Anda di halaman 1dari 8

Guru Mata Pelajaran :

NASRI, S. Pd

MAKALAH
PERUMUSAN TEKS PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

KETUA : DAFFA PRAYUDAWAN

SEKRETARIS : NANDRA ADZIKRA

MODERATOR : CHOKI ANDRIANO

ANGGOTA : ADINDA AULIA SALSABILA

ADRI ANANDA

RAKA MAULANA

UPT SMP NEGRI 2 KAMPAR


TP.2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah sejarah tentang
“PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA”.

Sesuai  dengan judul yang telah disebutkan di atas dalam penulisan ini memaparkan
mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi, kapan terjadinya
proklamasi,bagaimana terbenuknya proklamasi , serta materi-materi lain yang berkaitan
dengan topik  tersebut.

Tujuan dari penulisan makalah ini, selain untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajara, juga saya lakukan sebagai bahan pembelajaran saya bersama siswa lain. untuk lebih
mendalami tentang materi ini.

Namun di samping itu, saya menyadari betul bahwa dalam penulisan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Dan untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya
membangun dari para pembaca sekalian agar kekurangan dalam penelitian ini dapat
diperbaiki  dan menjadi lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.

Kampar, 07 Februari 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang


Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat
dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.
             Perumusan teks proklamasi dilakukan tanggal 16 Agustus 1945 di rumah laksamana
Maeda yang terletak di jalan Imam Bonjol no. 1 Jakarta. Para perumus teks Proklamasi
adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta danAhmad soebardjo. Teks Proklamasi ditulis tangan
oleh Bung Karno dan diketik oleh Sayuti Melik. Proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Indonesia
pertama kali dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan pada hari Jum’at, di jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta
Proklamasi adalah sebuah pemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat. Pemberitahuan
kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, menandakan suatu ketetapan kebebasan bagi
seluruh rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan proklamasi kemerdekaan Indonesia
menunjukkan keberanian dan sikap bangsa Indonesia menunjukan keberanian dan sikap
bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.
Awalnya terdapat perbedaan sikap antara golongan tua dan gologan muda. Golongan
tua tidak mempersoalkan jika kemerdekaan adalah pemberian Jepang, lain halnya dengan
golongan muda yang mengagungkan kemerdekaan Indonesia sebagai hasil perjuangan
sendiri.
Perbedaan itu membuat para perjuangan nasionalis Indonesia bekerja keras.
Proklamasi bukan berarti perjuangan selesai, masih ada perjuangan yang lebih berat lagi,
menanti yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu sendiri.

B.     Rumusan Masalah
1. Bagaimana peristiwa Rengasdengklok
2. Bagaimana rumusan teks proklamasi?
3. Bagaimana pembacaan proklamasi kemerdekaan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa


ini terjadi sehari sebelum kemerdekaan. Peristiwa ini terjadi karena pertentangan antara
golongan muda dan golongan tua dalam menentukan waktu diproklamasikannya
kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Golongan muda yang tergabung dalam Angkata
Muda Indonesia yang dipimpin oleh Chaerul Saleh telah mengetahui menyerahnya Jepang
tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945 mereka mengetahui kekalahan Jepang
melalui siaran rasio BBC di Bandung dan 15 Agustus. Kemudian mereka mengadakan
pertemuan, dan hasil pertemuan itu adalah Indonesia harus segera memproklamasikan
kemerdekaanya. Mereka berpendapat bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa
termasuk Indonesia, tanpa bergantung kepada bangsa dan negara manapun.
Pada hari yang sama Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke tanah air setelah memenuhi
panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekl Terauchi di Saigon, Vietnam. Golongan
tua yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta lebih memilih melihat perkembangan
selanjutnya, karena proklamasi kemerdekaan harus terorganisasi dan melalui rapat PPKI
tanggal 18 Agustus 1945 seperti yang telah disepakati dalam pertemuan di Saigon. Pendapat
itu tidak ditanggapi oleh golongan muda. Mereka tetap pada prinsipnya, sehingga terjadi
perbedaan paham antara golongan tua dan golongan muda. Golongan muda memutuskan
untuk mengamankan Soekarno dan Hatta ke Luar kota, yakni ke Rengasdengklok sebelah
timur Jakarta. Diungsikannya kedua tokoh ini leh golongan muda bertujuan untuk
menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.
Golongan muda tetap memaksa kepada kedua tokoh itu untuk melaksanakan
proklamasi kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang dan sesegera mungkin
dikumandangkan. Namun, usaha para golongan muda ini tidak berhasil. Kedua tokoh itu teap
pada pendiriannya. Shodanco Singgih yang berada di pihak golongan muda berbicara dengan
Soekarno. Akhirnya Soekarno bersedia untuk memproklamasikan kemerdekan Indonesi
dengan segera setelah kembali ke Jakarta. Berdasarkan pernyataan itu, Singgih segera
kembali ke Jakarta untuk menyampaikan rencana proklamasi kepada kawan – kawannya.
Para tokoh lannya yang berada di Jakarta, yakni Ahmad Seobardjo yang mewakili
golongan tua dan Wikana yang mewakili golongan pemuda, telah sepakat menentukan tempat
dikumandangkannya proklamasi di Jakarta. Atas kesepakatan itu kemudian Jusuf Kunto
(golongan pemuda) mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya pergi
menjemput Soekarno – Hatta. Pukul 17.30 WIB rombongan tiba di Jakarta dengan selamat.
Penyusunanteks proklamasi disepakati akan dilakukan di rumah kediaman Laksamana
Tadashi Maeda. Rombongan yang tiba di Jakarta langsung menuju urmah Laksamana
Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 (sekarang Perpustakaan Nasional, Depdiknas)
B. Perumusan teks proklamasi

  Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB,Soekarno-Hatta beserta rombongan


berangkat menuju Jakarta.Sesampainya di Jakarta pukul 23.00WIB,Soekarno-Hatta langsung
mengundang seluruh anggota PPKI untuk rapat di Hotel Des Indes.Namun,
Hotel Des Indes menolak karena mempunyai aturan tidak melakukan kegiatan apapun
setelah pukul 21.00 WIB.Rapat pun dipindahkan ke rumah Laksamana Tadashi Maeda di
Jl.Imam Bonjol no.1 atau Miyokodori(Nassau Boulevard).
Perumusan ditulis oleh Soekarno dibantu oleh Ahmad Soebardjo dan Hatta.Pada
dasarnya konsep proklamasi kemerdekaan mengandung dua pokok
pikiran.Pertama,pernyataan kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri
yang tertuang dalam kalimat pertama.Gagasan ini dari Ahmad Soebardjo.Kedua,pernyataan
pengalihan kekuasaan (Transfer of Soveireignty).Gagasan ini dari Moh.Hatta.Soekarno
menyuruh Sayuti Melik mengeti ulng naskah proklamasi dengan beberapa perubahan
seperti,kata ”tempoh” menjadi ”tempo”,kata ”wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi ”atas
nama bangsa Indonesia”.Perubahan terakhir pada penulisan tanggal,”Djakarta,17-08-05”
menjadi ”Djakarta,hari 17,boelan 8,tahoen 05”.Pada rapat ini golongan tua diwakili oleh
Soekarno,Hatta dan Ahmad Soebardjo sedangkan golongan muda diwakili oleh Sukarni,B.M
Diah dan Sudiro.

C. Proklamasi kemerdekaan

Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jl.Pegangsaan Timur


No.56.Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo untuk mempersiapkan peralatan
yang diperlukan seperti mikrofon alat pengeras suara.Adapun Sudiro memerintahkan
S.Suhud menyiapkan satu tiang bendera.Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief
Hendraningrat dan Abdurrahman.
Menjelang pukul 10.00WIB,tokoh-tokoh pergerakan nasional telah berdatangan di Jl.
Pegangsaan Timur No.56 ,seperti dr.Buntara Martoatmojo,Mr.A.A.Maramis,Mr.Latuharhary,
Abikusno Tjorosujoso,Otto Iskandardinata,Ki Hajar Dewantara,Sam Ratu Langie,K.H.Mas
Mansur,Mr.Sartono,Sayuti Melik,Pandu Kartawiguna,M.Tabrani,dr.Muwardi dan
A.G.Pringgodigdo.
Tepat pukul 10.00 WIB,17 Agustus 1945,yang bertepatan dengan bulan Ramadhan,
Soekarno didampingi oleh Moh.Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia,yang
isinya sebagai berikut.
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama
dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta,hari 17,boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

