Anda di halaman 1dari 14

MEMAHAMI SAMPAH, SUMBER SAMPAH DAN KARAKTERISTIK SERTA

MANFAAT SAMPAH

Mata Kuliah Pengelolaan Sampah

Kelompok 2

Muhammad Fikri Azhari ( P21345118049 )

Mutiara Putri Salsabila ( P21345118053 )

Nabila Sabrina ( P21345118054 )

Rofinabila Syafa ( P21345118069 )

PROGRAM STUDI
2 D III B SANITASI POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 2
Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120
Telp. 021.7397641, 7397643 Fax. 021.7397769

E-mail : info@poltekkesjkt2.ac.id
A. Pengertian Sampah

Terdapat beberapa definisi tentang sampah yang dikemukan oleh


beberapa Asosiasi maupun pakar, diantaranya:

Menurut American Public Health Association ( APHA), Sampah adalah


sesuatu yang tidak dapat digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang terbuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya.

Menurut Radyastuti (1996) menyatakan bahwa, Sampah adalah sumber


daya yang tidak siap pakai.

Menurut Suprihatin (1999), Sampah adalah suatu bahan yang terbuang


atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis.

Berdasarkan SK SNI 19-2454 (2002: 1), Sampah adalah limbah yang padat
yang terdiri atas zat organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan
terus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan.

Menurut Tchobanoglous, 1993, Sampah adalah bahan buangan padat atau


semi padat yang dihasilkan dari aktifitas manusia atau hewan yang dibuang karena
tidak diinginkan atau digunakan lagi

Menurut Budiman Chandra, 2007, Sampah padat adalah benda yang tidak
dipakai, tidak diinginkan dan dibuang yang berasal dari suatu aktivitas dan bersifat
padat.

Menurut Basriyanta (2007) menyatakan bahwa, Sampah merupakan


barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai
sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.
Menurut Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan Sampah,
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.

Menurut Wahid Iqbal dan Nurul. C. (2009), sampah dapat diartikan sebagai
benda yang tidak terpakai, tidak diinginkan, dan dibuang atau sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal
dari kegiatan manusia serta tidak terjadi dengan sendirinya.

Menurut definisi (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,


tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan, pengertian sampah


adalah buangan yang berbentuk padat yang dihasilkan dari kegiatan manusia yang
sudah tidak diinginkan dan dibuang oleh pemiliknya.

Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau di


buang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia atau proses-proses alam yang
tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang
negatif karena dalam penanganannya baik untuk membuang maupun
membersihkannya memerlukan biaya pengolahan, dan pemrosesan akhir yang
relatif besar.

B. Sumber Sampah

Sumber sampah adalah asal timbulan sampah, sumber sampah yang


berada di permukaan bumi ini berasal dari :

a. Permukiman penduduk / sampah rumah tangga :

Sampah dari suatu pemukiman biasanya dihasilkan oleh satu atau


beberapa keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat
di desa atau kota. Jenis sampah ini, antara lain sampah basah, sampah kering,
sampah lembut misalnya sampah debu, sampah besar atau sampah yang terdiri
dari buangan rumah tangga yang besar-besar seperti meja, kursi, kulkas, dan lain-
lain.

b. Tempat umum dan tempat perdagangan.

Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang


berkumpul dan melakukan kegiatan termasuk juga tempat perdagangan.

c. Sarana layanan masyarakat milik pemerintah.

Sarana layanan masyarakat yang dimaksud disini antara lain tempat


hiburan dan umum, jalan umum, tempat parkir, tempat layanan kesehatan (rumah
sakit, puskesmas), kompleks militer, gedung pertemuan, pantai tempat berlibur
dan sarana pemerintah yang lain.

d. Industri berat dan ringan.

Dalam pengertian ini termasuk industri makanan dan minuman, industri


kayu, industri kimia, industri logam, tempat pengolahan air kotor dan air minum
dan kegiatan industri lainnya baik yang sifatnya distributif atau memproses bahan
mentah saja.

e. Pertanian.

Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang. Lokasi pertanian seperti


kebun, ladang ataupun sawah menghasilkan sampah berupa bahan-bahan
makanan yang telah membusuk, sampah pertanian, pupuk maupun bahan
pembasmi serangga tanaman.

f. Sampah komersial.

Sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti pasar, pertokoan,


rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, dan sebagainya.
g. Sampah bangunan.

Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan termasuk pemugaran


dan pembongkaran bangunan.

