Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

Nama :Quinda T. Silalahi


Kelas :XI MIPA 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia ini dapat diselesaikan dengan baik.

Saya menyadari pentingnya sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini sehingga saya mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.
Semoga Makalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini dapat bermanfaat
bagi kita semuanya.

Sorong, 28 Maret 2023

Quinda T. Silalahi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proklamasi kemerdekaan indonesia menjadi titik awal indonesia keluar dari
belenggu penjajah. Tahun 1945 hingga 1950 merupakan masa di mana
indonesia mulai berevolusi dalam masa perjalanan bangsa indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaan, baik perjuangan fisik maupun diplomasi.
Kemerdekaan Indonesia tidak serta merta terbebas dan mengubah situasi.
Revolusi Indonesia sudah dilancarkan dan mendapat reaksi heat di seluruh
pelosok nusantara, meski tidak segera diketahui di Jakarta. Banyak rakyat
yang berharap kepada para pemimpin negara agar dapat membawa
kehidupan yang lebih layak, hidup dengan aman, dan sejahtera. Tetapi setelah
kemerdekaan indonesia mash terjadi berbagai pertempuran melawan musuh
mash sangat gencar dilakukan walaupun Indonesia sudah merdeka.
Pasca setelah terjadinya proklamasi kemerdekaan para tokoh berusaha
membenahi tatanan kehidupan dan pemerintahan. Dan berita proklamasi
tersebar secara luas, sambutan hangat datang dari rakyat Indonesia di
berbagai daerah. Penyebaran berita proklamasi di daerah-daerah terutama
yang ada di luar Jawa. Dengan begitu kelompok kami mengambil pembahasan
Proses menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia sampai dengan respon
rakyat terhadap penyebaran proklamasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Peristiwa menjelang Proklamasi Kemerdekaan 1945?
2. Bagaimana Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan 1945?
3. Bagaimana Respon rakyat terhadap Penyebaran Berta Proklamasi
Kemerdekaan 1945?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Peristiwa menjelang Proklamasi Kemerdekaan 1945.
2. Untuk memahami Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan 1945
3. Untuk mengetahui respon rakyat terhadap Penyebaran Berita Proklamasi
Kemerdekaan 1945.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peristiwa Menjelang Proklamasi


Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia dengan mengambil
langkah membentuk Badan Penvelidik Usaha-Usaha Panitia Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai.
Pembentukan BPUPKI diumumkan ole Letnan Jenderal Kuma Kici Harada
pada tanggal 1 Maret 1945 dan diketuai ole dr. Radjiman Wediodiningrat
dengan anggota sebanyak 60 orang. Badan in dibentuk dengan tujuan untuk
mempersiapkan segala sesuatu terkait kemerdekaan Indonesia. BPUPKI
sering mangadakan rapat dan juga sidang. Sidang dilaksanakan pada tanggal
29 Mei 1945 dan 1 Juni 1945. Sampai akhirnya BPUPKI dibubarkan pada awal
Agustus 1945 karena dianggap telah selesai dalam menjalankan tugasnya.
Hasil pekerjaan telah tersampaikan kepada penguasa Jepang, Gunseikan Kaka.
Selanjutnya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau
Dokuritsu Junbi Linkai pada tanggal 7 Agustus 1945 setelah BPUPKI
dibubarkan. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno bersama wakilnya Drs. Moh.
Hatta yang dilantik pada tanggal 12 Agustus 1945. PPKI beranggotakan 21
orang. Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Jepang dijatuhi bom ole Amerika
Serikat tepatnya di kota dan Hirosima dan Nagasaki. Peristiwa tersebut
mendorong pemerintah Jepang mengambil keputusan dengan memberitahu
Ir.Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Radjiman Wediodiningrat melalui
Jenderal Besar Terauci untuk memberikan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 24 Agustus 1945 dan akan dilaksanakan ole PPKI. Pertemuan in
dilaksanakan di Markas Besar Tentara Wilayah Selatan di Dalat, Vietnam.
Jepang memutuskan untuk memberikan kemerdekaan bag seluruh Hindia
Belanda kecuali Malaya dan bekas jajahan Inggris di Kalimantan. Rencana
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan menuai pro dan kontra ole golongan
tua dan golongan muda. Golongan tua termasuk Soekarno dan Hatta
menghendaki proklamasi kemerdekaan dilaksanakan harus melalui
PPKI sesuai waktu yang dijanjikan Jepang. Hal in dikarenakan untuk
memanfaatkan kekuatan militer Jepang dalam mengantisipaisi kembalinya
tentara Belanda ke Indonesia. Sebaliknya golongan muda memanfaatkan
keadaan Indonesia yang sedang mengalami kekosongan kekuasaan untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan secara mandiri. Golongan muda
terdiri atas para anggota PETA dan mahasiswa yang menganggap bahwa
kemerdekaan harus diraih secara sendiri dan terbebas dari campur tangan
Jepang melalui PPKI. PPKI hanya badan bentukan Jepang. Sutan Syahrir
merupakan tokoh pertama yang mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan. Pada tanggal 15 Agustus 1945 golongan
muda mengadakan rapat di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta dengan hasil
yang segera disampaikan ole Darwis dan Wikana kepada Soekarno pada
tanggal 16 Agustus 1945. Golongan muda memutuskan akan membawa
Soekarno dan Hatta ke luar Jakarta dengan tujuan mengamankan dari
pengaruh Jepang yaitu Rengasdengklok. Rengasdengklok merupakan sebuah
kota Kawedanan disebelah timur Jakarta. Pemilihan tempat in didasarkan
karena perhitungan militer. Militer tentara PETA akan lebih mudah
mengawasi Jepang yang datang dari Bandung, Jawa Tengah, dan Jakarta
melalui tempat yang strategis. Maka deteksi pergerakan Jepang akan lebih
mudah karena pastilah mereka harus melalui Kedunggede dimana pasukan
militer PETA telah bersiap untuk menahannya. Selain strategis
Rengasdengklok juga merupakan tempat yang terpencil dan yakni sekitar 15
km dari Kedunggede, Karawang pada jalan raya Jakarta-Cirebon.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 dini har rumah Hatta dikunjungi Sukarni,
Singgih, dan Jusuf Kunto untuk membawa Hatta ke Rengasdengklok. Pada saat
itu Hatta sedang sahur maka rombongan menunggu diluar. Sukarni memberi
tahu bahwa nanti pada pukul 12.00 akan ada 15.000 rakyat yang akan
melucuti tentara Jepang di Jakarta. Untuk itu Soekarno dan Hatta harus
dibawa ke luar Jakarta. Hatta sempat menolak dan berdebat dengan Sukarni
namun karena keputusan golongan muda telah bulat dan tidak dapat
digoyahkan maka Hatta terpaksa harus mengikutinya. Kemudian rombongan
menuju rumah Soekarno. Soekarno yang tengah mash terbangun sambil
menunggu waktu sahur secara tiba-tiba telah dihadapkan dengan rombongan
pemuda yang masuk rumah secara diam-diam. Pukul 04.30 rombongan
memulai perjalanan. Dalam perjalanan sempat berganti mobil dan sopir untuk
menghindari kebocoran informasi. Pukul 06.00 sampailah ke kediaman
seorang keluarga Tionghoa, I Song. Di Jakarta dialog antara golongan tua yang
diwakili ole Ahmad Subarjo dan golongan muda yang diwakili oleh Wikana
terus berjalan sampai mecapai kata sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan
akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Golongan tua
memberikan janji maksimal pukul 12.00 proklamasi kemerdekaan akan
dilaksanakan. Maka dari itu Cudanco Subeno melepaskan Soekarno dan Hatta
di Rengasdengklok dan membiarkan Ahmad Subarjo menjemput ke Jakarta
untuk mempersiapkan kelengkapan Proklamasi Kemerdekaan.
Penyusunan teks proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda karena
dianggap sebagai tempat yang aman dari ancama tindakan militer Jepang.
Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut di daerah kekuasaan
Angkatan Darat. Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebarjo setelah berunding
memperoleh rumusan teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno.
Kalimat pertama dari Ahmad Soebarjo dengan maksud untuk menunjukkan
Indonesia berhak menentukan nasibnya sendiri sedangakan kalimat kedua
dari Hatta yang dimaksudkan sebagai pernyataan tegas bahwa adanya
pengalihan kekuasaan. Selanjutnya Sukarni mengajukan untuk yang bertanda
tangan adalah Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Rumusan teks proklamasi berbunyi sebagai berikut:
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan in menyatakan kemerdekaan
Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll.
diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya.

