Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan yang bersih merupakan salah satu sumber belajar bagi


anak.Lingkungan sebagai sumber belajar dapat berupa lingkungan alam lingkungan
sosial dan lingkungan budaya.Lingkungan yang menyenangkan adalah lingkungan
yang indah, rapi bersih dan terdapat tanaman yang tumbuh (Seefeldt, 2008).

Kebersihan sendiri di definisikan sebagai salah satu tanda dari keadaan hygen
yang baik. Kebersihan lingkungan dimulakan dengan menjaga kebersihan halaman
dan membersihkan jalan di depan rumah daripada sampah (Indan, 1996). Menurut
Undang – Undang No. 23 Tahun 1992 pasal 22 menyatakan bahwa kesehatan
lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat yaitu
keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan
keselamatan (Marsaulina, 2004 : 2 ). Lingkungan yang menyenangkan dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap proses pembelajaran anak.

Tio Alexander mengungkapkan hubungan antara lingkungan sekolah yang


nyaman dengan prestasi anak di sekolah. Dalam proses belajar mengajar diperlukan
ruang dan lingkungan pendukung untuk membantu anak dan guru agar dapat
berkonsentrasi dalam proses belajar. Belajar memerlukan kondisi psikologi yang
mendukung. Jika anak belajar dalam kondisi yang menyenangkan dengan kelas yang
bersih, udara yang bersih, dan sedikit polusi suara maka niscaya tingkat prestasi anak
juga akan meningkat.

Sekolah sebagai tempat belajar anak harus memberikan kenyamanan tersendiri


bagi proses pembelajaran salah satunya di bidang kebersihan lingkungan. Selama ini
banyak anak sekolah membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan dampak
baik terhadap kesehatan maupun lingkungannya.Menurut Notoatmodjo (1997)
masalah kesehatan sangat kompleks dan saling berkaitan dengan masalah – masalah

1
di luar kesehatan itu sendiri.Demikian pula untuk mengatasi masalah kesehatan
masyarakat tidak hanya dilihat dari segi kesehatan itu sendiri tapi harus dari seluruh
segi yang ada pengaruhnya terhadap kesehatan tersebut.

Masalah kebersihan lingkungan bukanlah masalah asing bagi masyarakat


Indonesia, kebersihan lingkungan selalu dikaitkan dengan sampah. Menurut Harian
Bali Post menyatakan bahwa DKP Badung rata – rata perharinya mengangkut 1300
meter kubik sampah dimana sekitar 30 persen di antaranya atau sekitar 390 meter
kubik merupakan sampah plastik. Dari 390 meter kubik sampah plastik per harinya
sekitar 70 persen belum tertangani dan lolos ke TPA Suwung. Selama ini pemerintah
banyak mengungkapkan program mengenai reduce, reuse, dan recycle namun
program ini nyatanya hanya dilaksanakan oleh beberapa kalangan sehingga program
ini dinyatakan kurang efektif apalagi bagi para kalangan yang sibuk bekerja.

Namun setelah adanya Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor


13 Tahun 2012 tentang pelaksanaan Reduce Reuse Recycle melalui bank sampah,
program 3R tersebut ternyata berhasil dilaksanakan di beberapa daerah hal ini
dikarenakan masyarakat tidak perlu repot untuk mengolah sampah tersebut. Selain itu
masyarakat juga mendapatkan keuntungan dengan adanya bank sampah ini, karena
masyarakat akan mendapat uang dari hasil penjualan sampah. Bank sampah
merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah
di pilah-pilah, dimana pengelolaannya meggunakan sistem perbankan yang dilakukan
oleh petugas (Wikipedia.org).

Masalah sampah dan kebersihan lingkungan terutama di sekolah memerlukan


perhatian khusus. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas bagaimana cara
penanggulangan sampah di lingkungan sekolah SMAN 8 Denpasar melalui peran
bank sampah.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran bank sampah dalam mengurangi jumlah sampah plastik di
SMAN 8 Denpasar ?
2. Bagaimana sistem kerja bank sampah sehingga bermanfaat bagi warga SMAN
8 Denpasar ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peran bank sampah dalam mengurangi jumlah sampah
plastik di SMAN 8 Denpasar.
2. Untuk mengetahui bagaimana system kerja bank sampah sehingga bermanfaat
bagi SMAN 8 Denpasar.
1.4 Manfaat
1. Melatih diri untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam memecahkan suatu
masalah di lingkungan sekitar.
2. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan terutama di bidang cinta
lingkungan.
3. Sebagai solusi untuk menghadapi permasalahan sampah non organik di
SMAN 8 Denpasar.
4. Mendapatkan pendapatan lebih untuk kas kelas yang di dapat dari hasil
penjualana sampah.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sampah

2.1.1 Pengertian Sampah

Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai , tidak disenangi
atau sesuatu yang di buang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya. Adapun sampah yang berbentuk cair, gas dan asap disebut limbah.