C. Jenis Sampah
Sampah mempunyai masa lapuk yang berbeda-beda. Masa lapuk adalah
waktu yang dibutuhkan suatu benda untuk hancur. Berikut beberapa jenis benda
beserta masa lapuknya.
1. Kertas : 2,5 tahun
2. Kulit Jeruk : 6 bulan
3. Kain : 6 bulan sampai 1 tahun
4. Kardus : 5 tahun
5. Permen karet : 5 tahun
6. Filter rokok : 10 – 12 tahun
7. Kayu dicat : 10 – 20 tahun
8. Kulit sepatu : 25 – 40 tahun
9. Nilon : 30 -40 tahun
10. Plastik : 50 – 80 tahun
11. Aluminium : 80 – 100 tahun
12. Logam (kaleng) : lebih dari 100 tahun
13. Gelas/Kaca : 1.000.000 tahun
14. Karet ban : tidak bisa diperkirakan
15. Sterofoam : tidak akan hancur
D. Karakteristik Sampah

Berdasarkan karakteristiknya, sampah dapat dibedakan menjadi beberapa


karakter, diantaranya:

1. Garbage, yaitu jenis sampah hasil pengolahan atau pembuatan makanan,


yang umumnya mudah membusuk dan berasal dari rumah tangga.

2. Rubbish, yaitu sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan baik


yang mudah terbakar, seperti kertas, karton, plastik, maupun yang tidak
mudah terbakar, seperti kaleng bekas, klip, pecahan kaca, gelas dan
sebagainya.
3. Ashes (abu), yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah
terbakar termasuk abu rokok

4. Street sweeping (sampah jalanan), yaitu sampah yang berasal dari


pembersihan jalan yang terdiri dari campuran bermacam-macam sampah.

5. Dead animal (bangkai binatang), yaitu bangkai binatang yang mati karena
alam, ditabrak kendaraan, atau dibuang oleh orang.
6. Household refuse, yaitu sampah campuran yang terdiri dari rubbish,
garbage, ashes, yang berasal dari perumahan
7. Bangkai kendaraan, adalah bangkai mobil, sepeda, sepeda motor, dan
sebagainya.
8. Sampah industri, yaitu sampah yang berasal dari industri atau pabrik-
pabrik.
9. Sampah Pembangunan (Construction waste), yaitu sampah dari proses
pembangunan gedung, rumah, dan sebagainya yang berupa puing-puing,
potongan-potongan kayu, besi beton, bambu, dan sebagainya

Menurut (Laurent Hodges, 1976: 280 - 281), sampah dibedakan menjadi :

1. Large wastes, yaitu berupa barang-barang hancuran dari bangunan (pipa,


kayu, batu, batu bata), mobil, perabotan rumah, kulkas.
2. Dead animals, adalah bangkai binatang yang matikarena factor alam,
tertabrak kendaraan, atau sengaja dibuang orang.
3. Sewage treatment process solids misalnya pengendapan kotoran.
4. Industrial solid waste, adalah sampah yang berasal dari aktivitas industri
atau hasil buangan pabrik-pabrik, seperti bahan-bahan kimia, cat, bahan
beracun
dan mudah meledak
5. Mining wastes, misalnya logam, batu bara, bijih besi, tailing.
6. Agricultur wastes, misalnya pupuk kandang, sisa-sisa hasil panen, dan
lainnya.
Berdasarkan jenis atau zat kimia yang terkandung (Wahid Iqbal dan Nurul C, 2009:
275-276)

1. Sampah organik, misalnya makanan, daun, sayur, dan buah.

2. Sampah anorganik, misalnya logam, pecah-belah, abu, kertas.

Berdasarkan sifatnya (Wahid Iqbal dan Nurul C, 2009: 275-276)

1. Sampah yang mudah terurai atau membusuk (degradable waste),


misalnya, sisa
makanan, potongan daging, dan daun.
2. Sampah yang sukar membusuk atau terurai (non-degradable waste),
misalnya,
plastik, kaleng, dan kaca.
3. Sampah yang mudah terbakar (combustible), misalnya, plastik, kertas, dan
daun
kering.
4. Sampah yang tidak mudah terbakar (non-combustible), misalnya, besi,
kaleng,
dan gelas.

Sampah juga dapat dibedakan atas dasar sifat-sifat biologis dan kimianya, sebagai
berikut:

a. Sampah yang dapat membusuk, seperti sisa makanan, daun, sampah kebun,
pertanian dan lainnya. Biasanya disebut garbage, yaitu yang mudah membusuk
karena aktivitas mikroorganisme, pengelolaannya maupun pengumpulan dalam
baik kecepatan membutuhkan pembuangannya. Pembusukan ini akan
menghasilkan gas antara lain metan, gas H2S yang bersifat racun bagi tubuh. Selain
beracun H2S juga berbau busuk sehingga secara estetik tidak dapat diterima. Jadi
penumpukan sampah yang membusuk tidak dapat dibenarkan.

b. Sampah yang tidak membusuk seperti kertas, plastik, karet, gelas, logam dan
lainnya.