Setelah pembacaan proklamasi selesai,Latief Hendraningrat dan S.Suhud


mengibarkan bendera Merah Putih. Seluruh rakyat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya.Upacara ditutup oleh Walikota Jakarta,Suwiryo.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejak tahun 1943,Jepang mulai mengalami kekalahan kekalahan,banyak wilayah


Jepang jatuh ke tangan Sekutu.Pangkalan militer Jepang di Okinawa dan Iwojima telah bobol
dan diduduki Sekutu,kemudian Kepulauan Saipan dan Mariana pada tahun 1944.
Berita kekalahan Jepang tersebar luas meskipun Jepang merahasiakannya.Berita
tersebut kemudian diketahui oleh Sutan Syahrir melalui radio BBC.Syahrir kemudian
beranggapan inilah saatnya memerdekakan Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta dari
pengaruh Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke daerah
Rengasdengklok,Jawa Barat.
Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB,Soekarno-Hatta beserta rombongan
berangkat menuju Jakarta.Sesampainya di Jakarta pukul 23.00WIB,Soekarno-Hatta langsung
mengundang seluruh anggota PPKI untuk rapat di Hotel Des Indes.Namun,
Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jl.Pegangsaan Timur
No.56.Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo untuk mempersiapkan peralatan
yang diperlukan seperti mikrofon alat pengeras suara.Adapun Sudiro memerintahkan
S.Suhud menyiapkan satu tiang bendera.Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief
Hendraningrat dan Abdurrahman.

B. Saran

Saya Menyarankan kepada Pemimpin negeri ini untuk selalu menanamkan nilai-nilai
kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di Indonesia, serta melakukan kajian-kajian
tentang pembenahan sistem yang ada sekarang agar Indonesia kedepannya menjadi lebih
baik. Tentu hal ini tidak boleh lepas dari nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang berbudi
luhur.
DAFTAR PUSTAKA

o Anwar, Chairul, Konstitusi dan kelembagaan Negara, Jakarta: CV. Novindo Pustaka
Mandiri, 1999.
o Daud, Abu Busroh dan Abubakar Busro, Asas-asas Hukum Tata Negara, Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1983, cet. Ke-1.
o Kusnardi, Moh., et.ai., Ilmu Negara, Jakarta:Gaya Media Pratama, 2000, cet.
o Lubis, M. Solly, Asas-asas Hukum Tata Negara, Bandung: Alumni, 1982.
o Thaib, Dahlan,et.al., Teori dan Hukum Konstitusi, Jakarta: PT> Raja Grafindo
Persada, 2001, cet.ke-2.
o Ubaidillah, Ahmad, et.al., Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi,
HAM dan Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000, edisi pertama.
o Dahlan Thaib, DPR dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. (Liberty, 1994).
o Mohammad Fajrul Falaakh, Komisi Konstitusi dan Peran Rakyat dalam Perubahan
UUD 1945, Jurnal Analisa CSIS Tahun XXXI/ 2002 No.2, (Jakarta: Penerbit Centre
for Strategic and International Studies, 2002).
Bagir Manan, Teori dan Politik Konstitusi, (Yogyakarta; FH UII PRESS. 2003).
o http://furotul29.blogspot.nl/2013/10/makalah-latar-belakang-dan-perjuangan.html
o Hayati, Chusnul, dkk. 1985. Sejarah Indonesia. Jakarta: Karunika.
o Sunarto, dkk. 2004. Pengetahuan Soaial Terpadu untuk SD kelas VI. Jakarta:
Erlangga
o Kamsory, Eryk. M. 2004. Sejarah untuk SMP kelas VIII. Bogor: Regina
o http://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia
o http://perjuangankemerdekaanindonesia.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai