Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGELOLAAN SAMPAH

Di susun oleh kelompok 7 :


1. Lisda Septiana Pakaya
2. Satria Ditiro
3. Serlita Damayani Palupi
4. Zahrotal Untsaya Ini Senoadji

Tingkat 2 Program Studi D-III-B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II


Jl. Hang Jebat F-3 KebayoranBaru, Jakarta Selatan 12120
Telp.(021)7397641, 7397643.Fax (021) 7397769
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta karunia nya yang
tak ternilai dan tidak dapat dihitung sehingga kami bisa menyusun dan menyelesaikan makalah
ini.
Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. untuk itu, kami
menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini. kami pun
berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada kami agar
dikemudian hari kami bisa membuat makalah yang lebih sempurna lagi.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak bisa disebutkan satu-
persatu atas bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertambahan jumlah penduduk akan menyebabkan peningkatan jumlah sampah, karena
setiap manusia pasti menghasilkan sampah perharinya, tak peduli usianya.  Sampah-
sampah itupun ada yang mudah terurai dan tidak, bahkan ada yang memerlukan waktu
hingga 100 tahun hingga hancur. Hal itulah yang menyebabkan sampah terus menumpuk
yang tentunya bisa berakibat merugikan bagi kita. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa
upaya demi menangani hal tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah
1. Apa yang dimaksud dengan Sampah?
2. Apa saja jenis-jenis dari Sampah
3. Dari mana sajakah sumber Sampah?
4. Apa saja manfaat dari Sampah?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini ialah
1. Menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Pengelolaan Sampah
2. Mengetahui dan memahami materi tentang Pengelolaan Sampah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam te rsebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

2.2 Jenis-jenis Sampah

1. Berdasarkan sumbernya meliputi

(1) Sampah alam, (2) Sampah manusia, (3) Sampah konsumsi, (4) Sampah nuklir, (5) Sampah
industri, dan (6) Sampah pertambangan.
2. Berdasarkan sifatnya
a.       Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan
sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
b.      Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)      
Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas,
plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat
dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.
Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol
dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;

3. Berdasarkan bentuknya
        Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.
Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
a.       Sampah Padat
        Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-
lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
        Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi
menjadi:
1)      Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi
baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan
perkebunan.
2)      Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat
dibagi lagi menjadi:
a)      Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara
ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
b)      Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau
diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
b.      Sampah Cair
                Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali
dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
(1)     Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen
yang berbahaya.
(2)     Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat
cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
        Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam
dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi
biasa dikaitkan dengan polusi.
        Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah
yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan
misalnya membuang ke selokan.
c.       Sampah Alam
        Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.
d.      Sampah Manusia
        Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-
hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius
bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan
sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
e.       Sampah Konsumsi
 Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan
kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum
dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
f.       Limbah radioaktif
        Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium
dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu
sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas
tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun
kadang masih dilakukan).

2.3 Sumber-sumber Sampah

  1) Sampah yang berasal dari pemukiman


Sampah disuatu pemukiman biasanya dihasilkan oleh satu atau beberapa keluarga yang tinggal
dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa atau di kota. Jenis sampah yang
dihasilkan biasanya sisa makanan dan bahan sisa proses pengolahan makanan atau sampahbasah
(garbage), sampah kering (rubbish), abu, atau sampah sisa tumbuhan.(Candra, 2007)

2) Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum


Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti: pasar, tempat hiburan, terminal bus,
stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol, daun, dan
sebagainya.( Aswar, 2002)

3) Sampah yang berasal dari perkantoran


Sampah ini dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen,
perusahaan, dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering, dan mudah terbakar.

4) Sampah yang berasal dari jalan raya


Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari kertas, kardus, debu, batu-
batuan, pasir, daun, palstik, dan sebagainya. (Candra, 2007)

5) Sampah yang berasal dari industri


Sampah dari proses industri ini misalnya sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu,
kaleng, dan sebagainya.(Candra, 2007)

6) Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan


Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya: jerami, sisa sayur-mayur, dan
sebagainya.(Candra, 2007)

7) Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan


Sampah ini dapat berupa kotoran ternak, sisa makanan ternak, bangkai binatang, dan sebagainya.
(Aswar, 2002)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Sampah
Menurut Budiman Candra (2007), faktor-faktor yang memengaruhi jumlah
sampah adalah sebagai berikut :

1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk bergantung pada aktivitas dan kepadatan penduduk. Semakin padat penduduk,
sampah semakin menumpuk karena tempat atau ruang untuk menampung sampah kurang.
Semakin meningkat aktivitas penduduk, sampah yang dihasilkan semakin banyak, misalnya pada
aktivitas pembangunan,
perdagangan, industri, dan sebagainya.
 
2. Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai 
Pengumpulan sampah dengan menggunakan gerobak lebih lambat jika dibandingkan dengan
truk.
 
3. Pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali Metode itu dilakukan
karena bahan tersebut masih memiliki nilai ekonomi bagi golongan tertentu. Frekuensi
pengambilan dipengaruhi oleh keadaan, jika harganya tinggi, sampah yang tertinggal sedikit.

Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Jumlah sampah per hari
bervariasi menurut waktu. Contoh, jumlah sampah pada siang hari lebih banyak daripada jumlah
di pagi hari, sedangkan sampah di daerah perdesaan tidak begitu bergantung pada faktor waktu.
 
6. Faktor sosial ekonomi dan budaya
Contoh, adat istiadat dan taraf hidup dan mental masyarakat.
 
7. Faktor musim
Pada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu air, atau penyaringan air
limbah.
 
8. Kebiasaan masyarakat
Contoh jika seseorang suka mengkonsumsi satu jenis makanan atau tanaman sampah makanan
itu akan meningkat.

9. Kemajuan teknologi
Akibat kemajuan teknologi, jumlah sampah dapat meningkat. Contoh plastik, kardus, rongsokan
AC, TV, kulkas, dan sebagainya.

10. Jenis sampah


Makin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin kompleks pula macam dan jenis
sampahnya
2.4 Manfaat Sampah

Sampah merupakan masalah yang paling sering ditemui terutama pada daerah-daerah yang
sedang berkembang dan dikota-kota besar, jika tidak diperlakukan dengan  benar, sampah ini
dapat menimbulkan masalah yang serius bagi manusia, oleh karenanya sampah harus
diperlakukan dengan benar dan ditangani secara serius denganmemanfaatkan sisa-sisa dari
kegiatan manusia tersebut.
Sebenarnya sampah yang dianggap tak berguna itu memiliki manfaat yang cukup besar untuk
manusia. Berikut beberapa manfaat sampah untuk manusia versi bermanfaat.
1. Sebagai pupuk organik untuk tanaman. Limbah dari sampah organik dapat dijadikan
sebagai pupuk penyubur tanaman dengan menyulap sampah menjadi kompos. Kompos dapat
memperbaiki struktur tanah, dengan meningkatkan kandungan organik tanah dan akan
meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air dalam tanah.
2. Sumber humus. Sampah orgnaik yang tenah membusuk seperti  dapat menjadi humus
yang dibutuhkan untuk tanah untuk menjaga kesuburan tanah. serta menjadi sumber makanan
yang baik bagi tumbuh-tumbuhan, meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, mencegah
pengerukan tanah, menaikkan aerasi tanah, menaikkan foto kimia dekomposisi pestisida atau
senyawa-senyawa organik racun.
3. Sampah dapat didaur ulang. Limbah sampah dari plastik dan kertas dapat didaur ulang
menjadi berbagai barang yang bermanfaat seperti menjadi produk furnitur yang cantik. atau
didaur ulang kembali menjadi bahan baku pembuatan produk plastik atau kertas.
4. Dijadikan bahan bakar alternatif. Pembusukan sampah dapat menghasilkan gas yang
bernama gas metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk kebutuhan
rumah tangga atau industri kecil.
5. Menjadi sumber listrik. Secara tidak langsung sampah dapat dijadikan sumber listrik
alternatif dengan cara merubah sampah agar menghasilkan gas metana, dimana gas ini dapat
dijadikan bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik. 

BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan

 Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bhwa sampah berpengaruh terhadap


lingkungan. Adapun pengaruh baiknya yaitu sampah organik dapat dimanfaatkan untuk
pembatan pupuk kompos, sedangkan untuk sampah anorganik dapat di jual ataupun di daurulang.
Untuk pengaruh buruknya sampah dapat menyebabkan bencana banjir jika sampah di buang ke
sungai dan menyebabkan aliran air sungai menjadi terhambat, serta sampah dapat menyebabkan
timbulnya berbagai penyakit apabila tidak di olah secara benar

DAFTAR PUSTAKA
Mily.2009.Makalah Bahaya Sampah.disampaikan di wordpress.com.
http://mily.wordpress.com/2009/01/04/makalah-bahaya-sampah/.Diakses pada tanggal 11
Desember 2012 pukul 09.00 WIB.

Sedaja.2011.Penanggulangan Sampah.disampaikan di blogspot.com.


http://sedaja2.blogspot.com/2011/03/penanggulangan-sampah.html.Diakses pada tanggal 13
Desember 2012 pukul 09.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai