Anda di halaman 1dari 15

A.

MATERI
1. Pengelolaan sampah
a. Pengertian Sampah
Pengertian Sampah adalah material sisa yang dibuang sebagai hasil dari proses
produksi, baik itu industri maupun rumah tangga. Definisi lain dari sampah
adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh manusia setelah proses/
penggunaannya berakhir. Adapun material sisa yang dimaksud adalah sesuatu
yang berasal dari manusia, hewan, ataupun dari tumbuhan yang sudah tidak
terpakai. Wujud dari sampah tersebut bisa dalam bentuk padat, cair, ataupun
gas.
Pengertian sampah menurut para ahli :
1) Juli Soemirat
Menurut Juli Soemirat pengertian sampah adalah barang padat yang
dihasilkan dari kegiatan manusia yang tidak lagi dikehendaki.
2) Azwar
Menurut Azwar pengertian sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak
digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan
industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak
termasuk kedalamnya.
3) Bahar
Menurut Bahar definisi sampah adalah suatu barang yang harus bersifat
padat yang tidak lagi dipergunakan dan dibuang, sehingga barang tersebut
tidak bisa diuraikan dengan sempurna oleh alam yang akhirnya
mengakibatkan kerusakan.
4) Basriyanta
Menurut Basriyanta sampah adalah suatu material yang tidak lagi dipakai
sehingga dibuang oleh pemiliknya, akan tetapi sampah masih dapat
digunakan jika didaur ulang menjadi sesuatu yang baru.

5) Tanjung
Menurut Tanjung, definisi sampah adalah barang yang tidak berguna lagi
sehingga dibuang oleh pemiliknya.
6) Wijaya Jati
Menurut Wijaya Jati, pengertian sampah secara sederhana adalah
konsekuensi sisa dari selurih kegiatan (aktivitas) manusia.
7) World Health Organization (WHO)
Menurut WHO pengertian sampah adalah barang yang berasal dari kegiatan
manusia yang tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak disenangi,
ataupun yang dibuang.
8) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI arti sampah adalah barang yang dibuang oleh pemiliknya
karena tidak terpakai lagi atau tidak dinginkan lagi, misalnya kotoran,
kaleng minuman, daun-daunan, kertas, dan lain-lain.
b. Jenis-Jenis Sampah
Sampah bisa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sumber, sifat, dan juga
berdasarkan bentuknya. Pembagian jenis-jenis sampah ini bertujuan untuk
memberikan pengolahan yang tepat pada masing-masing jenis sampah. Jenis-
jenis sampah antara lain :
1) Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya
a) Sampah yang berasal dari manusia
b) Sampah dari alam
c) Sampah konsumsi
d) Sampah nuklir/ Limbah radioaktif
e) Sampah industri
f) Sampah pertambangan

2) Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya


a) Sampah Organik (Degradable); Pengertian sampah organik adalah
sampah yang dapat membusuk dan terurai sehingga bisa diolah menjadi
kompos. Misalnya, sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain.
b) Sampah Anorganik (Undegradable); Pengertian sampah anorganik
adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Namun,
sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dan
bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas,
dan lain-lain.
3) Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibagi menjadi beberapa kelompok,
diantaranya:
a) Sampah Padat; Sampah pada merupakan material yang dibuang oleh
manusia (kecuali kotoran manusia). Jenis sampah ini diantaranya
plastik bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah dapur, dan lain-
lain.
b) Sampah Cair; Sampah cair merupakan bahan cair yang tidak
dibutuhkan dan dibuang ke tempah sampah. Misalnya, sampah cair dari
toilet, sampai cair dari dapur dan tempat cucian.
c. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Manusia
Pada umumnya sampah memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Menurut
Gelbert dkk (1996), ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan
lingkungannya:
1) Dampak Sampah Terhadap Kesehatan
Penanganan sampah yang tidak baik akan memberikan dampak buruk bagi
kesehatan masyarakat di sekitarnya. Sampah tersebut akan berpotensi
menimbulkan bahaya bagi kesehatan, seperti: Penyakit diare, tifus, kolera,
Penyakit jamur, dan Penyakit cacingan.
2) Dampak Sampah Terhadap Lingkungan
Selain berdampak buruk terhadap kesehatan manusia, penanganan sampah
yang tidak baik juga mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan.
Seringkali sampah yang menumpuk di saluran air mengakibatkan aliran air
menjadi tidak lancar dan berpotensi mengakibatkan banjir. Selain itu,
sampah cair yang berada di sekitar saluran air akan menimbulkan bau tak
sedap.
3) Dampak Sampah Terhadap Sosial dan Ekonomi
Penanganan sampah yang tidak baik juga berdampak pada keadaan sosial
dan ekonomi. Beberapa diantaranya adalah:
a) Meningkatnya biaya kesehatan karena timbulnya penyakit
b) Kondisi lingkungan tidak bersih akibat penanganan sampah yang tidak
baik. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan sosial
masyarakat secara keseluruhan.
d. Cara Pengelolaan Sampah
Mengacu pada pengertian sampah dan jenis-jenisnya, diperlukan penanganan
dan pengelolaan sampah dengan cara yang baik. Merujuk informasi dari
Departemen Pekerjaan Umum kota Semarang (2008), penanganan sampah dapat
dilakukan dengan pengelolaan sampah 3R. Berikut penjelasan pengelolaan
sampah 3R tersebut:
1) Reuse (Menggunakan Kembali)
Ini adalah metode penanganan sampah dengan cara menggunakan kembali
sampah tersebut secara langsung, baik untuk fungsi yang sama atau fungsi
lain.
2) Reduce (Mengurangi)
Ini adalah metode pengelolaan sampah dengan cara mengurangi segalah hal
yang dapat menyebabkan timbulnya sampah.

3) Recycle (Daur Ulang)


Ini merupakan metode pengelolaan sampah dengan cara mendaur ulang
sampah menjadi sesuatu yang baru dan dapat digunakan.

2. PISPK
3. Posyandu
4. tabo
B. METODE
1. Pengelolaan sampah
a) Menyiapkan troli pengangkut sampah
b) Menyiapkan karung besar
c) Menyiapkan sarung tangan dan masker
d) Pengambilan sampah menggunakan sistem jemput bola
e) Dengan membawa troli pengangkut sampah mengambil sampah per rumah
f) Tong sampah yang ada di depan rumah warga di ambil dan di tuang ke troli
pengangkut sampah
g) Sampah kemudian dibawa ke tempat pemilahan sampah
h) Sampah di pilah sesuai jenisnya
i) Botol bekas, plastik putih, botol kaca, duplex, dan sampah residu dipisah
pisah
2. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK)
Dalam melaksanakan kegiatan pendataan kesehatan dalam Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Menyiapkan form pengisan PISPK, berserta lampiran data dan Wawancara
dengan masyarakat setempat dengan menggunakan formulir Program
Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PISPK).
b. Melakukan pendataan dengan datang rumah ke rumah melakukan
pemeriksaan kesehatan dan wawancara terkait dengan ksehatan keluarga.
c. Merekap data hasil dari pendataan, kemudian diserahkan ke Puskesmas.
d. Melakukan validasi data di Puskesmas untuk mengetahui capaian hasil
pendataan.
3. Posyandu
Dalam melaksanakan kegiatan Posyandu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Menyiapkan form pengisan posyandu.
b. Menyiapkan alat alat yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan
Posyandu.
c. Melaksanakan kegiatan Posyandu.
d. Merekap data hasil dari pengukuran dan pemeriksaan kesehatan yang telah
dilaksankan pada kegiatan Posyandu, kemudian diserahkan ke Puskesmas.
4. Tabo
a. Menyiapkan undangan untuk kegiatan TABO.
b. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan
TABO dan lomba pilah sampah.
c. Melaksanakan kegiatan TABO.
d. Mendata hasil dari kegiatan jumatik yang telah dilaksankan oleh TABO,
kemudian diserahkan ke Puskesmas.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pengelolaan sampah
a. Pengelolaan sampah di rw 13
1) Gerobak sampah
2) Tempat sampah
3) Karung
4) Sarung tangan
5) masker
b. Pengelolaan sampah di rw 14
1) Gerobak sampah
2) Tempat sampah
3) karung
2. PISPK
a. Form PISPK
b. Lampiran fotokopi KK dan BPJS
c. Sticker PISPK
d. Alat tulis
e. Tas/map
3. Posyandu
a. Timbangan bayi
b. Timbangan biasa
c. Pengukur tinggi badan
d. KMS balita
4. Tabo
a. Sticker
b. Senter
c. Formulir pemantauan jentik
d. Alat tulis

