Anda di halaman 1dari 10

SOSIALISASI

PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI BANK SAMPAH


Apa Itu Sampah ?
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik Domestik (rumah tangga) maupun industri.

Dalam Undang-undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan


Sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat
berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak
dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke
lingkungan.
Apa Saja Jenis-Jenis
Sampah?
Berdasarkan sifatnya, sampah dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis yaitu sampah
organik, anorganik, dan sampah B3.

1. Sampah Organik
Sampah Organik merupakan sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, baik hewan,
tanaman, maupun manusia yang dapat terurai secara alamiah di alam (biodegradable).
Biasanya sampah jenis ini biasa kita kenal
dengan sampah sisa makanan, potongan
buah dan sayur, sampah dedaunan,
pepohonan, dan rumput-rumputan, sekam
padi, kotoran hewan ternak, juga potongan
kuku dan helai rambut yang terbuang ke
tanah.

Sampah organik bisa dibedakan lagi secara lebih mendetail ke dalam dua jenis, yaitu
sampah organik kering dan sampah organik basah. Sampah organik kering punya
kandungan air yang lebih sedikit dibandingkan sampah organik basah. Oleh karena itu,
biasanya sampah organik basah akan lebih cepat membusuk sehingga hancur lebih dulu.
2. Sampah Anorganik

Berbeda dari sampah organik, Sampah Anorganik tidak dapat terurai secara alami
(undegradable) karena materialnya tidak berasal dari alam melainkan hasil olahan
dari bahan sintetik tertentu.

Beberapa contoh sampah anorganik yang sering dijumpai sehari-hari misalnya


seperti kantong plastik, kaleng, aluminium, botol kaca, styrofoam, karton, tekstil
dan masih banyak lagi. Barang-barang dengan material tersebut tidak dapat
membusuk dengan bantuan alam, untuk itu harus diolah kembali oleh manusia atau
mesin agar bisa dimanfaatkan menjadi produk baru.
3. Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3)

Selain dua jenis sampah di atas, sampah B3 adalah jenis sampah yang memiliki sifat
khusus dan perlu ditangani secara khusus pula.

Dikutip dari Katadata, berdasarkan penjelasan Jurnal Teknologi Lingkungan 2(1),


sampah B3 adalah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya. Sampah jenis ini berpotensi mencemari
lingkungan dan membahayakan makhluk hidup baik secara langsung maupun tidak.

Beberapa contoh dari sampah B3 adalah sampah medis, seperti masker, jarum
suntik, dan peralatan medis lainnya, sampah elektronik atau e-waste berupa lampu,
kabel, gadget rusak, dan lainnya, cairan kimia dan pelumas, produk kadaluarsa, dan
beberapa sampah lainnya dengan karakteristik mudah meledak, terbakar, bersifat
korosif, karsinogenik, dan dapat mengiritasi.
Tips Cara Mengelola
Sampah Di Rumah?
1. Pisahkan tempat sampah untuk organik & anorganik

Sediakan 2 tempat sampah untuk organik & anorganik. Pisahkan juga sampah-sampah
yang kering supaya nantinya bisa kamu daur ulang tanpa terlihat kotor atau bau.

2. Ganti Alas Plastik Sampah menjadi Koran atau Kardus

Pasti banyak yang bertanya, gimana cara mengganti plastik yang biasa digunakan
sebagai alas tempat sampah atau gimana cara membuang sampah yang benar? Saat
sampah sudah dipilah dengan benar, maka kita tidak perlu lagi alas plastik. Kita bisa
menggunakan koran, kardus, atau bahkan tanpa alas, langsung ke tempat sampahnya.
3. Ubah sampah organik menjadi pupuk kompos

Cara mengolah sampah rumah tangga berbahan organik yang paling ramah lingkungan
adalah menjadikannya kompos untuk berkebun. Kalau kamu tidak suka berkebun, kamu
tetap bisa menyumbangkan kompos kepada organisasi yang bergerak di bidang
perkebunan, nantinya sampah-sampah ini akan lebih bermanfaat.

4. Mendaur ulang sampah anorganik kering

Kita bisa membuat D.I.Y. barang-barang seperti botol bekas menjadi pot tanaman,
kaleng menjadi tempat menyimpan bumbu. Selain itu, kamu juga bisa memilah sampah
plastik tertutup seperti botol plastik yang dapat di daur ulang dan sampah plastik
terbuka yang jika dihancurkan menjadi biji plastik. Kemudian sampah tersebut diberikan
ke bank sampah. Hal ini membantu meringankan kerja para teman-teman pemulung.
Apa Itu Bank Sampah? Dan
Apa Manfaatnya
Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta
memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan
sampah.

Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank
sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat
‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah.
Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan sehingga
manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan
lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.
Lalu, Bagaimana Proses
Dan Cara Kerjanya?
Sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat bisa langsung
datang ke bank untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun sampah yang mereka setorkan. Sampah
tersebut di timbang dan di catat di buku rekening oleh petugas bank sampah. Dalam bank sampah, ada
yang di sebut dengan tabungan sampah.

Hal ini adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan lingkungan dari
sampah khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse). Biasanya akan di manfaatkan
kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Syarat sampah yang dapat
di tabung adalah yang rapi dalam hal pemotongan. Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya,
menggunakan alat dan rapi dalam pemotongannya. Kemudian sudah di bersihkan atau di cuci.

Yang terakhir, harus menyetorkan minimal 1 kg. Ada dua bentuk tabungan di bank sampah. Yang pertama
yaitu tabungan rupiah di mana tabungan ini di khususkan untuk masyarakat perorangan. Dengan
membawa sampah kemudian di tukar dengan sejumlah uang dalam bentuk tabungan.

Anda mungkin juga menyukai