Dosen Pengampu:
Catur Puspawati, ST., MKM
Disusun oleh:
Kelompok 7 ( 2D3B )
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah mata kuliah Pengolahan Sampah.
Adapun makalah Pengolahan Sampah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini. Saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah ini dimasa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar is
tilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang menimbulk
an aroma bau busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material
sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. S a m p a h a d a l a h z
a t k i m i a , energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung m
erusak. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alami
t i d a k a d a sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak (wikipedia).
Dalam beberapa laporan terungkap, jumlah sampah padat di kota-kota dunia akan
terus naik sebesar 70% tahun ini hingga tahun 2025, dari 1,3 miliar ton per tahun menjadi
2,2 miliar ton per tahun. Mayoritas kenaikan terjadi di kota-kota di negara berkembang.
Pertumbuhan sampah perkotaan terbesar akan terjadi di China yang mengambil ali
h posisi Amerika Serikat sebagai penghasil sampah terbesar di dunia pada 2004. Jumlah s
ampah padat perkotaan di negara-negara Asia Timur, Eropa Tengah dan Timur Tengah ju
ga terus meningkat.
B. Rumusan masalah
1) apa pengertian sampah ?
2) apa saja jenis sampah dan sumber sampah ?
3) apa karakteristik sampah ?
4) apa saja manfaat sampah ?
C. Tujuan
Mengetahui definisi, sumber, jenis, karakteristik serta manfaat sampah bagi kehidupan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah
Untuk lebih memahami apa arti sampah, maka kita bisa merujuk kepada pendapat
beberapa ahli tentang definisi sampah. Di bawah ini adalah pengertian sampah menurut
para ahli:
1. Juli Soemirat
Menurut Juli Soemirat pengertian sampah adalah barang padat yang dihasilkan dari
kegiatan manusia yang tidak lagi dikehendaki.
2. Azwar
Menurut Azwar pengertian sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak
digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari
kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologis
karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk kedalamnya.
3. Bahar
Menurut Bahar definisi sampah adalah suatu barang yang harus bersifat padat yang
tidak lagi dipergunakan dan dibuang, sehingga barang tersebut tidak bisa diuraikan
dengan sempurna oleh alam yang akhirnya mengakibatkan kerusakan.
4. Basriyanta
5
Menurut Basriyanta sampah adalah suatu material yang tidak lagi dipakai sehingga
dibuang oleh pemiliknya, akan tetapi sampah masih dapat digunakan jika didaur ulang
menjadi sesuatu yang baru.
5. Tanjung
Menurut Tanjung, definisi sampah adalah barang yang tidak berguna lagi sehingga
dibuang oleh pemiliknya.
6. Wijaya Jati
Menurut Wijaya Jati, pengertian sampah secara sederhana adalah konsekuensi sisa
dari selurih kegiatan (aktivitas) manusia.
Menurut WHO pengertian sampah adalah barang yang berasal dari kegiatan manusia
yang tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak disenangi, ataupun yang dibuang.
(Chandra, 2012)
Menurut KBBI arti sampah adalah barang yang dibuang oleh pemiliknya karena tidak
terpakai lagi atau tidak dinginkan lagi, misalnya kotoran, kaleng minuman, daun-daunan,
kertas, dan lain-lain.
Sampah (waste) diartikan sebagai sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya.
B. Sumber sampah
Sampah dapat bersumber dari berbagai aktivitas seperti rumah tangga, sampah
pertanian, sampah sisa bangunan, sampah dari perdagangan dan perkantoran, serta
sampah dari industri. Sampah yang paling banyak dihasilkan berasal dari sampah rumah
tangga (Suwerda, 2012).
6
1. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes)
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil dari kegiatan rumah tangga
yang sudah dipakai dan dibuang seperti: sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau
yang belum, bekas pembungkus berupa kertas, plastik,daun dan sebagainya. Pakaian-
pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun-daun dari kebun atau
taman.
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan,
terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya.
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umunya terdiri dari kertas-kertas,
kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban, onderdil-onderdil kendaraan yang
jatuh, daun-daun, plastik dan sebagainya.
Sampah ini berasal dari kawasan indrustri, termasuk sampah yang berasal dari
pembangunan indrustri, dan segala sampah yang berasal dari proses produksi, misal
sampah-sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng dan
sebagainya.
Sampah yang berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya tergantung dari jenis
usaha pertambangan misalnya batu-batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran
(arang) dan sebagainya.
7
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini berupa: kotoran-kotoran
ternak, sisa-sisa makanan, bangkai binatang dan sebagainya.
C. Jenis Sampah
1) Sampah organik atau basah Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk
hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, sisa buah. S
ampah jenis ini dapat terdegradasi (membususk atau hancur) secara alami.
8
2) Sampah anorganik atau kering Sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terdegr
adasi secara alami. Contohnya : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, kaca.
3) Sampah berbahaya Sampah jenis ini berbahaya bagi manusia. Contohnya : baterai, jar
um suntik bekas, limbah racun kimia, limbah nuklir. Sampah jenis ini memerlukan pe
nanganan khusus.
