Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat, Taufiq, dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Penanggulangan limbah kulit kerang di kecamatan sidayu.”

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah
Dasar semester 1 jurusan ilmu sejarah fakultas ilmu budaya universitas Airlangga
tahun pelajaran 2012/2013.

Dalam hal ini, sangat besar hutang budi penulis kepada banyak pihak yang
telah membantu, mendorong, menasehati, serta mendoakan kami agar Makalah ini
cepat selesai. Penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan, karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.

Akhirnya kami memohon kepada Allah SWT agar kami selalu mendapatkan
petunjuk ke jalan yang benar. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Surabaya, 21 Oktober 2012

i
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..
………i

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….
………….iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………….


……….1
B. Rumusan Masalah…………………………………….……….
…….2
C. Tujuan Penelitian………………………………………………..
…..2

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. Limbah dan jenis-


jenisnya…………………………………………..3

B. Pencemaran lingkungan dan jenis-


jenisnya…………………………6

C. Kerang………………………………………………………………
10

ii
D. Pegaruh limbah kulit kerang terhadap pencemaran tanah…….
…….13

E. Solusi untuk mengatasi adanya limbah kulit kerang……………..


…14

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………
.16
B. Saran……………………………………………………..
………….17

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..
……………..18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Beberapa desa di kecamatan sidayu kabupaten gresik, tepatnya desa


asemanis, desa mojoasem, desa randuboto dan desa tajung sari mayoritas
warganya adalah sebagai nelayan. komoditas utamanya adalah pencari kerang,
akan tetapi selama ini yang dimanfaatkan dari kerang tersebut hanyalah
dagingnya saja, sedangkan kulitnya hanya dibuang tanpa dilakukan tindakan
apapun sehingga terjadi penumpukan kulit kerang yang menyebabkan bau
tidak sedap dan sangat mengganggu masyarakat sekitar serta mengganggu
orang-orang dari luar desa yang secara kebetulan atau dengan sengaja
melewati desa tersebut.

Kulit kerang sulit diuraikan oleh mikroorganisme, sedangkan untuk


menguraikannya memerlukan waktu yang lama, kandungan dalam kulit
kerang yang dibiarkan membusuk dan dibuang percuma juga akan
menyebabkan pencemaran tanah, dan pencemaran udara yang berupa bau
tidak sedap, selain itu limbah kulit kerang dalam jumlah besar juga
menyebabkan penumpukan ditepi jalan yang mengganggu kelancaran
jalannya transportasi.

Kulit kerang bisa didaur ulang sehingga menghasilkan produk baru


yang lebih estetik dan juga mempunyai nilai seni ,hasil dari kreativitas
manusia tanpa merubah bentuk atau menghancurkan kulit kerang tersebut.
Sebagai contohnya adalah produk yang saat ini banyak dijumpai di pasaran
yang sangat digemari oleh konsumen yaitu aksesoris wanita, gantungan kunci,

iv
tempat foto yang digantung didinding. Produk-produk tersebut bisa dihasikan
dari kulit kerang, bahkan kulit kerang menjadi bahan utamanya.

Karena beberapa alasan tersebut diatas, penulis menyusun makalah ini


agar pembaca mengetahui dampak dari limbah kulit kerang terhadap
lingkungan, dan juga penulis memberikan solusi untuk mengolah limbah kulit
kerang tersebut agar tidak lagi menjadi gangguan atau masalah pada
masyarakat sekitar yang komoditas utamanya adalah pencari kerang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian limbah dan apa saja macam-macamnya ?


2. Apa Pengertian pencemaran lingkungan dan jenis-jenisnya ?
3. Bagaimana pengaruh limbah kulit kerang terhadap pencemaran tanah ?
4. apa solusi yang bisa dibuat dari adanya limbah kulit kerang ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa limbah dan apa saja macam-macamnya.


