Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Alfin pane

2. Jhesika Indah

3. Marina

4. Rezatul Husna

XI MIPA 1

SMA NEGERI 3 TARAKAN

KOTA TARAKAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan kuasa-Nya, makalah
dengan judul “PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA “ dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang ditentukan. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk melengkapi tugas dari
mata pelajaran Sejarah Indonesia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan atau masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan demikian, kami sebagai penulis mengharapkan saran dan kritikan agar
lebih baik kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan semua pihak
yang membutuhkan.

Tarakan, 9 Maret 2021

Tim Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima
Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di
seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia BPUPKI, atau “Dokuritsu Junbi Cosakai”, berganti nama menjadi PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritu Junbi Inkai dalam bahasa
Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga
menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun
dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan
ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk
bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang
kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di
Indonesia, pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio
bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap
memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan
sebagai hadiah Jepang.

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat
dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang
menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus. Dua hari kemudian, saat
Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak
agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil
pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus
menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara
yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di
Dalat.

Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi
kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat
berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan
Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap
PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya
merupakan ‘hadiah’ dari jepang.

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan
Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan
kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul
Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang
bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-
buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.
Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui
rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka
menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh
konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda
Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda
menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat.
Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari
Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan
harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambil alihan kekuasaan oleh
Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI
pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak
muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi?


2. Bagaimana sejarah pembentukan pemerintah RI pasca Proklamasi?
3. Bagimana sejarah Perjuangan pahlawan mempertahankan Indonesia?

3. Tujuan

1. Untuk mengetahui peristiwa terjadinya Proklamasi Kemerdekaan

2. Untuk mengetahui sejarah pembentukan pemerintah RI pasca Proklamsi

3. Untuk mengetahui perjuangan para pahlawan mempertahankan Indonesia


BAB II
PEMBAHASAN

A. Kekalahan Jepang Atas Sekutu


Sejak tahun 1943,Jepang mulai mengalami kekalahan kekalahan,banyak wilayah
Jepang jatuh ke tangan Sekutu.Pangkalan militer Jepang di Okinawa dan Iwojima telah
bobol dan diduduki Sekutu,kemudian Kepulauan Saipan dan Mariana pada tahun 1944.
Pada 7 Agustus 1945,BPUPKI diganti menjadi PPKI,diketuai oleh Ir.Soekarno dan
Moh.Hatta wakilnya.Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
Pada 9 Agustus 1945,Ir.Soekarno,Moh.Hatta dan Radjiman Wedyodingrat diundang
Jenderal Terauchi di Dalat,Vietnam untuk menyampaikan berita kemerdekaan bangsa
Indonesia pada 7 September 1945.Namun,pada 6 dan 9 Agustus 1945,armada Sekutu
menjatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki sehingga Jepang mempercepat pemberian
kemerdekaan kepada Indonesia menjadi 24 Agustus 1945.Pemboman kota Hiroshima dan
Nagasaki menurunkan moral,keyakinan,serta semangat juang Jepang.Akhirnya,Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.

B. Perbedaan Sikap Antara Golongan Tua Dan Muda


Berita kekalahan Jepang tersebar luas meskipun Jepang merahasiakannya.Berita
tersebut kemudian diketahui oleh Sutan Syahrir melalui radio BBC.Syahrir kemudian
beranggapan inilah saatnya memerdekakan Indonesia. Pada 14 Agustus 1945,Soekarno-
Hatta tiba di Jakarta.Syahrir mendesak agar Soekarno-Hatta secepatnya
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tetapi Soekarno-Hatta tidak menyetujui
usulan Syahrir.
Sementara itu,pada 15 Agustus 1945,golongan muda dibawah pimpinan Chairul
Saleh,mengadakan pertemuan di Gedung Bakteriologi di Jl.Pegangsaan Timur
no.13,Jakarta(sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Indonesia).Hasilnya
menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak dapat bergantung pada bangsa lain.
Golongan muda diwakili oleh Wikana dan Darwis untuk menyatakan pendapat mereka.
Golongan muda menuntut agar proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada 16
Agustus 1945 tetapi Soekarono-Hatta menolak dengan alasan sebagai berikut:

1. Soekarno-Hatta belum mendapat pernyataan resmi tantang kakalahan Jepang.


2. Pasukan Jepang masih bersenjata dan mempunyai tugas untuk mejaga status
quo,keamanan dan ketertiban sebelum Sekutu datang;
3. Soekarno-Hatta akan membicarakan kemerdekaan Indonesia di rapat PPKI pada 16
Agustus 1945.

