Anda di halaman 1dari 11

Bab I

Pendahuluan

A.Latar Belakang

1) Latar belakang adanya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diawali


dengan dijatuhkannya bom atom pertama oleh tentara Amerika Serikat
pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima di Jepang.
2) Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua dijatuhkan kembali oleh
tentara Amerika Serikat di kota Nagasaki Jepang. Hal ini yang
menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu yang
diketuai oleh Amerika Serikat.
3) Pada saat itulah kesempatan dipergunakan oleh para pejuang bangsa
Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan Jepang. Namun dalam
pelaksanaannya terdapat perbedaan pendapat diantara para pejuang
muda dengan para pejuang golongan tua. Pejuang golongan tua tidak
ingin terburu-buru karena para pejuang golongan tua tidak ingin ada
pertumpahan darah pada saat proklamasi. Setelah terjadi perdebatan
yang hebat antara pejuang golongan muda dengan pejuang golongan
tua, maka di kediaman Laksamana Maeda para pejuang kemerdekaan
melakukan rapat semalam suntuk untuk mempersiapkan teks
Proklamasi. Dalam rapat tersebut dihasilkanlah konsep naskah
proklamasi dan telah disepakati konsep Soekarnolah yang diterima,
kemudian disalin dan diketik oleh Sayuti Melik, dan pagi harinya tanggal
17 Agustus 1945 berhubung alasan keamanan pembacaan teks
proklamasi dilakukan kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur
No. 56 Jakarta (sekarang menjadi Jalan Proklamasi No.1). Tepat pada
jam 10 pagi waktu Indonesia bagian barat hari Jum’at Legi, Soekarno
yang didampingi oleh Moh. Hatta membacakan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
B.Rumusan Masalah

1) Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia


adalah karena Jepang berada dalam situasi yang sangat terdesak
dalam Perang Pasifik. Dengan adanya janji ini, diharapkan rakyat
Indonesia tetap mau membantu Jepang dalam Perang Pasifik.space
space
2) Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena perbedaan pendapat antara
golongan muda dan golongan tua, untuk memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini terjadi sebelum proklamasi
kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945.Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia diawali dengan dijatuhkannya bom atom
pertama oleh tentara Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945 di
kota Hiroshima di Jepang. Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom
kedua dijatuhkan kembali oleh tentara Amerika Serikat di kota Nagasaki
Jepang
Bab II
Pembahasan

1) Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota
Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral
semangat tentara Jepang di seluruh dunia.

Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama
menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut
juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih
menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas
Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika
Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia
untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Pengibaran bendera pada 17 Agustus 1945.Soekarno, Hatta selaku
pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua
BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon,
Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa
pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada
tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat
radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang
bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan
menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di
Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman
bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan
dalam beberapa hari, berdasarkan tim PPKI. Meskipun demikian
Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24
Agustus. Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman
kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno
segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil
pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang telah
menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam
kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan
kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin
bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan
RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan
dapat berakibat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno
mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan
kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah
badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya
merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).