2. Untuk mengetahui apa sebenarnya pencemaran lingkungan dan juga bentuk-
bentuk dari pencemaran tersebut.
3. Untuk mengetahui akibat pencemaran jenis apa yang disebabkan limbah kulit
kerang.
4. Untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai solusi yang tepat
untuk mengolah limbah kulit kerang.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Limbah dan Jenis-jenisnya

PENGERTIAN LIMBAH.
 Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun dari hasil
proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran
hewan, tanaman, atau sayuran.
 Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah),
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Karakteristik Limbah :
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luan (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah :
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah

JENIS-JENIS LIMBAH

Berdasarkan sumbernya limbah digolongkan menjadi :

1. Limbah Organik yang mudah busuk.

vi
Misainya , sisa sayuran, sisa makanan, dedaunan, potongan rumput, dan
kotoran hewan

2. Limbah Organik yang tidak mudah membusuk.

Misalnya , kertas dan kayu

3. Limbah Anorganik.

Misainya, plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi.

4. Limbah berbahaya.

Misalnya, paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau serangga, obat
kadaluarsa dan batu baterai bekas.

Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan :

• Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste =


mudah terurai). Yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri
dan jamur, seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.

• Limbah yang tidak akan / sangat lambat mengalami perubahan secara alami
(nondegradable waste = tidak dapat terurai). Misalnya, plastik, kaca, kaleng,
dan sampah sejenisnya.

Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4


macam, yaitu :

1. Limbah cair

Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair
(PP 82 thn. 2001).

Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :

 Sifat Fisika dan sifat Agregat.

vii
Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan
menggunakan metoda Titrimetrik.

 Parameter logam.

Contohnya, Arsenik (As) dengan metoda SSA

 Anorganik non Metelik.

Contohnya, Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol

 Organik Agregat.

Contohnya, Biological Oxygen Demand (BOD)

 Mikroorganisme contohnya E coli dengan metoda MPN

 Sifat khusus contohnya Asam Borat (H3BO3) dengan metoda


Titrimetrik

 Air laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA

Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang :

Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat


dimanfaatkan melalui daur ulang.

1. Kertas. Semuajenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas


koran dan kardus.

2. Gelas. Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat
digunakan untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru.

3. Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat


dimanfaatkan kembali sebagai kaleng pengemas.

viii
4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai
bahan baku pembuatan baja baru.

5. Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi


menjadi bahan pembungkus (pengepakan) untuk berbagai keperluan.
Misalnya, dijadikan tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan
botol sampo.

Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses


daur ulang :

Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung


atau pun dilakukan melalui proses daur ulang. Berikut ini beberapa
macam limbah yang dapat dirasakan atau dimanfaatkan secara
langsung.

1. Ampas tahu

Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah


tersebut biasanya mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak.

2. Eceng gondok

Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu


banyak. Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang
kerajinan, seperti tas.

3. Sampah organik

Contohnya daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu


dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Keuntungan menggunakan pupuk organik
yaitu tidak merusak kesuburan tanah.

ix
B. Pencemaran lingkungan dan jenis-jenisnya

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau


dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut


polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat
menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida
dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih
tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila:

1. jumlahnya melebihi jumlah normal

2. berada pada waktu yang tidak tepat

3. berada pada tempat yang tidak tepat

Sifat polutan adalah:

1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan
tidak merusak lagi.

2. merusak dalam jangka waktu lama.

Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam


jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat
yang merusak.

Macam-macam Pencemaran

x
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat
terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.

a. Menurut tempat terjadinya

Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu


pencemaran udara, air, dan tanah.

1. Pencemaran udara

Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.

a) Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,

bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.

b) Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam
udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat
mengganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di
bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.
Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah
kaca.

c) Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel
cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat
mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,virus,
bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.

d) Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan


menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara
serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur.
Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan
yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan

xi
pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan
pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif,
misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam
atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah,
air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir
terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi,
berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.

2. Pencemaran air

Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.

a) Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah


domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti
Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.

b) Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air


berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.

c) Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian terakumulasi


dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang
menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Bloomingalga).
Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar
matahari terhalang.

Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi,
akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme
akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan
tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya
yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin
banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.

xii
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar
pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada
organisme pemangsa yang lebih besar.

3. Pencemaran tanah

Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :

a) sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan


kaca, dan kaleng

b) detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)

c) zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

4. Pencemaran suara

Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang,
deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga
mengganggu pendengaran.

b. Menurut macam bahan pencemar

Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.

1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk
anorganik, pestisida, detergen dan minyak.

2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli,


Entamoebacoli, dan Salmonella thyposa.

3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

c. Menurut tingkat pencemaran

xiii
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat
pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan
menjadi 3, yaitu sebagai berikut:

1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada


panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem
lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata
pedih.

2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan


menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di
Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.

3.Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga


menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya
pencemaran nuklir.

C. Kerang

1. Pengertian kerang

Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska).
Pengertian kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti secara biologi
namun penggunaannya luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi.

 Dalam pengertian paling luas, kerang berarti semua moluska dengan


sepasang cangkang (lihat Bivalvia). Dengan pengertian ini, lebih tepat orang
menyebutnya kerang-kerangan dan sepadan dengan arti clam yang dipakai di
Amerika. Contoh pemakaian seperti ini dapat dilihat pada istilah "kerajinan
dari kerang".

 Kata kerang dapat pula berarti semua kerang-kerangan yang hidupnya


menempel pada suatu obyek. Ke dalamnya termasuk jenis-jenis yang dapat
dimakan, seperti kerang darah dan kerang hijau (kupang awung), namun

xiv
tidak termasuk jenis-jenis yang dapat dimakan tetapi menggeletak di pasir
atau dasar perairan, seperti lokan dan remis.

 Kerang juga dipakai untuk menyebut berbagai kerang-kerangan yang


bercangkang tebal, berkapur, dengan pola radial pada cangkang yang tegas.
Dalam pengertian ini, kerang hijau tidak termasuk di dalamnya dan lebih
tepat disebut kupang. Pengertian yang paling mendekati dalam bahasa
Inggris adalah cockle.

 Dalam pengertian yang paling sempit, yang dimaksud sebagai kerang


adalah kerang darah (Anadara granosa), sejenis kerang budidaya yang umum
dijumpai di wilayah Indo-Pasifik dan banyak dijual di warung atau rumah
makan yang menjual hasil laut.

2. Ciri-ciri umum

Phylum mollusca sudah ada sejak zaman kambrian,kira-kira 450 juta tahun
yang lalu. Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan fosil molluska yang
berasal dari zaman kambria. Phylum hewani ini merupakan golongan kedua
terbesar didunia hewan (regnum animalia ). Semuanya tersebar,baik
didarat(teresterial),maupun di air (akuatik).Penyebaran hewan ini sangat luas
,baik geografis maupun geologis. Dikenal lebih dari 100.000 spesies yang
masih hidup dan mungkin lebih besar lagi jumlah fosilnya (AE.VINES DAN
N.REES,hal.1394).

Hewan yang termasuk philum molluska memiliki tubuh lunak,tidak beruas-


ruas(segmen),dengan ciri tubuh bagian atas (anterior) adalah kepala
(caput),sisi bawah(ventral)berfungsi sebagaikaki musculer. Dan massa
visceranya terdapat pada sisi atas (dorsal). Molluska berasal dari
kata’’molls’’yang artinya lunak,kalau ditinjau dari keadaan yang
primitif,tubuh molluska menunjukan simetris bilateral (dimana bagian
sebelah kiri merupakan bayangan dari sebelah kanan ). Dan sebagian besar

xv
tubuh hewan molluska yang lunak dilindungi oleh cangkang (exoskleton)
yang keras. Cangkang(exoskleton)yang melindungi tubuh hewan molluska
terbuat dari kalsium karbonat (CaCO3) atau zat kapur. Tubuh utama
molluska diselimuti oleh lipatan cangkang yang disebut cavumm valli(paru).
Hewan-hewan molluska telah memiliki sistem organ yang lengkap.