D. HASIL
1. Pengelolaan sampah
a. Pemilahan sampah RW 13
Kegiatan : Pemilahan sampah
Dusun : Jogokerten rw 13
Tanggal pelaksanaan : Minggu, 05 januari 2020
Pukul : 08.30 WIB
Pelaksana : Ibu ibu RW 13
Pemilahan sampah :
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan berupa karung, troli pengangkut
sampah, masker
2) Melakukan pengambilan sampah ke rumah rumah menggunakan troli sampah
dari DLH
3) Sampah yang ada di tong didepan atau disamping di ambil dan dituang ke
troli untuk diangkut di tempat pemilahan sampah
4) Sampai di tempat pemilahan sampah, sampah di tuang ke lantai untuk dipilah
5) Pemilahan sampah dikategorikan berdasarkan jenisnya yaitu botol plastik,
boto kaca, gelas plastik putih, gelas plastik warna, plastik bening, plastik
warna, kardus, duplek, kertas dokumen, bahan kerasan, residu.
6) Sampah dipilah dan dikumpulkan sesuai jenisnya
7) Pengepul datang membeli sampah yang sudah dipilah
8) Sampah residu diangkut ke TPA Piyungan

c. Pemilahan sampah RW 14
Kegiatan : Pemilahan sampah
Dusun : Jogokerten rw 14
Tanggal pelaksanaan : Minggu, 19 januari 2020
Pukul : 08.30 WIB
Pelaksana : pemuda pemudi rw 14
Pemilahan sampah :
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan berupa karung, troli pengangkut
sampah, masker
2) Melakukan pengambilan sampah ke rumah rumah menggunakan troli sampah
dari DLH
3) Sampah yang ada di tong didepan atau disamping di ambil dan dituang ke
troli untuk diangkut di tempat pemilahan sampah
4) Sampai di tempat pemilahan sampah, sampah di tuang ke lantai untuk dipilah
5) Pemilahan sampah dikategorikan berdasarkan jenisnya yaitu botol plastik,
boto kaca, gelas plastik putih, gelas plastik warna, plastik bening, plastik
warna, kardus, duplek, kertas dokumen, bahan kerasan, residu, tutup botol.
6) Sampah dipilah dan dikumpulkan sesuai jenisnya
7) Pengepul datang membeli sampah yang sudah dipilah
8) Sampah residu diangkut ke TPA Piyungan
2. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)

Dusun : Jogokerten
Desa/kalurahan : Trimulyo
Jumlah KK : 103
Jumlah bangunan :
Waktu pelaksanaan : 27 - 23 Januari 2020
Pelaksanaan kegiatan:

Melakukan
Menyiapkan
pendataan
form dan
dan Perekapan
kelengkapan
pemeriksaan data hasil Validasi data
berkas berupa
PISPK dari PISPK
Fotokopi KK
rumah ke
serta BPJS
rumah

3. Posyandu

Dusun : Jogokerten
Desa/kalurahan : Trimulyo
Jumlah balita : 22 balita
Tanggal timbang : 22 Januari 2020

