Anda di halaman 1dari 18

Proklamasi Kemerdekaan

Dan Terbentuknya
Pemerintahan Indonesia

BAB 8 PROFIL PELAJAR


TUJUAN PEMBELAJARAN: PANCASILA

1. Peserta didik mampu memahami kondisi politik di Jepang Bernalar Kritis:


dan Indonesia menjelang proklamasi kemerdekaan
2. Peserta didik mampu memahami perbedaan pendapat Peserta didik akan
antara golongan tua dan golongan muda seputar cara mengembangkan
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan kemampuan bernalar
3. Peserta didik mampu memahami makna proklamasi kritis dan berakhlak
kemerdekaan mulia setelah
4. Peserta didik mampu mengientifikasi dukungan dan reaksi memperoleh dan
rakyat Indonesia terhadap proklamasi kemerdekaan memproses informasi
5. Peserta didik mampu memahami pembentukan tentang Proklamasi
pemerintahan Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan Kemerdekaan dan
6. Peserta didik mampu memahami sistem pemerintahan Terbentuknya
Indonesia di masa-masa awal kemerdekaan Pemerintahan Indonesia
APERSEPSI
Amatilah gambar berikut!

https://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia

Berdasarkan gambar-ambar tersebut, rumuskanlah beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan


peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan terbentuknya pemerintahan
Indonesia.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Setelah itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut berdasarkan pengetahuan kalian!
MATERI

A. PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

1. Berita Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya (Perang Pasifik)
a. Sidang Istimewa Teiko Ginkai (Parlemen Jepang)
Pada Sidang Istimewa Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang) ke-85 pada 7 September 1944
di Tokyo, Perdana Menteri Koiso mengumumkan bahwa daerah Hindia Timur (Indonesia)
diperkenankan untuk merdeka kelak di kemudian hari. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh
semakin terdesaknya Angkatan perang Jepang oleh pasukan Amerika Serikat, terlebih
dengan jatuhnya kepulauan Saipan ke tangan Amerika Serikat.
b. Pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai (PPKI)
Pada tanggal 7 Agustus 1945, Panglima Tentara Umum Selatan, Jenderal Terauchi
meresmikan pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI). Pada saat itu pula, Dokuritsu Junbi Cosakai dinyatakan bubar, dan
Presiden Soekarno terpilih sebagai ketua serta Mohammad Hatta sebagai wakil ketua.
c. Bom atom di kota Hirosima dan Nagasaki
Memasuki tahun 1945 kedudukan Jepang terus terdesak oleh tentara Sekutu dalam Perang
Asia Timur Raya (perang Asia-Pasifik). Satu persatu daerah kekuasaan Jepang jatuh ke
tangan tentara Amerika Serikat. Bahkan pada tahun 1945 Jepang benar-benar tidak
mampu lagi memberikan perlawanan. Keadaan itu membuat Jepang tidak menyerah. Oleh
karena itu, pada tanggal 6 Agustus 1945 tentara Amerika Serikat menjatuhkan bom atom
di kota Hiroshima. Menyusul tanggal 9 Agustus 1945 tentara Amerika Serikat membom
kota Nagasaki. Akibatnya kedua kota itu hancur.
d. Berita Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat (Vietnam)
memberikan informasi kepada tokoh pergerakan yang diundang, yaitu Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta dan dr. Radjiman Widyodiningrat bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan, yang dapat dilakukan pada 24 Agustus 1945.
e. Penyerahan Jepang
Akibat hancurnya Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki, Jepang pun lumpuh dan tidak
berkutik. Akhirnya, pada tanggal 15 agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada
sekutu. Namun, upaya penyerahan secara resmi baru akandilaksanakan pada tanggal 2
September 1945. Penyerahan itu dilakukan di Kapal Perang USS Missouri milik Amerika
Serikat yang sedang merapat di Teluk Tokyo.
Peristiwa peyerahan tanggal 15 Agustus 1945 itu dirahasiakan oleh Jepang. Hal ini
dimaksudkan agar orang-orang di daerah pendudukan termasuk Indonesia tidak
mengetahui peristiwa tersebut.
2. Peristiwa Rengasdengklok
a. Berita penyerahan Jepang
Peristiwa kehancuran pertahanan dan kekalahan Jepang dalam perang Pasifik sejak
akhir tahun 1944 sampai Agustus 1945 tidak banyak di ketahui oleh bangsa Indonesia.
Hal ini di sebabkan:
1) Jalur komunikasi lewat radio dengan luar negeri diputuskan atau dilarang keras oleh
Jepang;
2) Pihak dinas propaganda Jepang selalu mengetengahkan berita dan peristiwa
kemenangan perang Jepang.
Jepang akhirnya tidak berdaya ketika sekutu menjatuhkan bom atom atas Kota
Hirosima (6 Agustus 1945) dan Kota Nagasaki (9 Agustus 1945). Secara de facto,
serangan bom atom tersebut mengakhiri Perang Pasifik (7 Desember 1941-2 September
1945). Namun, perjanjian penyerahan Jepang kepada sekutu baru ditandatangani resmi
(de yure) pada 2 September 1945 di atas kapal USS Missouri, dengan wakil Sekutu
Jenderal Doulas Mc Arthur dan wakil Jepang Menteri Luar Negeri Mamoru Shigemitsu.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat. Semula
berita itu dirahasiakan oleh tentara Jepang di Indonesia, namun para tokoh pemuda
mengetahui peristiwa penyerahan melalui berita BBC di Bandung.
b. Perbedaan pendapat golongan tua dan golongan muda
Sehari setelah pengeboman Sekutu atas Kota Hiroshima, yaitu tanggal 7 Agustus
1945, BPUPKI diganti dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Tugasnya adalah mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom kedua di Kota
Nagasaki. Dan pada hari yang sama, Soekarno dan Moh. Hatta selaku pimpinan PPKI
serta Radjiman Widyodiningrat selaku mantan ketua BPUPKI terbang ke Dalat, Vietnam
(Markas Besar Angkatan bersenjata jepang) atas permintaan Marsekal Terauchi.
Sehari setelahnya, tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Sjahrir mendengar dari siaran
radio British Broadcasting Corporation (BBC) tentang kemungkinan Jepang akan
menyerah kepada sekutu. Informasi tersebut di satu sisi menggembirakan, di sisi lain
informasi tersebut juga telah menjadi sumber ketegangan baru diantara kaum aktivis dan
tokoh pergerakan nasional, terutama golongan tua dan golongan muda.
1) Golongan tua
Mereka yang di cap sebagai golongan tua adalah para anggota PPKI yang di wakili
oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta. Mereka adalah kelompok konservatif yang
menghendaki pelaksanaan proklamasi harus melalui PPKI sesuai dengan prosedur
maklumat Jepang pada 24 Agustus 1945. Alasan mereka adalah meskipun Jepang
telah kalah, kekuatan militernya di Indonesia harus diperhitungkan demi menjaga hal-
hal yang tidak diinginkan.
Kembalinya tentara Belanda ke Indonesia dianggap lebih berbahaya daripada sekadar
masalah waktu pelaksanaan proklamasi itu sendiri
2) Golongan muda
Pemuda-pemuda yang tergabung dalam angkatan baru atau golongan muda yang
diwakili oleh Sutan Sjahrir setelah mendengar kekalahan Jepang segera mengadakan
pertemuan-pertemuan. Pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB, mereka
berkumpul di ruang belakang Labolatorium Bakteorologi Jalan Pegangsaan Timur
no.13 Jakarta di bawah pimpinan Chaerul Saleh. Akhirnya diputuskan bahwa
kemerdekaan Indonesia adalah hak dan masalah rakyat Indonesia sendiri dan tidak
tergantung dari bangsa atau negara lain. Alasan mereka kemerdekaan bangsa
Indonesia itu bukan hadiah atau pemberian Jepang. Golongan muda bahkan
menyatakan siap mengusir Jepang dengan kekuatan senjata jika mereka terlibat dalam
proses persiapan dan pelaksanaan proklamasi.
3. Penyusunan Naskah Proklamasi
Peristiwa Reangasdengklok telah mengubah jalan pikiran Bung Karno dan Bung Hatta.
Mereka telah menyetujui bahwa proklamasi kemerdekaan harus segera dikumandangkan.
Kemudian diadakan rapat yang membahas persiapan kemerdekaan di rumah Laksamana
Maeda, karena tempat tersebut dianggap tempat yang aman dari ancaman tindakan militer
Jepang, dimana Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang dan Maeda
juga merupakan kawan baik Mr. Ahmad subarjo.
Perumusan naskah proklamasi disaksikan oleh Sukarni, Sayuti Melik, B.M Diah dan
beberapa golongan muda lainnya. Setelah semuanya sepakat, naska proklamasi diserahkan
pada Sayuti Melik untuk diketik. Teks proklamasi ketikan Sayuti Melik inilah yang dikenal
dengan naskah proklamasi yang autentik (murni).
4. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
a. Persiapan proklamasi
Sejak pagi hari Jumat, tanggal 17 Agustus tahun 1945 halaman rumah Ir Soekarno yang
berada di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta, sudah sangat sibuk. Suwiryo selaku
wakil walikota tampak sangat sibuk. Suhud, seorang anggota barisan pelopor ditugasi
untuk mencari tiang bendera Merah-Putih yang sudah di jahit oleh ibu Fatmawati.
b. Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
Pembacaan naskah proklamasi dilaksanakan pukul 10.00 WIB, yang diawali dengan
penyampaian pidato oleh Ir. Soekarno. Naskah proklamasi setelah di tandatangani oleh Ir.
Soekarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Peristiwa penting yang hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam ini telah
membawa perubahan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, karena proklamasi
kemerdekaan memiliki makna sebagai berikut:
- Merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan
- Indonesia terlepas dari belenggu penjajah
- Negara Republik Indonesia lahir
5. Penyebaran Berita Proklamasi
Teks salinan proklamasi disampaikan kepada Kepala Hoso Kanri Kyoku atau Pusat
Jawatan Radio (sekarang RRI) Waidan B. Palenewen, ia menerima naskah proklamasi dari
seorang wartawan kantor berita Domei (sekarang kantor berita Antara) yang bernama
Syahruddin.
Harian Suara Asia di Surabaya merupakan koran pertama yang memuat berita
proklamasi. Beberapa tokoh pemuda yang berjuang melalui media pers, anatara lain B.M
Diah, Sayuti Melik dan Sumarang. Berikut nama utusan PPKI yang ikut menyebarkan berita
proklamasi:
a. Teuku Mohammad Hassan dari Aceh
b. Sam Ratulagi dari Sulawesi
c. Ketut Pudja dari Sunda Kecil (Bali)
d. A.A Hamidan dari Kalimantan

B. PEMBENTUKAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM SIDANG PPKI (18-22 AGUSTUS 1945

1. Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945


a. Pembahasan dan pengesahan Undang-Undang Dasar
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI menggelar sidang pertama dan mengeluarkan
beberapa keputusan sebagai berikut:
1) Mengesahkan dan menetapakan Undang-Undang Dasar sebagai Konstitusi negara
(UUD NRI Tahun 1945)
2) Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh Hatta sebagai wakil presiden
3) Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah komite nasional
Sebelum disahkan terdapat beberapa perubahan dalam UUD, yaitu:
1) Kata “Muqadimah” diubah menjadi “Pembukaan”
2) Pembukaan alenia keempat anak kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”.
3) Pembukaan alenia ke empat anak kalimat “Menurut kemanusiaan yang adil dan
beradab” diubah menjadi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
4) Pasal 6 ayat (1) yang semula berbunyi “Presiden ialah orang Indonesia asli dan
beragama islam” diubah menjadi Presiden adalah orang Indonesia Asli”.
b. Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
Acara pertama dalam rapat PPKI tersebut adalah pemilihan presiden. Otto Iskandar
mengusulkan agar pemilihan presiden dilakukan secara aklamasi, yaitu kesepakatan yang
dicapai secara spontan tanpa melalui proses pemungutan suara. Beliau mengajukan Ir.
Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Usul tersebut
disetujui oleh hadirin yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
c. Pembentukan komite nasional
Rapat PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 juga berhasil memutuskan pembentukan
sebuah komite nasional untuk membantu presiden selama Majelasi Permusyawaratan
Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat belum terbentuk.
Sebelum rapat PPKI di tutup, presiden meminta 9 orang anggota sebagai panitia kecil
untuk membahas hal-hal yang meminta perhatian mendesak, seperti pembagian wilayah
negara, kepolisian, tentara kebangsaan dan perekonomian. Panitia kecil ini di pimpin oleh
Otto Iskandardinata.
2. Sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945
a. Pembagian wilayah
Keputusan pada tanggal 19 Agustus 1945, PPKI menetapkan pembagian wilayah
Indonesia menjadi delapan provinsi beserta para gubernurnya, sebagai berikut:
1) Jawa Barat : Mas Sutardjoi Kartohadikusumo
2) Jawa Tengah : Raden Pani Suroso
3) Jawa Timur : Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo
4) Borneo (Kalimantan) : Ir. Mohammad Noor
5) Sulawesi : dr. Sam Ratulangi
6) Maluku : Mr. Johannes Latuharhary
7) Nusa Tenggara : Mr. I Gusti Ketut Pudja
8) Sumater : Mr. Teuku Moh. Hassan
b. Menetapkan kementerian dalam lingkungan pemerintahan
Pada tanggal 2 September 1945, bertempat di hotel Miyako (Des Indes), Presiden Ir.
Soekarno melantik kabinet pertama Republik Indonesia yang terdiri atas 12 menteri
departemen, 4 menteri negara dan 4 pejabat negara.
1) Menteri Dalam Negeri : R.A.A Wiranatakusuma
2) Menteri Luar Negeri : Mr. Ahmad Subarjo
3) Menteri Keuangan : Mr. A. A. Maramis
4) Menteri Kehakiman : Ir. Surachman Cokrodisuryo
5) Menteri Keamanan Rakyat : Supriyadi
6) Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantara
7) Menteri Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin
8) Menteri Sosial : Mr. Iwa Kusumasumantri
9) Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosuyoso
10) Menteri Kesehatan : dr. Boentaran Martoatmodjo
11) Menteri Perhubungan : Abikusno Cokrosuyoso (ad intern)
12) Menteri Kemakmuran : Ir. D.P. Surahman
Empat menteri negara terdiri dari Wahid Hasyim, dr. M. Amin, Mr. R. M. Sartono dan
Otto Iskandardinata. Sementara itu empat pejabat negara terdiri dari:
1) Ketua Mahkama Agung : Mr. dr. Kusuma Atmaja
2) Jaksa Agung : Mr. Gatot Tarunomiharjo
3) Sekretaris Negara : Mr. A. D Pringgodigdo
4) Juru biccara negara : Sujarjo Wiryo Pronoto
3. Sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945
a. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) merupakan badan pembantu dan penasihat
presiden. Jumlahnya 137 orang. Anggota KNIP kemudian di lantik di gedung kesenian
Pasar Baru pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan susunan pengurus, sebagai berikut:
1) Ketua : Kasman Singodimejo
2) Wakil Ketua I : M. Sutardjo Kartohadikusumo
3) Wakil Ketua II : Johannes Latuharhary
4) Wakil Ketua III : Adam Malik
b. Pembentukan PNI
Tujuan awal pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah untuk menjadikan PNI
sebagai partai tunggal di Indonesia. Tujuan PNI tersebut disebutkan dalam risalah PPKI
adalah mewujudkan Negara Republik Indonesia sebagai negara yang berdaulat, adil
makmur berdasarkan kedaulatan rakyat.
Susunan pengurus PNI, sebagai berikut:
1) Pimpinan Utama : Ir. Soekarno
2) Pemimpin kedua : Drs. Moh Hatta
3) Dewan Pimpinan lainnya : Mr Gatot Tarunamiharja, Iwa Kusumasumantri,
Mr. A.A Maramis, Sayuti Melik dan Mr. Sujono.
c. Pembentukan BKR
BKR singkatan dari Badan Keamanan Rakyat. Tujuan awal dibentuknya BKR adalah
sebagai kesatuan militer yang resmi. Karena ketegangan politik yang terjadi bulan
September, BKR tidak cukup untuk mempertahankan negara dari serangan musuh.
Membuat pemerintah Indonesia sadar, bahwa sulit mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatan negara tanpa memiliki angkatan perang. Melalui maklumat pemerintah 5
Oktober 1945, dibentuklah tentara Keamana rakyat (TKR). Pada tanggal 6 Oktober 1945
Supriyadi diangkat sebagai Meteri Keamanan Rakyat.
Soal 1
1. Apa penyebab kekalahan Jepang dalam perang Pasifik tidak banyak diketahui oleh
bangsa Indonesia?
Jawab:
……………………………………………………………………………………………
2. Siapa saja tokoh yang ikut merumuskan teks proklamasi di rumah Laksmana Maeda?
Jawab:
……………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan utusan PPKI yang ikut menyebarkan berita proklamasi!
Jawab:
……………………………………………………………………………………………
4. Sebutkan hasil sidang PPKI yang diadakan pada tanggal 18 Agustus 1945!
Jawab:
………………………………………………………………………………………..…..
5. Sebutkan pengurus PNI!
Jawab:
…………………………………………………………………………………................
C. DUKUNGAN DAN REAKSI RAKYAT INDONESIA TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN

1. Aksi Perjuangan Rakyat Indonesia


Dengan merampas beberapa puncuk senjata milik Jepang, bambu runcing dan senjata tajam
lainnya, rakyat Jakarta menyerbu tempat-tempat penting yang masih di duduki Jepang. Johar
Nur memimpin para pemuda mengambil alih kereta api pada tanggal 3 September 1945.
Jawatan Radio dikuasai Indonesia pada tanggal 11 September 1945. Para pemuda melakukan
aksi corat-coret, menuliskam semboyan-semboyan perjuangan di tembok-tembok, kereta api
dan trem. Semboyan tersebut, antara lain “Merdeka atau mati, Sekali Merdeka tetap Merdeka”
2. Comite Van Actie (Komite Aksi)
Komite aksi merupakan utusan laskar perjuangan yang terdiri dari Angkatan Pemuda
Indonesia (API), Barisan Rakyat Indonesia (BARA), Barisan Buruh Indonesia (BBI) dan lain-
lain. Pada tanggal 2 September 1945, komite ini membentuk dukungan terhadap negara
Republik Indonesia dengan mengeluarkan manifesto Suara Rakyat Nomor 1.
3. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada (19 September 1945)
Tujuan rapat raksasa di Lapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945, sebagai berikut:
a. Para pemimpin negara Indonesia dapat berbicara di hadapan rakyat sehingga semangat
kemerdekaan tetap bertahan di hati rakyat.
b. Menunjukkan pada dunia bahwa bangsa Indonesia dapat meraih kemerdekaan karena
perjuangan sendiri, bukan atas pemberian Jepang.
Inti pidato singkat presiden Soekarno di Lapangan Ikada, sebagai berikut:
a. Sekai lagi menegaskan bahwa bangsa Indonesia telah memproklamasikan
kemerdekaannya serta bertekad mempertahankannya.
b. Meminta dukungan dan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah Republik Indonesia
c. Menuntut rakyat untuk mematuhi kebijakan-kebijakan pemerintah dengan disiplin
d. Memerintahkan rakyat untuk bubar meninggalakan lapangan dengan tenang untuk
menghindari pertumpaan darah.
Sedangkan, maknan dari rapat raksasa di Lapangan Ikada, sebagai berikut:
a. Berhasil mempertemukan pemerintah RI di hadapan rakyatnya
b. Perwujudan kewibawaan pemerintah RI di hadapan rakyat
c. Berhasil mengunggah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa Indonesia sendiri.
4. Insiden Bendera di Surabaya
Pada tanggal 19 September 1945, terjadi insiden Bendera di Hotel Yamato. Insiden ini terjadi
ketika orang-orang Belanda bekas tawanan Jepang menduduki Hotel Yamato dengan dibantu
oleh serombongan pasukan sekutu mengibarkan bendera Belanda di puncak hotel. Hal ini
memancing kearahan para pemuda. Oleh karena itu, Residen Sudirman dengan cara baik-baik
meminta agar bendera Belanda tersebut diturunkan. Setelah perintaan itu ditolak, maka hotel
itu diserbu oleh para pemuda dan bentrokan pun tidak dapat dihindarkan. Beberapa pemuda
berhasil memanjat atap hotel dan menurunkan bendera Belanda. Selanjutnya mereka merobek
warna birunya dan mengibarkan kembali menjadi Merah-Putih.
5. Pernyataan Dukungan Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tanggal 5 September 1945.
a. Negara Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah istimewa dari negara
Republik Indonesia
b. Sebagai kepala daerah, Sri Sultan Hamengkubuwono IX memegang pemerintahan di
wilayah Kesultanan Yogyakarta.
c. Kesultanan Yogyakarta mempunyai hubungan langsung dengen pemerintah pusat republik
Indonesia dan Sultan Yogyakarta langsung kepada presiden Republik Indonesia
6. Dukungan Rakyat Aceh
Aceh sejak dahulu merupakan daerah yang gigih menentang penjajahan Belanda. Berita
proklamasi kemerdekaan disambut gembira oleh rakyat Aceh Pemuda Syamaun Gaharu dan
Teuku Nyak Arif membantu barisan pemuda yang kuat, inilah yang nantinya menjadi inti
TKR di Aceh. Mereka melucuti senjata tentara Jepang yang berada di Aceh.
7. Pertempuran Lima Hari di Semarang (14-19 Oktober 1945)
Pada tanggal 14 Oktober 1945 sekitar 400 orang tawanan Jepang dari pabrik gula Cepiring
diangkut oleh pemuda Indonesia untuk di bawa ke Penjara Bulu di Semarang. Sebelum
sampai di penjara Bulu, sebagian tawanan itu melarikan diri dari perlindungan Batalyon Kido.
Para pemuda menjadi marah dan mulai merebut kantor-kantor pemerintahan. Orang-orang
Jepang yang ditemui di sergap dan ditawan. Pada keesokan harinya pasukan Jepang menyerbu
Kota Semarang dan tangsinya di Jatingaleh. Sejak saat itulah berlangsung Pertempuran Lima
Hari di Semarang. Korban yang jatuh di pertempuran ini diperkirakan sebanyak 990 orang.
8. Peristiwa Merah-Putih di Minahasa (14 Februari 1946)
Latar belakang terjadinya peristiwa ini adalah pasukan Sekutu melarang rakyat Minahasa
untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Di bawah pimpinan C.H Taulu, rakyat Minahasa
bertempur melawan sekutu dan berhasil mempertahankan Merah Putih.
9. Sumatera Selatan
Perebutan kekuasaan di Sumatera Selatan terjadi pada 8 Oktober 1945. Peristiwa tersebut
berawal ketika residen Sumatera Selatan dr. Abdul Karim Ganibersama seluruh pegawai
pemerintah melakukan upacara dengan mengibarkan bendera merah putih. Diumumkan juga
dalam upacara itu bahwa mulai saat itu, seluruh Karesidenan Palembang hanya akan tunduk
kepada pemerintahan Indonesia. Perebutan kekuasaan di Palembang tidak menimbulkan
korban karena orang-orang Jepang di wilayah ini menghindari pertumpahan darah.
10. Kalimantan
Di Kalimantan, dukungan proklamasi kemerdeakan dilakukan dengan mengibarkan bendera
merah putih, serta mengadakan rapat-rapat. Pada tanggal 14 November 1945, sekitar 8000
orang dengan gagah berani berkumpul di komplek NICA sambil mengarak bendera merah-
putih.
11. Sulawesi
Para pemuda mendukung gubernur Sulawesi, Dr. Sam Ratulangi dengan merebut gedung-
gedung vital dari tangan polisi Jepang. Di Gorontalo, misalnya para pemuda berhasil merebut
senjata dari markas-markas Jepang pada tanggal 13 September 1945.

