Anda di halaman 1dari 2

Nama : Meysah Rista Putri

NIM : 10031282227037
Kelas : Kesehatan Lingkungan (A)
Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi dan Antropologi
Dosen : DR. Nur Alam Fajar, S.SOS., M.KES

1. Apa perbedaan dan persamaan dampak sosiologi dan antropologi yang mempengaruhi
kesehatan manusia dan contoh!
Jawaban:
perbedaan:
Antropologi kesehatan dapat memberikan pengetahuan kesehatan mengenai status kesehatan
berbagai populasi yang berbeda lingkungan geografis dan sosial-budayanya, keterhubungan
antara kesehatan, kedokteran, perilaku sehat, masyarakat, dan budaya dampak penyakit
terhadap masyarakat, dampak sosial-budaya terhadap penyakit, dan pengaruh budaya terhadap
pelayanan klinis dan program kesehatan masyarakat. Contohnya adalah pola perilaku atau
budaya masyarakat dalam menghadapi covid-19 dan pengaruh kebudayaan terhadap masalah
kesehatan adalah penggunaan kunyit sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kuning
(hepatitis) di kalangan masyarakat Indonesia.
Sedangkan Sosiologi kesehatan dapat memberikan kesehatan mempelajari asal usul atau
penyebab penyakit secara sosial dan berkaitan dengan kesenjangan pelayanan kesehatan
organisasi sosial dalam perawatan penyakit dan penanganan kesehatan alasan mengapa
beberapa orang tidak mempedulikan pengobatan ketika mengalami sakit dan bagaimana
masyarakat memahami dan mendefinisikan penyakit. Contohnya adalah mengenai social
distancing di tengah pandemi covid-19 terjadi perubahan dalam kebiasaan masyarakat yang
harus selalu mengenakan masker ketika berada di luar rumah, harus rajin mencucui tangan,
tidak berjabat tangan, dan lain-lain.
Persamaan:
Untuk persamaannya sendiri, antara sosiologi dan antropologi pada dasarnya sama-sama
memberikan pengetahuan mengenai kesehatan yang tentunya sangat bermanfaat bagi
keberlangsungan ke depannya.

2. Jelaskan dan contohkan pengaruh sosiologi dan antropologi terhadap pembangunan


kesehatan di Indonesia!
Jawaban:
* Sosiologi
Kesehatan tidak selalu dapat disangkut-pautkan dengan medis, akan tetapi kesehatan dapat
dilihat dari faktor-faktor sosial. Yang mana perbedaan kelas atau perbedaan tingkatan
ekonomi masyarakat juga mampu memberikan dampak terhadap kesehatan masyarakat.
Kebudayaan juga menjadi salah satu faktor kesehatan masyarakat, karena persepsi kesehatan
antara masyarakat yang satu dengan yang lain berbeda. Contohnya, orang Jawa dengan orang
Amerika dalam merespon kesehatan mestinya berbeda, begitu pula cara menyikapi terhadap
kesehatan itu sendiri. Pandemi Covid-19 menjadi salah satu contoh sikap berbagai Negara
yang berbeda-beda dalam menyikapi dan pencegahannya.
* Antropologi
Budaya merupakan hasil karya manusia. Budaya lahir akibat adanya interaksi dan pemikiran
manusia. Manusia akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang mereka hasilkan. Budaya manusia juga akan ikut berkembang dan berubah
dari masa ke masa. Hal ini terjadi pula pada budaya kesehatan yang ada pada masyarakat.
Budaya kesehatan akan mengalami perubahan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang
pesat dan teknologi yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu berbeda dengan
kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang.
Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam
masyarakat. Sebagai contoh, masyarakat dahulu saat akan melakukan persalinan minta
bantuan oleh dukun bayi dengan peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak
yang mendatangi bidan atau dokter kandungan dengan peralatan yang serba canggih. Bahkan
mereka bisa tahu bagaimana keadaan calon bayi mereka di dalam kandungan melalui USG.
Saat ini masyarakat lebih memaknai kesehatan. Banyaknya informasi kesehatan yang
diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat masyarakat mengetahui
pentingnya kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan yang
bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Contoh yang relate untuk saat ini mengenai antropologi dalam pembangunan kesehatan di
Indonesia yaitu mengenai covid-19. Perubahan perilaku dalam merespons pandemi Covid-19
ini membutuhkan kajian antropologi kesehatan. Antropologi kesehatan akan berperan sangat
penting, karena akan melihat individu dalam konteks sosial. Perubahan yang terjadi antara
hubungan manusia telah melibatkan proses kebudayaan, contohnya daerah yang padat akan
penduduknya lebih mudah terserang wabah penyakit dibandingkan dengan daerah yang tidak
padat penduduknya, perbedaan sosial dan budaya yakni, perbedaan umur seseorang,
pekerjaan, kelas. Misalnya dalam kasus wabah Covid-19 yang rentan tertular adalah lansia dan
anak-anak dalam hal ini menunjukan bahwa kekebalan sistem tubuh sangat mempengaruhi
proses tertularnya. Dalam mengahadapi Covid-19 perilaku kebiasaan dapat mempengaruhi
pencegahan penularan Covid-19 terdapat perilaku yang menjadi fokus dari aspek sosial
budaya yang disadari dan menguntungkan agar terbebas dari virus Covid-19 adalah
penggunaan masker tetapi perilaku kebiasaan yang tidak menguntungkan adalah pergi
ketempai ramai dan melakukan perkumpulan.

Anda mungkin juga menyukai