Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BENUA AFRIKA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK III
1.OKTAMIYA RIZKI JANAS
2.RAHMAD AZZUHARI
3.RIAN SUGIONO
4.MIRANDA ELISABETH
5.MELVI JIVANA

SMP 6 TELUK KUANTAN


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak
Penggunaan Gawai pada Anak Usia di Bawah Umur".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I
A.Latar belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
B.Keadaan Alam
a.Keadaan Alam
b.Keadaan Iklim

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
BAB I

A.LATAR BELAKANG

Benua Afrika merupakan benua yang penuh dengan sejarah, adanya tindakan
kolonialisasi yang terjadi di Kenya membuat para sejarawan sepakat untuk menyebutnya
dengan sebutan sebagai benua hitam. Disamping itu pada dasarnya benua ini masih
merasakan bagaimana kerasnya penjajahan yang mendera hingga waktu yang sangat
lama. Hal ini yang selalu menarik ketika menggali dan mengkaji sejarah benua hitam
Afrika, secara semiotika atau ilmu penyimbolan arti hitam yang sebagaimana
didengungkan oleh para sejarawan tidak merujuk pada ras atau diskriminasi rasial
melainkan gambaran betapa kelamnya kehidupan bangsa Afrika pasca adanya
kolonialisasi. Sistem kolonial yang dilakukan bangsa kulit putih barat yang mengekspansi
dengan tujuan untuk meguasai wilayah Afrika berdampak pada kesejahteraan bangsa
Afrika. Ekspansi yang disertai eksploitasi terhadap sumber daya alam Afrika tidak
sampai di situ saja, melainkan tindakan yang menjadi permasalahan ialah terjadinya
perbudakan yang dilakukan bangsa barat. Perbudakan yang disertai dengan adanya
eksploitasi berlebihan ini sangat menyiksa bagi bangsa Afrika, hal ini berlangsung hingga
menjelang tahun 1960-an.
Permasalahan-permasalahan kerap terjadi di benua Afrika baik itu permasalahan sosial,
ekonomi bahkan isu lingkungan sekalipun. Sementara itu kemiskinan menjadi
permasalahan nomor satu di benua ini. Seiring dengan berkembangnya teknologi
keresahan masyarakat pun menjadi bertambah dengan adanya kerusakan lingkungan
bahkan hingga krisis air bersih sekalipun, sebagai dampak dari adanya pembangunan
yang dilakukan oleh pemerintah setempat dan tidak memperhatikan aspek ekologis di
dalamnya. Kenya menjadi salah satu negara di Afrika yang mengalami krisis lingkungan
dan kemiskinan. Secara geografis, negara Kenya terletak di pantai timur Afrika. Sebelah
utara negara ini dibatasi oleh Sudan dan Ethiopia. Sebelah selatan dibatasi oleh Tanzania.
Sebelah timur dibatasi oleh Somalia dan Samudera Hindia. Sebelah barat dibatasi oleh
Uganda dan danau Victoria.
Luas wilayah negara Kenya adalah 586.646 km. Secara garis besar, bentang alam negara
Kenya terbagi atas daerah dataran rendah, pantai, dataran tinggi, lembah yang luas, dan
padang rumput (sabana). Dataran rendah Kenya khususnya daerah pantai banyak tumbuh
pohon kelapa dan palem dan di daerah lepas pantai yang masih dalam lingkup perairan
terdapat terumbu karang (coral reef) yang kelihatan dengan jelas pada waktu pasang
surut. Dataran tinggi dan pegunungan-pegunungan terdapat di bagian barat daya Kenya.
Puncak tertinggi di Kenya adalah Gunung Kenya (5.199 mdpl). Gunung ini merupakan
gunung tertinggi kedua di Benua Afrika setelah Gunung Kilimanjaro. Gunung ini
merupakan gunung berapi yang telah mati. Lerengnya terdiri dari beberapa bioma.
Daerah sekitar gunung ini dilindungi dalam Taman Nasional Gunung Kenya.
Gunung Kenya merupakan tempat dari Global Atmosphere Watch, sebuah stasiun
pemantauan atmosfer. Sungai utama yang terdapat di negara Kenya adalah Sungai Tana
dan Sungai Athi. Dua sungai ini mengalir ke timur melalui daerah belukar menuju
Samudera Hindia. Daerah semak belukar membentang dari 32 km arah pantai ke arah
utara dan barat. Daerah ini merupakan bentangan yang sangat luas terdiri atas pepohonan