D. SISTEM PEMERINTAH INDONESIA PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN

1. Kabinet Presidensial
Salah satu hasil sidang ketua PPKI tanggal 19 Agustus dan tanggal 12 September 1946 adalah
dibentuknya kabinet presidensial atau kabinet RI I dengan 12 departemen dan menteri negara.
Usia kabinet presidensial hanya sekitar setahun, yaitu sejak 12 September 1945 sampai 14
November 1946.
2. Sistem Kabinet Parlementer
a. 16 Oktober 1945
Pemerintahan sistem presidensial yang digunakan oleh pemerintah membuat kelompok
sosialis yang merupakan kelompok oposisi, seperti Sutan Sjahrir dan kawan-kawannya
kurang setuju dengan konsep sistem pemerintahan presidensial yang di gunakan saat itu.
Sutan Sjahrir lebih memilih sistem parlementer, bukan presidensial. Menurutnya selain
karena kekuasaan presiden terlalu besar waktu itu, sistem parlementer diyakini cocok
untuk kondisi Indonesia yang memiliki beragam ideologi, paham serta pandangan politik.
Untuk itu, kelompok sosialis yang ada dalam KNIP berusaha mengubah sistem
pemerintahan Indonesia menjadi parlementer, maka dari itu Mr. Amir Syarifuddin terlebih
dahulu berusaha memperluas fungsi KNIP sebagai parlemen bukan hanya pembantu dan
penasihat presiden. Akhirnya, pemerintah menyetujui dengan mengeluarkan Maklumat
Pemerintah No. X tanggal 16 Oktober yang berisi:
1) KNIP sebelum terbentuknya MPR dan DPR diserahi kekuasaan legislatif dan ikut
menetapkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
2) Pekerjaan KNIP sehari-hari berhubung gentingnya keadaan, dijalankan oleh suatu
Badan Pekerja yang dipilih diantara mereka dan yang bertanggungjawab kepada
Komite Nasional Indonesia Pusat.
Dalam sidang KNIP berhasil merekomendasikan perluasan tugas dan wewenangnya yang
tercermin dalam Maklumat Wakil Presiden Nomor X tertanggal 6 Oktober 1945. Isi
maklumat tersebut sebagai berikut: “Bahwa Komite Nasional Indonesia Pusat, sebelum
terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat, diserahi
kekuasaan legilatif dan ikut menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara, serta
pekerjaan Komite Nasional Indonesia Pusat sehari-hari berhubung dengan gentingnya
keadaan dijalankan oleh sebuah Badan Pekerja yang dipilih di antara mereka dan
bertanggung jawab kepada Komite Nasional Indonesia Pusat”
b. 17 Oktober 1945
Agenda sidang KNIP kali ini agenda utamanya dalah mendengarkan Soekarni. Soekarni
mendesak agar perjuangan Republik Indonesia menjadi revolusioner.
Dalam pidatonya “KNIP harus mempunyai pimpinan yang bertanggungjawab dan
birokrasi bertele-tele harus dihapuskan dari sistem kerja KNIP”.
Nama Sutan Sjahrir didaulat sebagai ketua BP-PKI sebagaimana diamanatkan dalam
Maklumat Wakil Presiden No.X
c. Maklumat Presiden No. 3 (3 November 1945)
Maklumat ini berisi anjuran pembentukan partai-partai politik, dengan syarat partai-partai
politik itu memperkuat perjuangan kemerdekaan dan menjamin keamanan masyarakat.
Partai-Partai politik yang dibentuk antara lain bulan November 1945 sampai Januari 1946,
sebagai berikut:
1) Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)
Berdiri 7 November 1945, dipimin oleh Dr. Sukirman Wirjosanjoyo
2) PKI berdiri 7 November 1945, dipimpin oleh Moh Yusuf.
3) PBI (Partai Buruh Indonesia), berdiri 8 November 1945, dipimpin oleh Sutan Dewanis
4) PRJ (Partai Rakyat Jelata), berdiri 8 November 1945, dipimpin oleh Probowinoto
5) Parkindo (Partai Kristen Indonesia), berdiri 10 November 1945, dipimpin oleh
Probowinoto
6) Parsi (Parta Sosial Indonesia), berdiri tanggal 10 November 1945, dipimpin oleh Amir
Syarifudin.
7) Paras (Partai Rakyat Sosialis) berdiri tanggal 20 November 1945, dipimpin oleh Sutan
Sjahrir. Parsi dan Paras kemudian bergabung menjadi Partai Sosialis yang dipimpin
oleh Sutan Sjahrir, Amir Syarifudin dan Oei Hwee Goat, pada Desember 1945.
8) PKRI (Partai Katolik Republik Indonenesia), berdiri 8 Desember 1945, dipimpin oleh
I, J Kasimo
9) Permai (Persatuan Rakyat Marhaen), berdiri 17 Desember 1945, didirikan oleh J.B
Assa
10) PNI (Partai Nasional Indonesia), berdiri 29 Januari 1946, dipimpin oleh Sidik
Joyosukarto
Pada tanggal 14 November, Sutan Sjahriri diangkat oleh KNIP sebagai perdana menteri
sementara. Dan pemilu yang dijadwalkan Jauari 1946 tidak jadi diselenggarakan.
Penyebabnya yaitu:
a. Pemerintah baru belum siap, termasuk dalam hal perangkat undang-undang pemilu;
b. Kondisi keamanan negara belum stabil akibat konflik internal antar kekuatan politik serta
gangguan dari luar (Sekutu dan NICA)