Pengukuran pencatatan
TB, BB, hasil
Pendaftaran
dan lingkar pengisian
kepala KMS

4. Tabo

Kegiatan : TABO (Tanggap Bocah)

Dusun : Jogokerten

Desa/Kelurahan : Trimulyo
Jumlah Peserta : 29 orang

Tanggal Pelaksanaan : 12 & 19 Januari 2020

Pelaksanaan Kegiatan :

Penyerahan
Pemeriksaan Lomba Hadiah
Absensi
jentik di menyanyika Lomba
dan
rumah-rumah n lagu menyanyika
Pembukaan
warga Jumantik n lagu
Jumantik

Penutupan

E. PEMBAHASAN
1. Pengelolaan sampah

Desa Jogokerten terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Jogokerten RW 13


dan Jogokerten RW 14. Terbaginya wilayah karena terpotong oleh jalan utama,
dengan begitu kegiatan yang dilaksankan juga terbagi dua, termasuk kegiatan
pengelolaan sampah. Dalam pengelolaan sampah ini, dusun Jogokerten sudah
berkerja sama dengan pihak DLH, dari pihak DLH memberi gerobak sampah dan
beberapa tong sampah.

Kegiatan pengelolaan sampah di dusun Jogoketen RW 13 dilaksanakan


setiap 2 minggu sekali dilakukan oleh ibu – ibu RW 13, saaat kita melaksanakan
PKL Komunitas pengelolaan sampah di RW 13 dilaksanakan pada minggu
pertama dan minggu ketiga. Sedangkan di RW 14 dilakukan oleh pemuda pemudi
di RW tersebut, sewaktu kita PKL Komunitas pengelolaan sampah dilakukan
pada hari minggu, 19 Januari 2020. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
dengan ketua pemuda di RW 14 pengelolaan sampah di sini dilakukan 1 bulan
satu kali, hasil dari penjualan rongsok tersebut untuk membayar sampah yang di
angkut ke TPA Piyungan.

Pengumpulan sampah menggunakan sistem jemput bola. Ibu – ibu


mendatangi rumah ke rumah mengambil sampah yang ada di tong samping rumah
warga menggunakan gerobak sampah dari DLH. Dari warga sudah melakukan
pemilahan sampah, yaitu sampah anorganik dan sampah organik, dan sampah
layak jual. Sampah anorganik dan sampah layak jual dikumpulkan untuk
kemudian dikumpulkan di tempat pemilahan sampah untuk dipilah berdasarkan
jenisnya. Untuk sampah organik sebagian dari warga sudah memanfaatkanya
dengan membuang sampah organik di sawah sebagai pupuk, namun sampah
organik tersebut tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu, jadi sampah organik
tersebut langsung di buang ke sawah begitu saja.

Sampah – sampah dari rumah warga dikumpulkan untuk kemudian dipilah


sesuai jenisnya. Untuk di RW 13 ini pemilahanya yaitu botol plastik, plastik
bening, plastik warna, gelas plastik bening, gelas plastik warna, bahan kerasan,
botol kaca, duplek, kertas dokumen, kardus. Sedangkan untuk sampah residu
diangkut ke TPA Piyungan. Pengelolaan sampah yang dilakukan di RW 13 dan
RW 14 tidak jauh beda, dari pengambilan dan pengumpulan kegiatnnya sama
seperti yang dilakukan rw 13, pada nbagian pemilaha ada sedikit beda, di RW 14
sudah melakukan pemilahan antara botol plastik dengan tutup botolnya.
Sedangkan di RW 13 belum dilakukan pemilahan antara botol dengan tutup
botolnya. Dengan begini berarti pengelola sudah tau bahwa jika botol plastik
bekas jika dilakukan pemisahan dengan tutunya nilai jualnya akan bertambah.