Perdebatan semakin panas,golongan tua marah dan menyarankan agar golongan muda
mencari orang lain untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

C. Sejarah Pembentukan Pemerintah RI Pasca Proklamasi


1. Kehidupan Politik

Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan persiapanpersiapan
di rumah Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Kurang lebih 1000 orang telah hadir untuk menyaksikan
peristiwa yang maha penting itu. Pada pukul 10 kurang lima menit Hatta datang dan
langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian kedua pemimpin itu menuju ke ruang
depan, dan acara segera dimulai tepat pada jam 10 sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Soekarno membacakan naskah proklamasi yang sudah diketik dan
ditandatangani bersama dengan Moh. Hatta.

Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI


mengadakan sidangnya yang pertama. Dalam sidang itu mereka menghasilkan beberapa
keputusan penting yaitu:

1. Mengesahkan UUD yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi


Cosakai (yang sekarang dikenal dengan nama UUD 1945)

2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden.

3. Dalam masa peralihan Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah
Komite Nasional.
Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil beberapa
anggota PPKI beserta golongan cendekiawan dan pemuda untuk membentuk “Komite
Nasional Indonesia Pusat” (KNPI) yang berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), sebelum terbentuknya DPR hasil pilihan rakyat.disebutkan oleh presiden bahwa
Indonesia terdiri dari 8 provinsi dari sabang sampai merauke yang meliputi,Sumatra,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi,Maluku dan Sunda Kecil
(Bali dan Nusa Tenggara).

Pada bulan oktober golongan sosialis dibawah pimpinan Sutan Sahrir dan Amir
Syarifudin berhasil menyusun kekuatan di dalam KNIP dan mendorong dibentuknya
sebuah Badan Pekerja yang kemudian dikenal dengan sebutan BP-KNIP.

Perkembangan politik selanjutnya adalah dikeluarkannya Maklumat Pemerintah


tanggal 3 November 1945 yang ditandatangani oleh wakil presiden Hatta yang
mencanangkan pembentukan partai-partai politik.

2. Kehidupan Ekonomi

Pada zaman pendudukan Jepang, seluruh potensi ekonomi Indonesia diarahkan


kepada kepentingan perang.sehingga wilayah RI mengalami keadaan ekonomi yang
sangat kacau. Untuk sementara waktu, Pemerintah mengambil kebijaksanaan mengakui
beberapa macam uang sebagai tanda pembayaran yang sah di wilayah RI yakni : uang
De Javasche Bank, uang pemerintah Hindia Belanda dan uang Jepang. Selanjutnya
pemerintah pada bulan oktober 1946 mengeluarkan uang kertas RI yang terkenal dengan
nama ORI. Karena uang Jepang telah merosot harganya maka nilai tukarnya
disesuaikan, yaitu 1000 rupiah uang Jepang ditukar dengan 1 rupiah uang ori pengaturan
ekonomi Indonesia didasarkan kepada pasal 33 UUD 1945, maka semua perusahaan
yang vital dikuasai oleh negara. Pemerintah juga mengawasi seluruh kegiatan ekonomi
termasuk kegiatan swasta

3. Kehidupan Sosial Budaya

Kemerdekaan Indonesia telah mengangkat orang Indonesia menjadi warga negara


kelas I, tetapi Republik Indonesia tidak membedakan ras (warna kulit), keturunan,
keyakinan agama dan kesukuan. Seluruh rakyat mempunyai hak yang sama dan
kewajiban yang sama pula. Indonesia merdeka tidak mengenal adanya warganegara
kelas I, kelas II maupun kelas III seperti zaman Hindia Belanda maupun zaman
pendudukan Jepang. Para pemeluk agama dan kepercayaan mendapatkan kebebasan
yang seluas-luasnya dalam Negara Republik Indonesia.