Soal 2
1. Sebutkan tujuan rapat raksasa di Lapangan Ikada tanggal 19 September 1945!?
Jawab:
……………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tanggal 5 September 1945!
Jawab:
……………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan latar belakang peristiwa Merah-Putih di Minahasa (14 Februari 1946)!
Jawab:
……………………………………………………………………………………………
4. Sebutkan partai politik yang dibentuk antara bulan Novemebr 1945 sampai Januari
1946!
Jawab:
……………………………………………………………………………………………
5. Jelaskan penyebab pemilu tidak jadi diselenggarakan pada Januari 1946!
Jawab:
……….…………………………………………………………………………………...
ASSESMEN FORMATIF
A. SOAL PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1. Kabar menyerahnya Jepang I satu sisi menggembirakan, tetapi disisi lain menjadi
sumber ketegangan baru di tengah-tengah kaum aktivis dan tokoh pergerakan nasional.
Pokok ketegangan itu adalah menyangkut…
a. kapan kemerdekaa itu diproklamasikan
b. bagaimana proklamasi itu dilaksanakan
c. alasan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan
d. tempat kemerdekaan itu di proklamasikan
e. siapa yang memproklamasikan kemerdekaan
2. Alasan mendasar golongan muda menghendaki proklamasi kemerdekaan dilakukan
tanpa menunggu tanggal 24 Agustus serta tanpa melibatkan PPKI adalah…
a. adanya kekhawatiran Sekutu akan mengambil alih kekuasaan di Indonesia
b. keyakinan bahwa Jepang tidak akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia
c. kemerdekaan itu hasil perjuangan rakyat Indonesia sendiri
d. adanya keyakinan bahwa rakyat Indonesia siap melawan Jepang
e. tidak ada jaminan sidang PPKI akan mempercepat pelaksanaa proklamsi
kemerdekaan
3. Pemanggilan ketiga tokoh nasional, yaitu Ir. Soekarmo, Moh. Hatta dan Radjiman
Wedyoningrat oleh Jenderal Terauchi ke Dalat adalah untuk mendengar keputusan
pemerintah Jepang tentang…
a. pemberian kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945
b. penyerahan Indonesia kepada tentara AFNEI
c. petunjuk teknis pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
d. persiapan penyusunan konstitusi pasca proklamasi kemerdekaan
e. mendengar secara langsung kondisi terakhir pertahanan Jepang di Indonesia
4. Sekelompok pemuda menculik Ir. Soekarno dan Moh. Hatta serta membawa mereka ke
desa Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat. Selain untuk meyakinkan serta
memaksa kedua tokoh tersebut untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, tindakan
sekelompok pemuda ini bertujuan …
a. Menjadikan Rengasdengklok sebagai basis pertahanan rakyat Indonesia
b. Melampiaskan kekecewaan terhadap sikap kooperatif golongan tua
c. Menjauhkan kedua tokoh dari pengaruh Jepang
d. Mencegah Jepang menangkap kedua tokoh
e. Mencegah kedua tokoh dari pengaruh golongan muda yang radik
5. Perhatikan nama-nama berikut!
(1) Soepomo
(2) Ir. Soekarno
(3) Ahmad Subarjo
(4) Mohammad Yamin
(5) Moh. Hatta
Dari nama-nama tersebut, yang paling berperan dalam merumuskan naskah proklamasi
ditunjukkan pada nomor…
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (3), dan (4)
c. (2), (3), dan (4)
d. (2), (3), dan (5)
e. (3), (4), dan (5)
6. Proklmasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan dengan hikmat. Hal itu karena
proklamasi kemerdekaan memiliki arti yang sangat penting bagi perjalanan sejarah
bangsa. Salah satu makna dari peristiwa ini adalah…
a. bangsa Indonesia merdeka karena pengorbanan para pahlawan
b. bangsa Indonesia mampu melawan penjajah
c. bangsa Indonesia adalah bangsa yang pantang menyerah
d. proklamasi kemerdekaan menandai berdirinya negara Republik Indonesia
e. setelah proklamasi banyak tantangan yan akan di hadapi bangsa Indonesia
7. Berita tentang proklamasi disebarluaskan dengan cepat. Berikut ini yang bukan menjadi
wadah dalam menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan adalah…
a. radio
b. TVRI
c. coretan di dinding kereta api
d. koran
e. pamflet dan poster
8. Sidang PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945 juga memutuskan pembentukan Partai
Nasional Indonesia (PNI). Tujuannya adalah…
a. menjadikan sebagai partai yang modern
b. membangun manusia Indonesia yang tangguh
c. menjadikan partai sebagai wadah perjuangan
d. menjadikannya sebagai partai tunggal
e. wadah organisasi perjuangan yang baru
9. Rapat akbar di Lapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945 dilatarbelakangi adanya
