OLEH :
KELOMPOK 6
ACHMAD SAFAR (D51113034)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, pencipta makhluk di muka bumi dan sekaligus
pemelihara semesta alam, Dia-lah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, tiada serikat bagi-Nya
yang senantiasa memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat
merealisasikan mangdat dengan kekuatan dan kesempatan menyelesaikan makalah ini untuk tugas
final Nirmana Ruang.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami senantiasa mendapatkan bantuan, tenaga, pikiran,
dan materi baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, kami menyampaikan penghargaan
dan terima kasih kepada seluruh pihak yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah Nirmana Ruang ini dapat berekspediensi kepada pembaca dan
bernilai sebagai pembelajaran serta memberikan kontribusi positif terhadap kesadaran akan pentingnya
alam bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penyusun
A. Kesimpulan ...................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................ 19
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sampah merupakan sesuatu hal yang kerap kali kita dengar, serta banyak
menimbulkan masalah terutama di kota- kota besar atau bahkan negara. Bahkan
banyak setiap harinya timbunan- timbunan sampah yang dihasilkan kota- kota besar.
Tanpa adanya kepeduliaan terhadap sampah dan di anggap hal yang tidak penting
serta tak dihiraukan.
B. PERUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
1. Pengertian sampah
2. Jenis-jenis Sampah
a. Berdasarkan Sumbernya
Sampah alam
Sampah manusia
Sampah konsumsi
Sampah nuklir
Sampah industry
Sampah pertambangan
b. Berdasarkan Sifatnya
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos;
c. Berdasarkan Bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan
dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah
yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung
patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan
tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan,
manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah
pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi. untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang
limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
Sampah alam
Sampah Konsumsi
Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-
tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat
yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang
namun kadang masih dilakukan).
Dampak sampah bagi manusia dan lingkungan sangat besar. Sudah kita sadari
bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan
adalah sebagai berikut;
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air m inum.
Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya
yang berupa sisa makanan/sampah
Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini
berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan
akumulator.
a. Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau tidak
sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti
permukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi
menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat
bercecerannya air lindi dari bak kendaraan. Proses dekomposisi sampah di TPA
secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas
seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan mengganggu
komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan global, disamping
efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.
b. Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi
terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan
menyebabkan terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan berskala besar
menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang
dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan
tanah di sekitarnya.
Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan sekitarnya baik
berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air tanah di bawahnya. Pada lahan
yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan cukup tinggi sehingga
c. Pencemaran Tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan kosong atau
TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan setempat
mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga
mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan
diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari lokasi
tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk
terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.
d. Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang
sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat
terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya.
Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat
mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan
menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari
kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup
yang memadai.
Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup
angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran sampah di dalam area
pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut akan mengurangi estetika
lingkungan sekitarnya. Lokasi TPA umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik
akibat pengangkutan yang kurang baik, aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada
lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan pandangan yang tidak
menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal berdekatan dengan lokasi
tersebut.
f. Dampak Sosial
Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya pembangunan
tempat pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya tidak jarang
menimbulkan sikap menentang/oposisi dari masyarakat dan munculnya keresahan.
Sikap oposisi ini secara rasional akan terus meningkat seiring dengan peningkatan
pendidikan dan taraf hidup mereka, sehingga sangat penting untuk
mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah aktif untuk
menghindarinya.
Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga
antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak
berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung
jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri
biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
1. Metode Pembuangan
Penimbunan Darat
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan
kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah
mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang
bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode-metode baru dari daur ulang terus
ditemukan dan akan dijelaskan di bawah.
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang
sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah
yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium, kaleng baja
makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah, dan
kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa didaur ulang. Daur
ulang dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil lebih susah, karena bagian-
bagiannya harus diurai dan dikelompokkan menurut jenis bahannya.
b. Pengolahan biologis
Material sampah ((organik)), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa
diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas
methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
c. Pemulihan energy
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara
menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya
menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi
mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai
menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah
terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan
termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak,
mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja
katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan
barang sekali pakai (contohnya kertas tisu), dan mendesain produk yang menggunakan
bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng
minuman).