2.1.2 Macam- macam Sampah

Sampah dapat di bedakan menjadi beberapa macam berdasarkan hal- hal


berikut.

1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya


a. Sampah non organik adalah sampah yang tidak mudah hancur, sampah
anorganik juga terbagi mnejadi dua jenis yaitu sampah anorganik
umum seperti pelastik, kayu, karet dan lain-lain. Dan sampah organik
berbahaya yang dikenal dengan sebutan B3, yakni bahan-bahan
berbahaya dan beracun. Contohnya pecahan kaca, kaleng, paku bekas,
dan lain-lain.
b. Sampah organik adalah sampah yang mudah lapuk dan sampah
organik biasanya berasal dari mahluk hidup, seperti daun, sayuran,
buah-buahan dan lain-lain.
2. Berdasarkan dapat dan tidaknya dibakar
a. Mudah terbakar misalnya : kertas, plastik, kain, kayu
b. Tidak mudah terbakar misalnya : kaleng, besi, gelas
3. Berdasarkan dapat tidaknya membusuk
a. Mudah membusuk misalnya : sisa makanan, potongan daging
b. Sukar membusuk misalnya : plastik, kaleng, kaca

4
2.1.3 Karakteristik Sampah

Terdapat karakteristik sampah yang sesuai dengan jenis-jenisnya yaitu


Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau sayuran
dari hasil pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk,
lembab, dan mengandung sejumlah air bebas.Rubbish terdiri dari sampah yang dapat
terbakar atau yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-
kantor, tapi yang tidak termasuk garbage.

Ashes (abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang mudah terbakar baik
dirumah, dikantor, industri.Street Sweeping (Sampah jalanan) berasal dari
pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga
mesin yang terdiri dari kertas-kertas, daun-daunan.

Dead Animal( bangkai binatang) yaitu bangkai-bangkai yang mati karena


alam, penyakit atau kecelakaan. Houshold Refuse yaitu sampah yang terdiri dari
rubbish, garbage, ashes, yang berasal dari perumahan.Abdonded Vechiles (bangkai
kendaraan) yaitu bangkai-bangka mobil, truk, kereta api.

Sampah industri terdiri dari sampahyang berasal dari industri-industri,


pengolahan hasil bumi.Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari
pembongkaran gedung.

1. Sewage solid terdiri dari benda-benda kasar yang umumnya zat organik
hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat pengelolaan air buangan
2. Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penangan khusus
misalnya kaleng- kaleng cat, zat radioaktif.

2.1.4 Sumber-sumber Sampah

Sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat berasal dari beberapa sumber
berikut :

1. Pemukiman Penduduk

5
Sampah di suatu pemukiman biasanya dihasilkan oleh satu atau beberapa
keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di
desa atau di kota. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa makanan dan
sisa proses pengolahan makanan atau sampah basah ( garbage), sampah
kering ( rubish), perabotan rumah tangga, abu atau sisa tumbuhan kebun.
2. Tempat umum dan tempat perdagangan
Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak orang berkumpul
dan melakukan kegiatan termasuk juga tempat perdagangan.Jenis sampah
yang dihasilkan dari tempat semacam itu dapat berupa sisa-sisa makanan
(garbage), sampah kering (rubish), abu, sisa bangunan, sampah khusus, dan
terkadang sampah berbahaya.
3. Sarana layanan masyarakat milik pemerintah
Sarana layanan masyarakat yang dimaksud disini antara lain, tempat hiburan
dan umum, jalan umum, tempat parkir, tempat layanan kesehatan (misalnya
puskesmas, rumah sakit), kompleks militer, gedung pertemuan, pantai ,
tempat berlibur dan sarana pemerintah lainnya. Tempat tersebut biasanya
menghasilkan sampah khusus dan sampah kering.
4. Industri berat dan ringan
Dalam pengertian ini termasuk industri makanan dan minuman, industri kayu,
industri kimia, industri logam dan tempat pengolahan air kotor, air minum dan
kegiatan industri lainnya, baik yang sifatnya distributif atau memproses bahan
mentah saja.Sampah yang dihasilkan dari tempat ini biasanya sampah basah,
sampah kering, sisa-sisa bangunan, sampah khusus dan sampah berbahaya.
5. Pertanian
Sampah dihasilkan dari tanaman dan binatang.Lokasi pertanian seperti kebun,
ladang ataupun sawah menghasilkan sampah berupa bahan- bahan makanan
yang telah membusuk, sampah pertanian, pupuk, maupun bahan pembasmi
serangga tanaman.