Salah satu syarat mutlak untuk mencerdaskan bangsa Indonesia adalah memajukan
pendidikan. Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah untuk membimbing murid
menjadi warga negara yang mempunyai rasa tanggung jawab. Sekolah bertujuan
memperkuat potensi rakyat. Itulah sebabnya sekolah dibuka untuk setiap warga negara
sesuai dengan azas Keadilan sosial. Supaya sekolah dapat diikuti oleh semua warga
negara, maka diadakan peraturan tentang kewajiban belajar. Anakanak yang telah
berumur 10 tahun diwajibkan untuk memasuki sekolah. Pendidikan terbatas atas 4
tingkatan yaitu : pendidikan rendah (dasar),pendidikan menengah pertama, pendidikan
menengah atas dan pendidikan tinggi.

D. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta dari
pengaruh Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke daerah
Rengasdengklok,Jawa Barat.
Peristiwa pengamanan tersebut dilakukan pada 16 Agustus 1945,pukul 04.00
WIB.Untuk menghindari kecurigaan Jepang, orang yang membawa Soekarno-Hatta adalah
Shodanco Singgih,seorang daidan PETA di Jakarta.Alasan pemilihan
Rengasdengklok,karena perhitungan geografis dan militer.Pertama,Rengasdengklok
letaknya sangat terpencil,15 km dari jalan raya Jakarta-Cirebon.Kedua,di Rengasdengklok
terdapat kesatuan PETA bersenjata yang cukup besar.Ketiga,penguasa dan rakyat di
Rengasdengklok umumnya anti-Jepang dan pro-kemerdekaan.Keempat,Rengasdengklok
dapat terawasi dari segala penjuru dan mendapat dukungan dari pejuang sekitar,misalnya
daidan Purwakarta sedia mengawasi gerakan Jepang dari timur,pasukan PETA di Kedung
Gede telah bersiap di sebelah selatan.
Soekarno-Hatta disambut baik oleh Shodanco Subeno dan membicarakan tentang
proklamasi kemerdekaan Indonesia.Setelah itu datang Ahmad Subardjo bersama sekretaris
pribadinya Sudiro pukul 17.30 WIB.Ahmad Subardjo memberitahukan kebenaran Jepang
menyerah kepada Sekutu.Mendengar itu Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.

E. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan


Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB,Soekarno-Hatta beserta rombongan berangkat
menuju Jakarta.Sesampainya di Jakarta pukul 23.00WIB,Soekarno-Hatta langsung
mengundang seluruh anggota PPKI untuk rapat di Hotel Des Indes.
Namun,Hotel Des Indes menolak karena mempunyai aturan tidak melakukan kegiatan
apapun setelah pukul 21.00 WIB.Rapat pun dipindahkan ke rumah Laksamana Tadashi
Maeda di Jl.Imam Bonjol no.1 atau Miyokodori(Nassau Boulevard).
Perumusan ditulis oleh Soekarno dibantu oleh Ahmad Soebardjo dan Hatta.Pada
dasarnya konsep proklamasi kemerdekaan mengandung dua pokok
pikiran.Pertama,pernyataan kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya
sendiri yang tertuang dalam kalimat pertama.Gagasan ini dari Ahmad
Soebardjo.Kedua,pernyataan pengalihan kekuasaan (Transfer of Soveireignty).Gagasan ini
dari Moh.Hatta.Soekarno menyuruh Sayuti Melik mengeti ulng naskah proklamasi dengan
beberapa perubahan seperti,kata ”tempoh” menjadi ”tempo”,kata ”wakil-wakil bangsa
Indonesia” menjadi ”atas nama bangsa Indonesia”.Perubahan terakhir pada penulisan
tanggal,”Djakarta,17-08-05” menjadi ”Djakarta,hari 17,boelan 8,tahoen 05”.Pada rapat ini
golongan tua diwakili oleh Soekarno,Hatta dan Ahmad Soebardjo sedangkan golongan
muda diwakili oleh Sukarni,B.M Diah dan Sudiro.

F. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jl.Pegangsaan Timur
No.56.Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo untuk mempersiapkan peralatan
yang diperlukan seperti mikrofon alat pengeras suara.Adapun Sudiro memerintahkan
S.Suhud menyiapkan satu tiang bendera.Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief
Hendraningrat dan Abdurrahman.
Menjelang pukul 10.00WIB,tokoh-tokoh pergerakan nasional telah berdatangan di Jl.
Pegangsaan Timur No.56 ,seperti dr.Buntara
Martoatmojo,Mr.A.A.Maramis,Mr.Latuharhary, Abikusno Tjorosujoso,Otto
Iskandardinata,Ki Hajar Dewantara,Sam Ratu Langie,K.H.Mas Mansur,Mr.Sartono,Sayuti
Melik,Pandu Kartawiguna,M.Tabrani,dr.Muwardi dan A.G.Pringgodigdo.
Tepat pukul 10.00 WIB,17 Agustus 1945,yang bertepatan dengan bulan
Ramadhan,Soekarno didampingi oleh Moh.Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan
Indonesia,yang isinya sebagai berikut.
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara
saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta,hari 17,boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Setelah pembacaan proklamasi selesai,Latief Hendraningrat dan S.Suhud mengibarkan
bendera Merah Putih.Seluruh rakyat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya.Upacara ditutup oleh Walikota Jakarta,Suwiryo.

G. Penyebaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Berita proklamasi disebarkan melalui media komunikasi,sperti pamflet,radio dan surat
kabar.Pamflet dipasang oleh para pemuda di tempat yang mudah dilihat publik. Pada 20
Agustus 1945,hampir seluruh surat kabar di Jawa menerbitkan berita proklamasi secara
serempak.Adapun melalui radio oleh kantor berita Antara(Domei).Kepala bagian
radio,Waidan.B.Palenewen menerima teks proklamasi dari Syahruddin.Waidan
memerintahkan F.Wuz supaya menyiarkan berita proklamasi tiga kali yang diulang setiap
setengah jam sampai pukul 16.00 WIB.Akibatnya kantor berita Domei ditutup Jepang pada
20 Agustus 1945.

H. Makna Proklamasi Kemerdekaan


Salah satu makna yang bisa didapat dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
ialah bebasnya Bangsa Indonesia dari tangan penjajahan. Walaupun setelah
mengumandangkan proklamasi, masyarakat Indonesia masih harus terus berjuang untuk
mempertahankan kemerdekaan. Selain bebas dari tangan penjajahan, proklamasi
kemerdekaan juga memiliki makna penting lainnya dalam kehidupan Bangsa Indonesia,
yaitu:
1. Puncak perjuangan Bangsa Indonesia
Selama berpuluh-puluh tahun Bangsa Indonesia telah melakukan perjuangan
mengusir penjajahan, baik secara fisik maupun diplomasi. Perjuangan ini telah
dilakukan sejak 20 Mei 1908. Awalnya perjuangan tersebut dilakukan dalam lingkup
kedaerahan, sehingga belum menuai hasil yang maksimal. Namun, setelah 1908,
perjuangan memerdekakan Indonesia dilakukan secara nasional, karena tujuannya untuk
membuat Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan bebas dari penjajahan.

2. Proklamasi kemerdekaan merupakan informasi penting yang harus disampaikan ke


seluruh dunia.
Proklamasi kemerdekaan dicapai dengan hasil kerja keras dari para pejuang, untuk
membebaskan Indonesia dari tangan penjajahan. Maka, proklamasi menjadi informasi
yang sangat penting untuk disebarkan, tidak hanya dalam lingkup nasional tetapi juga
internasional. Agar seluruh dunia mengetahui jika Bangsa Indonesia sudah menjadi
bangsa yang merdeka dan bebas dari kuasa negara manapun.