Djakarta, 17-8-05
Wakil-wakil bangsa Indonesia

Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetikkan teks prolamasi diserta


adanya beberapa peubahan. Perubahan tersebut diantaranya kata "tempoh"
diganti dengan kata "tempo", "wakil-wakil bangsa Indonesia diganti menjadi
"atas nama bangsa Indonesia", dan "Djakarta 17-08-05" diubah menjadi
"Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05". Teks proklamasi setelah diketik
berbunyi sebagai berikut:

Proklamasi
Kami bangs Indonesia dengan in menyatakan kemerdekaan
Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll.
diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen °05


Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno - Hatta
B. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan 1945
Persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di kediaman
Soekarno Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
Sebelumnya, pembacaan teks proklamasi akan dilaksanakan di lapangan
Ikada, akan tetapi banyak pasukan tentara Jepang yang berjaga di kawasan
sekitar tersebut. Kemudian, hal in dilaporkan ole Kepala Pimpinan Barisan
Pelopor Sudiro kepada Kepala Keamanan Muwardi. Untuk mengantisipasi dari
gangguan Jepang, Latief Hendradiningrat yang dibantu oleh Arifin
Abdurahman mendapat perintah dari Muwardi untuk menjaga keamanan
sekitar halaman rumah Soekarno yang sudah dipadati banyak orang.
Persiapan perlengkapan untuk membacakan naskah proklamasi dilakukan
oleh seorang Wakil Walikota Jakarta Suwiryo yang meminta
Wilopo untuk menyiapkannya. Lalu, dia meminjam mikrofon tersebut di
sebuah toko elektronik milik Gunawan.Untuk keperluan yang lain seperti
tiang bendera, Suhud yang diperintah ole Sudiro, menemukan sebatang
bambu di belakang ruma dan segera menancapkannya ke tanah dengan tali
pengait bendera. Fatmawati, Istri Soekarno menyiapkan
Bendera Merah Putih yang dijahitnya sendiri untuk segera dikibarkan.
Para pemuda yang sudah tidak sabar menunggu dibacakan teks proklamasi
meminta segera dibacakan akan tetapi Muwardi yang terus mendesak
Soekarno agar segera dibacakan teks proklamasi in namun Soekarno menolak
dengan alasan menunggu Moh. Hatta. Lalu, situasi semakin tegang karena
Jepang bisa datang kapan saja. Belum lagi rumor-rumor yang beredar bahwa
Hatta tidak ada di rumah. Bahkan, ada kabar bahwa Hatta tidak bersedia turut
memproklamasikan kemerdekaanKemudian Moh. Hatta datang disambut para
pemuda dan rakyat, Soekarno kemudian menghampiri Hatta untuk segera
membacakan proklamasi.
Pada detik-detik pelaksanaan dan pembacaan teks proklamasi,
Latief Hendradiningrat menjadi pemimpin upacara dan menyiapkan barisan
dengan sikap sempurna. Sebelum Seokarno membacakan teks proklamasi,
beliau berpidato terlebih dahulu mendekati mikrofon. Berikut isi pokok
pidato Soekarno:
a. Perjuangan melawan kolonial telah cukup panjang dan memerlukan
keteguhan hati.
b. Cita-cita perjuangan itu adalah kemerdekaan Indonesia.
c. Indonesia yang berdaulat harus mampu mennetukan arah dan kebijakannya
sendiri, menjadi negara yang diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia
Setelah membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Soekarno
menutup pidatonya "demikainlah saudara-saudara!"
Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah
air kita dan bangsa kita! Mulai sat ini kita menyusun negara kita satu Negara
merdeka, negara Republik Indonesia merdeka, kekal dan abadi.
Insya Allah, Than memberkati kemerdekaan Indonesia". Upacara pengibaran
bendera dilaksanakan ole Latief Hendaradiningrat dan Suhud secara perlahan
serta diiringi lagu kebangsaan "Indonesia Raya. Setelah selesai, acara ditutup
dengan sambutan Wakil Walikota Suwiryo dan Muwardi. Beberapa orang
menangis bahagia, apa yang mereka lihat dan dengar menjadi sebuah sejarah
besar bag bangsa Indonesia. Pada tanggal
17 Agustus 1945 pada pukul 10.00 WIB, Indonesia telah merdeka dan awal
berdirinya menjadi negara yang baru dan sah.

