Anda di halaman 1dari 17

KARYA ILMIAH

“SOLUSI SAMPAH BAGI LINGKUNGAN SEKITAR”


Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

(01)
1. Aghnia Zafira Ayu S. (03)
2. Aniel Bahtiar (05)
(13)
3. Arum Oksa Bioni (14)
4. Difa Aprilia (19)
(20)
5. Dista Rahma Ayu S. L. (44)
6. Fadilatus Sholeha
7. Febi Dwi Jayanti
8. Yoga Andika Pratama

SMK PGRI 5 JEMBER


JL. KRAKATAU NO.60 (0336) 321378 FAX (0336) 321378 KENCONG JEMBER
WEBSITE : WWW.ESEMKAPRIMA.COM E-MAIL : SMEGRIMA@YMAIL.COM
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya yang sangat
melimpah sehingga karya ilmiah ini dapat kami selesaikan. Karya ilmiah yang kami beri judul “Dampak
Sampah Bagi Lingkungan Sekitar” Ini kami susun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
Karya ilmiah ini sudah kami kerjakan sebaik mungkin yang kami usahakan dan mohon maaf atas
kekurangan yang ada pada karya ilmiah ini. oleh karena itu kritik dan saran akan diterima dengan senang
hati demi perbaikan di masa yang akan datang. Dan kami ucapkan semoga bermanfaat bagi Anda semua.
Daftar isi:
1.1    Latar Belakang………………………………………………..........................………………..
…………...…..4
1.2    Rumusan Masalah………………………………………..………………….............................……....
……..5
1.3    Tujuan …………………………………..…..............................………………………...
………………......……5
1.4    Metode Pengumpulan Data...……….....................……………………………….…………....
………….5

BAB II PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Sampah………..…………..………….....................


……………………...................................6
2.2    Jenis-jenis Sampah..…………………….................................................…...…….………..........…..
……..6
2.3    Tanggapan Masyarakat Tentang Sampah…..……………….….…................………....……………9
2.4    Dampak Buruk Sampah Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan…….......…....…………...10
2.5    Tindakan yang dapat dilakukan untuk menganggulangi sampah......................................11

BAB III PENUTUP

3.1   Kesimpulan……………….………………………………….
………………………....................................….15
3.2   Saran……………………...…………………………….…………...…….......................................
……………..15
3.3 Lampiran……………………………………………….……………..................................…….
………………16

DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................................................17
4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang


Sampah adalah material yang tidak bisa hilang dalam kehidupan kita. Setiap harinya kita bersentuhan
dengan sampah. Sampah adalah material yang sudah tidak diinginkan. Sampah yang kita hasilkan sangatlah
bermacam-macam dan juga banyak. Jenis sampah berdasarkan sumbernya yakni sampah alam,sampah
manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah pertambangan. Berdasarkan
sifatnya sampah terbagi 2 yakni sampah organik dan sampah anorganik.

Di kota-kota besar tumpukan sampah sudah ditemukan di mana-mana dan hal ini sudah menjadi
pemandangan yang biasa. Tumpukan-tumpukan sampah itu tak diurus dan dibiarkan begitu saja. Bahkan,
tidak sedikit pula masyarakat yang tinggal di perumahan kumuh. Kurangnya kepedulian masyarakat akan
kebersihan lingkungan pastilah memberikan dampak negatif yang besar pengaruhnya. Pertanyaannnya,
apakah masyarakat tidak mengetahui bahwa berawal dari sampah itu akan menimbulkan ancaman yang
besar yang mana bisa mempengaruhi keberlangsungan hidup mereka.

Oleh karena itu, untk menjawab permasalahan di atas maka makalah ini akan membahas tentang bahaya
sampah, dan semoga makalah ini dapat bermaanfaat bagi semua orang, khususnya yang membutuhkan.
5
1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka pokok
permasalahannya adalah:
1. Bagaimana tanggapan dari masyarakat tentang sampah?
2. Apa saja dampak negatif dari sampah terhadap kesehatan manusia, lingkungan hidup dan sosial
ekonomi?
3. Tindakan apa sajakah yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah sampah?

