DI SUSUN OLEH :
Muhammad Hoirunnas
Nim 2214006
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan makalah yang berjudul “Limbah anorganik padat”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua .makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
2.1 Sumber.............................................................................................. 2
2.2 Jenis-Jenis Limbah Anorganik.......................................................... 2
2.3 Ciri-Ciri Limbah Anorganik2.3 Contoh Limbah Anorganik padat... 3
2.4 cara penanganan ............................................................................... 5
2.5 Cara Mengolah Limbah Anorganik padat......................................... 7
BAB III PENUTUP.................................................................................... 10
A. Kesimpulan................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sumber
Limbah anorganik adalah semacam sampah atau sisa bahan yang tidak
mudah membusuk yang lazimnya bukan bermula dari hewan dan tumbuhan.
Limbah anorganik dapat berupa plastik, botol beling atau kaca, kaleng, kertas, dan
pembungkus makanan lainnya.
Perlu diketahui bahwa sebagian besar limbah anorganik tidaklah dapat
mengurai dengan alami. Semisal pun ada yang dapat diurai secara alami, limbah
itu akan memakan waktu yang cenderung lebih lama apabila dibandingkan dengan
limbah organik.
Bahayanya, apabila limbah anorganik dibiarkan menumpuk begitu saja,
hal itu berdampak munculnya berbagai penyakit, seperti kolera dan diare. Tak
hanya itu, berbagai pencemaran lingkungan juga bisa terjadi, seperti pencemaran
tanah dan air.
Berdasarkan jenisnya, limbah anorganik dibagi menjadi tiga, yaitu limbah
anorganik padat, limbah anorganik cair, dan limbah anorganik gas. Untuk
penjelasan lebih lengkap mengenai ketiga jenis limbah anorganik tersebut, simak
penjelasan di bawah ini.
2
disentuh sebab terdapat kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya. Adapun
contoh dari limbah anorganik padat, yaitu alumunium, besi, basa, botol belong,
plastik, dan beberapa barang sejenisnya.
2. Limbah Anorganik Cair
Limbah anorganik yang satu ini adalah berupa cairan sangat berbahaya
yang berasal dari suatu pabrik ataupun perusahaan produksi. Umumnya, pabrik
atau perusahaan produksi tersebut mengalirkan limbah anorganik cair ini ke
sungai-sungai sehingga makhluk hidup yang tinggal di situ dan lingkungan
setempatnya akan menjadi rusak serta tercemar.
Tidak hanya dari pabrik atau perusahaan produksi saja, limbah anorganik cair ini
juga bisa berasal dari aktivitas atau kegiatan rumah tangga, seperti dari air sabun
cuci dan detergen. Sebenarnya, yang paling berbahayanya lagi adalah limbah dari
tumpahan minyak yang ada di laut.
3. Limbah Anorganik Gas
Limbah anorganik gas atau angin adalah limbah yang tidak dapat terjamah
oleh indra. Umumnya, limbah anorganik gas ini berasal dari cerobong asap di
pabrik-pabrik produksi. Asap atau uap tersebut akan sangat berbahaya karena bisa
mengakibatkan bumi semakin panas, rentan akan hujan asam, dan berbagai polusi
akan semakin bertambah.
Selain dari asap cerobong pabrik, limbah anorganik gas ini dapat berasal dari gas
atau asap kendaraan bermotor yang mengandung gas karbon monoksida
atau CO yang mana apabila dihirup akan berbahaya, bahkan bisa menyebabkan
kematian.
3
terbilang cukup lama dalam proses pembusukannya dan penguraian secara
alami. Malahan, beberapa jenis limbah ini memerlukan jangka puluhan tahun
agar dapat terurai menjadi zat, unsur, atau partikel yang lebih kecil, seperti
sampah plastik di bawah laut.
2. Berikutnya, ciri dari limbah anorganik yang satu ini adalah diperoleh atau
terbuat dari bahan pabrikasi atau sintesis. Contohnya, styrofoam yang
mana limbah anorganik jenis itu terbuat dari campuran bahan sintesis, seperti
polistirena dan gas CFC yang mana kedua bahan itu dapat merusak dan
mempertipis lapisan ozon atau O3.