Untuk penggunaan APD di RW 13 sudah disediakan yaitu berupa sarung


tangan plastik dan masker, akan tetapi jumlahnya terbatas. Meskipun sudah
disediakan sarung tangan plastik dan masker namun ibu – ibu pengelola
pemilahan sampah tak jarang yang tidak menggunakan APD tersebut, ketidak
menggunakan APD tersebut dengan alasan sudah biasa, namun beberapa orang
sudah menggunakan APD tersebut. Hal tersebut berbanding terbalik dengan RW
14, disini pemilahan sampah yang dilakukan tidak menggunakan APD, hal
tersebut dimungkinkan karena tidak adanya anggaran yang disediakan untuk
pembelian APD untuk pengelolaaan sampah.

2. PISPK

Sistematika dalam pelaksanaan PISPK dengan cara wawancara,


melakukan tensi menggunakan tensimeter, Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan KeluargaKegiatan pendataan kesehatan keluarga dalam Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) yang dilakukan di Dusun
Jogokerten, Trimulyo Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang meliputi dua
belas indikator utama, indikator tersebut adalah sebagai berikut;

a. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)


b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
c. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
d. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
e. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
f. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
g. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
h. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
i. Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
j. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
k. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
l. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat
(IKS) dari setiap keluarga. Sedangkan keadaan masing-masing indikator,
mencerminkan kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan.

Dalam pelaksanaan PISPK membutuhkan beberapa alat untuk memenuhi


kelengkapan data seperti seperti formulir PISPK, kartu keluarga, BPJS,
tensimeter, sticker. seperti formulir PISPK, BPJS, dan kartu keluarga diklip
dijadikan satu kemudian diurutkan sesuai dengan nomor bangunan yang sudah
didata oleh Ibu Kader. kemudian melakukan penempelan sticker dijendela atau
pintu rumah. Setelah melakukan keliling PISPK, kemudian dilakukan perekapan
kelengkapan data PISPK, dan kelengkapan data kepemilikan BPJS. Telah
terlaksananya program Puskesmas PISPK, untuk tahap terakhir dilakukan
pengecekan terakhir pemberkasan, diurutkan sesuai dengan nomor bangunan yang
sudah tertera.

3. Posyandu

Kegiatan posyandu di dusun Jogokerten dilaksanakan setiap satu bulan


sekali. Pada bulan Januari kegiatan posyandu dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 22 Januari 2020 Jumlah balita yang ada di dusun Jogokerten adalah 22
balita.

Kegiatan posyandu dilaksanakan di Padukuhan Jogokerten. Kegiatan


dimulai pukul 09.00. Balita yang datang bersama orang tua dipersilahkan untuk
melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan mengisi buku KMS. Setelah itu
dilakukan pengukuran berat badan, lingkar kepala dan tinggi badan pada balita.
Kemudian dilakukan pencatatan hasil pengukuran dibuku KMS.

4. Tanggap Bocah (TABO)

Kegiatan Tanggap Bocah atau TABO adalah kegiatan dari Puskesmas


Sleman dalam upaya untuk memberantas sarang nyamuk. Anak-anak yang
tergabung dalam TABO akan menjadi Jumantik atau Juru Pemantau Jentik di
rumahnya masing-masing. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 12
dan 19 Januari 2020 di rumah ibu kader. Pada tanggal 12 Januari 2020
dilaksanakan kegiatan TABO di wilayah RW 14 diikuti oleh 16 anak, dan tangal
19 Januari 2020 di wilayah RW 13 diikuti oleh 13. Berdasarkan kegiatan Jumantik
pada TABO kali ini, rumah yang diperiksa ditemukan 1 rumah yang positif
ditemukan jentik nyamuk yaitu pada kaleng bekas di depan rumah. Upaya yang
dapat dilakukan untuk menghilangkan jentik yang ada pada kaleng bekas adalah
dengan cara membuang air yang terdapat pada pot bunga sehingga jentik hanyut
terbawa air dan untuk selanjutnya warga dihimbau agar kaleng bekas jangan
sampai terisi dengan air karena dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.