C. Sampah yang berupa debu/abu, sampah jenis ini dapat dimanfaatkan untuk
mendatarkan tanah atau penimbunan. Selama tidak mengandung zat yang
beracun, maka abu inipun tidak terlalu berbahaya terhadap lingkungan dan
masyarakat.

d. Sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, seperti sampah-sampah


berasalkan industri yang mengandung zat-zat kimia maupun zat fisis berbahaya.
Sampah berbahaya (B3) adalah sampah yang karena jumlahnya atau
konsentrasinya dapat :

1) Meningkatkan mortalitas dan morbiditas secara bermakna atau menyebabkan


penyakit yang tidak reversible ataupun sakit berat yang pulih atau reversible;

2) Berpotensi menimbulkan bahaya sekarang maupun dimasa yang akan datang


terhadap kesehatan atau lingkungan apabila tidak diolah, ditransport, disimpan
dan dibuang dengan baik.
E. Manfaat Sampah

Sampah yang dikelola memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Menghemat sumber daya alam


2. Menghemat Penggunaan energi
3. Menghemat lahan TPA
4. Lingkungn asri (bersih, sehat dan nyaman
5. Sebagai pupuk organik untuk tanaman
6. Sebagai sumber humus
7. Di daur ulang menjadi berbagai jenis produk yang bermanfaat
8. Dapat dijadikan bahan bakar alternative
9. Dapat dijadikan sumber listrik. Dengan terlebih dahulu mengubah sampah
menjadi gas metena.

Manfaat sampah plastik bagi kehidupan sehari – hari :

1. Pupuk organik

Manfaat pertama dari sampah plastik adalah sebagai pupuk organik.


Plastik yang tidak digunakan lagi dapat di kubur dan dicampur dengan tanah tanah
yang mengandung banyak unsur hara. Pupuk organik dapat di berikan untuk
menyuburkan tanaman – tanaman agar dapat berkembang biak dengan subur.

Sekarang banyak tanaman – tanaman yang membutuhkan pupuk organik


yang berasal dari pupuk alami karena lebih nyatu dengan alam dan cara
memperolehnya pun tergolong mudah di dapat. Untuk pengeluaran harga dapat
menghemat beberapa persen dari pengeluaran sehingga pengeluaran tersebut
dapat di alihkan ke yang lainnya.
2. Pakan ternak

Pakan ternak atau makanan untuk ternak juga setengahnya di dapat dari
sampah plastik yang sebelumnya sudah di daur ulang. Banyaknya manfaat dari
sampah plastik ini menjadikan kita tidak ragu untuk mengolah bahan ini menjadi
lebih baik. Dan penyebaran dari pakan ternak ini memberikan keuntungan jika kita
produksi lebih banyak maka dapat kita jual kepada orang yang membutuhkan
pakan ternak.

3. Kerajinan

Pernah anda melihat kerajinan tangan yang indah dan memukau banyak
mata namun berasal dari sampah plastik. Salah satu kerajinan yang indah itu juga
mampu menarik perhatian sebagai produk yang di ekspor keluar untuk di jual dan
laku besar besaran disana. Jika itu terjadi bisa di bayangkan siapa yang akan
memiliki banyak keuntungan yang di berikan. Tentu pencipta kerajinan yang indah
ini yang beruntung.

Kerajinan tangan bisa di buat dari bahan bahan daur ulang yang sudah
tidak dipakai menjadi karya seni yang bernilai dan menghasilkan uang. Karena itu
kerajinan menjadi benar benar bernilai di tangan orang yang memiliki keahlian
seperti itu.

4. Wadah lain

Manfaat dari sampah plastik yang lai adalah sebagai wadah lain. Wadah
lain disini berarti di manfaatkan sebagai tempat untuk melukis ataupun
mengambar. Jika selama ini banyak yang melukis diatas kertas dan kanvas maka
melukis di atas plastik memberikan kesan yang bernilai. Dan unik sehingga
menimbulkan keunikan yang menjadi salah satu daya tariknya sebagai wadah lain
yang dimanfaatkan dalam menambah penghasilan.
5. Batako

Batako sebagian kecil juga di manfaat kan dari daur plastik yang tidak
berguna untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan batako. Batako yang
berasal dari sampah plastik ini umunya di sediakan di rumah rumah dengan
kawasan yang minimalis dan tidak besar.
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

Puspawati, Catur, dkk. 2012. Serial Buku Ajar Kesehatan Lingkungan, Penyehatan
Tanah dan Pengelolaan Sampah Padat (A). Jakarta: Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Jakarta II.

Zulkifli, Arif. 2014. Dasar-dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta: Penerbit Salemba


Teknika.

https://manfaat.co.id/manfaat-sampah-plastik

www.makalah.co.id/2016/09/makalah-sampah-lengkap.html

https://www.gurupendidikan.co.id/manfaat-sampah-untuk-kehidupan-beserta-
penjelasannya/

Anda mungkin juga menyukai