rendah yang berduri dan perdu. Berdasarkan letak astronomisnya, sebagian besar wilayah
Kenya beriklim tropis.
Akan tetapi, di beberapa tempat mempunyai iklim yang berbeda sesuai dengan kondisi
lingkungan alamnya. Misalnya, daerah pegunungan dan dataran tingginya beriklim sejuk.
Namun keadaan alam ini tidak seimbang dengan adanya krisis lingkungan yang menerpa
Kenya. Kenya menghadapi masalah lingkungan yang serius serta saling terkait, termasuk
deforestasi, erosi tanah, penggurunan, kekurangan air, penurunan kualitas air, perburuan
satwa liar, dan polusi industri domestik.
Sumber daya air mengalami pencemaran akibat penggunanaan bahan kimia pertanian,
limbah perkotaan, dan industri. Ketergantungan ekonomi pada pertanian dan sektor
pariwisata yang belum tergarap dengan baik rentan terhadap keterpurukan perekonomian
negara. Penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan ini adalah ekspansi pertanian
dan pesatnya pertumbuhan populasi. Rendahnya pengetahuan tentang pengelolaan dan
pengawasan di sektor kehutanan oleh pemerintah menjadi penyebab lainnya. Lahan hutan
dibabat dan terjadi penebangan hutan secara liar untuk pembangunan pemukiman.
Dengan adanya krisis lingkungan yang menerpa Kenya ini tidak sedikit rakyat yang
menderita karena sulitnya untuk mendapatan air bersih serta area hijau yang semakin
menipis. Krisis lingkungan di Kenya bukannya tidak diperhatikan oleh aktivis
lingkungan, kerusakan lingkungan yang terjadi di Kenya menyulut semangat salah
seorang perempuan suku Kikuyu untuk berkontribusi dalam penyelesaian kerusakan yang
terjadi. Gagasan yang dibawa oleh Wangari Maathai ini menarik peneliti untuk mengkaji
lebih mendalam mengenai ide menanam pohon serta gagasan bahwa menanam diartikan
sebagai lambang perjuangan kaum perempuan dalam melawan hegemoni dominasi laki-
laki. Peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai peran Wangari Maathai
sebagai penggerak kesadaran peduli lingkungan serta sebagai pejuang hak asasi
perempauan Kenya melalui gerakan sosial yang dikenal sebagai Green Belt Movement,
perjuangan kesejahteraan yang dikemas dengan bentuk gerakan menamam pohon
menjadi salah satu aspek yang patut untuk dikaji lebih mendalam.
Ketertarikan peneliti terhadap beberapa aspek yang usungkan oleh tokoh Wangari
Maathai menjadi daya tarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai peranan
Wangari Maathai sebagai penggagas gerakan menanam pohon di Kenya sebagai upaya
konservasi melalui Green Belt Movement.
B.RUMUSAN MASALAH

Permasalahan pokok yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
Perjuangan Wangari Maathai dalam Mengatasi Deforestasi di Kenya”?. Untuk lebih
memusatkan perhatian pada permasalahan di atas, rumusan masalah tersebut dijabarkan
dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perjuangan awal Wangari Maathai?


2. Bagaimana upaya yang dilakukan Wangari Maathai Bersama Green Belt Movement
dalam menyelesaikan krisis lingkungan di Kenya?
3. Bagaimana dampak yang diberikan oleh Green Belt Movement di bawah
kepemimpinan Wangari Maathai terhadap kelangsungan hidup masyarakat Kenya?

C.TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan “Peranan Wangari Maathai Dalam


Menyelesaikan Krisis Lingkungan di Kenya Melalui Green Belt Movement (Tahun 1990
– 2004)”, ini ternyata memiliki tujuan yang akan penulis capai. Adapun tujuan yang akan
dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan perjuangan awal Wangari Maathai dalam mengatasi kriris


lingkungan di Kenya
2. Memaparkan upaya-upaya serta perjuangan Wangari Maathai bersama dengan Green
Belt Movement yang di usungnya dalam penyelesaian permasalahan lingkungan di
Kenya.
3. Mendeskripsikan dampak yang terjadi setelah adanya berbagai macam upaya
penyelesaian krisis lingkungan yang dilakukan oleh Wangari Maathai bersama dengan
Green Belt Movement yang dibawanya.
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN

Afrika adalah benua terbesar kedua di dunia setelah Asia dan kedua terbanyak
penduduknya setelah Asia. Dengan luas wilayah 30.224.050 km² termasuk pulau-pulau
yang berdekatan, Afrika meliputi 20,3% dari seluruh total daratan Bumi. Dengan
populasi 1.3 miliar orang [2][3] per tahun 2018, benua ini menyumbang sekitar 16%
dari populasi manusia dunia. Benua ini dikelilingi oleh Laut Mediterania di
utara, Isthmus of Suez dan Laut Merah di timur laut, Samudra Hindia di tenggara
dan Samudra Atlantik di sebelah barat. Benua ini mencakup wilayah Madagaskar dan
berbagai kepulauan di sekitarnya. Benua ini juga berisi 54 negara
berdaulat yang sepenuhnya diakui, sembilan wilayah dan dua negara dengan pengakuan
terbatas atau tidak ada secara de facto independen. Mayoritas benua dan negaranya
berada di Belahan Utara, dengan sebagian besar dan jumlah negara di Belahan Selatan.
Populasi rata-rata Afrika adalah yang termuda di antara semua benua;[5]
[6]
usia median pada 2012 adalah 19,7, ketika usia rata-rata di seluruh dunia adalah 30,4.
[7]
Aljazair adalah negara terbesar di Afrika berdasarkan wilayah, dan Nigeria merupakan
negara dengan jumlah penduduk terbesar. Afrika, khususnya pusat Afrika Timur,
diterima secara luas sebagai tempat asal manusia dan klad Hominidae (kera besar),
sebagaimana dibuktikan oleh penemuan hominid paling awal dan leluhur mereka serta
yang kemudian yang telah berumur sekitar 7 juta tahun yang lalu,
termasuk Sahelanthropus tchadensis, Australopithecus africanus, A. afarensis, Homo
erectus, H. habilis dan H. ergaster - Homo sapiens yang paling awal (manusia modern),
ditemukan di Ethiopia, sekitar 200.000 tahun yang lalu. Afrika
mengangkangi khatulistiwa dan meliputi banyak daerah iklim; benua ini adalah satu-
satunya benua yang membentang dari zona beriklim utara ke zona beriklim selatan.
Afrika adalah yang terbesar dari ketiga benua di belahan selatan Bumi dan yang terbesar
kedua setelah Asia dari semua benua. Luasnya kurang lebih 30,244,050 km2 (11,677,240
mil2) termasuk kepulauan disekitarnya, meliputi 20.3% dari total daratan di bumi dan
didiami lebih dari 800 juta manusia, atau sekitar sepertujuh populasi manusia di bumi.

B.KEADAAN ALAM
a.Keadaan alam
panjang lain seperti sungai Zambesi, sungai Niger, dan sungai Kongo atau Zahire, demikian
dikutip dari buku Geografi Regional Dunia (2020) karya Sulistinah dan Kuspriyanto. Di Benua
Afrika, banyak pula danau besar. Danau terbesar di Afrika adalah Danau Victoria (Victoria
Nyanza) yang seluas 68.870 km persegi. Selain itu, sejumlah danau besar lainnya di Dari segi
usia dan keadaan geologis, daratan Benua Afrika lebih unik dibanding benua-benua lain di bumi.
Daratan Benua Afrika, secara geologis, diperkirakan sudah berusia 3,8 miliar tahun. Wilayah
Benua Afrika bagian utara dan barat memiliki karakteristik berupa banyak dataran rendah.
Sedangkan, wilayah Afrika selatan dan timur punya karakteristik berupa banyak dataran tinggi.
Dataran tinggi di selatan dan timur Benua Afrika sering kali berdekatan dengan bibir pantai. Hal
itu membuat wilayah selatan dan timur Benua Afrika biasanya memiliki bibir pantai yang sempit.
Tanah di wilayah barat dan selatan benua Afrika mengandung banyak bebatuan, khususnya batu
beku gneis dan basal yang terbentuk dalam kurun waktu dua sampai 3,6 miliar tahun. Benua
Afrika juga memiliki 2 plato (disebut juga dengan plateau), yaitu plato Afrika bawah di utara dan
plato Afrika Atas di selatan. Plato merupakan dataran tinggi yang memiliki ketinggian di atas 700
mdpl. Plato merupakan hasil erosi dan sedimentasi tanah. Ia umumnya berupa daratan yang relatif
datar dan tingginya di atas 700 mdpl. Kawasan Benua Afrika terkenal dengan beberapa sungai
yang sangat panjang. Salah-satunya yang paling terkenal adalah sungai Nil. Sungai Nil
merupakan sungai terpanjang di bumi yang memiliki panjang 6.650 km atau 4.132 mil. Sungai nil
membelah sembilan negara di kawasan Afrika, yaitu Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania,
Rwanda, Burundi, Sudan, Sudan Selatan dan Mesir. Selain sungai Nil, terdapat pula sungai-
sungai Afrika adalah Danau Tanganyika (seluas 32.900 km²), Danau Malawi (Luas 29,600 km²),
Danau Albert (Luas 2.220 km²), Danau Kivu (Luas 2.220 km²).

