Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Sebagai tanda syukur kami karena
dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok kami ini sesuai dengan yang diharapkan.
perkembangan ilmu pengatahuan dan tekhnologi, serta jenis jenjang pendidikan, kami membuat
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
keterbatasan yang dirasakan, oleh karena itu kami membuka diri terhadap segala saran dan
Demikian prakata dari kelompok kami. Semoga dapat bermanfaat dan memberikan
wawasan baru kepada kita. Jika ada salah-salah kata mohon dimaafkan, karena kami hanyalah
manusia biasa yang pastinya tidak akan pernah luput dari berbagai kesalahan. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan rasa gembira. Rakyat meneriakkan pekik kemerdekaan “Merdeka atau Mati” dan
“Sekali Merdeka Tetap Merdeka”. Kegembiraan rakyat ini terjadi tidak hanya di Jakarta,
tetapi sampai juga di luar Jawa bahkan akhirnya rakyat seluruh Indonesia mengetahuinya.
bangsa lain, akan tetapi merupakan hasil jerih payah sendiri, berkat kegigihan dan
tersebutjuga di tunjukkan kepada dunia luar bahwa kemerdekaan adalah segala hak segala
bangsa yang tidak bisa digangu gugat oleh siapapun. Konsekuensinya dengan proklamasi
tersebut, Bangsa Indonesia siap menghadapi segala kemungkinan nanti yang akan
muncul dan mengancam keberadaan Bangsa Indonesia sebagai Negara yang Merdeka.
rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam tangannya
melepaskan diri dari keterkaitan dan penguasaan bangsa lain. Hal ini diwujudkan dengan
Bangsa Indonesia berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa asing,
B. Rumusan Masalah
kemerdekaan Indonesia?
Sidang PPKI?
C. Tujuan Penulisan
kemerdekaan Indonesia.
sidang PPKI.
daerah.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari ilmu sejarah ini adalah untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang
terjadi disekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dan dengan mengetahui hal itu kita
kemerdekaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Peristiwa Rengasdengklok
bom atom oleh Sekutu di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki
pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat peristiwa tersebut, kekuatan Jepang makin
lemah. Kepastian berita kekalahan Jepang terjawab ketika tanggal 15 Agustus 1945
dini hari, Sekutu mengumumkan bahwa Jepang sudah menyerah tanpa syarat dan
perang telah berakhir. Berita tersebut diterima melalui siaran radio di Jakarta oleh
para pemuda yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31 seperti Chaerul Saleh,
(vacuum of power). Jepang masih tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah
menyerah, sementara pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka belum datang.
munculnya konflik antara golongan muda dan golongan tua mengenai masalah
kemerdekaan Indonesia.
dikumandangkan. Mereka itu antara lain Sukarni, B.M Diah, Yusuf Kunto, Wikana,
Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul Saleh. Sedangkan golongan tua
Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin,
Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Golongan muda kemudian
adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa
lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputuskan. dan sebaliknya
perlu mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar
Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB Wikana dan
PPKI menyebabkan golongan muda berpikir bahwa golongan tua mendapat pengaruh
dari Jepang. Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 Jakarta
pada pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Mereka membawa
Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang. Tujuan para pemuda mengamankan
ditemukan di Jakarta. Mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, di antaranya
Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun PETA
(Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sebelah
setiap gerakan tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik dari arah Jakarta,
Bandung, atau Jawa Tengah. Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh golongan tua
merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan terpanggil untuk mengusahakan agar
Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta
akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB, nyawanya
sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi Peta setempat bersedia
golongan tua dengan golongan muda. Golongan tua pada umumnya terdiri dari tokoh-
tokoh yang ikut duduk dalam pemerintahan, sedangkan golongan terdiri muda dari
a. Kelompok syahir
b. Kelompok Sukarni
Indonesia Merdeka dengan mendatangkan guru yang antara lain Iwan Kusuma
Sumantri.
dipimpin oleh Johar Nur. Mereka berhasil menyatukan mahasiswa dan pelajar
melrpaskan diri dari keterkaitan dan penguasaan bangsa lain. Hal ini diwujudkan
berhasil menangani perselisihan antara golongan tua dan golongan muda. Untuk itu
menjemput kembali seokarno Hatta ke Jakarta pada tanggal 16 Agustus 1945 (malam
hari).