D. Karakteristik sampah
Karakteristik sampah adalah sifat-sifat sampah yang meliputi sifat fisik, kimia, dan bi
ologinya. Karakteristik sampah meliputi karakteristik fisik yaitu berat jenis, kelembap
an, ukuran partikel dan distribusi ukuran, field capacity serta permeabilitas sampah. K
arakteristik kimia meliputi proximate analysis (kadar air, kadar volatil, kadar fixed car
bon dan kadar abu), titik lebur abu, nilai kalor sampah dan ratio C/N. Karakteristik bi
ologi meliputi biodegrabilitas komponen organik, bau dan populasi lalat (Damanhuri
dan Tripadmi, 2004). Karakteristik sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pe
ndapatan masyarakat (low, medium, dan high income), pertumbuhan penduduk, produ
ksi pertanian, pertumbuhan industri dan konsumsi, serta perubahan musim (Tchobano
glous, G and Frank K., 2002).
Penentuan karakteristik biologi digunakan untuk menentukan karakteristik sa
mpah organik di luar plastik, karet dan kulit. Parameter-parameter yang umumnya dia
nalisis untuk menentukan karakteristik biologi sampah organik terdiri atas (Tchobano
glous, G and Frank K., 2002):
a. Biodegrabilitas
Komponen Organik Fraksi biodegrabilitas dapat ditentukan dari kandungan
lignin dari sampah. Pengukuran biodegrabilitas dipengaruhi oleh pembakaran volatile
solid pada suhu 5500C, jika nilai volatile solid besar maka biodegrabilitas sampah
9
tersebut kecil. Kandungan lignin merupakan estimasi dari biodegradabilitas, sebagai
berikut: BF = 0,83-0,028 LC (1.1) dimana : BF = Fraksi biodegradabilitas dinyatakan
dalam volatile solid basis LC = kandungan lignin pada volatile solid dinyatakan dalam
% berat 0,83 dn 0,028 = konstanta empiris
b. Bau
Bau dapat timbul jika sampah disimpan dalam jangka waktu lama di tempat
pengumpulan, transfer station, dan di landfill. Bau dipengaruhi oleh iklim panas. Bau
terbentuk sebagai hasil dari proses dekomposisi senyawa organik yang terdapat pada
sampah kota secara anaerob. Sebagai contoh, pada kondisi anaerob, sulfat tereduksi
menjadi sulfida (S2-) dimana jika zat ini bereaksi dengan hidrogen akan membentuk
H2S.
c. Perkembangan Lalat
E. Manfaat Sampah
Pemanfaatan sampah meliputi proses mengubah sampah menjadi material
yang memiliki nilai ekonomis. Termasuk ke dalam pemanfaatan sampah adalah:
pengomposan, atau pembuatan kompos daur-ulang.
Untuk hal ini secara umum sampah dikenal menjadi dua jenis yakni sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik yakni jenis sampah yang dapat diurai
oleh mikroorganisme pengurai. Contohnya sisa-sisa sayur, buah, dedaunan dan
sejenisnya. Sampah organik dikenal juga dengan istilah sampah basah.
Untuk jenis yang kedua yakni sampah anorganik, sampah anorganik yakni
jenis sampah yang sulit atau tidak dapat diuraikan oleh mikrooraganisme pengurai,
yang sehingga berpotensi merusak lingkungan. Contohnya sampah plastik, seng,
kaleng dan sejenisnya. Sampah anorganik ini juga dikenal dengan istilah sampah
kering.
Sampah dalam hal ini apabila tidak dikelola dengan cukup baik maka akan
berpotensi merusak lingkungan. Dan dapat mengakibatkan pencemaran baik pada
tanah, air atau pun udara. Akan tetapi jika dikelola dengan baik, sebenarnya sampah-
sampah tersebut pun masih memungkinkan untuk dimanfaatkan baik dalam bentuk
aslinya ataupun melalui proses pengolahan atau daur ulang.
Untuk hal demikian ini agar sampat tersebut tidak merusaka lingkungan ada
baiknya kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa
manfaat sampah dalam kehidupan sehari-hari, yang diantaranya seperti:
10
1. Bahan Dasar pembuat Pupuk Organik
Sampah organik ialah bahan dasar utama pemb uatan pupuk organik, jadi
sampah-sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga seperti sampah dapur
tidak ada salahnya dikumpulkan di suatu tempat, kemudian diolah menjadi pupuk
organik.
Sampah dapur dapat diolah menjadi pupuk organik pada “misalnya kompos”
atau pun pupuk organik cair. Namun, untuk sampah rumah tangga lebih disarankan
untuk diolah menjadi pupuk organik cair. Hal ini mengapa, karena sampah rumah
tangga kuantitasnya sedikit, namun selalu kontinyu atau terus menerus dihasilkan.
4. Membuat Pupuk Kompos
1) Kompos Jadi Siap Pakai
(1) Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah.
Bahan:
11
2) Cara Membuat :
(1) Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di
bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan
dapat tertampung dan dimanfaatkan.
(3) Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak
pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat
berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan
abu.
(5) Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran
bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.
(7) Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
(8) Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi
dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.
12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Banyak sekali sampah yang kita hasilkan setiap harinya,dan sampah-sampah yang kita
hasilkan tersebut sebagian besar di buang begitu saja. Terkadang kita tidak pernah peduli
dampak yang dapat ditimbulkannya terhadap lingkungan.
Sampah itu ada dalam bentuk dan sifat yang bermacam-macam. Kita harus dapat menge
lola sampah-sampah tadi dengan baik agar tidak menjadi masalah dalam kehidupan kita. Seti
ap jenis sampah memiliki cara pengelolaan yang berbeda beda sehingga kita harus mengerti
cara mengelola masing-masing jenis sampah dengan baik dan benar.
13
DAFTAR PUSTAKA
14