3. Ciri limbah anorganik selanjutnya adalah dapat diolah melalui proses daur
ulang. Meski limbah anorganik ini tidak mudah terurai seperti yang sudah
dijelaskan pada ciri yang pertama, akan tetapi limbah ini dapat diolah melalui
proses daur ulang, baik diolahnya guna kebutuhan lain maupun diolah
menjadi barang baru yang tentunya lebih bermanfaat. Contohnya, botol
plastik dapat diolah menjadi kerajinan tangan dan dimanfaatkan sebagai pot
tanaman atau semacamnya.
2.3 Contoh Limbah Anorganik padat
Berikut beberapa contoh dari limbah anorganik, di antaranya.
Plastik
Low Density Polyethylene (LDPE) dan Low Linear Density
Polyethylene LLDPE), yaitu jenis plastik pertanian yang dimanfaatkan untuk
jerami, penutup rumah kaca, dan sejenisnya.
High Density Polyethylene (HDPE), yaitu jenis plastik pertanian yang
dimanfaatkan untuk wadah pestisida ataupun pot pembibitan.
Polypropylene (PP), sejenis polimer termoplastik yang dimanfaatkan untuk
terpal anyaman, dan sebagainya.
Polystyrene (PS), sejenis plastik pertanian polimer hidrokarbon aromatik
sintetis yang digunakan untuk wadah atau media pembibitan.
Tas Kresek
Logam Besi
Limbah Baja
4
Pecahan Kaca dan Keramik
Kaleng Alumunium
Tutup Botol
Styrofoam
Ban Bekas
Berbagai Barang Elektronik
5
Kok bisa? Iya, hal itu karena seperti yang sudah dijelaskan, munculnya tangan-
tangan kreatif sehingga bahan limbah anorganik sekalipun dapat diubah dan
dikelola menjadi berbagai jenis kerajinan tangan yang bermanfaat dan bernilai
jual.
2. Reusable (Dapat Digunakan Kembali)
Istilah reusable berarti suatu limbah anorganik atau bahan sejenisnya tidaklah
perlu dibuang. Dengan kata lain, limbah jenis tersebut pada akhirnya tidak
menjadi lain, akan tetapi dapat bermanfaat dan digunakan kembali tanpa perlu
dibuang.
Sebagai contoh, kardus bekas. Kardus bekas apabila dibuang, tentu kardus itu
akan menjadi salah satu bahan atau limbah anorganik yang dapat mencemarkan
lingkungan. Namun, kardus itu dapat dimanfaatkan guna kebutuhan atau
keperluan lain. Hingga akhirnya, kardus tersebut tidaklah menjadi limbah,
melainkan bisa bermanfaat dan digunakan untuk keperluan lain.
3. Limbah Anorganik dapat Dilelehkan untuk Dibuat Menjadi Barang Lain
Terdapat di antaranya beberapa limbah anorganik, seperti plastik dan logam yang
merupakan salah satu limbah anorganik dengan nilai ekonomis yang tinggi.
Seperti yang kita ketahui bahwa bahan atau limbah logam dapat dileburkan atau
dilelehkan kembali bersamaan dengan logam lainnya. Kemudian, logam yang
sudah dilelehkan itu akan kembali menjadi logam cair yang dapat diubah menjadi
bentuk baru.
Sebagai contoh, kumpulan besi-besi tua dari pengepul bisa dibawa ke pabrik
peleburan logam. Lalu, setelah besi-besi tersebut dileburkan dan diberi tambahan
beberapa unsur kimia lainnya, besi yang sudah dilebur itu menjadi besi baru yang
bisa dimanfaatkan dan digunakan lagi.
4. Limbah Anorganik untuk Bahan Daur Ulang
Limbah Anorganik kerap dipakai sebagai bahan pembuatan daur ulang.
Umumnya, bahan yang dipakai untuk bahan daur ulang adalah limbah plastik
yang mana limbah tersebut mudah untuk dikumpulkan dan kemudian didaur
ulang.
6
Pendaurulangan limbah anorganik plastik ini bisa mengurangi kemungkinan
banyaknya penumpukan limbah anorganik lainnya yang ada. Hal ini tentu menjadi
dampak positif bagi keadaan lingkungan sekitar kita.
5. Limbah Anorganik dapat Menghasilkan Uang
Berikutnya, limbah anorganik pun bisa menghasilkan uang. Karena selain
dibuat dan diolah menjadi bentuk kerajinan tangan yang kemudian dijual dan
menghasilkan uang, tentunya kalian juga bisa dengan menjual botol dan barang
bekas limbah anorganik saja. Kalian dapat menjual limbah anorganik, seperti aki
bekas, koran bekas, dan sejenisnya ke tukang pengepul barang bekas.
Hal tersebut pastinya bisa kalian tukarkan dengan benda berupa uang tunai.
Meskipun jumlah yang didapat tidaklah seberapa, akan tetapi hal ini akan sangat
menguntungkan apabila kita rutin melakukannya. Sebab, selain dapat membantu
membersihkan lingkungan sekitar dari limbah anorganik, kalian juga bisa
mendapatkan uang dari hasil penjualan ke tukang pengepul barang bekas tersebut.
7
Cara sederhananya, yaitu dengan memanfaatkan kaleng bekas minuman, cat,
ataupun makanan sebagai pot bunga ataupun media untuk menyimpan barang
lainnya.
2. Limbah Anorganik berupa Botol Kaca
Di tempat pengolahan limbah ataupun daur ulang sampah, limbah
anorganik berupa botol kaca atau beling lazimnya akan diolah kembali menjadi
botol baru.
3. Limbah Anorganik berupa Kertas
Pengelolaan limbah anorganik berupa kertas dapat dilakukan di rumah.
Caranya adalah dengan mengumpulkan beberapa buku atau kertas yang sudah
tidak terpakai (bekas), kemudian menyerahkannya ke bank sampah atau ke tukang
pengumpul kertas bekas di tempat-tempat yang memang khusus daur ulang
limbah anorganik sejenis itu.
Daripada hanya menumpuknya atau membuangnya ke laut, alangkah baiknya sisa
kertas-kertas tersebut diolah menjadi kertas daur ulang yang bermanfaat, misalnya
tas, topeng, dan beberapa kerajinan tangan lain.
4. Limbah Anorganik berupa Kain
Limbah anorganik kain kerap kali kita abaikan keberadaannya. Baju,
celana, dan sejenisnya yang tidak digunakan sudah menumpuk di dalam lemari.
Untuk mengatasi hal tersebut, ada cara untuk memanfaatkannya kembali sehingga
kegunaannya pun juga bisa berubah. Contohnya, pakaian yang sudah tak terpakai
dapat digunakan sebagai kain pel, lap, atau disumbangkan ke orang yang lebih
membutuhkan apabila pakaian tersebut masih layak pakai.
Adapun di tempat pengrajin limbah anorganik, biasanya limbah anorganik berupa
kain akan dimodifikasi menjadi sebuah tutup dispenser, taplak meja, bahkan
selimut.
5. Limbah Anorganik berupa Plastik
Saat ini, limbah anorganik berupa plastik seperti bekas kemasan makanan
telah banyak diolah menjadi berbagai macam kerajinan, di antaranya kerajinan
tangan dompet, tempat tisu, tas kecil, bahkan pakaian sekalipun.
8
Dengan begitu, apabila kita menjumpai limbah plastik di rumah, alangkah baiknya
janganlah dibuang begitu saja. Coba untuk pisah dan bersihkan dari limbah
lainnya, kemudian kalian dapat memberikannya ke bank sampah ataupun ke
tempat daur ulang yang ada.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Limbah adalah bahan sisa pada suatu kegiatan dan atau proses produksi.
Jenis limbah di rumah sakit tersebut terdiri dari padat, cair, radioaktif dan gas
(Kusumanto, 1992)
Berdasarkan jenisnya, limbah anorganik dibagi menjadi tiga, yaitu limbah
anorganik padat, limbah anorganik cair, dan limbah anorganik gas
Limbah padat (solid waste atau refuse) lazim disebut sampah yang
dimaksud tidak termasuk human waste (Anonim, 1987).
Terdapat beberapa limbah anorganik yang dapat diolah dan dilakukan
proses daur ulang serta ramah lingkungan sehingga bisa dimanfaatkan kembali.
10
DAFTAR PUSTAKA
11