Subarjo berjanji kepada para pemuda, bahwa proklamasi akan segera diumumkan
paling lambat tanggal 17 Agustus 1945 pukul 12.00 WIB. Pemuda menyetujuinya,
Peran Ahmad Subarjo dalam peristiwa ini sangat penting, Ia dikenal sebagai
tokoh yang sangat dekat dengan golongan tua maupun muda, bahkan dengan perwira
AL Jepang yaitu Laksamana Maeda. Hal ini terbukti sewaktu menelpon hotel
Des Indesuntuk digunakan sebagai tempat rapat ditolak, akhirnya Laksamana Maeda
itulah naskah proklamasi mulai disusun. Adapun tokoh yang berperan dalam
penyusunan naskah proklamasi antara lain; Ir. Sukarno, Drs. Muhammad Hatta, dan
Ahmad Subarjo. Sedangkan golongan pemuda yang hadir antara lain; Sayuti Melik,
Sudiro, BM. Diah dan Sukarni. Teks Proklamasi mulai disusun dengan kalimat
pertama
“. Kalimat tersebut akhirnya dirubah oleh Ahmad Subarjo sehingga berbunyi “ Kami
kedua disusun oleh Ir. Sukarno yang berbunyi “ hal-hal yang mengenai pemindahan
proklamasi yang kita miliki sekarang ini, termasuk kata “tempoh” diganti “tempo”,
wakil bangsa Indonesia diganti “atas nama Bangsa Indonesia”, serta “Djakarta 17-8-05
PPKI yang hadir dalam rapat tersebut. Selanjutnya muncul masalah mengenai siapa
naskah proklamasi ditandatangani oleh Sukarno dan Hatta atas nama Bangsa
Indonesia. Usul tersebut diterima dan selanjutnya Sayuti Melik mengetik naskah
tersebut dan ditandatangani Sukarno-Hatta. Rapat berakhir pada pukul 03.00 dinihari
Indonesia segera mengetahui proklamasi tersebut. Ir.Sukarno dan Hatta tidak setuju
bentrokan rakyat dengan militer Jepang. Ir. Sukarno mengusulkan agar naskah
Jakarta.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, para pemuda, golongan tua yang antara lain;
Ki Hajar Dewantoro, KH. Mas Mansyur, Sam Ratulangi, Buntaran, Abi Kusno,
berkumpul di halaman kediaman Ir. Sukarno. Banyak juga pemuda dan masyarakat
dibacakan, terlebih dahulu Ir. Sukarno menyampaikan pidato sambutan. Tepat pukul
10.00 WIB naskah proklamasi dibacakan oleh Ir. Sukarno yang didampingi oleh Drs.
putih oleh Suhut dan Latif Hendraningrat. Secara spontan masyarakat yang hadir
2. Makna Proklamasi
sangatmendalam, hal ini terlihat dalam bunyi naskah tersebut. Kemerdekaan yang
diperoleh Bangsa Indonesia bukan karena pemberian bangsa lain, akan tetapi
merupakan hasil jerih payahnya sendiri, berkat kegigihan dan keuletan dalam
ditunjukkan kepada dunia luar bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa yang
Bangsa Indonesia sebagai egara merdeka. Hal ini wajar, karena kenyataannya Jepang
kalah terhadap sekutu dan sekutu beranggapan berhak mengambil alih kekuasaan di
nasional yang memiliki pikiran brilian yang berhasil menyusun naskah proklamasi
arti dan makna yang mendalam bagi Bangsa Indonesia. Adapan makna proklamasi
a. Secara Hukum
Naskah proklamasi dapat menggantikan kedudukan hukum kolonial Barat dengan
hukum Indonesia.
b. Secara politis
Dengan proklamasi berarti Bangsa Indonesia berhasil melepaskan diri dari
sendiri. Secara defacto syarat terbentuknya negara sudah ada yaitu penduduk,
Agustus 1945 tersebut bukan berarti tugas dari PPKI berakhir. Justru PPKI memulai
tugas baru dalam rangka penyusunan badan kelengkapan negara. Syarat berdirinya
sebuah negara sudah ada semua kecuali ada satu yang belum terpenuhi yaitu
pemerintahan yang berdaulat. Presiden dan Wakil presiden baru diangkat tanggal 18
Agustus 1945, begitu juga UUD baru disyahkan sehingga belum terbentuk badan
kelengkapan negara. Oleh karena itu sehari setelah proklamasi PPKI mulai mengadakan
1). Mengesahkan dan menetapkan UUD RI yang dikenal dengan nama UUD 1945.
2). Memilih Ir. Sukarno sebagai presiden, dan Drs. Muhammad Hatta sebagai wakil
presiden RI.
