BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman, teknologi, dan kehidupan sosial, berdampak
pada berbagai aspek di antaranya adalah kesehatan. Saat ini Indonesia sedang
menghadapi double burden disease yaitu penyakit menular (penyakit infeksi) dan
penyakit tidak menular (penyakit degeneratif) yang semakin meningkat. Pada masa
sekarang, penyakit tidak menular telah menggeser penyakit infeksi sebagai penyakit
yang mendominasi dan menjadi penyebab kematian tertinggi.
Penyakit infeksi menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting bagi
masyarakat, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Obat yang sering
diresepkan oleh dokter dan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain
antibakteri atau antibiotik, antifungi, antivirus, antiprotozoa.Sebagian besar
masyarakat menggunakan antibiotik secara tidak rasional. Hal ini menjadi salah satu
penyebab terjadinya resistensi antibiotik terhadap bakteri (Deurink et al, 2007),
(Suaifan et al, 2012).
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan
kesehatan yang demikian yang menjadi dambaan setiap orang sepanjang hidupnya.
Tetapi datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang-
kadang bisa dicegah atau dihindari.
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena
ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama Aspek
sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya
dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain.
Pada saat sekarang penyakit infeksi menjadi salah satu masalah kesehatan yang
sangat penting bagi masyarakat. Dimana saat ini Indonesia diserang oleh Virus
COVID – 19 dan sekarang indonesia mengalami masa – masa sulit dari berbagai
aspek, baik itu dalam aspek fisik, ekonomi, social budaya maupun lainnya. Penyakit
ini juga merupakan jenis – jenis dari penyakit infeksi. Hal tersebut membuat penduduk
Indonesia banyak terinfeksii bahkan hinggga mencapai angka kematian yang cukup
tinggi.
Sehubungan dengan hal ini, maka makalah ini bertujuan untuk menjelaskan aspek
sosial terhadap penyakit infeksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu aspek social terhadap kesehatan?
2. Apa itu penyakit infeksi ?
3. Apa itu aspek social terhadap penyskit infeksi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa itu aspek social terhadap kesehatan.
2. Untuk mengetahui Apa itu penyakit infeksi.
3. Untuk mengetahui Apa itu aspek social terhadap penyakit infeksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Jenis Kelamin
perbedaan jenis kelamin akan menghasilkan penyakit yang berbeda pula.
Misalnya dikalangan wanita lebih banyak menderita kanker payudara,
sedangkan laki-laki banyak menderita kanker prostat.
3. Pekerjaan
ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit. Misalnya
dikalangan petani banyak yang menderita penyakit cacing akibat kerja yang
banyak dilakukan disawah dengan lingkungan yang banyak cacing. Sebaliknya
buruh yang bekerja diindustri , misal dipabrik tekstil banyak yang menderita
penyakit saluran pernapasan karena banyak terpapar dengan debu.
4. Sosial Ekonomi
keadaan sosial ekonomi juga berpengaruh pada pola penyakit. Misalnya
penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada golongan masyarakat yang
berstatus ekonomi tinggi, dan sebaliknya malnutrisi lebih banyak ditemukan
dikalangan masyarakat yang status ekonominya rendah.
Menurut H. Ray Elling (1970) dan G.M Foster (1973), ada beberapa faktor sosial yang
berpengaruh pada perilaku kesehatan, antara lain :
B. Penyakit Infeksi
Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme
seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Meski beberapa jenis organisme terdapat
di tubuh dan tergolong tidak berbahaya, pada kondisi tertentu, organisme-
organisme tersebut dapat menyerang dan menimbulkan gangguan kesehatan, yang
bahkan berpotensi menyebabkan kematian.
Penyakit infeksi adalah serangan dan peningkatan yang sangat cepat dari
mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan parasit yang seharusnya tidak berada
di dalam tubuh. Sebenarnya, tubuh manusia juga mengandung bakteri (seperti
yang terdapat di dalam mulut dan usus). Namun, bakteri alami itu tidak dianggap
sebagai infeksi. Infeksi dapat bersifat lokal (hanya pada bagian tertentu) atau
menyebar melalui darah sehingga menjadi sistemik (seluruh tubuh).
Umumnya penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri dan virus. Itu sebabnya,
dalam dunia medis akrab istilah infeksi virus atau infeksi bakteri untuk
menggambarkan kondisi penyakit infeksi yang disebabkan oleh keduanya. Bakteri
dan virus terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kedua
mikroorgonasime ini dapat menimbulkan gejala serupa dan sering kali menyebar
dengan cara yang sama.
a) Jenis dan Penyebab Penyakit Infeksi
Penyebaran organisme penyebab infeksi dapat terjadi dengan berbagai cara, baik
secara kontak langsung, melalui hewan atau benda yang terkontaminasi. Diare,
demam, dan badan terasa lemas adalah gejala umum penyakit infeksi.
1. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan salah satu aspek social yang mempengaruhi
terhadap penyakit infeksi. Dimana seseorang atau masyarakat bisa saja
percaya atau tidak atas sesuatu hal atau penyakit. Sementara itu penyakit
infeksi ini merupakan penyakit yang diakibat kan oleh mikroba, protozoa,
virus maupun parasit lainnya. Kurangnya ketidak tahuan masyrakat
membuat masyarakat kurang percaya atas dampak dan penularan dari
penyakit infeks tersebut.
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
Demikian juga dengan wabah covid-19 saat ini. Penyakit ini ditularkan antar
manusia melalui kontak jarak dekat, karena itu berbagai tradisi masyarakat seperti
kenduri dan pesta untuk sementara waktu tidak boleh dilaksanakan. Bukan tidak
mungkin setelah wabah ini berakhir, manusia memiliki suatu cara hidup yang baru.
(3) pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Kebudayaan membuat video
sosialisasi pencegahan covid-19 dengan menggunakan konten tradisi seperti
lagu daerah, seni lakon tradisi dan sebagainya,
Namun apa yang dilakukan belum memanfaatkan potensi social maupun budaya
secara maksimal. Disatu sisi pemerintah mengkampanyekan gotong royong dalam
penanganan covid-19, tetapi di sisi lain pemerintah menghimbau agar masyarakat
menjaga jarak dan interaksi dengan sesamanya.Hal ini berpotensi menimbulkan
kebingungan di masyarakat. Selain itu,himbauan isolasi diri ini ditambah dengan
informasi tentang cara penyebaran virus dengan melakukan kontak dengan orang lain
justru berpotensi menjadikan masyarakat memiliki sifat anti sosial, paling tidak untuk
sementara waktu. Semua langkah – langkah dan tahap diatas merupakak salah salah
aspek dari aspek social.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek social terhadap penyakit
infeksi sangatlah perlu untuk kehidupan dan lingkungan, demi terciptanya suasana
atau keadaan yang sehat baik lingkungan maupun orangnya. Adapun Aspek social
yang dapat mempengaruhi kesehatan. Dan ada juga aspek social yang mempengaruhi
tehadap penyakit infeksi.
Bukan hanya aspek social saja yang dapat mempengaruhi terhadap penyakit
infeksi, namun aspek budaya juga sangat berperan penting dalam penyelenggaraan
kehidupan sehat serta bebas dari penyakit infeksi, karena aspek social dan budaya
sangatlah erat kaitan nya dan saling berkesinambungan.
B. Saran
Setelah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, kami harapkan saran dan
kritik dari bapak pembimbing dan rekan-rekan sekalian demi kesempurnaan makalah
ini. Dan semoga makalah yang berjudul Aspek Sosial Terhadap Penyakit Infeksi ini
bermanfaat bagi yang membaca dan kita semua.