6
2.1.5 Manfaat Sampah

Sampah selain dikenal sebagai sumber masalah, ternyata di sisi lain juga
memiliki manfaat yang dapat bernilai ekonomis. Satu pemanfaatannya yaitu dengan
cara mendaur ulang (recycle) atau memanfaatkan kembali limbah hasil produksi
(reuse). Dan prinsip daur ulang di nilai sangat efektif untuk menanggulangi
permasalahan sampah yang volumenya kian hari kian bertambah.

Adapun sampah organik dapat di manfaatkan untuk membuat pupuk kompos,


dan sampah anorganik dapat di daur ulang menjadi barang- barang yang berguna
seperti mainan, bunga, tas/keranjang.

Sampah anorganik di lingkungan sekolah identik dengan berbagai macam


plastik prodak kemasan makanan, di samping itu banyak juga sampah kertas atau
buku-buku bekas.Cobalah berinisiatif untuk memilah dan mengumpulkan sampah-
sampah kertas bekas untuk dijadikan suatu kerajinan tangan yang dapat
menguntungkan lingkungan dan diri kita sendiri.

2.1.6 Kerugian Sampah

Sampah apabila tidak di tangani dengan baik dan bijak maka akan
menimbulkan kerugian bahkan dapat menimbulkan bencana besar seperti banjir,
wabah penyakit, bahkan kematian. Sekalipun di lingkungan sekolah. Namun hal ini
tidak akan terjadi apabila sumberdaya manusianya memahami betul arti kebersihan,
maka dari itu biasakanlah untuk membuang sampah pada tempatnya.

2.2 Bank sampah

Bank sampah adalah suatu tempat untuk mengumpulkan sampah yang sudah
dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke
tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepulsampah. Bank
sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh
petugas sukarelawan . Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta

7
mendapat buku tabungan seperti menabung di bank (wikipedia.id).Bank sampah yaitu
suatu unit kerja yang melakukan pengelolaan sampah dimana kegiatannya meliputi
pemilahan sampah dari sumbernya yang kemudian dikumpulkan pada suatu tempat
kemudian dijual ke pihak ketiga (Astuti, N.A. 2013).

Tujuan didirikannya bank sampah, untuk memecah permasalahan sampah yangsampai saat
ini belum juga bisa teratasi dengan baik, membiasakan warga agar tidak membuang sampah
sembarangan, mengiming-imingi warga agar mau memilah sampah sehingga lingkungannya bersih,
memaksimalkan pemanfaatan barang bekas, menanamkan pemahaman pada masyarakat
bahwa barang bekas bisa berguna, dan mengurangi jumlah barang bekas yang
terbuang percuma.Bank sampah yang baik memiliki kriteria seperti memiliki badan
hukum, memiliki sistem administrasi, memiliki pengepul tetap, memiliki buku
tabungan, dan memiliki pihak penanggung jawab dan petugas lainnya (Juju. 2012).

Cara kerja bank sampah pada umumnya hampir sama dengan bank lainnya,
ada nasabah, pencatatan pembukuan dan manajemen pengelolaannya, apabila dalam
bank yang biasa kita kenal yang disetorkan nasabah adalah uang akan tetapi dalam
bank sampah yang disetorkan adalah sampah yang mempunyai nilai ekonomis,
sedangkan pengelola bank sampah harus orang yang kreatif dan inovatif serta
memiliki jiwa kewirausahaan agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat

Bank sampah salah satu strategi penerapan 3R (Reuse,Reduce,Recycle)


dalam pengelolaan sampah pada sumbernya di tingkat masyarakat. Pelaksanaan bank
sampah pada prinsipnya adalah satu rekayasa sosial (social engineering) untuk
mengajak masyarakat memilah sampah. Pelaksanaan bank sampah dapat memberikan
output nyata bagi masyarakat berupa kesempatan kerja dalam melaksanakan
manajemen operasi bank sampah dan investasi dalam bentuk tabungan (Kementrian
Lingkungan Hidup, 2011).

Pengelolaan Bank Sampah juga mengikuti kaidah-kaidah yang terdapat dalam


Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, bahwa prinsip
dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle (3R).