3). Sebelum terbentuknya MPR, pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu
keputusan yaitu :
1). Pembagian wilayah yang terdiri dari 8 propinsi yaitu (Jawa Barat, Jawa Tengah,
Pekerjaan Umum).
pedoman penyelenggaraan suatu negara. UUD 1945 yang berhasil disyahkan oleh PPKI
tanggal 18 Agustus 1945 merupakan hasil rancangan dari panitia perumus rancangan
UUD yang diambilkan dari “Piagam Jakarta “. Ada beberapa perubahan yang dirumuskan
dari Piagam Jakarta antara lain Sila Pertama yang semula berbunyi “Kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya” diganti menjadi “Ketuhanan yang Maha
Esa”. Selanjutnya pasal 6 yang semula berbunyi “Presiden adalah orang Indonesia asli
yang beragama Islam” diganti menjadi Presiden adalah orang Indonesia asli”.
b. Batang tubuh yang terdiri dari 16 Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat
aturan tambahan
c. Penjelasan UUD yang terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
Menurut ketentuan pasal dalam UUD 1945 yaitu pasal 4 ayat 1, “pemimpin
presiden sangat penting dalam pengendalian roda pemerintahan. Karena MPR belum
terbentuk, maka PPKI yang berperan memilih dan mengangkat presiden maupun wakil
presiden. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal III aturan peralihan. Dalam sidang
PPKI yang pertama tanggal 18 Agustus 1945, atas usul dari Otto Iskandardinata,
aggota PPKI memilih Ir.Sukarno sebagai presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai
wakil presiden. Keua tokoh tersebut peranannya sangat penting dalam perjuangan
memperoleh kemerdekaan.
Setelah Presiden dan Wakil Presiden diangkat, perlu dibentuk sistem cabinet
4. Pembagian Wilayah
Hindia Belanda. Wilayah Indonesia yang sangat luas tersebut agar mudah dikelola dan
diatur, perlu dibagi menjadi wilayah-wilayah proponsi. Untuk itu presiden Sukarno
menugaskan panitia kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata untuk membahas
pembagian wilayah RI. Dan dalam sidang PPKI berhasil ditetapkan delapan propinsi
berita proklamasi harus segera diketahui oleh seluruh Bangsa Indonesia maupun bangsa
lain di dunia.
1945 masih sangat terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk menyebarkan
berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang
di luar Jawa. Namun dengan penuh tekad dan semangat berjuang, pada akhirnya
peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap rakyat Indonesia. Lebih jelasnya ikuti
daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera menyebar secara luas.
Pada hari itu juga, teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian
Radio dari Kantor Domei, Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks proklamasi dari
Wuz (seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut.
Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio
sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui
udara.
proklamasi, tetapi Waidan Palenewen tetap meminta F. Wuz untuk terus menyiarkan.
Berita proklamasi kemerdekaan diulangi setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat
siaran berhenti. Akibat dari penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa
memerintahkan untuk meralat berita dan menyatakan sebagai kekeliruan. Pada tanggal
20 Agustus 1945 pemancar tersebut disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang
masuk.
Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda bersama Jusuf
baru dengan bantuan teknisi radio, di antaranya Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan
Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan
juga dilakukan melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya
merupakan koran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh pemuda
yang berjuang melalui media pers antara lain B.M. Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang.
pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada dinding tembok dan gerbong kereta
api, misalnya dengan slogan ”Respect our Constitution, August 17!” Hormatilah
Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar luas di wilayah Indonesia dan di luar negeri. Di
samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh
para utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berikut ini para utusan PPKI yang
Kelengkapannya
kenyataannya belum sempurna sebagai suatu negara. Oleh karena itu langkah yang
diambil oleh para pemimpin negara melalui PPKI adalah menyusun konstitusi negara
dan membentuk alat kelengkapan negara. Untuk itu PPKI mengadakan sidang sebanyak
tiga kali yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945.
Sebelum rapat dimulai, muncul permasalahan yang disampaikan oleh wakil dari luar
Jawa, di antaranya Mr. Latuharhary (Maluku), Dr. Sam Ratulangi (Sulawesi), Mr.
Tadjudin Noor dan Ir. Pangeran Noor (Kalimantan), dan Mr. I Ktut Pudja (Nusa
dalam Piagam Jakarta yang nantinya akan dijadikan rancangan pembukaan dan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Kalimat yang dimaksud adalah “Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi para pemeluknya”, serta “syarat
seorang kepala negara haruslah seorang muslim”. Untuk mengatasi masalah tersebut
Drs. Mohammad Hatta beserta Ki Bagus Hadikusumo, Wachid Hasyim, Mr. Kasman
Negara Republik Indonesia yang baru saja didirikan, rumusan kalimat yang dirasakan
Ketuhanan Yang Maha Esa” dan syarat seorang kepala negara adalah orang Indonesia
asli.
Daftar pustaka
www.scribd.com
www.tempodoeloe.com
www.cerdasbangsa.com
Tim edukatif HTS. 2010. Modul Sejarah untuk SMA/MA semester genap. Surakarta: CV. Hayati
Tumbuh Subur.