1.3   Tujuan
Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan di atas, maka makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui tanggapan masyarakat tentang ssampah.
2. Mengetahui dampak sampah terhadap kesehatan manusia,lingkungan hidup dan sosial ekonomi.
3. Tindakan yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah sampah.

1.4  Metode Pengumpulan Data


D alam penulisan karya ilmiah ini, kami munggunakan metode observasi. Yaitu, dengan menganalisa
dan mencatat secara sistematis tentang tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok
secara langsung, maupun dengan artikel-artikel yang tersebar luas di internet sebagai referensi.
6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1      Pengertian Sampah


Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan
selama proses alam te rsebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

2.2       Jenis-jenis Sampah


A. Berdasarkan sumbernya meliputi:
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan.

B. Berdasarkan sifatnya:
a. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan
sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
b. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas,
plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan
sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas
minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
7
C. Berdasarkan bentuknya:
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.
Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-
lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan
organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah
tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
1) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob
atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi
menjadi:
a. Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara
ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
b. Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah
kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

b.      Sampah Cair


Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
1. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung
patogen yang berbahaya.
2. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat
cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga
dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri
akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi.
c.  Sampah Alam
8
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-
sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

d.  Sampah Manusia
Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia,
seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah
satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui
sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah
perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang
misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

e. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang
umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih
kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

f. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan
thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-
tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang
masih dilakukan).

2.3      Tanggapan Masyarakat Tentang Sampah


Masalah sampah tidak hanya mengenai bagaimana mengelola sampah saja, tetapi juga terkait
dengan masalah budaya/sosiologi masyarakat. Masyarakat Indonesia umumnya tidak peduli tentang
sampah, suka buang sampah sembarangan, dan cenderung mementingkan diri sendiri. Tanggapan
yang salah ini mungkin merupakan salah satu penyebab kenapa banyak program tentang sampah
yang tidak berhasil. Merubah tanggapan masyarakat tentang sampah menjadi salah satu bagian yang
tidak terpisahkan dari upaya-upaya penanganan sampah secara terpadu.
Contoh yang sederhana saja , Di sebuah lahan terdapat patok dengan pengumuman yang sangat
mencolok: DILARANG BUANG SAMPAH DI SINI. Pada kenyataannya masih banyak orang yang
9
membuang sampah di tempat itu. Atau larangan-larangan senada lainnya, seperti: DILARANG
MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI, BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA, YANG
BUANG SAMPAH DI SINI SETAN. Pengumuman-pengumuman itu seperti hanya sebuah tempelan
kosong tanpa arti, seperti macan tak punya gigi, tidak ada orang yang memperhatikan atau mematuhi
larangan tersebut. Contoh lain, pemerintah atau lembaga-lembaga lain sudah cukup lama
menyediakan tiga tempat sampah yang berbeda. Satu tempat sampah untuk limbah plastik atau
logam, satu tempat sampah untuk limbah kertas, dan satu lagi tempat sampah untuk limbah organik.
Tulisannya dibuat besar sekali, warnanya menyolok, dan masih terbaca dengan jelas dari jarak yang
cukup jauh. Warnanya pun dibuat berbeda-beda. Masalahnya sekarang, apakah warga atau
masyarakat sudah membuat sampah sesuai dengan tempatnya. Jawabannya adalah tidak. Mereka
membuang sampah semaunya sendiri tampa memperhatikan tulisan-tulisan tersebut.
Pemerintah juga sudah mencoba membuat peraturan daerah tentang sampah yang akan
menghukum orang yang membuang sampah sembarangan. Salah satunya denda Rp 50.000,00 untuk
orang yang ketahuan membuang sampah sembarangan. Apakah peraturan daerah ini pernah
diberlakukan? Sudahkan ada orang yang didenda karena membuang sampah sembarangan?
Jawabannya kita sudah tahu semuanya. Peraturan ini cuma sekedar tulisan di atas kertas.
MEMBUANG SAMPAH DI SUNGAI, BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA, YANG
BUANG SAMPAH DI SINI SETAN. Pengumuman-pengumuman itu seperti hanya sebuah tempelan
kosong tanpa arti, seperti macan tak punya gigi, tidak ada orang yang memperhatikan atau mematuhi
larangan tersebut. Contoh lain, pemerintah atau lembaga-lembaga lain sudah cukup lama
menyediakan tiga tempat sampah yang berbeda. Satu tempat sampah untuk limbah plastik atau
logam, satu tempat sampah untuk limbah kertas, dan satu lagi tempat sampah untuk limbah organik.
Tulisannya dibuat besar sekali, warnanya menyolok, dan masih terbaca dengan jelas dari jarak yang
cukup jauh. Warnanya pun dibuat berbeda-beda. Masalahnya sekarang, apakah warga atau
masyarakat sudah membuat sampah sesuai dengan tempatnya. Jawabannya adalah tidak. Mereka
membuang sampah semaunya sendiri tampa memperhatikan tulisan-tulisan tersebut.
Pemerintah juga sudah mencoba membuat peraturan daerah tentang sampah yang akan
menghukum orang yang membuang sampah sembarangan. Salah satunya denda Rp 50.000,00 untuk
orang yang ketahuan membuang sampah sembarangan. Apakah peraturan daerah ini pernah
diberlakukan? Sudahkan ada orang yang didenda karena membuang sampah sembarangan?
Jawabannya kita sudah tahu semuanya. Peraturan ini cuma sekedar tulisan di atas kertas.