b.Keadaan iklim

Secara keseluruhan, wilayah Benua Afrika memiliki lima macam iklim, yaitu:

1. Iklim tropis Wilayah Afrika yang termasuk iklim tropis adalah daerah sekitar garis
khatulistiwa, yang membelah Benua Afrika menjadi dua pada bagian tengahnya. Wilayah
tropis memiliki curah hujan sekitar 1.000 hingga 2.000 milimeter per tahun membuat
wilayah tersebut ditumbuhi banyak tanaman dan membentuk hutan hujan serta hutan
gugur tropis yang lembab. Wilayah tersebut melingkupi Guinea-Mongolia dan
Madagaskar.
2. Iklim subtropis Wilayah Afrika yang termasuk iklim subtropis adalah wilayah yang
menjauhi dari garis khatulistiwa. Wilayah ini diisi oleh savana, salah satu yang paling
terkenal adalah Serengeti.
3.Iklim gurun Gurun didefinisikan sebagai daerah kering yang menerima kurang dari 12
inci curah hujan setiap tahunnya. Afrika memiliki gurun terpanas di dunia yaitu Gurun
Sahara, yang membentang seluas 9,4 juta kilometer atau seukuran dengan wilayah
Amerika Serikat. Iklim gurun terdapat di bagian utara, selatan, dan barat daya Benua
Afrika.
4. iklim mediterania yaitu sekitar Pegunungan Atlas, Laut Tengah, dan sebagian kecil
barat daya Afrika. Wilayah ini cenderung kering pada musim panas dan berangin dingin
juga bersuhu rendah pada musim dingin.
5.Iklim pegunungan Afrika juga memiliki iklim pegunungan tepatnya di Dataran Tinggi
Ethiopia yaitu sekitar timur laut Afrika. Dataran tinggi Ethiopia adalah rumah bagi 80
persen pegunungan tertinggi di Afrika. Di dalamnya terdapat berbagai spesies hewan
termasuk Walia Ibex dan serigala Ethiopia yang terancam punah.

C.Kependudukan

Benua Afrika mempunyai dinamika penduduk yang sangat besar. Dibuktikan dengan
pertambahan jumlah penduduknya. Pada 2005, jumlah penduduk Afrika hanya 906 juta
jiwa. Jumlahnya bertambah pesat di 2022 mencapai 1,4 miliar jiwa. Besarnya
pertambahan penduduk itu tidak terlepas dari tingginya angka kelahiran di Afrika yang
mencapai 36 tiap seribu penduduk. Angka kematian penduduk Afrika pun juga besar,
namun masih di bawah angka kelahiran, yaitu 10 jiwa tiap seribu penduduk. Angka
migrasi juga negatif kecuali Afrika Selatan. Artinya ada penduduk Afrika yang
bermigrasi ke benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Afrika sangat tinggi, sekitar
2,5 persen per tahun. Sebaran penduduk Afrika juga tidak merata. Baca juga: Benua
Afrika: Letak Astronomis, Geografis, Iklim, dan Negara-negaranya Ada wilayah tertentu
yang hampir tidak berpenghuni, yaitu gurun. Wilayah dengan kepadatan rendah ada di
Gurun Sahara dan bagian tengah Afrika. Sementara daerah dengan tingkat kepadatan
tertinggi adalah bagian utara Afrika Utara, sebagian Afrika Barat, timur Afrika Selatan,
sepanjang lembah Sungai Nil dan seterusnya.

D.Letak Astronomis

benua Afrika secara astronomis terletak di 37 º21' Lintang Utara (LU) sampai 34º52'
Lintang Selatan (LS) dan 17º 32' Bujur Barat (BB) sampai 51º26' Bujur Timur (BT).