3. Bangsa Indonesia telah resmi merdeka dan memiliki kedudukan yang setara dengan
negara lainnya
Proklamasi dikumandangkan untuk menyatakan jika Indonesia resmi merdeka dari
tangan penjajahan. Lewat proklamasi, Indonesia juga menyatakan jika kedudukan
negaranya sudah setara dengan negara lainnya yang sudah merdeka. Posisi negara
Indonesia sudah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi bahkan dikuasai oleh negara
lainnya. Karena status Indonesia sudah merdeka.

4. Proklamasi berarti Indonesia siap hidup sebagai NKRI


Proklamasi berarti Indonesia hidup sebagai negara kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Walau berasal dari beragam suku, agama, bahasa dan daerah, Indonesia
tetap satu kesatuan yang utuh. Adanya proklamasi juga membuat Indonesia memiliki
kedaulatan penuh atas negaranya. Misalnya mulai dari penyusunan peraturan, penataan
kehidupan ekonomi, dan lain sebagainya yang tidak bisa dikendalikan oleh bangsa asing
atau penjajah.

5. Perubahan tata hukum dari kolonial menjadi tata hukum nasional


Proklamasi dimaknai sebagai perubahan tata hukum kolonial menjadi nasional.
Setelah merdeka, Indonesia memiliki hak untuk mengubah tata hukumnya, dari yang
semula sesuai dengan hukum penguasa asing menjadi hukum nasional milik Indonesia.
Sebelum merdeka, tata hukum dan peraturan lain di Indonesia dibuat oleh bangsa asing
yang kebanyakan menyengsarakan kehidupan masyarakat. Maka dari itu, setelah
merdeka, Indonesia memiliki kekuasaan penuh untuk mengubah tata hukum dan
peraturannya.

6. Peristiwa proklamasi menjadi titik awal pembangunan nasional di Indonesia


Proklamasi memang menjadi puncak perjuangan Bangsa Indonesia. Namun,
setelah memerdekakan diri, Bangsa Indonesia perlu banyak berbenah, khususnya pada
ranah pembangunan nasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejak tahun 1943,Jepang mulai mengalami kekalahan kekalahan,banyak wilayah
Jepang jatuh ke tangan Sekutu.Pangkalan militer Jepang di Okinawa dan Iwojima telah
bobol dan diduduki Sekutu,kemudian Kepulauan Saipan dan Mariana pada tahun 1944.
Berita kekalahan Jepang tersebar luas meskipun Jepang merahasiakannya.Berita tersebut
kemudian diketahui oleh Sutan Syahrir melalui radio BBC.Syahrir kemudian beranggapan
inilah saatnya memerdekakan Indonesia.

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta dari


pengaruh Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke daerah
Rengasdengklok,Jawa Barat. Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB,Soekarno-Hatta
beserta rombongan berangkat menuju Jakarta.Sesampainya di Jakarta pukul
23.00WIB,Soekarno-Hatta langsung mengundang seluruh anggota PPKI untuk rapat di
Hotel Des Indes.Namun,

Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jl.Pegangsaan Timur


No.56.Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo untuk mempersiapkan peralatan
yang diperlukan seperti mikrofon alat pengeras suara.Adapun Sudiro memerintahkan
S.Suhud menyiapkan satu tiang bendera.Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief
Hendraningrat dan Abdurrahman.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2018. Proklamasi Kmerdekaan.


https://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia
Kompas. 2021. Makna Proklamasi Kemerdekaan.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/08/190405869/makna-
proklamasi-bagi-kehidupan-bangsa-indonesia-saat-
ini?page=all#:~:text=Proklamasi%20berarti%20Indonesia%20hidup%20se
bagai,memiliki%20kedaulatan%20penuh%20atas%20negaranya
Rifan Aditya. 2020. Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
https://www.suara.com/news/2020/12/07/064917/teks-proklamasi-
kemerdekaan-indonesia-dan-
kronologinya?page=all#:~:text=Suara.com%20%2D%20Pembacaan%20tek
s%20proklamasi,didampingi%20oleh%20Drs.%20Mohammad%20Hatta.

Anda mungkin juga menyukai