Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH INOVASI

PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA

DENGAN KOMPOSTER EMBER

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Nur Fitri Kurniaty N1A119058

Arif Rahman Hakim N1A119151

Lativa Fauzani N1A119154

Ainun Afifah N1A119159

Siti Manna Nasution N1A119173

Kelas 5
Kesehatan Lingkungan

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah inovasi yang berjudul“Pembuatan Kompos Dari Sampah
Organik Rumah Tangga” yang ditujukan untuk memenuhi mata kuliah Kesehatan
Lingkungan yakni Pengelolaan Limbah dengan tepat waktu.

Kami sebagai penulis menyadari dalam makalah ini nantinya akan jauh dari kata
kesempurnaan, baik dari cara penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya. Selain itu,
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran nantinya agar dalam
penulisan makalah kedepan menjadi lebih baik lagi. Demikian yang dapat penulis sampaikan,
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan orang yang berada di sekitar.

Jambi, 14 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2

1.3. Tujuan ..................................................................................................................................... 2

1.4. Manfaat ................................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3

2.1 Definisi Sampah ............................................................................................................................ 3

2.2 Jenis-Jenis Sampah ....................................................................................................................... 3

2.3 Manfaat Komposter ...................................................................................................................... 4

2.4 Alat Dan Bahan Membuat Komposter .......................................................................................... 5

2.5 Langkah-Langkah Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Rumah Tangga Dengan
Komposter Ember ............................................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 10

3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 10

3.2. Saran ..................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sampah telah menjadi masalah di lingkungan masyarakat yang belum
memiliki penangan menyeluruh hingga saat ini. Pada beberapa tempat belum terdapat
sistem penanggulangan yang jelas, hal ini menyebabkan dampak negatif seperti
penumpukan sampah dan limbah. Ditambah lagi dengan kebiasaan buruk masyarakat
membuang sampah di sungai atau aliran air yang ada dapat menyebabkan polusi air
dan kerusakan ekosistem air hingga menimbulkan penyakit di masyarakat.
Permasalahan yang timbul akibat ketidak-efektifan penanggulangan sampah ini
sepatutnya menjadi prioritas kita sebagai masyarakat karena berhubungan besar
dengan lingkungan dimana kita bermukim.
Sampah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah
organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti daun kering,
sampah dapur, dan kotoran ternak yang dimana dapat terurai lebih cepat dibanding
sampah anorganik.Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak bisa
terurai secara cepat karena bersifat sintetis contohnya seperti plastik, kaca dan lain
sebagainya (Daniel Rinengkuh dkk, 2019).
Sampah rumah tangga termasuk penyumbang sampah terbesar di lingkungan.
Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia,
pada tahun 2020 sumber sampah terbesar dari komposisi sampah nasional adalah
sampah rumah tangga sebesar 37,29%. Lalu disusul sampah pasar tradisional yang
memiliki besaran 16,39%. Berdasarkan jenisnya, 39,8% sampah yang dihasilkan
masyarakat berupa sisa makanan. Sampah plastik berada di urutan berikutnya karena
memiliki proporsi sebesar 17%. Sebanyak 14,01% sampah berupa kayu atau ranting.
Sampah berupa kertas atau karton mencapai 12,02%. Lalu, 6,94% sampah berupa
jenis lainnya. Sebanyak 3,34% sampah berjenis logam. Ada 2,69% sampah berjenis
kain. Kemudian, sampah yang berupa kaca dan karet atau kulit masing-masing
sebesar 2,29% dan 1,95%.
Berdasarkan data yang telah dijabarkan, sampah organik lebih mendominasi di
masyarakat. Maka dari itu diperlukan pengelolaan dan penanggulangan sampah
untuk mengurangi sampah di lingkungan masyarakat. Salah satu tindakan

1
penanggulangan sampah yang dapat dilakukan oleh masyarakat skala rumah tangga
ini adalah dengan melakukan pemisahan sampah berdasarkan jenisnya. Sampah
dapur yang telah dipisah, berdasarkan organik dan anorganik, dapat diolah menjadi
pupuk menggunakan alat komposter. Penggunaan alat yang terbilang mudah untuk
dilakukan pada masyarakat rumah tangga adalah ember komposter. Pengolahan
sampah rumah tangga menggunakan ember komposter ini akan menghasilkan pupuk
yang dapat memenuhi kebutuhan akan unsur hara pada tanaman, dengan pembuatan
pupuk organik ini maka masyarakat dapat mengurangi sampah-sampah yang udah
terlalu banyak menumpuk.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kompos?
2. Apa yang dimaksud dengan sampah organik?
3. Bagaimana langkah pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga
dengan komposter ember?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kompos
2. Agar dapat memahami penjelasan tentang sampah organik
3. Agar dapat memahami cara mengelolah sampah organik rumah tangga
1.4. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang
pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga dengan komposter ember.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sampah

Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, menyebutkan


bahwa sampah merupakan permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu di lakukan
secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi,
sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku
masyarakat.

Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang
tidak digunakan, tidak diapakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).

Berdasarkan SK SNI tahun 1990, sampah adalah limbah yang bersifat padat yang
terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola
agar tidak membahayakan dan melindungi infestasi pembangunan (Subekti, 2009).

2.2 Jenis-Jenis Sampah

Menurut Bahrin (2011) menyatakan komposisi dan karakteristik sampah berhubungan


langsung dengan sumber sampah. Sumber sampah pada umunya didominasi oleh sampah
pasar dan sampah rumah tangga. Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibagi menjadi dua
yaitu

1. Sampah organik adalah sampah yang mudah terdegradasi sehingga mudah terurai.
Contohnya : sampah sayuran, daun-daunan, bagian tubuh hewan, sisa makanan, kertas, kayu
dan lain-lain.

2. Sampah anorganik adalah sampah yang sulit terdegradasi sehingga sulit terurai. Contohnya
: plastik, kaca, logam, kaleng dan lain-lain.

basah juga disebut sampah yang mudah membusuk (garbage) karena aktivitas
mikroorganisme, seperti daun, batang dan ranting pohon, sisa sayur mayur, buah-buahan,
kayu bekas bangunan, bangkai binatang, dsb. Sampah kering juga disebut sampah yang sulit

3
membusuk (refuse) seperti kertas, plastik, potongan kain, logam, gelas, karet, dsb (Wardi,
2011).

Beragamnya jenis sampah akibat sifat konsumtifnya manusia. Semakin banyak


kegiatan atau aktivitas manusia maka semakin banyak populasi sampah yang ada dan
beragam jenisnya.

2.3 Manfaat Komposter

1. Lebih Hemat Dari Segi Ekonomi

Keuntungan terpenting bagi petani atau pemilik tanaman adalah dapat dilihat dari sudut
pandang ekonomi. Darimana? Karena kompos dibuat dari bahan-bahan alami, hal ini
tentunya dapat menghemat biaya perawatan tanaman. (cara membuat kompos di ember)

Anda tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk membeli pupuk. Anda bisa
mengarahkan biaya pupuk untuk membeli kebutuhan lainnya, seperti bibit unggul atau
berbagai kebutuhan lainnya. Wah, bisa lebih untung?

2. Dari sudut pandang lingkungan

Kompos dijamin tidak mencemari lingkungan karena dibuat dari bahan organik (alami).
Dalam hal ini, tanah dan air adalah dua unsur yang paling diuntungkan. Keduanya tetap
“aman” karena kompos sama sekali tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Selain itu, sampah organik yang dibiarkan saja menimbulkan berbagai penyakit terhadap
lingkungan, termasuk manusia. Tentunya bila sampah tersebut dijadikan kompos dapat
mengurangi resiko penyakit pada makhluk hidup disekitarnya.

3. Manfaat bagi tumbuhan

Manfaat utama kompos terletak pada tanaman itu sendiri. Kompos dapat meningkatkan
komposisi unsur hara, mineral, atau unsur hara lain di dalam tanah. Unsur-unsur tersebut
dibutuhkan oleh tumbuhan.

Ketika tanaman telah memenuhi kebutuhan mineral dan nutrisinya, jelas terlihat bahwa
mereka dapat tumbuh dengan subur, sehat, dan menghasilkan tanaman yang berkualitas
tinggi. Panen yang melimpah dan berkualitas tentunya menjadi momen yang paling
dinantikan para petani

4
2.4 Alat Dan Bahan Membuat Komposter

1. Bor jika tidak punya bisa pakai obeng kembang dan lilin fungsi nya untuk membuat
bolongan pada ember yang akan di buat komposter
2. Gergaji besi fungsinya untuk memotong paralon
3. Spidol fungsinya untuk memberi tanda bolongan yang di buat di paralon atau di
ember
4. Keran air dan plester (optional), fungsi nya untuk memanen kompos cair yang
dihasilkan
5. Meteran berfungsi untuk mengukur panjang paralon yang akan di pakai menyesuaikan
dengan tinggi dan lebar ember yg di pakai
6. Gunting buat menggunting fiber sebagai alas bahan kompos di dalam ember / tong
7. Paralon sebagai penahan dasar kompos dan sebagai sirkulasi udara karena metode
yang dipakai adalah aerob
8. Fiber atau bahan lain, digunakan sebagai alas dan saringan bahan kompos usahakan
cari yang tebal atau kaku

2.5 Langkah-Langkah Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Rumah Tangga


Dengan Komposter Ember

1. Buatlah 4 buah lobang dengan tinggi kira-kira 9 cm dari dasar ember. Fungsinya
untuk memasukkan paralon 1/2 inc di sisi depan, belakang, kiri dan kanan ember dan
buat lah lobang kecil-kecil mengelilingi seluruh sisi ember dibawah lobang tersebut.
Saya melobangi ini menggunakan obeng kembang yang di panaskan menggunakan
lilin jika ada bor bisa lebih cepat.