Kerang tidak memiliki kepala (juga otak) dan hanya simping yang memiliki
mata. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan anus. Kerang
dapat bergerak dengan "kaki" berupa semacam organ pipih yang dikeluarkan
dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka-tutup cangkang secara
mengejut.

Sistem sirkulasinya terbuka, berarti tidak memiliki pembuluh darah. Pasokan


oksigen berasal dari darah yang sangat cair yang kaya nutrisi dan oksigen
yang menyelubungi organ-organnya.

Makanan kerang adalah plankton, dengan cara menyaring. Kerang sendiri


merupakan mangsa bagi cumi-cumi dan hiu.

Semua kerang adalah jantan ketika muda. Beberapa akan menjadi betina
seiring dengan kedewasaan.

a. Fisiologi Anatomi

1) Cangkang

Cangkang adalah rangka luar pada kerang. Cangkang ini dibentuk oleh sl-sel
cangkang (epitel mantel) yang mengeluarkan secreta (RADIOPOET:50 hal
354).

Cangkang terdiri dari 3 lapisan dari luar kedalam, adalah :

a) Periostracum ,yang berwarna hitam,terbuat dari bahan tanduk yang


disebut cocchiolin.

xvi
b) Prismatic ,yang tersusun dari kristal-kristal kalsium karbonat (zat kapur
yang berbentuk prisma )

c) Lapisan nacreas (mutiara) ,juga terdiri dari kristal-kristal kalsium karbonat


(zat kapur yang berbentuk prisma tetapi susunannya lebih rapat.

d) Engsel cangkang dibentuk oleh jaringan ikat yang disebut ligamentum.


Kedua cangkang dapat membuka dan menutup , karena adanya dua otot
adductor ,satu terletak di bagian anterior dan satunya lagi terdapat di bagian
posterior.

3. Kandungan Cangkang Kerang

Cangkang kerang mengandung kalsium karbonat (CaCO3) dalam kadar yang


lebih tinggi bila dibandingkan dengan batu gamping, cangkang telur,
keramik, atau bahan lainnya. Hal ini terlihat dari tingkat kekerasan cangkang
kerang. Semakin keras cangkang, maka semakin tinggi kandungan kalsium
karbonat (CaCO3) nya. Maka jika direaksikan dengan asam kuat seperti HCl
dan ion logam yang terlarut dalam air dapat mengendapkan kandungan
logam.

D. Pegaruh limbah kulit kerang terhadap pencemaran tanah

. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan


manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat

xvii
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

ciri-ciri tanah tercemar adalah : Tanah tidak subur, pH dibawah 6


(tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa), Berbau busuk, Kering,
Mengandung logam berat, Mengandung sampah anorganik.

Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah


tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat
dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga
terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan,
kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah
terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan
bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar
itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang
kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh
anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sebaiknya, sampah yang akan
dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah sampah yang terurai,
dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan
kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing
tanah, maka akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual
untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk pupuk.
Proses ini merupakan proses pendaurulangan (recycle). Kedua adalah sampah
yang tak terurai, dapat dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse).
Misalnya, kaleng bekas kue digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai
bekas digunakan untuk tempat bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk
menyimpan air minum. Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban
lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin
dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah
dampak negatifnya atau mengendalikannya. Selain penggunaulangan dan

xviii
pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk mencegah pencemaran, yaitu
melakukan pengurangan bahan/ penghematan (reduce), dan melakukan
pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-slogan reuse, reduce, dan
repair, banyak diedarkan ke masyarakat.