E.Geografis

Secara geografis Benua Afrika terletak di antara Samudera Atlantik dan Samudera
Hindia. Benua Afrika juga berada di sebelah selatan Benua Eropa. Titik paling utara dari
Benua Afrika berada di Al-Ghiran, Tunisia, sedangkan yang menjadi titik paling selatan
berada di Tanjung Agulhas, Afrika Selatan. Titik paling timur berada di Xaafuun (Hafun)
Point, dekat wilayah Tanjung Gwardafuy, Somalia. Sementara titik paling barat berada di
Almadi Point, Tanjung Verde, Senegal.
Batas-batas Benua Afrika adalah sebagai berikut:

Utara: Laut Tengah atau Laut Mediterania dan Benua Eropa


Selatan dan Barat: Samudera Atlantik
Timur: Samudera Hindia dan Laut Merah

F.Perekonomian
perekonomian benua Afrika rata-rata sebesar 3,4 persen tahun ini. Pandemi Covid-19
telah mengantarkan kondisi perekonomian benua hitam dalam kondisi terburuk dalam 50
tahun terakhir."Pemulihan diproyeksikan terjadi di seluruh benua. Meskipun tidak
menghilangkan ancaman meningkatnya kemiskinan," kata laporan AfDB seperti
diwartakan Reuters, Sabtu (13/3). Laporan tersebut diterbitkan pada Jumat (12/3)

lalu.Laporan AfDB sebelumnya mendapati bahwa ekonomi 54 negara Afrika merosot 2,1
persen tahun lalu akibat pandemi Covid-19. Laporan tersebut menitikberatkan pada
penyebaran covid-19 sebagai pengganggu ekonomi di benua tersebut.AfDB
memperkirakan sekitar 39 juta warga Afrika kemungkinan akan jatuh ke dalam
kemiskinan ekstrem akibat pandemi yang terjadi. AfDB menyebut sedikitnya 30 juta
orang telah masuk dalam kelompok miskin pada tahun lalu."Penduduk dengan tingkat
pendidikan yang lebih rendah, sedikit aset dan bekerja di pekerjaan informal adalah yang
paling terpengaruh dan harus dilindungi," katanya.Pemerintah Afrika meningkatkan
pengeluaran mereka tahun lalu dalam upaya mendukung ekonomi mereka melewati krisis
yang terjadi. Memburuknya kondisi ekonomi di kawasan telah memberikan tekanan pada
saldo anggaran dan beban hutang."Rata-rata rasio utang terhadap PDB untuk Afrika
diperkirakan naik 10 hingga 15 poin persentase dalam jangka pendek hingga menengah,"
kata AfDB.dan kontraksi pendapatan fiskal yang disebabkan oleh pandemi. AfDB
meminta komunitas internasional untuk bekerja dengan pembuat kebijakan di benua itu
guna membantu menangani beban utang yang semakin berat.

G.Kependidikan
Pendidikan tinggi di Afrika masih kurang berkembang dan telah menjadi prioritas rendah
selama dua dekade terakhir. Akses ke pendidikan tinggi untuk kelompok usia yang
relevan tetap di 5%, rata-rata regional terendah di dunia, hanya seperlima dari rata-rata
global sekitar 25%.Perempuan kurang terwakili dalam pendidikan tinggi, khususnya di
bidang sains dan teknologi

H.Karakteristik

Karakteristik Benua Afrika adalah salah satu benua terbesar kedua di dunia dan
menempati urutan kedua dengan jumlah orang terbanyak setelah Benua Asia. Benua yang
satu ini mempunyai luas wilayah 30.224.050 km persegi, yakni 20,3 persen dari seluruh
total daratan yang ada di Bumi.Pada dasarnya, Afrika adalah tempat bagi sepertujuh
populasi dunia. Benua Afrika sendiri mempunyai gurun panas yang paling besar dan juga
hutan tropis yang paling besar kedua di dunia yang menghambat pembangunan
transportasi dan juga ekonominya.Di tengah-tengah benua, tepatnya di sisi barat, hampir
tidak tertembus hutan hujan dan hal itu menghambat transit orang dan juga barang-
barang.Menurut situs nationalgeographic.org, Benua Afrika mempunyai delapan wilayah
utama. Mulai dari Sahara, Sahel, sabana, dataran tinggi Ethiopia, pantai Swahili, hutan
hujan, danau terbesar Afrika, dan juga Afrika Selatan
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Afrika adalah benua terbesar kedua di dunia dan kedua terbanyak penduduknya setelah
Asia. Dengan luas wilayah 30.224.050 km² termasuk pulau-pulau yang berdekatan,
Afrika meliputi 20,3% dari seluruh total daratan Bumi. Dengan 800 juta penduduk di 54
negara, benua ini merupakan tempat bagi sepertujuh populasi dunia.Afrika dilewati garis
khatulistiwa, sehingga sebagian wilayah nya beriklim tropis. Karena posisi lintangnya,
sebagian wilayah ini beriklim tropis kecuali bagian paling utara dan paling selatan. Di
kedua wilayah tersebut, iklim mulai memasuki zona subtropis. Keadaan iklim tersebut di
sebabkan oleh wilayah yang sangat luas dan di kelilingi plato.

Anda mungkin juga menyukai