OLEH :
NAMA : PUTRI HANDAYANI SIAHAAN
NIM : 3162131005
KELAS : C REGULER 2016
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga Saya dapat menyusun Critical
Book Review ini dengan baik dan tapat pada waktunya.
Critical Book Review ini dibuat dengan mengambil berbagai sumber dan
beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam menyelesaikan Critical Book Review ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
Critical Book Review ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk
memberikan saran dan keritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan Critical Book Review ini
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................... 4
1.3 Manfaat Penulisan..................................................................................... 4
BAB IV PENUTUP....................................................................................... 22
4.1 Kesimpulan.................................................................................................22
4.2 Saran.......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Penulisa critical books review ini bertujuan untuk :
1. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam memahami isi buku.
2. Memberikan penilaian terhadap buku.
3. Membandingkan kedua buku.
1.3 Manfaat
Penulisa critical books review ini memberikan banyak manfaat diantaranya
yaitu :
1. Sebagai media informasi .
2. Sebagai penambah wawasan / pengetahuan
BAB II
ISI BUKU
Alat musik lain yang keberadaannya mampu dijangkau rakyat biasa adalah rebana,
seruling, obo, dan alat-alat musik bersenar yang bahan bakunya biasa dibuat dari
bambu, bahkan irama orang menumbuk padi pun dapat digunakan untuk iringan
nyanyian. Kemudian, tingkat baca tulis masyarakat Asia Tenggara ternyata sudah
menunjukkan peradaban yang tinggi meski tidak didapatkan bukti kesusasteraan
tertulisnya. Akan tetapi sebagian besar pria dan wanita mampu menulis di atas bambu
atau lembaran daun lontar dalam aksara Filipina. Fakta unik di Filipina dan Lampung
menyatakan bahwa tulisan yang mereka buat itu hanya dipergunakan untuk saling
bersuratan atau menuliskan catatan antara satu dengan yang lainnya.
Sistem tulisan ini juga digunakan untuk mengingat lagu-lagu cinta yang menjadi
sentral kebudayaan mereka. Sekitar abad 14 hingga 15 sistem tulisan asli Indonesia
“ka-ga-nga” sudah dipergunakan dalam penulisan silsilah, sejarah, kesusateraan, dan
buku-buku ramalan atau bahkan untuk menyusun puisi (di Sumbawa). Puisi cinta
kerap dijadikan sarana untuk mencari jodoh. Di Sumatera Barat, anak perempuan
tidak diperbolehkan sekolah karena kepandaiannya dalam menulis akan digunakan
untuk berkirim surat cinta dengan pemuda lainnya. Sementara itu kebiasaan baca-tulis
di kalangan pria dibiarkan begitu saja di daerah Islam lainnya.
Selanjutnya ada dua faktor yang berlaku di seluruh negeri Asia Tenggara berkait
dengan kemampuan baca tulisnya, yakni ketersediaan daun lontar dan bambu sebagai
sarana menulis meski tidak ada yang bisa diketahui mengenai kemampuan baca tulis
yang diwariskan di luar biara. Di Asia Tenggara, kaum prialah yang lebih aktif
menyebarkan dan mempertahankan karya-karya suci tersebut, melalui kehidupan
biara. Sebelum abad ke-16, tulisan-tulisan di beberapa daerah yang berada di bawah
pengaruh India dituliskan di atas potongan-potongan daun lontar dan di tempat lain
dituliskan pada bilah-bilah bambu yang panjang. Dengan menyebarnya teknik
pengetahuan tentang cara membuat kertas dari China menyebabkan masyarakat Asia
Tenggara juga mengetahui teknik tersebut, salah satunya adalah Vietnam. Diakui juga
bahwa hanya ada dua negeri di luar China yang membuat kertas, yakni Kore dan
Jawa.
Kertas buatan Jawa lebih tebal dan tahan lama dengan panjang delapan meter,
berwarna merah, kuat, taban, namun seratnya tidak rata. Siam kemudian
menghasilkan kertas yang lebih halus dibanding Jawa dengan menggunakan
pohonkhoi atau kain tua dari kapas sebagai bahannya. Di Birma, kertas kasar
produknya digunakan untuk tujuannya sendiri dengan cara menghitamkannya dan
menulisnya dengan pensil kapur putih. Di Asia Tenggara, warisan sastra populer
yang menyatukan kebudayaan Asia Tenggara dalam bentuk puitis. Seperti tulisan
mengenai Hikayat Hang Tuah di Malaka, Hikayat Muhammad Hanafiah, dan
sebagainya. Sementara itu lagu-lagu cinta Thai dan Laos lebih bersifat erotis.
Perlombaan pantun juga biasa dilakukan antar remaja dengan melempar pantun atau
saling bersahutan.