Limbah kulit kerang menyebabkan pencemaran tanah dikarenakan


kulit kerang mengandung kalsium karbonat (CaC03) dalam kadar yang lebih
tinggi dibandingkan batu gambir,cangkang telur, keramik atau bahan lainnya.
Hal ini terlihat dari tingkat kekerasan cangkang kerang. Semakin keras
cangkang kerang maka semakin tinggi kandungan kalsium karbonat
(CaC03)nya .Maka jika direaksikan dengan asam kuat seperti HCl dan ion
logam yang terlarut dalam air dapat mengendapkan kandungan logam. Itulah
yang menyebabkan limbah kulit kerang sulit untuk diuraikan sehingga
menyebabkan pencemaran tanah.

E. Solusi untuk mengatasi adanya limbah kulit kerang

Banyak hal yang bisa dibuat dari kulit kerang, diantaranya adalah dijadikan
sebagai hiasan atau aksesoris bagi kaum wanita khususnya.

Limbah kulit kerang yang begitu banyak sehingga menyebabkan adanya


penumpukan maka perlu dilakukan pengolahan terhadap tumpukan kulit
kerang tersbut agartidak menimbulkan pencemara, utamanya disini adalah
pencemaran tanah, karena kulit kerang sulit diuraikan oleh mikroorgaisme
maka perlu adanya campur tangan manusia untuk mengolah limbah kulit
kerang tersebut.

Salah satu yang bisa dibuat dari kulit kerang yang paling mudah adalah didaur
ulang sebagai aksesoris, hiasan rumah, gantungan kunci dan masih banyak
lagi. Cara untuk mendaur ulang tersebut tergolong mudah dan tidak
memerlukan peralatan atau mesin yang rumit dan sulit didapatkan.

xix
Cara mendaur ulang kerang untuk dijadikan souvenir :

1. Memiilih kerang yang masih bisa diolah, kemudian dipisahkan


berdasarkan bentuk ataupun jenis kerang yang akan dibentuk mejadi
souvenir tertentu

2. Membersihkan dan mencuci kulit kerang yang sudah dipilah-pilah

3. Menempelkan kulit kerang tersebut dengan yang lainnya, sehingga


menjadi satuan dan bentuk yang indah

4. Melakukan pewarnaan terhadap kulit kerang yang sudah ditempel-


tempel dan dirangkai tersebut agar lebih menarik

5. Menjemur hiasan dari kerang tersebut.

xx
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai
sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

2. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan,
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

3. Limbah kerang merupakan salah satu limbah yang sulit diuraikan sehingga
memerlukan campur tangan manusia untuk agar tidak sampai terjadi
pencemaran lingkungan

4. Limbah kerang dapat menyebabkan pencemaran tanah karena kandungan


dalam kulit kerang yang dapat mengontaminasi kandungan tanah.

5. Didalam makalah makalah ini, penulis mengemukakan solusi untuk


mencegah pencemaran tanah yang disebabkan oleh limbah kulit kerang
yaitu dengan diolah dan dijadikan sebagai souvenir yang punya nilai
estetik yang tinggi dan berbagai macam jenisnya, dari segi pengolahannya
pun tergolong mudah dilakukan, termasuk oleh perseorangan maupun
industry rumah tangga karena tidak memerlukan peralatan yang rumit.

xxi
B. Saran

1. Masyarakat di kecamatan sidayu kabupaten Gresik hendaknya mampu


mengolah limbah kerang dengan baik, yaitu dengan dijadikan sebagai
souvenir yang mempunyai nilai jual, agar bisa mengurangi adanya
pencemaran tanah akibat limbah kulit kerang dalam jumlah banyak
tersebut

2. Pemerintah hendaknya lebih menghimbaukan kepada masyarakat agar


turut mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, untuk menjaga
keseimbangan lingkungan sekitar yang dampaknya akan kembali dan
dinikmati oleh masyarakat itu sendiri

3. Bagi para peneliti selanjutnya, makalah ini agar bisa dijadikan sebagai
refrensi untuk melakukan penelitiannya yang berhubungan dengan limbah
kulit kerang.

xxii

Anda mungkin juga menyukai