Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

Identifikasi Sampah Organik dan Anorganik

DISUSUN OLEH :

MIFTAAHUL JANNAH (1913351061)


DINDA ASTRIANI (1913351062)
AR RAHMA SALSABILA P (1913351063)
IFA ARIFAH (1913351064)
FHADILA NANDAVANIA (1913351065)
ANGGUN SAFITRI (1913351066)
SALSABILA (1913351067)
AYU ALIYA (1913351068)

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG

PRODI SANITASI LINGKUNGAN

PROGRAM SARJANA TERAPAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


LAPORAN PRAKTIKUM
Identifikasi Sampah Organik dan Anorganik

Waktu/ tanggal : Kamis,29 april 2021, 10.00 – 12.00 WIB

Tempat : Workshop kampus kesehatan lingkungan


Tujuan pratikum : mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis sampah

I. Pendahuluan

Persoalan pengelolaan sampah masih menjadi masalah pelik bagi Indonesia.


Sebab, sebagian besar sampah yang dihasilkan rumah tangga masih bermuara
di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Data Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK) pada Februari 2019, merilis bahwa saat ini Indonesia
menghasilkan sedikitnya 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya.
Berdasarkan data tersebut, sekitar 60 persen sampah diangkut dan ditimbun ke
TPA, 10 persen sampah didaur ulang, sedangkan 30 persen lainnya tidak
dikelola dan mencemari lingkungan.

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 sampah adalah sisa kegiatan


sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu
yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya (Candra, 2006).
Sampah dibedakan menjadi berbagai jenis, berdasarkan sumbernya sampah
dibedakan menjadi :
 Sampah alam
 Sampah manusia
 Sampah konsumsi
 Sampah nuklir
 Sampah industri dan
 Sampah pertambangan
Selain itu berdasarkan sifatnya sampah dibedakan menjadi 3 yaitu:
 Sampah organik - dapat diurai (degradable), yaitu sampah yang
mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering,
dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos.Contohnya: Daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai
tumbuhan, kotoran hewan dan manusia, Sisa makanan, Sisa manusia.
kardus, kertas dan lain-lain.
 Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable), yaitu sampah yang
tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa
sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca,
dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
 beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti
limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.

bahan organik atau anorganik yang sudah tidak terpakai dan tidak memiliki
fungsi dalam kelangsungan hidup. Sampah memiliki jenis yang ditentukan
berdasarkan atas kegunaanya dalam menggunakan bagian pentingnya, pada
sebuah proses alam kenyataanya tidak ditemukan konsep atas sampah produk
yang dapat dihasilkan dalam proses alam dan setelah proses berlangsung.

Pengolahan sampah di Indonesia masih menjadi masalah karena sebagian


besar masyarakat Indonesia masih menggunakan pengolahan sampah
paradigma lama, dimana sampah atau limbah rumah tangga yang terkumpul
langsung diangkut kepembuangan sampah dan akhirnya menimbun di TPA,
alangkah baiknya bila paradigma ini digantikan dengan paradigma baru
dimana sampah yang terkumpul sebelumnya dipilah berdasarkan sifatnya,
dimana sampah organic, sampah anorganik, dan sampah B3 dipisahkan dan
dibuang pada masing-masing box yang berbeda untuk dapat memudahkan
jikalau dilakukan pengolahan terhadap sampah-sampah tersebut.
II. Alat Dan Bahan
1. Sampah rumah tangga
2. Sarung tangan latex
3. Box sampah organic dan anorganik

III. Prosedur kerja


1. Gunakan sarung tangan terlebih dahulu agar tangan tidak
berkontak langsung dengan sampah
2. Pilah sampah berdasarkan sifatnya
Sampah organic:
a. Berdasarkan sumber, sampah organic dihasilkan oleh
organisme hidup.
b. Berdasarkan kandungan, sampah organic memiliki kandungan
karbon dan ikatan hydrogen. Sampah organic juga terdiri dari
oerganisme hidup yang memiliki komposisi yang lebih
kompleks dari sampah non organic.
c. Berdasarkan ketahanan panas, sampah organic dapat
berdampak dan terbakar secara alami saat terkena panas
d. Hal yang paling membedakan adalah waktu penguraian,
sampah organic lebih cepat terurai, dan lebih cepat membusuk.

Sampah anorganik

a. Berdasarkan sumber, sampah anorganik merupakan produk


dari organisme yang hidup dan merupakan hasil dari campur
tangan manusia.
b. Berdasarkan kandungan, sampah anorganiktidak mengandung
karbon sama sekali, sampah ini terdiri dari materi yang tidak
hidup dan memiliki karakteristik seperti material.
c. Berdasarkan ketahanan panas, sampah nonorganic tidak dapat
terbakar secara alami
d. Sampah anorganik tidak dapat terurai dengan sendirinya
dilingkungan, karena memiliki ikatan karbon yang sangat
panjang sehingga tidak dapat terurai dengan mudahnya.
3. Masukan sampah organic dan anorganik kedalam masing masing
box.
4. Kemudian lakukan pengolahan sampah

IV. Hasil dan pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan yaitu mengidentifikasi


sampah organic dan sampah anorganik pada sampah domestic dketahu bahwa
sampah organic mendominasi komposisi sampah domestic dibandingkan
dengan sampah anorganik. Hal ini sejalan dengan komposisi sampah di
Indonesia dimana sampah organic berupa (sisa makanan, kayu ranting, daun,
buah, sayur dsb) sebesar 57% sampah plastic sebesar 16% sampah kertas 10%
serta lainnya (logam, kain tekstil, karet kulit, kaca) 17%.

Rata-rata presentase sampah terolah dengan cara pengomposan untuk kota di


Indonesia dengan cara pengomposan sebesar 16,2%, sekitar 11 juta ton/tahun.
Masih terdapat 82% sampah yang belum terkelola dengan baik dan
menimbulkan dampak negative.

Dalam hal ini pengolahan sampah sangat penting untuk mengurangi dampak
negative sampah terhadap bumi. Identifikasi sampah diperlukan sebagai
langkah awal untuk memudahkan dalam pengolahan sampah.

Pengolahan sampah organic dapat dilakukan dengan cara melakukan


pengomposan. Sedangkan pengolahan sampah anorganik dapat dilakukan
dengan daur ulang, manjadikan sampah anorganik menjadi suatu hal yang
bernilai seni, ekonomi atau fungsi, dengan menerapkan 3R.

V. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa sampah
organic mendominasi komposisi sampah domestic yang diamati. Dimana 60%
pada sampah domestic tersebut adalah sampah organic dan 40% sampah
anorganik.

DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengolahan Sampah
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC. Jakarta
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampah

Anda mungkin juga menyukai