informasi mengenai…
a. Sekutu menyatakan mengembalikan Indonesia kepada Belanda
b. Jepang menangkap tokoh-tokoh bangsa yang memproklamasikan kemerdekaan
c. Jepang dan sekutu tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia
d. Jepang berencana menyerahkan kekuasaan kepada Sekutu
e. Jepang ingin mempertahankan kekuasaan di Indonesia
10. Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Augustus 1945 membawa perubahan mendasar
bagi kehidupan rakyat, termasuk perubahan dengan cara…
a. evolusi
b. revolusi
c. modernisasi
d. regress
e. progress
11. Peristiwa Rengasdengkok dilatarbelakangi oleh…
a. perdebatan mengenai penyusun naskah proklamasi
b. keadaan di Indonesia yang sedang genting
c. adanya vacum of power karena kekalahan Jepang
d. adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda
e. Rengasdengklok adalah basis pertahanan rakyat Indonesia
12. Pengertian Peristiwa Rengasdengklok dalam proses proklamasi adalah…
a. penyerahan terhadap pasukan Jepang yang bermarkas di Rengasdengklok
b. generasi tua bersama generasi muda menyusun teks proklamasi di Rengasdengklok
c. perundingan antara Chaerul Saleh wakil generasi muda dengan Mr. Ahmad Soebarjo
wakil golongan tua di Rengasdengklok
d. Soekarno-Hatta diamankan oleh golongan muda agar tidak terpengaruh Jepang dan
segera memproklamirkan kemerdekaan
e. melampiaskan kekecewaan terhadap sikap kooperatif golongan tua
13. Pengertian vacum of power menjelang proklamasi kemerdekaan adalah…
a. kekosongan dalam kekuasaan
b. kekosongan dalam pemerintahan
c. kekosongan dalam kekuatan
d. tidak ada kekuasaan dan kekuatan
e. tidak ada pemimpin dalam pemerintahan
14. Tujuan mengubah isi dalam Piagam Jakarta dari kalimat “Ketuhanan dengan
berkewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya” diganti dengan
“Ketuhanan yang Maha Esa” adalah…
a. memudahkan pengucapan pembaca
b. meyingkat kalimat yang terlalu panjang
c. menghormati pemeluk agama lain
d. menghormati negara lain
e. menghargai jasa para pahlawan
15. Tujuan pembentukan BKR yang merupakan hasil keputusan sidang PPKI tanggal 22
Agustus 1945 adalah…
a. untuk memelihara keselamatan masyarakat dan keamanan dari berbagai wilayah
b. sebagai suatu organisasi militer yang resmi
c. sebagai organisasi keamanan dan ketentraman daerah setempat
d. berperan sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan di daerah Kantong
e. sebagai TNI yang diharapkan mampu menghadapi kekuatan pasukan sekutu
16. Salah satu keputusan penting yang di ambil dalam sidang PPKI yang ketiga adalah…
a. menetapkan bahwa PPKI berfungsi sebagai MPR
b. membentuk 12 departemen
c. pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI)
d. menetapkan rancangan UUD 1945
e. memilih presiden dan wakil presiden
17. Tindakan pertama yang dilakukan para pemuda Indonesia setelah mendengar berita
kekalahan Jepang adalah…
a. mengadakan rapat dengan pemimpin nasional untuk menentukan tindakan
selanjutnya
b. menemui golongan tua untuk menanyakan kebenaran berita tersebut
c. melakukan koordinasi terhadap golongannya untuk melaksanakan proklamasi
kemerdekaan
d. membentuk panitia kemerdekaan Indonesia
e. menemui dan meminta Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera menyelenggarakan
proklamasi kemerdekaan
18. Peristiwa penting yang menyebabkan Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu adalah…
a. kekalahan Jepang dalam perang di Laut Karang
b. jatuhnya Tarakan ke tangan Sekutu
c. jatuhnya kota Saigon ke tangan Inggris
d. Kota Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Sekutu
e. merosotnya dukungan rakyat jajahan kepada Jepang
19. Peratikan pernyataan berikut ini!
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau perikemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan Sosial
5) Ketuhanan Yang Maha Esa
Rumusan dasar negara Indonesia merdeka dalam sidang BPUPKI I pada tanggal 29 Mei-
1 Juni 1945 di Jakarta dikemukakan oleh…
a. Mr. Supomo
b. Ir. Soekarno
c. Muh. Yamin
d. Moh. Hatta
e. Ahmad Soebarjo
20. Setelah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, acara dilanjutkan dengan pengibaran
Bendera Merah Putih oleh…
a. Suhud dan Latief Hendraningrat
b. Sudiro dan Latief Hendraningrat
c. Latief Hendraningrat dan B.M diah
d. Suhud dan Wikana
e. Caherul Saleh dan Suhud