Kegiatan setelah melakukan kegiatan memeriksa jentik nyamuk,


Pendamping selalu mengajak anak – anak TABO bermain permainan atau
menyanyikan lagi jumantik. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan tidak membuat
anak – anak TABO jenuh dalam mengikuti kegiatan survei jentik nyamuk setiap
minggunya.
F. KENDALA
1. Pengelolaan sampah
Kendala yang dihadapi ketika melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah di
Dusun Jogokerten yaitu:
a. Wilayah Dusun Jogokerten terbagi dua wilayah jadi tidak bisa maksimal
dalam melaksanakan kegitan di satu wilayah
b. Adanya kegiatan dalam waktu yang sama, sehingga kesulitan dalam membagi
waktu dan mengatur jadwal
2. Ketika melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
masyarakat sulit ditemui untuk diwawancarai.
3. Menentukan jadwal Tanggap Bocah untuk melaksanakan pemantauan jentik
secara berkala.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga (PISPK)
Telah dilaksanakannya pemeriksaan dan pendataan kesehatan pada Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Dusun Jogokerten Trimulyo ,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Posyandu
Telah dilaksanakan kegiatan Posyandu yang diikuti oleh 22 balita. Kegiatan
Posyandu terdiri dari pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala.
3. Tanggap Bocah (TABO)
Hasil pemantauan jentik rumah yang diperiksa terdapat 1 rumah yang positif ada
jentiknya yang terdapat dikaleng bekas di depan rumah.
4. Pengelolaan sampah
Telah dilakukan pengelolaan sampah di RW 13 dan RW 14, diantara pengelolaan
sampah yang sudah dilakukan yaitu pengumpulan dan pemilahan berdasarkan
jenisnya. Di RW 13 pengelolaan sampah dilakukan oleh ibu-ibu, sedangkan di
RW 14 pengelolaan sampah dilakukan oleh pemuda dan pemudi.

B. Saran
1. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga
Kepada masyarakat dimohon untuk senantiasa menjaga kesehatan diri, keluarga
dan lingkungan, hal tersebut tentunya dapat mengurangi bahkan memperkecil
adanya faktor risiko penyakit yang ada di lingkungan maupun dari kebiasaan pola
hidup yang kurang sehat dan lain sebagainya. Kesehatan adalah yang utama, mari
kita jaga bersama, dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat bersama-
sama.
2. Posyandu
Diharapkan para orang tua yang memiliki balita, selalu rutin mengikuti posyandu
agar mengetahui perkembangan balita.
3. TABO
a. Puskesmas diharapkan untuk lebih aktif lagi dalam kegiatan TABO sehingga
kegiatan TABO dapat dilaksanakan secara rutin.
b. Masyarakat diharapkan pelaksanaan tabo dapat dilaksanakan setiap minggu
sehingga kegiatan jumantik pada TABO dapat mengurangi risiko kejadian
demam berdarah.
4. Pengelolaan Sampah
a. Pengelolaan sampah yang dilakukan sudah bagus, dan bisa dikembangkan
menjadi TPS 3R, dengan begitu pengelolaan sampah yang dilakukan bisa lebih
terarah.
b. Saat melakukan pemilahan sampah lebih baik menggunakan sarung tangan
untuk mengurangi kontaminasi dari sampah.
c. Sampah – sampah residu yang begitu banyak bisa dimanfaatkan untuk
pembuatan ekobrik, selain untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA,
juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan seperti kursi atau meja dari
ekobrik
d. Sampah – sampah organik bisa dibuat kompos dan dimanfaatkan untuk
pengomposan tanaman disekitar rumah
e. Sampah plastik dari bekas minyak busa dimanfaatkan untuk pot tanaman atau
juga bisa di recycle dibuat tas belanja, selain mendaur ulang sampah juga bisa
mengurangi sampah plastik.

Anda mungkin juga menyukai