Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN KEMBALI SAMPAH UNTUK

MENGHIDUPKAN NILAI EKONOMIS DAN LINGKUNGAN


YANG LEBIH BAIK BAGI MASYARAKAT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

OLEH:

CARISSA MARSHANDA ARSANTI

NIM: 191043

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III

TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN AIR

POLITEKNIK PEKERJAAN UMUM

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

Pemanfaatan Kembali Sampah Untuk Menghidupkan Nilai Ekonomis


dan Lingkungan yang Lebih Baik Bagi Masyarakat

I.1. Latar Belakang Masalah

Di tahun 2019 ini, sampah menjadi fokus besar dunia terutama bagi bangsa Indonesia sendiri
karena berbagai permasalahan yang ditimbulkannya. Banyaknya kerugian yang ditimbulkan,
berdampak sekali bagi makhluk hidup, tak hanya dalam bidang kesehatan, berdamampak juga
pada lingkungan. Kenyataannya, masih banyak orang yang enggan mengolah sampah kembali
hingga menyebabkan sampah yang menumpuk di dataran maupun di lautan setiap harinya.
Tanpa disadari, manusia menghasilkan sampah setiap harinya. Keadaan ini mengharuskan
sampah untuk dikelola dengan benar, agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Selain
menghindari dampak negatif yang ditimbulkan, pengelolaan sampah dengan benar juga
dilakukan agar berdampak positif bagi masyarakat, terutama dalam bidang ekonomi.
Sehubungan dengan masalah di atas, sebagian masyarakat yang peduli terhadap kebersihan
lingkungan mencoba untuk memanfaatkan kembali sampah menjadi sesuatu yang menghasilkan
nilai jual dan menjadikan kehidupan yang lebih baik.

Atas dasar hal tersebut di atas penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut menjadi
suatu makalah yang berjudul: “Pemanfaatan Sampah untuk Nilai Ekonomis dan Lingkungan
yang Lebih Baik Bagi Masyarakat”.
I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :

1. Pengertian sampah.
2. Jenis-jenis sampah.
3. Dampak negatif sampah dalam berbagai bidang.
4. Cara menanggulangi permasalahan yang berhubungan dengan sampah.
5. Cara memanfaatkan sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi bagi
masyarakat.

I.3. Tujuan Penelitian

Dapat mengetahui cara pemanfaatan kembali sampah untuk menghidupkan nilai ekonomis
masyarakat.

I.4. Metode Penelitian

1. Observasi terhadap lingkungan tempat pembuangan sampah


2. Studi kepustakaan berupa tinjauan terhadap internet
3. Studi kepustakaan berupa tinjauan terhadap buku
BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Sampah

Menurut para ahli, sampah dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Dr. Tandjung, M.Sc. mengatakan bahwa: “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna
lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”.
2. Kamus Istilah Lingkungan, mendefinisikan sampah sebagai berikut: “Sampah adalah
bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama
dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan
manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”.
3. Ecolink untuk Istilah Lingkungan mengatakan: “Sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang
belum memiliki nilai ekonomis”.

Dari ketiga pengertian dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah barang yang
dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai
kalau dimanfaatkan dengan benar.

II.2. Jenis-Jenis Sampah

1. Berdasarkan sifatnya

a) Sampah organik (degradable)

Sampah organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-
daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.

b) Sampah anorganik (undegradable)

Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik
wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik
kertas koran, HVS, maupun karton.

3. Berdasarkan bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut
bentuknya sampah dapat dibagi sebagai :

a) Sampah padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Sampah padat dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.

b) Sampah cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah. Sampah cair dikelompokkan menjadi limbah hitam
dan limbah rumah tangga. Limbah hitam sendiri adalah sampah cair mengandung pathogen
berbahaya yang berasal dari toilet. Sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang
berasal dari dapur dan tempat cucian.

4. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam

a) Biodegradable

Biodegradable yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi.
Contoh: sampah dapur, sisa-sisa hewan, dan sampah pertanian.
b) Non-biodegradable

Non-biodegradable yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi
lagi menjadi recyclable dan non-recyclable. Recyclable yaitu sampah yang dapat diolah dan
digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan
lain-lain. Sedangkan non-recyclable yaitu sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan
tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

5. Berdasarkan sumbernya

a) Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang
alami,seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar
kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di
lingkungan pemukiman.

b) Sampah manusia

Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan
manusia, seperti feses dan urin.

c) Sampah konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah
yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih
jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan
industri.
II.3. Dampak Negatif Sampah Dalam Berbagai Bidang

1. Dampak terhadap Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai merupakan tempat yang cocok bagi
beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat
menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah terjangkitnya
berbagai penyakit, seperti:

a) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.
b) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
c) Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal
dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

2. Dampak terhadap Lingkungan

Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya pembuangan sampah padat ke
badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan
umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Macam pencemaran perairan yang
ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai,
penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-
bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Macam pencemaran udara yang
ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu, gas-gas beracun.
Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2)
nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang
ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker,
berhati-hatilah dalam membakar sampah.

3. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan
bagi masyarakat, seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah
bertebaran dimana-mana.
II.4. Cara Menanggulangi Permasalahan yang Berhubungan dengan Sampah

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan yang berhubungan
dengan sampah, yaitu:

1. Sosialisasi tentang pemanfaatan dan pengolahan kembali sampah.

2. Sanitary Land Fill / Penimbunan Tanah Secara Sehat

Sampah busuk (garbage) yang merupakan sisa makanan, sayuran atau segala yang busuk dan
berbau busuk sebenarnya dapat dijadikan bahan untuk mengurug dataran rendah. Namun setelah
itu, sampah diurug sesuai dengan ketinggian yang diinginkan, sampah ini ditimbun tanah.
Lapisan tanah penimbunan ketebalannya minimal 60 cm.

3. Tersedianya tempat sampah di tempat-tempat tertentu sehingga masyarakat tidak susah


membuang sampah.

4. Melakukan kerja bakti secara berkala untuk membersihkan lingkungan sekitar dari
sampah.

5. Pembakaran Sampah

Cara pemusnahan sampah dengan pembakaran biasa dilakukan oleh penduduk desa atau
pinggiran kota. Cara ini dianggap paling praktis. Namun ada kendala jika datang musim
penghujan. Biasanya sampah menjadi basah dan sulit dibakar. Selain itu, pembakaran sampah
menyebabkan pencemaran udara. (Marshall Bakar, 2012:32)

6. Penghancuran (Pulverisation)

Sebagian kota besar telah memiliki mobil pengumpul sampah yang dilengkapi dengan mesin
penghancur. Sampah dibuat potongan-potongan kecil sehingga menjadi praktis. Setelah sampah
dilumatkan, maka sampah-sampah itu dibuang untuk menimbun dataran rendah atau dibuat
pupuk kompos. (Marshall Bakar, 2012:32)

7. Pengomposan (Composting)

Pemusnahan sampah dengan cara pengomposan sudah banyak dilakukan orang, baik secara
pribadi maupun kelompok. Mereka menggunakan teknik pengomposan untuk memanfaatkan
benda tak berguna itu untuk dijual sebagai pupuk kompos. Dengan cara, sampah yang berupa
sampah basah (garbage) dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos. Komposisi untuk
membuat kompos ini adalah 2 – 4 m kubik sampah basah, 6,5 m kubik kulit buah kopi, 750 kg
kotoran hewan memamah biak (kira-kira 50 blek minyak tanak isi 20 liter), dan 30 kg abu dapur
atau abu kayu.

II.5. Cara Memanfaatkan Sampah Menjadi Barang yang Dapat Menghidupkan Nilai
Ekonomis bagi Masyarakat

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah yaitu dengan
memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat,
diantaranya adalah:

1. Makanan Ternak

Banyak sisa kegiatan rumah tangga atau kegiatan pabrik yang bisa dijadikan makanan ternak.
Sebagai contoh, sayur-mayur sisa di dapur, bisa dijadikan makanan sapi, kambing atau binatang
ternak lainnya. Nasi yang basi bisa dicampur dengan dedak untuk makanan ayam. Kulit
singkong, kulit pisang dan sejenisnya bisa juga dijadikan makanan ternak. Di beberapa
peternakan, ampas tahu dijadikan makanan domba, sehingga domba tumbuh dengan gemuk.

2. Daur Ulang (Recycling)

Sampah-sampah yang dibuang karena dianggap sudah tidak berguna lagi, sebenarnya

masih dapat dimanfaatkan. Benda-benda itu bisa diubah menjadi benda lain atau dicetak ulang
untuk benda yang sama, seperti : plastik, kertas, kaca, dan botol bekas. Beberapa contoh daur
ulang dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Daur ulang plastik

Plastik-palstik yang dikumpulkan diproses melalui beberapa tahapan, yaitu : sortir, pemotongan,
pencucian, pengeringan, pemanasan, penyaringan, pendinginan, pencetakan pembungkusan dan
pemeriksaan. Pada tahap ini dihasilkan biji plastik yang selanjutnya diolah menjadi barang-
barang keperluan rumah tangga yang memiliki nilai jual.
b. Daur ulang kaca

Daur ulang kaca dapat dilakukan dengan cara pecahan kaca atau botol yang ada dibersihkan,
dicuci dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat celcius selama 24 jam. Setelah
benar-benar meleleh, selanjutnya kaca dibentuk sesuai dengan keinginan. Pecahan kaca atau
botol dapat pula langsung dibuat benda hias yang memiliki nilai seni yang tinggi.

c. Daur ulang kaleng bekas

Kaleng-kaleng bekas dapat didaur ulang menjadi berbagai barang kerajinan yang berguna,
misalnya vas bunga, tempat pensil, wadah kosmetik atau perhiasan, mainan anak atau toples
tempat permen.

d. Daur ulang bunga kering

Agar bunga dapat bertahan lebih lama dan memiliki nilai seni yang tinggi, bunga dapat
dikeringkan dan dikombinasikan dengan bahan limbah lain seperti ranting tanaman, daun, kulit
dan biji buah. Semua bahan tersebut dirangkai melalui pengeleman dan dibentuk menjadi
booklet yang indah atau asesoris lain sebagai dekorasi ruangan.

e. Daur ulang bahan kain

Kain yang sudah tidak dipakai lagi dapat dimanfaatkan untuk membuat boneka, washlap, tas,
tempat pensil dan lain-lain. Selain itu limbah dari pabrik yang berupa bahan kain dapat
dimanfaatkan untuk membuat keset, hiasan dinding dan lain sebagainya.

f. Daur ulang bahan kertas

Kertas yang sudah tidak dipakai lagi dapat dimanfaatkan untuk membuat kartu

undangan, kotak perhiasan, kotak pensil, buku dan lain-lain dengan cara mengubah kertas-kertas
bekas menjadi bubur kertas. Selanjutnya dicetak, dikeringkan dan kemudian dapat dibentuk
sesuai dengan keperluan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemakai
sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dimanfaatkan dengan benar. Cara menanggulangi
permasalahan yang berhubungan dengan sampah, tersedianya tempat sampah di tempat-tempat
tertentu, melakukan kerja bakti secara berkala, menimbun sampah, penimbunan tanah secara
sehat, pembakaran dan penghancuran sampah. Pemanfaatan sampah untuk menghasilkan nilai
ekonomis bagi masyarakat, contohnya makanan ternak yang dibuat dari sisa sayur-mayur di
dapur, nasi basi yang dicampur dengan dedak atau juga dapat dilakukan dengan cara mendaur
ulang sampah tersebut,misalnya mendaur ulang plastik, kaca, kaleng bekas, bunga kering, bahan
kain, dan bahan kertas. Selain dengan cara-cara tersebut, banyak orang yang melakukan
pemusnahan sampah dengan cara pengomposan (composting) sehingga sampah yang tadinya
sudah tidak berguna dapat digunakan kembali dengan manfaat yang berbeda.

III.2 Saran

Untuk mengatasi permasalahan sampah, penulis menyarankan beberapa hal, yaitu:

1. Sebaiknya kita memanfaatkan hal-hal yang ada di sekitar kita terutama sampah yang kita
hasilkan agar dapat bernilai ekonomi yang hakikatnya akan menguntungkan baik bagi kita dan
lingkungan kita.

2. Sebaiknya dibentuk bank-bank sampah di setiap daerah yang akan menampung sampah-
sampah dari masyarakat untuk kemudian dijual atau dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat.
3. Sebaiknya semua masyarakat sadar akan pentingnya pemanfaatan kembali sampah dan
berpartisipasi menjaga lingkungan agar tetap bersih sehingga dapat tercapainya lingkungan yang
lebih baik bagi masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Husnul, Ade. 2008. Kreasi Mendaur Ulang Sampah. Depok: Arya Duta

Bakar, Marshall. 2008. Mengolah Sampah Menjadi Berkah. Bandung: CV. Sarana penunjang
Pendidikan

Saeful Anwar, Nanang. 2008. Apa Yang Akan Kau Lakukan Terhadap Sampah. Bandung: Elisa
Surya Dwitama

http://dedymeliala.blogspot.com/2012/05/pengertian-jenis-dampak-negatif-
sampah.html#sthash.AOyNPs8r.dpuf

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sampah

https://astriani.wordpress.com/2009/01/20/dampak-negatif-sampah/

Anda mungkin juga menyukai