2.4      Dampak Buruk Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan

Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga
sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan
10
perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun
seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit. 
1.  Dampak Sampah Bagi Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai
binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan sampah adalah sebagai berikut:
1) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan
sampahnya kurang memadai.
2) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
3) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam
pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
4) Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan
yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai
dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu
penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
5) Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat
mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah
yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
2.      Dampak Sampah Terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal
ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang
ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain
berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Sampah juga penyebab
banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir
bahkan yang terparah merusak turbin waduk.
3.      Dampak Sampah terhadap keadaan social dan ekonomi
1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk
karena sampah bertebaran dimana-mana.
2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
3. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk
11
mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja,
rendahnya produktivitas).
4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan
dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
5. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai,
seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan
sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan.
Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

2.5 Tindakan Yang Dapat Dilakukan Untuk Menanggulangi Sampah


1. Reduce (Mengurangi Sampah)
a. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang
belanja.
b. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap
kali habis.
c. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada
membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama.
2. Re-use (Menggunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai)
a. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.
b. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus.
c. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat  pembersih
(lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
3. Recycle(Daur Ulang Sampah)
a. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang.
b. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.
c. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.
Adapun contoh alternative mengolah sampah menjadi kerajinan :
A .Membuat Bunga Plastik dari Sedotan
Alat : gunting, cutter dan lem
Bahan : sedotan, lidi atau kawat yang agak besar (diameter ±2 mm), kertas krep atau dapat
diganti dengan kertas pita, bekas botol plastic sebagai tambahan aksesoris
Cara Membuat :
(1)   Potong sedotan kira-kira panjang ± 10 cm
(2)   Setelah itu belah ujung sedotan jadi empat bagian
12
(3)   Kemudian kesut sedotan yang telah dibelah hingga didapat bentuk yang lebih mekar dan
agak lemas
(4)   Gunting tiap ujung sedotan yang telah dikesut, membentuk lancip menyerupai bentuk
kelopak bunga asli
(5)   Satukan beberapa (4-5 buah) sedotan yang telah dipotong lancip tersebut kemudian
digabungkan menjadi satu sehingga berbentuk bunga sedang mekar.
(6)   Bunga-bunga mekar dapat disatukan dengan kawat/lidi yang dibalut kertas krep/pita
warna-warni.
(7)   Untuk ornament daunnya, kita bisa membuat dari potongan kertas pita atau dari
potongan bekas gelas plastik
(8)   Ulang cara yang sama, untuk membuat tangkai – tangkai bunga selanjutnya.
(9)   Bunga-bunga plastic siap dirangkai ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon/ busa.
b. Membuat Pupuk Kompos
1) Kompos Jadi Siap Pakai
Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan sampah
organik. Untuk mendapatkannya :
(1)   Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah.
(2)   Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk.
(3)   Jemur sampai kering, lalu ayak.
(4)   Bubuhkan 50 – 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.
Bahan:
(1)   2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage).
(2)   6,5 m3 kulit buah kopi.
(3)   750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter).
(4)   30 kg abu dapur atau abu kayu.

