Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PRAKARYA

(LIMBAH KERAS ORGANIK DAN ANORGANIK)

OLEH KELOMPOK 1:
ABDURROSID
ALYA PUSPAYANI
SALWA DINA
JULIA HARTA NINGSIH

YAYASAN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DARUL ABROR NW ENJER


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul "Limbah Keras Organik dan Anorganik". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Fathul Aziz, S.Kom selaku Guru Pendidikan Seni kami, yang banyak memberikan materi
pendukung, masukan, dan bimbingan kepada penulis.
2. Kedua orang tua, ayah dan ibu yang telah memotivasi dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.
3. Seluruh teman-teman kelas XI-IPS MA DARUL ABROR NW ENJER yang telah yang telah banyak
memberi semangat dan masukan terhadap penyelesaian tugas ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Enjer, ……………………2021
Penyusaun,

Kelompok 1

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3  Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Apresiasi Seni Rupa.........................................................................2
2.2 Mengapresiasi Karya Seni Rupa............................................................2

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................................4
3.2 Saran-saran.............................................................................................4
Daftar Pustaka..............................................................................................5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau
zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan
tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan
bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang
tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang
tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan
pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini ada beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan limbah?
2. Apa saja jenis-jenis limbah?
3. Bagaimana cara menanggulangi limbah?
4. Apa dampak dari limbah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas
domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran
limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga
perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh
limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Limbah berasal dari kegiatan rumah tangga, pasar, industri, pertanian, dan pertambangan.
Berdasarkan komponen penyusunnya, limbah dibedakan menjadi dua jenis yaitu limbah organic dan
limbah anorganik. Limbah organic adalah limbah yang berasal dari hewab dan tumbuhan, sehingga
mudah diuraikan dalam proses alami karena terdiri dari bahan-bahan organik. Contoh: sampah daun,
sisa tepung, sayuran, kertas, kulit buah, jerami, kotoran hewan, dan lain-lain. Sedangkan, limbah
anorganik adalah Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah
anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air
limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah : Garam
anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan
industri. Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan
bahan bakar fosil. Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol
plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.
2. Jenis-jenis Limbah

Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga,
kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami.
Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari
pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai
sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau,
serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan
limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan
seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya
racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3)
yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat
mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan
sebagainya.
a. Pemanfaatan Limbah Organik
Pemanfaatan limbah organic dapat dilakukan dengan dua cara:
b. Secara Langsung Tanpa Daur Ulang
Misalnya: sisa sayuran seperti kubis, selada air, sawi dan kangkung untuk pakan ternak. Ban
karet bekas untuk tempat sampah, serbuk gergaji kayu untuk media jamur dan sebagainya.
c. Secara Tidak Langsung dengan Proses daur Ulang (Recycle)
Misalnya pembuatan kompos (pengomposan) dan biogas melalui proses fermentasi.
d. Pembuatan Kompos (pengomposan)
Pembuatan kompos merupakan usaha pengelohan limbah organic dengan menggunakan prinsip
penguraian bahan organic menjadi bahan anorganik oleh mikroorri ganisme melalui proses
fermentasi. Kompos yang dihasilkan untuk pupuk pertanian dan tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan. Cara pembuatan kompos adalah sampah daun, ranting, sayuran, dll
dimasukkan ke dalam bak penampungan yang tertutup rapat. Seminggu sekali tumpukan
sampah dibolak balik agar pengomposan berlangsung merata. Sampah harus dalam keadaan
lembab tapi tak berair. Mikroorganisme yang berperan adalah organisme pengurai seperti
bakteri dan jamur. Sedang cacing tanah sebagai detrivitor mempercepat proses pengomposan.
Keuntungan dari pengomposan adalah kompos yang dihasilkan merupakan pupuk organic yang
bersifat ramah lingkungan, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan,bahan tersedia
melimpah, tidak memerlukan peralatan mahal sehingga masyarakat dapat membuatnya sendiri,
dan unsur hara yang terdapat dalam kompos lebih tahan lama dibandingkan dengan pupuk
anorganik (buatan)
e. Pembuatan Biogas (CH4=Metana)
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses fermentasi atau pembusukan yang berlangsung
secara anaerobic dari sampah organic yang mengandung selulosa dengan bakteri pengurai yang
hidup dalam lambung hewan Ruminansia (pemamah biak). Biogas dapat digunakan untuk
memasak, penerangan, lemari es, dan lain lain. Caranya: sampah tumbuhan, kotoran hewan dan
sebagainya dimasukkan kedalam wadah kedap udara (digester) dan dicampur dengan air
sehingga tercipta keadaan anaerob (keadaan tanpa gas oksigen dari udara). Campuran kotoran
tersebut dengan air mengalami proses pembusukan dua tahap yaitu proses aerobic dan
anaerobic. Pada proses aerobic, bakteri aerob mengubah bahan organic dengan memanfaatkan
gas oksigen dari udara dan menghasilkan banyak karbondioksida. Setelah gass oksigen bebas
habis, maka proses anaerobic mulai belangsung dan bakteri anaerob mulai berperan
menghasilkan biogas (gas metana). Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan gas bio kurang
lebih empat minggu. Keuntungan biogas antara lain mengurangi jumlah limbah, menghemat
energy, sebagai energy alternative yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan, residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk, dan nyala api biogass lebih
terang atau bersih.
f. Pembuatan nata de coco
Nata de coco dibuat dari limbah air kelapa dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum.
g. Daur ulang kertas
Menjadi kertas pembungkus, kertas tisu, kertas Koran dan kertas tulis.
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari bahan-bahan tak hidup seperti bahan
kimia, kaleng, aluminium, kaca, plastic dan logam. Limbah anorganik yang berasal dari bahan
sintetis seperti plastic sangat sukar untuk diuraikan oleh decomposer.
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari
sumber daya alam yang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri
dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
a. Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan
pertambangan dan industri. Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri
pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
b. Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol
kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.
Pemanfaatan limbah anorganik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu didaur ulang (secara
tidak ;angsung) dan tanpa daur ulang (secara langsung).
a. Dengan daur ulang
Misalnya: kaleng aluminium, kaleng besi, pecahan botol, toples kaca, botol plastic, ember
plastic yang didaur ulang menjadi barang baru.
b. Tanpa daur ulang
Dengan cara dipakai ulang misalnya: botol plastic minuman kemasan, botol kaca, dan
sebagainya.
Jika berdasarkan sumbernya, limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Limbah Pabrik
Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar
gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal
masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari,
misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik
tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa
berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas,
kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
3. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah
ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat
tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan
makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk
juga manusia.
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian
a. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada
umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan
anorganik.
b. Limbah padat
c. Limbah gas dan partikel
Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang
“bersih” disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat
mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut
cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran
masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran
primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran
sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor,
fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer.
Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti:
pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga,jasa, dan lain-lain dan
sumber bergerak (mobile source) seperti: truk,bus, pesawat terbang, dan kereta api.

3. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan
proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk
limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada
yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Limbah B3).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun
yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau
mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3
antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak,
sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih
karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi,
bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
4. Cara Menangani Limbah
Ada beberapa cara dalam menangani limbah:
1. Sanitary Landfill
Merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sisitem sanitasi yang baik.
Sampah dibuang disuatu tempat yang rendah, kemudian dipadatkan dengan traktor dan ditutup
tanah. Pada bagian dasar dilengkapi system saluran yang berfungsi sebagai saluran limbah cair
yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai.
2. Pembakaran (Incineration)
Sampah padat dibakar didalam isinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakaran.
Teknik pembakaran sampah telah diterapkan di Singapura. Residu pembakarannya digunakan
untuk mereklamasi laut. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran bias mencapai 70%.
3. Penghancuran (pulverization)
Sampah dihancurkan didalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi alat pelumat
sampah. Sampah langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan
untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.

5. Dampak Limbah
1. Dampak terhadap kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang
dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a) Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan
pengelolaan yang tidak tepat.
b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.
2. Dampak terhadap lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga
mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan
akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan
sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak
langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang
yang membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim
hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat
meresahkan para penduduk.
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan

           Pada dasarnya limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan dan itu
mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi
untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah tersebut, meskipun demikian pada
kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena masih banyak kita jumpai limbah atau
sampah disungai dan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir.

B.   Saran

            Menurut saya sebagai manusia yang bertanggung jawab kita harus menjaga lingkungan kita
dengan baik dan mengelola limbah yang kita hasilkan agar tidak berdampak negative bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi. Selain itu, kita juga harus sadar bahwa hal sekecil apapun yang kita lakukan
terhadap lingkungan kita, pasti akan memberikian dampak yang signifikan terhadap masa depan
lingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA

Solikhin. 2007. LKS SERASI BIOLOGI KELAS X SMA

http://www.wikipedia.org.id

http://www.wordpress.com

http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-limbah-dan-polusi.html

Anda mungkin juga menyukai