Anda di halaman 1dari 9

STRATIFIKASI SOSIAL DI SUKU

TORAJA
KELOMPOK 3
1. Lisda Septiana Pakaya
2. Muhammad Ibrahim
3. Qotrun Nada Syafa
4. Salsabilah Arfillah
5. Zahrotal Untsaya Ini Senoaji
Pengertian Stratifikasi

Stratifikasi sosial yaitu pembeda kedudukan


seseorang di dalam masyarakat dimana ia
berada atau tinggal. Stratifikasi ini bersifat
tertutup (closed social stratification) dan
membatasi kemungkinan pindahnya
seseorang dari lapisan lain ke kasta lain.
Pembagian in dipelihara secara turun-
temurun
STRATIFIKASI SOSIAL SUKU TORAJA

1. Tana’ Bulaan/To Parenge


To Parenge' merupakan kasta tertinggi. Pada umumnya golongan
bangsawan ini memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat
karena mereka bertugas menciptakan aturan-aturan yang kemudian
menjadi ketua pemerintahan adat tertinggi dalam masing-masing
adat/kelompok adat, misalnya raja dan kaum bangsawan. Mereka juga
menguasai tanah persawahan di Toraja.

2. Tana’ Bassi/ To Makaka


Tana’ bassi adalah bangsawan menengah yang sangat erat hubungannya
dengan Tana’ Bulaan. Mereka adalah golongan bebas, mereka memiliki
tanah persawahan tetapi tidak sebanyak yang dimiliki oleh kaum
bangsawan, mereka ini adalah para tokoh masyarakat, orang-orang
terpelajar, dan lain-lain.
3. Tana’ Karurung/To Pa'tondokan
Kasta ini merupakan rakyat kebanyakan atau sering di sebut
pa'tondokan. Golongan ini tidak mempunyai kuasa apa-apa
tetapi menjadi tulang punggung bagi masyarakat toraja

4. Tana’ Kua-Kua/ Kaunan


Golongan kasta ini merupakan pengabdi atau hamba bagi
Tana’ Bulaan dengan tugas-tugas tertentu. Misalnya
membungkus orang mati dan lain-lain, mereka sangat
dipercaya oleh atasannya karena nenek moyang mereka telah
bersumpah turun-temurun akan mengabdikan dirinya, akan
tetapi atasannya juga mempunyai kewajiban untuk
membantu mereka dalam kesulitan hidupnya. Golongan ini
tidak boleh kawin dengan kelas yang lebih tinggi, seperti
Tana’ Bulaan dan Tana’ Bassi.
BAHASA SUKU TORAJA
Bahasa Toraja-Sa'dan adalah salah  Umba nakuani = Bagaimana caranya?
satu bahasa yang dipertuturkan di  Puang = Tuhan
daerah Kabupaten Tana Toraja dan  Ma'perangi = sedang Mendengarkan
sekitarnya, Sulawesi Selatan,  Ma'dokko = Sedang duduk
Indonesia. Sebagian besar pemetaan
rumpun bahasa Toraja ini  Tette' = Jam
dikerjarkan oleh para Zendeling  Piran = Kapan
Belanda yang bekerja di Sulawesi,  Uran = Hujan
seperti N. Adriani dan Hendrik van  Wai = Air
der Veen.

Contoh bahasa suku toraja :


 Tabe' = permisi (dikatakan saat ingin
lewat di depan orang)
 Kamasean = pengasih Mamase =
pengasih Ku kamasei ko artinya aku
mengasihi kamu Ku pa kaboro' ko
artinya aku menyayanyangi kamu
KEUNIKAN SUKU TORAJA
Suku Toraja ini terbilang cukup unik, maka dari itu banyak sekali
wisatawan yang berkunjung kesana. Tidak hanya wisatawan lokal saja,
tetapi ada juga wisatawan mancanegara yang mengunjungi suku Toraja.

Berikut adalah beberapa keunikan dari suku Toraja:


1. Upacara Pemakaman Rambu Solo
Upacara ini merupakan ritual penting dan berbiaya mahal biasanya ritual ini
berlangsung beberapa hari. Untuk upacara Pemakaman Rambu Solo Ini
adalah upacara pemakaman yang hanya dapat diselenggarakan oleh para
bangsawan saja. Semakin kaya seseorang maka biaya pemakaman akan
semakin mahal.
2. Memiliki Berbagai Macam Kuburan
Wisata yang disuguhkan oleh Suku Toraja ini adalah tempat bernuansa mistis.
Bagaimana tidak, tempat pemakaman di Toraja yang unik ini menjadi daya
tarik tersendiri untuk para wisatawan.
Pemakaman dalam goa, pemakaman gantung, pemakaman batu ukir dan
pemakaman pohon ini menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi
wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
3. Rumah Adat Tongkonan
Rumah ini didirikan di atas tumpukan kayu dan rumah ini
dihiasi dengan banyak ukiran warna merah, hitam dan kuning.
Bentuk atap dari rumah ini menjulang ke depan dan ke
belakang Pembangunan rumah ini adalah pekerjaan yang
sangat melelahkan, biasanya dalam pembangunan rumah ini
akan dibantu oleh keluarga besar.

4. Upacara Penggantian Baju Jenazah


Upacara ini biasa disebut Ma’Nene, dalam upacara ini
terdapat ritual yang dapat dibilang menyeramkan. Bagaimana
tidak, mayat yang sudah bertahun-tahun dikebumikan di
tebing, goa atau di kuburan batu akan di keluarkan dari
makam. Kemudian pakaian mayat tersebut akan diganti dan
didandani layaknya orang biasa yang masih hidup.
5. Atraksi Adu Kaki “Sisemba”
Atraksi ini mungkin tidak akan anda temui selain di tanah Toraja.
Sisemba adalah atraksi semacam tawuran, tetapi menggunakan
kekuatan kaki. Acara sisemba ini biasa diadakan setelah panen
raya, hal ini merupakan bentuk rasa syukur atas hasil panen yang
melimpah ruah. Sisemba biasanya diikuti oleh puluhan bahkan
ratusan peserta.

6. Adu Kerbau
Tradisi suku Toraja ini dalam bahasa Toraja disebut Ma’ Pasilaga
Tedong atau Tedong Silaga. Tradisi adu kerbau ini sudah ada sejak
zaman nenek moyang suku Toraja yang tetap dilestarikan sampai
saat ini. Anda dapat melihat tradisi adu kerbau ini saat ada upacara
Rambu Solo.
Acara adu kerbau ini juga menjadi daya tarik para wisatawan,
karena tradisi seperti ini hanya ada di Toraja. Adu kerbau
merupakan acara yang sangat unik dan sangat meriah. Uniknya lagi
kerbau-kerbau yang digunakan dalam tradisi ini diberi nama yang
unik-unik.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai