PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan umum tentang pembuatan makalah ini adalah bagaimana pembaca mampu
mengetahui tentang masalah limbah dan sampah juga bagaimana mengatasi sampah dan
limbah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai
jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air
buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah
ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan
konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap
lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan
terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung
pada jenis dan karakteristik limbah.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam
proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk
yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena
dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi
menurut jenis-jenisnya.
2
Beberapa limbah padat maupun cair bia diolah lagi untuk dijadikan sebagai bahan
baku produk turunannya yang lain. Seperti misalnya: limbah batok kelapa yang diolah
menjadi briket batok kelapa.
3. DI DAUR ULANG
Beberapa jenis limbah yang memungkinkan untuk di daur ulang, seyogyanya
dipishkan dengan limbah yang tidak bisa didaur ulang.
4. DIBAKAR / DIMUSNAHKAN
Walaupun terlihat kurang arif namun cara memsnahkan limbah- limbah tertentu
dengan cara membakar limbah tersebut masih anyak dipaki oleh masyarakat untuk
mengurangi jumlah limbah yang ada
5. DINETRALISIR
Cara ini isa digunakan untuk menangani jenis limbah cair Dengan menetralisir
limbah cair, berarti kita telah melakukan suatu pose penjernihan sehingga air limah dari
sebah usaha bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat
6. DIKUBUR DALAM TANAH
Cara penanganan sampah dengan cara dikubur atau ditanam dalam tanah juga
termasuk popler di masyarakat selain menggunakan cara membakar limbah.
7. DIJADIKAN PAKAN TERNAK
Beberapa jenis limbah, biasanya yang berbentuk padatdan basah, bisa diguakan
sebagai bahan campuran pak ternak yang bisa meningatkan kadar kandungan pakan
ternak ternak tu sendiri
3
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-
ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada
material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk
mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan
sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa
melibatkan zat padat,cair,gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk
masing masing jenis zat.
4
sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair
organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi
dapat meledak.
5
b. Pada fase awal di tingkat rumah tangga setidaknya diupayakan untuk mengolah limbah
organik menjadi kompos dan limbah anorganik dipilah serta mengumpulkan menurut
jenisnya sehingga memungkinkan untuk di daur ulang.
Limbah organik sebenarnya telah dapat diproses menjadi kompos di setiap rumah tangga
pada tong-tong sampah khusus kompos (Komposter BioPhoskko) yang mampu
memproses limbah menjadi kompos untuk periode tampung antara 5 hingga 7 hari
dengan bantuan aktivator GreenPhoskko “A” (mikroba pengurai) dan Bulking Agent
(penggembur). Bila proses pengomposan di tiap rumah tangga belum mungkin dilakukan,
selanjutnya petugas sampah mengangkut limbah/sampah yang telah terpilah ke tempat
pembuangan sampah sementara untuk diproses. Hasil pengamatan di beberapa tempat
pembuangan sampah atau TPS di beberapa bagian kota diketahui bahwa masing-masing
limbah anorganik sangat memiliki nilai ekonomi.
c. Pewadahan dan pengumpulan dari wadah tempat timbulan sampah sisa yang sudah
dipilah ke tempat pemindahan sementara. Pada tahapan ini beban kerja petugas
pembuangan sampah/limbah menjadi lebih ringan.
d. Pengangkutan ke tempat pembuangan atau ke tempat pengolahan sampah terpadu.
Pada tahapan ini diperlukan kotak penampungan sampah/limbah dan gerobak pengangkut
limbah/sampah yang sudah dipilah.
e. Tahapan selanjutnya adalah pengolahan limbah yang tidak memungkinkan untuk
diolah di setiap lingkungan rumah tangga di TPS. Tempat pembuangan sampah sementara
(TPS) yang ada dengan menggunakan pendekatan ini kemudian diubah fungsinya
menjadi semacam pabrik pengolahan sampah terpadu, yang produk hasil olahnya adalah
kompos, bahan daur ulang dan limbah yang tidak dapat diolah lagi.
f. Tahapan akhir adalah pengangkutan sisa akhir sampah, limbah yang tidak dapat didaur
ulang atau tidak dapat dimanfaatkan lagi ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Pada fase ini barulah proses penimbunan atau pembakaran sampah akhir dapat dilakukan
dengan menggunakan incinerator, sekitar 5-10 % sampah yang tidak dapat di daur ulang.
6
I. Alat dan Bahan
Gunting
Mesin Jahit
Meteran
Pensil
Kapur segitiga (kapur jahit)
Penggaris
Jarum Pentul
Benang + Jarum Jahit
Double Tip
Resleting Putih 50 cm
Kantong Kresek Putih + Hijau Ukuran Besar
Kertas Manilla Perak
Kain Furing Putih
7
3. Lebarkan satu kresek menjadi lebar.
4. Beri garis lurus pada ujung-ujung Kresek.
5. Potong kedua ujung kresek.
6. Ukur lebar plastik 20 cm, beri garis lurus.
7. Potong garis tersebut lalu buka memanjang.
8. Potong plastik tersebut menjadi beberapa bagian dengan ukuran 20x10 cm.
9. Cetak potongan tersebut dengan cetakan daun yang sudah disiapkan dari kertas.
10. Lipat menjadi dua hingga membentuk garis tengan pada pola.
11. Lipat sedikit bagian kanan dan kiri dengan titik tengah garis.
12. Gabungkan pola daun tersebut satu persatu dengan menggunakan mesin jahit dengan
jumlah yang diinginkan.
13. Ambil furing 2 meter.
14. Buat pola besar Rok A di atas kain furing sesuai dengan ukuran model.
15. Jahit pola daun yang sudah digabung diatas furing (pola rok),yang telah di tempel
dengan jarum pentul agar lebih mudah untuk menjahitnya.
16. Beri jarak antara pola daun bawah dengan pola daun atas sekitar 10 cm.
17. Lakukan hingga menutupi semua furing.
Tahap Akhir
1. Bagian atas rok di kerut terlebih dahulu sebelum pola rok dengan pola baju digabung.
3. Tempelkan pola bintang dari kertas manilla perak pada pola daun menggunakan duble
tip.
4. Beri hiasan bunga besar pada sisi kanan baju berukuran besar lalu beri bunga kecil dari
kresek hijau dan ditengah bunga besar.
5. Buat bunga kecil dari kresek putih lalu tempelkan pada bagian baju dengan duble tip.
6. Selesai
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan peran aktif masyarakat dalam menangani limbah atau sampah dapat
sangat membantu dalam mengurangi limbah/sampah yang ada, dan dapat memberikan
bnayak dampak positif dari peran aktif masyarakat tersebut. Diataranya, menambah
penghasilan dari pemrosesan limbah yang telah dilakukan, menciptakan lapangan kerja
baru dalam penanganan atau pengolahan limbah terutama limbah anorganik yang dapat
dijadikan karya seni atau barang yang dapat dijual kembali dan mungkin dapat
dimanfaatkan kembali.
3.2 Saran
Dalam menggunakan produk-produk usahakanlah yang bahannya dapat didaur
ulang dengan mudah agar tidak menimbulkan limbah yang menumpuk dan menyebabkan
banyak masalah yang terjadi. Untuk menciptakan lingkungan yang bersih, dapat
dihujudkan dengan peranan aktfik masyarakat dalam memilih dan memanfaatkan limbah,
dan sediakanlah tempat untuk membedakan jenis limbah dan pisahkanlah limbah
kedalam jenisnya contohnya limbah dari tumbuhan seperti daun atau kulit buah dapat
dibunang di tempat limbah /sampah organic dan limbah seperti plastik dapat dibuang
ditempat limbah /sampah anorganik.