2) Cara Membuat :
(1)   Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya.
Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan.
(2)   Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x
tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak.
(3)   Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1
meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian
taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.
(4)   Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara
dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 – 5
hari, lalu segera menurun lagi.
13
(5)   Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk
meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.
(6)   2 – 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan kompos
sudah cukup matang.
(7)   Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
(8)   Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan
menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.
c. Membuat Kerajinan Tangan Unik Dari Sampah Kertas
Selama ini, kita seringkali membuang secara percuma sampah - sampah kertas yang sudah tidak
terpakai lagi. Padahal, jika kita memanfaatkannya dengan baik, kertas - kertas itu dapat berubah
menjadi suatu kerajinan tangan unik dan menarik:
Caranya secara garis besar adalah sebagai berikut :
Siapkan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai itu.
Sobek menjadi bagian - bagian kecil.
Campurkan dengan air secukupnya dan blender sampai halus. (Jika tidak diblender, juga bisa dengan
menumbuk sendiri)
Jika sudah selesai, campurkan dengan lem PVA, aduk merata.
Bentuk bubur kertas itu sesuai keinginan.
Tunggulah sampai kering.
Jika sudah kering, beri warna dengan menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat emulsi, ataupun cat
poster. Akan tetapi, biasanya yang terbaik adalah cat akrilik karena cepat kering dan warnanya
bagus.
Tunggu sampai kering, lalu lapisi dengan vernis agar mengkilap.
Jadilah kerajinan tangan buatanmu sendiri.
Tips : jika ingin bentuknya rapi, gunakan cetakan untuk membuatnya. Bisa memakai cetakan
pudding
14

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kami simpulkan bahwa sampah adalah material yang
sudah tidak diinginkan banyak orang. Sampah juga memiliki banyak jenis mulai dari
sumbernya,bentuknya maupun sifatnya.
Sampah memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan. Misalnya saja bagi kesehatan,
sampah dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan kematian. Bagi lingkungan, sampah juga
dapat mencemari air bersih dan dapat menyebabkan banjir. Selain itu, sampah juga memberi dampak
negatif terhadap keadaan social dan ekonomi masyarakat.
Pemanfaatan sampah yang baik dan benar dapat mendatangkan banyak manfaat. Bahkan
sampah-sampah tersebut dapat kita daur ulang menjadi aneka kerajinan tangan dan sesuatu yang
berguna seperti pupuk kompos.

3.2 Saran
Melihat dampak negatif sampah yang ternyata sangat banyak dan berbahaya di atas, kita sebagai
warga Indonesia yang baik dapat mengantisipasinya dengan cara membuang sampah di tempatnya,
memilah-milah sampah organik dan anorganik saat membuangnya, dan memanfaatkan sampah yang
masih layak pakai untuk kita jadikan barang yang berguna.
15

3.3 LAMPIRAN

Contoh sampah anorganik Contoh sampah organik

Contoh pembuatan pupuk Contoh kerajinan tangan dari sampah yang


didaur ulang
16
DAFTAR PUSTAKA

Makalah Bahaya Sampah.disampaikan di wordpress.com.


http://mily.wordpress.com/2009/01/04/makalah-bahaya-sampah
Sedaja.2011.Penanggulangan Sampah.disampaikan di blogspot.com.
http://sedaja2.blogspot.com/2011/03/penanggulangan-sampah.html.
17

Anda mungkin juga menyukai