Dikibarkannya bendera Indonesia pada 17 Agustus 1945 Pada tanggal


14 Agustus 1945 Jepang secara resmi menyerah kepada Sekutu di
kapal USS Missouri. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih
berkuasa di Indonesia karena Jepang berjanji akan mengembalikan
kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana,
Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC.
Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan
muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru.
Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat
proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI.
Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah
sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan
kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian
Jepang.Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang
(Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein
(Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.Soekarno dan Hatta
bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda
Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam
Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan
selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum
menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo.
Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan
pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada
pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon
No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
persiapan Proklamasi Kemerdekaan.Sehari kemudian, gejolak tekanan
yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin
memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat
PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena
Soekarno dan Hatta tidak muncul.
Peserta BPUPKI Dalam perjalanan sejarah menuju kemerdekaan
Indonesia, dr. Radjiman adalah satu-satunya orang yang terlibat secara
akif dalam kancah perjuangan berbangsa dimulai dari munculnya Boedi
Utomo sampai pembentukan BPUPKI. Manuvernya di saat memimpin
Budi Utomo yang mengusulkan pembentukan milisi rakyat disetiap
daerah di Indonesia (kesadaran memiliki tentara rakyat) dijawab
Belanda dengan kompensasi membentuk Volksraad dan dr. Radjiman
masuk di dalamnya sebagai wakil dari Boedi Utomo.Pada sidang
BPUPKI pada 29 Mei 1945, ia mengajukan pertanyaan “apa dasar
negara Indonesia jika kelak merdeka?” Pertanyaan ini dijawab oleh
Bung Karno dengan Pancasila. Jawaban dan uraian Bung Karno
tentang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia ini kemudian ditulis
oleh Radjiman selaku ketua BPUPKI dalam sebuah pengantar
penerbitan buku Pancasila yang pertama tahun 1948 di Desa Dirgo,
Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Terbongkarnya dokumen
yang berada di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi
ini menjadi temuan baru dalam sejarah Indonesia yang memaparkan
kembali fakta bahwa Soekarno adalah Bapak Bangsa pencetus
Pancasila.Pada tanggal 9 Agustus 1945 ia membawa Bung Karno dan
Bung Hatta ke Saigon dan Da Lat untuk menemui pimpinan tentara
Jepang untuk Asia Timur Raya terkait dengan pengeboman Hiroshima
dan Nagasaki yang menyebabkan Jepang berencana menyerah tanpa
syarat kepada Sekutu, yang akan menciptakan kekosongan kekuasaan
di Indonesia. tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

2) Peristiwa Rengasdengklok terjadi ketika aktivis pergerakan mendengar


kabar bom atom yang dijatuhkan sekutu di Hiroshima dan Nagasaki,
Jepang. Saat itu Indonesia masih dijajah Jepang. Peristiwa bom atom
itu terjadi tanggal 6 Agustus 1945. Pada 9 Agustus 1945, 3 tokoh
Nasional yaitu Ir. Soekarno, Moh Hatta, dan RWedyodiningrat pergi ke
Vietnam, bertemu dengan Marsekal Terauchi Berita kekalahan Jepang
didengar golongan muda melalui siaran radio BBC (British Broadcasting
Corporation). Berita tersebut didengar pada 10 Agustus 1945. Setelah
berita kekalahan Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu.

Setelah kembali ke Indonesia, Sutan Syahrir (golongan muda)


mendesak Mohammad Hatta secepatnya memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Namun usul Syahrir ditolak karena proklamasi
kemerdekaan Indonesia diserahkan pada PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia).Tetapi golongan muda berpendapat
kemerdekaan harus diraih dan diperjuangkan sendiri, tanpa ikut campur
dari tangan Jepang. Golongan muda menganggap PPKI adalah
organisasi bentukan Jepang meski anggotanya orang Indonesia.
Golongan muda ingin kemerdekaan Indonesia