5
2. Buatlah 2 buah lobang yang sejajar dibagian atas ember atau tong untuk memasukkan
paralon 1/2 inc dengan tinggi kurang lebih 36 cm bergantung tinggi ember atau tong
yang di gunakan atau tepat di atas garis ember. Lobang di atas sejajar dengan lobang
yg kita buat di bawah tadi

3. Buatlah 1 buah lobang sejajar dasar ember untuk tempat keran air dimana saja posisi
nya, saran jangan dibawah lobang paralon, nanti susah muter kerannya

4. Potonglah paralon 2 inch sepanjang kurang lebih 38 cm bergantung tinggi dari ember
atau tong, paralon ini akan kita pasang di tengah-tengah ember. Fungsinya sebagai
aerasi/keluar masuknya oksigen.

6
5. Buatlah 4 buah lobang di setiap sisi paralon bagian bawah agar dapat muat untuk
paralon 1/2 inch. Kemudian buatlah lobang kecil-kecil memanjang seperti contoh
dapat menggunakan obeng yang di panaskan menggunakan lilin atau bor jika mau
cepat. Buat lagi 2 lobang untuk paralon 1/2 inch pada atas paralon yang besar (awas
jangan sampai salah dalam mengambil sisi ketika membuat lobang nya, harus sejajar
dengan lobang bagian atas ember atau tong)

6. Potong lah 2 buah paralon 1/2 inch dengan panjang 46cm (1 paralon akan di pasang
pada ember bagian atas dan 1 paralon pada ember bagian bawah). Potong juga paralon
2 buah sepanjang 25 cm (akan di pasang pada ember bagian bawah), fungsinya
sebagai peyangga saringan. (Note : panjang di sesuaikan dengan lebar tong atau
ember). Buat lah lobang kecil-kecil di setiap sisi paralon, pakai obeng atau pakai bor.

7. Potong fiber/bahan lain berbrntuk lingkaran, besarnya lingkaran bergantung ember


yang di gunakan, serta buatlah bolongan di tengah nya sebesar 2 inch agar paralon
dapat masuk serta buatlah lobang kecil-kecil yang berfungsi sebagai penyaring
kompos agar air hasil pengomposan dapat mengalir ke bawah.

7
8. Masukkan 2 buah paralon 25 cm , 1 dari kiri, satu nya lagi dr kanan. Sesuai dengan
lubang pada paralon dan ember

9. Masukkan/pasang saringan kedalam ember

10. Pasang lagi paralon 46 cm di atas ember pada lobang yang sudah disiapkan dari kiri
ke kanan melalui paralon 2 inch yang ada ditengah ember

11. Pasang keran pada lobang yang sudah di sediakan, di sarankan jangan dibawah
paralon

8
12. Selesai, komposter siap digunakan

9
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Sampah telah menjadi masalah di lingkungan masyarakat yang belum memiliki
penangan menyeluruh hingga saat ini. Sampah organik adalah jenis sampah yang
mendominasi di masyarakat. Sampah tersebut banyak didapat dari sampah rumah tangga
hingga menjadi penyumbang sampah terbesar di lingkungan.
Salah satu tindakan penanggulangan sampah yang dapat dilakukan oleh masyarakat
skala rumah tangga ini adalah dengan melakukan pemisahan sampah berdasarkan
jenisnya. Pengolahan sampah rumah tangga menggunakan ember komposter menjadi
alternatif penanggulangan sampah ini akan menghasilkan pupuk yang dapat memenuhi
kebutuhan akan unsur hara pada tanaman, dengan pembuatan pupuk organik ini maka
masyarakat dapat mengurangi sampah-sampah yang udah terlalu banyak menumpuk.
3.2.Saran
Pengolahan sampah rumah tangga menggunakan ember komposter menjadi alternatif
penanggulangan sampah yang ada di masyarakat. Pengolahan sampah menggunakan
teknik tersebut cukup baik dilakukan bagi kelompok kecil. Namun tidak menutup
kemungkinan dilakukan eksploitasi yang besar terhadap kegiatan ini. Maka harapannya,
masyarakat lebih banyak melakukan pengolahan sampah rumah tangga menggunakan
ember komposter dan pihak pemerintah juga mendukung berlangsungnya kegiatan
tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Daniel Rinengkuh, T. dkk (2019) ‘PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA


MENJADI PUPUK ORGANIK MENGGUNAKAN KOMPOSTER DI
LINGKUNGAN DESA MONTONG BAAN SELATAN, KECAMATAN SIKUR,
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT’, 1(2), pp. 101–
107. Available at: https://jwd.unram.ac.id/index.php/jwd/article/download/21/17.

Dobiki, J. (2018). Analisis Ketersedian Prasarana Persampahan Di Pulau Kumo Dan Pulau
Kakara Di Kabupaten Halmahera Utara. Spasial, 5(2), 220-228.

Membuat komposter mini rumah tangga dari ember bekas http://daunijo.com/membuat-


komposter-mini-rumah-tangga-dari-ember-bekas/

11

Anda mungkin juga menyukai