8
Cara pengelolaan bank sampah, yaitu:
1. Membentuk sebuah bank sampah untuk menabung sampah-sampah yang
dikummpulkan di lingkungan Anda.
2. Kemudian menunjuk beberapa orang yang ada di lingkungan Anda sebagai
petugas pengelola, yaitu minimal satu orang sebagai pencatat administrasi
keuangan, satu orang sebagai petugas pengelola tabungan, dan satu orang
petugas untuk pengelola sampah (perantara pengepul).
3. Masing-masing petugas tersebut memiliki peran sesuai tugasnya. Yaitu,
perantara pengepul melakukan negosiasi dengan para pengepul serta
mengawasi proses pengepulan sampah. Sedangkan petugas administrasi
keuangan bekerja dengan perantara pengepul akan mencatat hasil sampah yang
terkumpul dari masing-masing warga. Dan pengelola tabungan akan
menyetorkan tabungan dari masing-masing warga pada sebuah bank dan tentu
saja bertugas juga untuk mengambilkan uang di bank jika ada warga yang ingin
mengambil tabungannya.
4. Proses pengepulan sampah harus terjadwal dengan baik, agar kerja bank
sampah bisa lebih mudah dan efektif. Misalnya, warga dijadwalkan
menyetorkan sampah anorganik setiap satu minggu sekali. Dengan begitu, akan
lebih banyak sampah yang terkumpul dan uang yang dihasilkan pun akan lenih
banyak.
5. Jika bank sampah tersebut sudah memiliki administrasi yang baik, cara kerja
pengelolaan yang baik, maka kualitas bank sampah dapat ditingkatkan dengan
menambahkan kepemilikan badan hukum dan pembuatan buku tabungan
sendiri. Sehingga, bank pengelola sampah tersebut akan lebih berprospek secara
ekonomi (Anonim, 2014).
Struktur organisasi bank sampah terdiri atas pengurus dan bagian pengurus.

a. Pengurus

9
Pengurus adalah pengelola system bank sampah dari wilayah hasil dari kesepakatan
fasilitator dan juga beberapa pihak. Tugas dan tanggung jawab pengurus bank
sampah adalah :
1) Menjalankan mekanisme system bank sampah sesuai dengan prosedur dan
keseragaman pelaksanaan.
2) Meningkatkan kondisi wilayah di 6 PILAR POKOK (Pilar Sosial, Pilar
Lingkungan, Pilar Kesehatan, Pilar Pendidikan, Pilar Ekonomi dan Pilar
Informasi dan Teknologi).
3) Menjamin kesejahteraan pengurus bank sampah dan juga kenyamanan nasabah.
4) Melaporkan pada pihak pendamping dalah hal pelaksanaan kegiatan.
5) Mengatur secara tersendiri aturan dan cara kerja PBS.
b. Bagian Pengurus
Bagian-bagian pelaksanaan dan juga kinerja pengurus adalah sebagai berikut :
1) Manager bank sampah
Manager bank sampah adalah Fasilitator atau Kader lingkungan yang memiliki
pengetahuan tentang green and clean, cekatan dan ulet memantau kondisi bank
sampah.Tugas dan tanggung jawabnya adalah memberi dan mengeluarkan
kebijakan untuk pengembangan bank sampah dalam rapat pengurus.
2) Bendahara bank sampah
Bendahara bank sampah adalah kader lingkungan yang memiliki pengetahuan
tentang arus keuangan dan dapat diberi amanah.Tugas dan tanggung jawabnya
adalah mengetahui arus keuangan dan pelaporan keuangan.
3) Divisi pencatatan
Divisi pencatatan adalah kader lingkungan yang memiliki kemampuan dan
pengetahuan pencatatan secara sistematis dan rapi.Tugas dan tanggung
jawabnya adalah pencatatan kegiatan, agenda dan membantu langsung
bendahara.
4) Divisi penimbangan
Divisi penimbangan adalah kader lingkungan yang memiliki kemampuan dan
pengetahuan dalam menimbang dan membagi jenis-jenis sampah.Tugas dan

10
tanggung jawabnya adalah melakukan pemilahan dan penimbangan sampah
yang ada di bank sampah.
5) Divisi pengepakan
Divisi pengepakan adalah kader lingkungan yang memiliki kemampuan
pengepak dan mengemas sampah sesuia dengan jenis serta kelompoknya.Tugas
dan tanggung jawabnya adalah meminimalisir penumpukan sampah yang
berhamburan pada waktu yang lama, menjaga keamanan dan penyusutan
sampah yang ada.
6) Divisi umum
Divisi umum adalah kader lingkungan yang memiliki waktu banyak untuk
membantu para pengurus dalam kinerja jika diperlukan.