3) Pada malam hari setelah Peristiwa Rengasdengklok, Soekarno dan


Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala
Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala
pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau
menerima Sukarno–Hatta yang diantar oleh Maeda dan memerintahkan
agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan
Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima kedatangan
rombongan tersebut.
Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus
1945 telah diterima perintah dari Tokyo bahwa Jepang harus menjaga
status quo, tidak dapat memberi izin untuk mempersiapkan proklamasi
Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal
Terauchi di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali keputusan
itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang
bersemangat "bushido", ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu.
Sukarno–Hatta lantas meminta agar Nishimura jangan menghalangi
kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat
perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam meninggalkan
ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi
perintah Tokyo dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung
Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak
punya wewenang memutuskan.Kediaman Laksamana Tadashi Maeda,
lokasi perumusan naskah proklamasi. Sejak 1992, gedung ini dijadikan
sebagai museum.[24]Setelah dari rumah Nishimura, mereka menuju
rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No. 1) diiringi oleh
Shunkichiro Miyoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks
Proklamasi.[25] Setelah menyapa Sukarno dan Hatta yang ditinggalkan
berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar
tidurnya. Teks proklamasi ditulis di ruang makan laksamana Tadashi
Maeda. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Soekarno, Hatta, dan
Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Soekarno sendiri. Di
ruang depan, hadir B.M. Diah, Sayuti Melik, Soekarni, dan Soediro.[26]
[27] Miyoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang
mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat
dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan
teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu
hanya berarti kekuasaan administratif.[28] Tentang hal ini, Soekarno
menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti "transfer of
power".[25][23] Hatta, Subardjo, B.M. Diah, Sukarni, Sudiro dan Sayuti
Malik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima, tetapi di beberapa
kalangan klaim Nishijima masih didengungkan.[29]Menurut sejarawan
Benedict Anderson, kata-kata dan deklarasi proklamasi tersebut harus
menyeimbangkan kepentingan kepentingan internal Indonesia dan
Jepang yang saling bertentangan pada saat itu.[23] Perundingan antara
golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia berlangsung dari pukul dua hingga empat dini
hari.[1] Setelah konsep selesai disepakati, Soekarni mengusulkan agar
yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Soekarno dan Hatta
atas nama bangsa Indonesia,[7] dan Sayuti menyalin dan mengetik
naskah tersebut,[30][31] menggunakan mesin ketik yang diambil dari
kantor perwakilan Angkatan Laut Jerman, milik Mayor (Laut) Dr.
Hermann Kandeler.[32] Pada awalnya pembacaan proklamasi akan
dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan
dipindahkan ke kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56[33]
(sekarang Jalan Proklamasi Nomor 1).

Pada pagi hari, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan


Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar
Pringgodigdo, Mohammad Tabrani, dan Trimurti. Acara dimulai pada
pukul 10.00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan
disambung pidato singkat tanpa teks. Setelah itu, Sang Saka Merah
Putih, yang telah dijahit oleh Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan
sambutan oleh Soewirjo, wakil wali kota Jakarta saat itu dan Moewardi,
pimpinan Barisan Pelopor.Pengibaran bendera pada 17 Agustus
1945.Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera, tetapi ia
menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh
seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat,
seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut.
Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi
bendera Merah Putih yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari
sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu
Indonesia Raya.[33] Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih
disimpan di Monumen Nasional.[34]Setelah upacara selesai
berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang
dipimpin S. Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui
perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka
menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, tetapi ditolak.
Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.
[33]Dikibarkannya bendera Indonesia pada 17 Agustus 1945.Pada
tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengambil keputusan, mengesahkan
dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara
Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 1945.
Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan
Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di
tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.Setelah
itu Soekarno dan Mohammad Hatta terpilih atas usul dari Otto
Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil
presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil
presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Bunyi teks proklamasi yaitu Kami bangsa Indonesia dengan ini


menjatakan Kemerdekaan Indonesiaisi teks proklamasi Kami bangsa
Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.Hal-hal jang
mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara
seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.Djakarta, hari 17
boelan 8 tahoen 05Atas nama bangsa IndonesiaSoekarno/Hatta
C) kesimpulan
Proklamasi Kemerdekaan merupakan momentum politik, karena bangsa
Indonesia terbebas dari belenggu penjajahan dan menjadikan bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, berdiri sama tinggi,
duduk sama rendah dengan bangsa-bangsa di dunia.
Proklamasi menjadi tanda lahirnya sebuah negara di mana konstitusi,
pemerintahan, dan wilayah disahkan setelahnya. Makna proklamasi
kemerdekaan adalah sebagai bukti kemerdekaan secara de facto. Proklamasi
menjadi pernyataan de facto kepada dunia luar bahwa Indonesia telah
menyatakan diri sebagai negara yang merdeka.

Link materi
•https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-proklamasi-kemerdekaan-indonesia/amp/
•https://id.m.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok
•https://amp.suara.com/news/2021/09/21/121430/teks-proklamasi-kronologi-perumusan-isi-
dan-artinya
•https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5703995/latar-belakang-dibentuknya-bpupki-oleh-
jepang/amp
•https://www.geniora.com/article/sejarah-singkat-dan-isi-teks-proklamasi/
Makalah
Kemerdekaan indonesia

Nama : Deswinta Lestari


Kelas : XI Mipa 5

Anda mungkin juga menyukai