B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang tepat!


1. Dasar hukum berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
adalah……………
2. Naskah proklamasi kemerdekaan disusun
oleh…………………………………………….
3. Tugas pokok dari Komite Nasional yang dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945
adalah………………………………………………………………………………………
4. Republik Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi dan masing-masing provinsi dipimpin oleh
seorang gubernur. Hal ini didasarkan pada………………………………………………..
5. Yang mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan
Indonesia atau Dokuritsu Junbi Cosakai pada tanggal 1 Maret 1945
adalah………………………………………………………………………………………

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!


1. Mengapa Ir. Soekarno menolak keinginan golongan pemuda yang menginginkan
kemerdekaan RI segera diplokamirkan?
2. Jelaskan cara-cara penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia!
3. Apa makna proklamasi bagi bangsa Indonesia!
4. Sebutkan tujuan pemuda mengamankan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke
Rengasdengklok!
5. Sebutkan makna penting rapat akbar di Lapangan Ikada!

DISKUSI
Aktivitas Kelompok
1. Buatlah kelompok dengan anggota 4-6 orang!
2. Carilah sumber dari buku atau internet tentang peristiwa sekitar proklamasi
kemerdekaan!
3. Bersama dengan kelompok, diskusikan apa makna dari proklamasi kemerdekaan
Indonesia
4. Tulislah hasil diskusi pada kolom berikut!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas!

REMIDIAL
1. Mengapa berita kekalahan Jepang pada Perang Dunia II tidak diketahui rakyat
Indonesia?
2. Jelaskan jasa Laksamana Maeda bagi kemerdekaan Indonesia!
3. Sebutkan usulan dasar negara yang disampaikan oleh Ir. Soekarno!
4. Siapa saja anggota Panitia Sembilan
5. Sebutkan hasil sidang kedua PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945!
PENGAYAAN
1. Apa upaya pemerintah untuk mengatasi keadaan kehidupan politik pemerintah Indonesia
pada masa awal kemerdekaan?
2. Mengapa pada masa awal kemerdekaan keadaan kehidupan politik dan pemerintahan
Indonesia belum stabil?
3. Jelaskan menurut pendapat anda, apa yang dilakukan oleh bangsa Indonesia agar berita
proklamasi kemerdekaan Indonesia sampai ke semua penjuru Indonesia!
4. Sebutkan isi dasar negara Indonesia merdeka dalam Piagam Jakarta!
5. Mengapa Rengasdengklok dipilih sebagai tempat mengamankan Ir. Soekarno dan Moh.
Hatta?

TUGAS TIDAK TERSTRUKTUR


1. Buatlah kelompok dengan anggota 4-6 orang!
2. Carilah sumber dari buku atau internet tentang peristiwa sekitar proklamasi
kemerdekaan!
3. Bersama dengan kelompok, buatlah sebuah naskah drama tentang peristiwa sekitar
proklamasi kemerdekaan!
4. Drama di tampilkan dalam bentuk video, dan diunggah di Youtube paling lambat
sebelum Penilaian Sumatif Akhir semester!

Anda mungkin juga menyukai