11
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional yaitu mengamati dan menggali


informasi di lapangan tentang peranan bank sampah sebagai solusi permasalahan
sampah plastik di SMAN 8 Denpasar.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada hari Kamis, 3 September 2015 di Bank sampah
Sarana Gathi serta di kelas X IPA 3, SMAN 8 Denpasar.

3.3 Unit Analisis dan Responden

Adapun Unit analisis dari penelitian kami adalah seorang pegawai serta
pengelola Bank Sampah Sarana Gathi.

3.4 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian


yakni wawancara terstruktur.Data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif dan
kualitatif.Data yang dikumpulkan meliputi jumlah sampah plastik yang dapat
dihasilkan terutama di Kelas X IPA 3 serta jumlah nasabah di Bank Sampah Sarana
Gathi.

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Adapun data yang diperoleh berupa informasi mengenai Bank Sampah kemudian
dipilih secara selektif agar data yang diperoleh memiliki kualitas yang baik sehingga
data tersebut dapat dipercaya.Sedangkan data yang telah diolah kemudian dianalisis
secara deskriptif.

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Peran bank sampah dalam mengurangi jumlah sampah plastik di Kelas X
IPA 3, SMAN 8 Denpasar

Bank sampah sangat berperan dalam mengurangi jumlah sampah plastik


terutama di kelas X IPA 3.Hal ini karena jumlah sampah plastic di kelas X IPA 3
setelah istirahat selalu menumpuk.Namun dengan adanya peranan bank sampah kini
jumlah sampah plastik di kelas X IPA 3 menjadi berkurang.Setelah pulang sekolah
warga kelas X IPA 3 mengumpulkan sampah plastik yang terdiri dari botol, plastic
bekas dan kertas bekas yang kemudian dibawa ke bank sampah oleh para petugas
piket. Adapun setelah sampah tersebut dibawa ke bank sampah maka sampah tersebut
akan ditimbang dan sesuai jumlahnya sampah tersebut akan menghasilkan uang
dalam bentuk tabungan.

4.2 Sistem kerja bank sampah sehingga bermanfaat bagi warga kelas X IPA 3
khususnya SMAN 8 Denpasar

Adapun sistem kerja bank sampah seperti gambar di atas dimana nasabah
datang dengan membawa buku tabungan serta sampah yang telah dipilah, botol
dikumpulkan bersama botol, kertas dengan kertas, plastik dengan plastik dan lain
sebagainya. Selanjutnya nasabah akan mengisi absensi dan petugas akan mencatat

13
jenis sampah yang dibawa. Langkah selanjutnya sampah ditimbang sesuai dengan
jenisnya. Selanjutnya petugas akan mencatat jenis sampah dan hasil sampah berupa
uang di dalam buku tabungan yang kemudian akan dibawa oleh para nasabah.

14
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bank sampah sangat berperan dalam mengurangi sampah plastik terutama di


kelas X IPA 3 selain berperan untuk mengurangi sampah plastik bank sampah juga
berperan untuk menambah kas kelas X IPA 3 di SMAN 8 Denpasar. Dengan sistem
seperti bank pada umumnya bank sampah sebaiknya diterapkan di setiap kelas
sehingga jumlah sampah plastik dapat dikurangi.

5.2 Saran

1. Penambahan jumlah bank sampah pada setiap dusun ataupun banjar.

2.Pengadaan sosialisasi baik dari pemerintah maupun sekolah mengenai bank


sampah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Entjang, Indan. 1986. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alumni.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2011. Panduan Adiwiyata. KLH. Jakarta.

Marsaulina, Irnawati. 2004. Studi Tentang Pengetahuan Perilaku dan Kebersihan


Penjamah Makanan Pada Tempat Umum Pariwisata di DKI Jakarta (TMII,
TIJA, TMR). Jakarta: _ _

Notoatmodjo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Wasik, Barbara A dan Carol Seefeldt.2008. Pendidikan Anak Usia Dini Menyiapkan
Anak Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: PT.
INDEKS.

Website :

https://www.facebook.com/balipost/posts/300154456717869. Diakses 1 Agustus

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sampah. Diakses 1 Agustus

(http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11/lingkungan-sekolahyangnyaman-
memacu-siswa-untuk-berprestasi/. Diakses 1 Agustus

http://www.rezafrahmawanr.blogspot.com. Diakses 1 September.

16

Anda mungkin juga menyukai