pembuatan tahu, tempe dan kecap. Dengan
teknologi sederhana, kacang kedelai diolah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan tahu, tempe, dan kecap melalui proses fermentasi. Proses
pembuatan makanan tersebut menghasilkan ampas. Ampas tahu dapat diolah
kembali menjadi kerupuk, kembang tahu, kecap ampas tahu dan stick tahu.

Limbah air kelapa dapat dijadikan makanan fermentasi nata de coco, coco
softdrink yang berkhasiat menyembuhkan kesulitan buang air kecil. Air kelapa
juga dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan air asam cuk, alkohol,
minuman anggur dan cairan infus.

Sabut kelapa lewat proses pengolahan sederhana dapat diubah menjadi serat
bahan baku utama springbed (kasur pegas), jok mobil mahal, dan dapat diolah
juga menjadi media tanaman dan pupuk organik.

Beberapa teknologi untuk mengolah limbah tumbuhan adalah sebagai berikut.

1. Teknologi ATAD, teknologi ini mampu mengubah limbah tumbuhan


menjadi pupuk organik yang bersih dan terbebas dari bakteri patogen.

16
2. Teknologi fermentasi probiotik, dapat mengubah limbah tumbuhan, seperti
molases, ampas tebu, dedak padi, ampas tahu, bungkil kedelai dan ampas
kopi dapat dikembangkan menjadi bahan baku pakan ternak.
3. Teknologi pengomposan, pengomposan merupakan penguraian dan
pemantapan bahan-bahan organik secara biologis dalam suhu tinggi dengan
hasil akhir berupa bahan yang cukup bagus untuk diaplikasikan ke tanah.
4. Teknologi pengomposan dapat dilakukan baik secara aerobik maupun
anaerobik, dengan atau tanpa tambahan. Bahan tambahan yang biasa
digunakan Activtor kompos seperti Green Phoskko Organic Decomposer
dan SUPERFARM (Effective Microorganism) atau menggunakan cacing
guna mendapatkan kompos (vermicompost)

2. Pengelolahan Limbah Hewan


Hewan juga menghasilkan limbah, tetapi hampir sebagian besar tubuh hewan
yang dikonsumsi manusia dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Daging sapi
misalnya dikonsumsi sebagai makanan untuk pemenuhan protein hewani.
Selain itu, tulang, kulit, usus, hati, otak, lidah dan limpa dikonsumsi juga
sebagai makanan. Limbah hewan yang belum dimanfaatkan secara optimal
adalah kotorannya.

Biogas adalah gas mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi
bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam
kondisi kedap udara). Biogas ini dimanfaatkan sebagai energi alternatif untuk
keperluan memasak atau keperluan lainnya. Biogas ini sama fungsinya dengan
gas elpiji memiliki atom C yang banyak.

Bahan baku pembuatan biogas adalah kotoran hewan. Kotoran hewan


mengandung gas metana yang mudah terbakar. Selain biogas, kotoran hewan
dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk organik yang dapat menyuburkan
tanah. Berikut ini akan dibahas cara pembuatan biogas dan pupuk organik.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan pada halaman sebelumnya bahwa kebanyakan limbah
paling banyak ditimbulkan oleh kegiatan manusia yang dihasilkan dari suatu
proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal
sebagai sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada
suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki
nilai ekonomis. Jika tidak dikelola dengan baik, maka akan berdampak negatif
terhadap masyarakat. Dan untuk cara menangani dampak limbah yang semakin
besar tersebut yaitu dengan mendaur ulang limbah yang untuk mengurangi
pencemaran yang diakibatkan dari hasil aktivitas manusia dan aktivitas alam.

B. Saran
Penulis menyarankan kepada seluruh masyarakat perlu perhatian khusus
mengingat semakin banyaknya volume limbah di lingkungan sekitar, yang telah
mencemari lingkungan sekitar untuk dapat mengurangi limbah yang telah
diciptakannya, semua tergantung dari kesadaran diri masing-masing. Dengan
pengolahan limbah diharapkan lingkungan sekitar bisa tetap alami tidak tercemar
oleh limbah.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://nurullathifah.wordpress.com/2011/07/07/limbah-organik-anorganik-dan-b3/
http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
http://green.kompasiana.com/limbah/2010/06/07/penanganan-sampah-dengan-peran-
aktif-masyarakat-160340.html 

19

Anda mungkin juga menyukai