C. Penyebaran Berta Proklamasi Kemerdekaan 1945 dan


Respon Rakyat Indonesia
Kelompok pemuda yang diketuai Sukarni berperan menyebarluaskan berita
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kelompok tersebut dahulu berpusat di
wilayah Bogor Lama, sekarang menjadi Jalan Sahardjo.
Seluruh strategi dan gerakan penyebarluasan berita proklamasi dilakukan
dengan berbagai peralatan seperti pengeras suara, pamflet dan bahkan mobil-
mobil dikerahkan untuk menyusuri Jakarta. Gerakan tersebut diupayakan
supaya massa hadir dalam pembacaan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan
Timur Nomor 56, Jakarta. Setelah proklamasi kemerdekaan dibacakan,
dengan kehadiran massa yang sangat banyak, berita tersebut segera tersebar
ke seluruh Jakarta. Masih pada hari yang sama, pada sore hari, teks
proklamasi kemerdekaan diterima oleh wartawan kantor Domei (sekarang
kantor berita ANTARA) bernama Syahruddin untuk disiarkan ke masyarakat
lewat radio, dan kemudian olehnya diserahkan menuju kepala kantor bagian
radio yaitu Palenewen. Namun, Palenewen lalu menerahkannya kepada Wuz,
karena beberapa orang Jepang datang ke kantor mereka dan meminta
penyiaran tersebut dihentikan. Pimpinan Jepang di Jawa menyangkal berita
kemerdekaan dan menyegel kantor berita serta melarang karyawannya untuk
masuk bekerja. Disegelnya kantor berita tidak menyurutkan niat kelompok
pemuda bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita Domei) untuk
tetap terus menyebarkan berita proklamasi. Lalu, mereka mempunyai ide
untuk membuat pemancar radio baru dengan bantuan beberapa teknisi yaitu
Sukarman, Sutanto, Susilahardja, dan Suhandar. Perlengkapan-perlengkapan
untuk pemancar baru dibawakan dari kantor Dome secara sembunyi-
sembunyi. Dengan susah payah, akhirnya pemancar baru jadi dan
ditempatkan di Menteng dengan kode panggilan DJK I. Dengan begitu,
pemancar baru mampu berperan menyebarluaskan berita proklamasi.
Penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak hanya
melalui pemancar radio, akan tetapi juga dilakukan ole para buruh kereta api.
Berita proklamasi disebarkan oleh mereka dengan selebaran-selebaran
seperti poster, pamflet, dan spanduk. Media tersebut mereka tempel pada
tembok-tembok dan gerbong kereta. Pada tanggal 20 Agustus 1945, banyak
harian media cetak di Jawa memuat berita proklamasi kemerdekaan
Indonesia dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang baru
terbentuk. Harian Suara Asia Surabaya merupakan koran yang pertama kali
yang memuat berita itu. Setelah berita proklamasi tersebar secara luas,
sambutan hangat datang dari rakyat Indonesia di berbagai daerah.
Penyebaran berita proklamasi di daerah-daerah terutama yang ada di luar
Jawa, dibantu oleh tokoh-tokoh dari anggota PPKI seperti Teuku Mohammad
Hassan ke Aceh, Sam Ratulangike ke Sulawesi, Ketut Pudja ke Bali, dan
Hamidan ke Kalimantan. Rakyat di daerah-daerah tergugah semangatnya dan
mulai semakin berani melakukan perlawanan terhadap penjajahan seperti
Insiden Hotel Yamato dan Pertempuran Lima Hari di Semarang.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta dari
pengaruh Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke
daerah Rengasdengklok, Jawa Barat. Perumusan teks proklamasi ditulis oleh
Soekarno dibantu oleh Ahmad Soebardjo dan Hatta. Pada dasarnya konsep
proklamasi kemerdekaan mengandung dua pokok pikiran.
Berita proklamasi disebarkan melalui media komunikasi, seperti pamflet,
radio dan surat kabar. Pamflet dipasang oleh para pemuda di tempat yang
mudah dilihat publik. Bangsa Indonesia benar-benar telah siap untuk
mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikannya itu, demikian
juga siap untuk mempertahankan Negara.

Anda mungkin juga menyukai