Perlombaan antara pria dan wanita dilakukan selama musim panen dan pada hari-hari
pesta yang dikenal dalam berbagai bahasa dan juga menjadi sarana sekaligus tradisi
populer untuk mencari jodoh. Interaksi di beberapa daerah di Asia Tenggara pada
umumnya menggunakan bahasa-bahasa para pedagang, seperti bahasa Melayu, Arab,
dan Portugis dengan proses interpretasi yang tidak mudah. Makassar memiliki
perkembangan yang pesat dalam hal tulis menulis pada abad ke-17 dan melakukan
pembaruan dalam catatan istana, pemetaan, dan penerjemahan naskah-naskah
kemiliteran dari bahasa Portugis, Turki, dan Melayu ke dalam bahasa Makassar.
Kurun niaga membawa perubahan besar dalam hal kebudayaan dan pendidikan,
begitu pula dalam kepercayaan rakyat, sistem hukum, gaya pakaian, serta gaya
bangunan (arsitektur). Bangsa-bangsa Asia Tenggara merupakan pelaku utama dari
perluasan niaga yang menjadi inti dari transformasi hingga abad ke-17. Kota-kota
bumiputera merosot, mundur dari kancah perniagaan internasional, atau dikalahkan
oleh monopoli dagang Belanda. Sementara itu ketika pasang naik imperialisme
kapitalisme membanjiri mereka pada akhir abad ke-19, negeri-negeri ini tidak lagi
mampu bersaing dengan bangsa kolonial, seperti yang berlangsung dalam kurun
niaga.
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah saya membaca buku tersebut ,saya melihat ada perbandingan yang dimiliki
buku tersebut diantaranya:
1. Pada buku Pertama dan pada buku kedua memiliki gambar yang sesuai
dengan topik yang sedang dibahas sehingga memudahkan pembaca dalam
memahami materi yang disampaikan.
2. Pada buku pertama dan pada buku kedua tersebut terdapat contoh yang sesuai
dengan topik yang dibahas.
3. Pada buku petama tidak terdapat ringkasan pada setiap sub babnya sedangkan
pada buku kedua terdapat ringkasan pada setiap sub babnya
4. Pada buku pertama sudah terbitan lama sedangkan buku kedua lebih baru
dibanding buku pertama.
5. Pada buku pertama dan pada buku kedua sama-sama memiliki sampul yang
tidak menarik sehingga pembaca kurang minat membacanya
6. Pada buku pertama dan pada buku kedua menyajikan beberapa gambar yang
kurang jelas penjelasannya
7. Pada buku pertama memiliki kualitas kertas yang kurang baik sedangkan buku
kedua memiliki kualitas kertas yang lebih baik dibanding buku kedua
8. buku kedua lebih banyak memuat materi pembahasan dibandingkan buku
pertama yang lebih sedikit
3.2 Implikasi
A. Teori / Konsep
Menurut saya, teori atau konsep yang digunakan sangat sesuai dengan kondisi
yang terjadi dilapangan. Pada dasarnya penulisan atau konsep yang ada di buku ini
sudah berdasarkan penelitian.
B. Program pembangunan di Indonesia
Menurut saya, implikasi kedua buku terhadap program pembangunan di
Indonesia yaitu disusun dengan maksud nantinya jika kita sudah memahami dengan
baik bagaimana Geografi Regional asia Tenggara dan Pasifik akan lebih
memudahkan dalam pembangunan yang lebih baik lagi.
C. Analisis mahasiswa
Menurut analisa saya selaku mahasiswa buku ini sangat memberikan banyak
manfaat. Selain sebagai sumber panduan untuk pembelajaran, buku ini juga
memberikan wawasan bagi pembaca.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Realm Asia Tenggara merupakan suatu mozaik dan tersusun dari
keanekaragaman sekumpulan natural landscape, etnik, kebudayaan dan ekonomi.di
Realm ini menunjukkan adanya kontes persaingan antara dua kekuatan yang berasal
dari negara adikuasa dan mempunyai kemiripan dengan Realm Eropa Timur. Selama
masa penjajahan istilah Indochina untuk menyebutkan bagian darata Asiaa Tenggara,
karena mencerminkan asal-usul kelahiran kebudayaan yang ada di wilayah ini dan
menyebar keseluruhan Realm Asia Tenggara. Realm ini dipengaruhi oleh India,
China, Eropa dan Amerika dan tersusun meliputi belasan agama dan ribuan bahasa
dan ekonomi yang tersebar baik di daerah pusat maupun pinggiran. Secara alamiah
Realm Asia Tenggara terdiri dari semenanjung daratan benua dan suatu jalur busur
terdiri dari ribuan pulau. Realm ini terdiri dua region geographic yakni daratan
(Mynmar, Kamboja, Thailand, Laos dan Vietnam) dan kepulauan (Indonesia,
Filipina, Malaysia dan Timor Leste.
4.2 Saran
Untuk kedua Buku ini sebaiknya dilakukan lagi tahun terbitan baru agar
pembahasan yang dibahas lebih baru lagi dan pembaca lebih gemar membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
https://publikasi.ugm.ac.id/id/icseas-2017-angkat-isu-terkini-negara-negara-kawasan-
asia-tenggara