Hierarki Sampah - hierarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah,
menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi
pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hierarki
limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan
limbah hierarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk
praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin
penting dari perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires
merupakan deklarasi untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah
terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya
alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun,
penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari
"rumah hijau" gas mengancam kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya hidup
spesies, integritas bumi dan keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari
generasi masa depan. Beberapa perguruan tinggi telah menerapkan Talloires oleh
Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program pengelolaan sampah,
misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas pendidikan kejuruan dan
dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB Chartered dan Lembaga
Manajemen dari limbah.
Dalam kaitannya dengan tugas final mata kuliah Nirmana Ruang yang memberi tugas
berupa pembuatan tempat sampah berbentuk trimatra dengan mengacu pada pola yang
telah diberikan pada tugas sebelumnya. Maka dengan ini kami akan memaparkan hal-hal
mengenai tugas yang kami kerjakan.
Tempat sampah yang kami buat dengan desain mengikuti bentuk-bentuk pola yang
telah dipelajari pada tugas nirmana sebelumnya. Bentuknya terinspirasi dari bentuk
setengah berlian atau Kristal. Dalam proses pembentukan badan tempat sampah kami
menggunakan pola prisma. Kaki penyangga tempat sampah kami buat dengan
menggunakan pola bidang bersaf raut dan ukurannya
roncet yang digunakan sebagai penyangga agar tempat
sampah seimbang dan tidak jatuh. Terdapat empat
buah lubang yang ditutupi dengan penutup yang dapat
digeser. Masing-masing lubang mewakili satu jenis
sampah yaitu terbagi atas sampah organik, sampah
dari kertas, sampah dari plastic dan sampah dari
logam. Pada bagian atas tempat sampah terdapat
mahkota berbentuk setenganh lingkaran yang dapat
digunakan sebagai tempat penyimpanan barang atau
bunga yang dapat menghiasi tempat sampah sekaligus
mengurangi polusi yang dibuang dari tempat sampah
Tema yang kami berikan pada tempat sampah ini adalah tempat sampah multi
dorong. Ada tiga dorong yang kami terdapat pada tempat sampah ini yaitu:
mahkota
Penutup
Wadah
sampah
Kelebihan :
Bentuknya yang unik dapat menghilangkan kesan buruk pada tempat sampah.
Dapat memudahkan dalam pengambilan dan pemindahan sampah ke mobil
pengangkut.
Kerena bentuknya yang unik dapat menggerakan orang untuk membuang sampah
pada tempatnya.
Pada atasnya terdapat tempat yang datar yang dapat digunakan sebagai tempat
penyimpanan barang atau tanaman yang dapat menghiasi tempat sampah.
Terbagi atas empat kategori sampah sehingga dapat mempermudah dalam pemilahan
sampah
Kekurangan :
Bentuknya yang unik karena memiliki ukuran yang berbeda-beda membuat kerumitan
tersendiri dalam proses pengerjaannya.
Karena bentuknya yang mengecil kebawah membuatnya tidak terlalu kuat menahan
beban yang terlalu berat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah dapat berupa padat, cair, dan gas. Sampah juga di bedakan menjadi dua
jenis yaitu smapah organik dan non organik. Semua mempunyai peranan masing-masing.
Namun jika tidak di olah dengan baik sampah dapat mendatangkan masalah atau bencana
bagi lingkungan sekitarnya.
Terkadang orang berfikir bahwa sampah barang tak berguna dan hanya merugikan
baik untuk manusia atau lingkungan di sekitarnya. Namun jika ada kesadaran sikap
menghargai lingkungan dan sikap peduli terhadap lingkungan, sampah yang tadinya
B. Saran
http://putrisebelasipasatu.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://www.psychologymania.com/2012/09/dampak-sampah-bagi-manusia-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah