Anda di halaman 1dari 6

1.

Implikasi antropologi dalam praktik keperawatan


Pengaruh antropologi pada praktik keperawatan

antropologi sangat berpengaruh dalam praktik keperawatan maka dari itu antropologi sangat dibutuhkan
dalam merancang sistem pelayanan kesehatan modern yang mudah diterima masyarakat tradisional,
dengan adanya antropologi petugas kesehatan lebih mudah melakukan program prilaku sehat dan
pemberdayaan masyarakat. Cara dan gaya hidup manusia,adat istiadat,kebudayaan ,kepercayaan bahkan
seluruh peradaban manusia dan lingkungannya berperan dalam praktik keperawatan.

Upaya Pemerintah Dalam Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang bisa dilaksanakan oleh semua komponen
Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial.

Upaya-upaya pemerintah yaitu:

-Melakukan peningkatan gizi melalui kegiatan posyandu dan PKK.

-Penambahan fasilitas kesehatan.

-Penyediaan pelayanan gratis.

-Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnyakesehatan

>Tujuan Pembangunan Masyarakat Desa Dalam Bidang Kesehatan

-untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya,dan masyarakat yang sadar dan
mau mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat.

-Masyarakat semakin mandiri dan muncul rasa tanggung jawab terhadap kesehatan.

-Munculnya rasa sosialisasi dengan orang lain.

-Adanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat

-Adanya peningkatan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat).

Kesimpulan

-Antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau pemahaman tentang mahluk
manusia dengan mempelajari berbagai bentuk fisik, masyarakat, dan kebudayaannya. Cara dan gaya
hidup manusia, adat istiadat, kebudayaan,kepercayaan bahkan seluruh peradaban manusia dan
lingkungannya berpengaruh terhadap penyakit.-Prospek social budaya terhadap Keperawatan adalah
suatu proses pemberian asuhan keperawatan yang difokuskan kepada individu dan kelompok untuk
mempertahankan, meningkatkan perilaku sehat sesuai latar belakang budaya dengan menerapakan
pelayanan keperawatan sesuai aturan tanpa meruguran kesehatan atau melanggar prosedur asuhan.
RINGKASAN 2

2.Implamasi Antropologi dalam Praktik Keperawatan

A.    Definisi implikasi

·         Kata implikasi memiliki arti yang cukup luas sehingga maknanya cukup beragam.  

·         Implikasi didefinisikan sebagai suatu akibat yang terjadi karena suatu hal , implikasi memiliki
makna bahwa sesuatu yang disimpulkan dalam suatu penelitian yang jelas.

·         Implikasi dalam bahasa Indonesia adalah efek yang ditimbulkan dimasa depan atau dampak yang
dirasakan ketika melakukan sesuatu.

·         Implikasi adalah akibat langsung yang terjadi karena suatu hal misalnya : penemuan atau  karena
hasil penelitian.

B.     Macam-macam implikasi :

·         Implikasi teoritis : pada bagian ini peneliti menyajikan gambaran lengkap mengenai implikasi
teoritikal dari penelitian. Bagian ini bertujuan untuk meyakinkan penguji mengenai konstribusi terhadap
ilmu pengetahuan dalam teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitia.

·         Implikasi manajerial : pada bagian ini, peneliti menyajikan berbagai implikasi kebijakan yang
dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini implikasi manajerial
memberikan konstribusi praktis bagi manajemen.

·         Implikasi metodologi : bagian ini bersifat opsional dan menyajikan refleksi penulis mengenai
metodologi yang digunakan dalam penelitiannya. Misalnya pada bagian ini dapat disajikan penjelasan
mengenai  bagian-bagian metode penelitian mana yang telah dilakukan dengan sangat baik dan bagian
mana yang relative sulit.

C.    Pengertian Antropologi Kesehatan=Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia


dan karya-karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan ( Hochtrasser dan Tapp,
1970;245)

pendekatan budaya. Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan
bagaimana cara memandang dunia dan berhadap dengan tuhan serta lingkungan..

Pandangan para ahli tentang Antropologi Kesehatan :

·         Menurut Weaver ( Weaver, 1968;1) Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi


terapan yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit.

·         Menurut Hasan dan Prasad ( 1959;21-22) Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu
mengenai manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia dari titik tolak
pandangan untuk memahami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum
kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-sosial) dan masalah-masalah kesehatan
manusia.
Dari definisi yang dibuat para ahli, dapat disimpulkan bahwa antropologi kesehatan mencangkup :

a.       Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam masalah tentang hubungan
timbal balik biobudaya, antar tingkah laku manusia  dimasalalu dan masakini dengan derajat kesehatan.

b.      Partisifasi professional mereka dalam program yang bertujuan memperbaiki derajat kesehatan.
D.    Implikasi antropologi kesehatan terhadap praktik keperawatan

1.      Antropologi kesehatan dan ekologi keperawatan

Para antropologi kesehatan pada masanya di amerika bekerja dibidang kesehatan masyarakat, fakultas
kedokteran, sekolah perawat dirumah sakit.Mereka melakukan penelitian dalam topic seperti manusia,
anatomi, pediatric, epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalah gunaan.

obat, definisi mengenai sehat dan penyakit, layihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan
pelaksanaan rumah sakit, hubungan dokter-pasien, dan proses memperkenalkan system kesehatan
tradisional.

2.      Konsep-konsep penting dalam antropologi kesehatan  dan ekologi keperawatan

a)     System adalah agregasi pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh bentuk interaksi
yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit seni sehingga membentuk suatu keseluruhan.

b)         System atau kebudayaan adalah keseluruhan yang integral dalam interaksi antar manusia

c)         Ekosistem adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dan satwa dalam lingkungan non
hidup mereka (hardesty  1977;289 Pendekatan Ekologis Merupakan dasar bagi studi tentang masalah-
masalah epidemiologi.contoh : semakin maju suatu bangsa, penyakit yang dideritapun berbeda dengan
bangsa yang baru berkembang.penyakit di negara berkembang seperti TBC dll,sedangkan dinegara maju
seperto stress,kanker.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai ilmu yang menunjang profesi sangat diperlukan
guna mendukung tenaga kerja yang professional. Didalam bidang kesehatan itu sendiri khususnya
perawat berbagai ilmu yang mencangkup bidangnya sangat penting untuk dikuasai. Seringkali sulit
untuk membedakan antara antropologi kesehatan dan sosiologi  bagi ilmuan yang  kurang
berkecimpung  dalam memahami ilmu sosial. Objek material kedua ilmu itu memang memiliki
kesamaan yaitu antropologi dan sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia dalam
pola pikir luas.

Faktor perkembangan antropologi berhubung dengan konsep sehat sakit:

1.      Biologis dan ekologis disebut sebagai kutub biologi dengan mengamati pertumbuhan manusia
maupun penyakit dalam evolusi ekologis. Kajian ini didukung ilmu lain: genetika, anatomi, serologi,
biokimia.

2.      Psikologis dan sosial budaya disebut sebagai kutub sosial mengamati prilaku sakit pada pasien,
mempelajari etnomedisin, petugas kesehatan dan profesionalisme, hubungan perawat-dokter-petugas
farmasi. Kajian ini didukung ilmu seperti psikologi, sosiologi, administras.
A.    Kesimpulan

Hubungan antropologi kesehatan dengan ekologi dalam praktek keperawatan. hubungan manusia
dengan lingkungan, dengan tingkah lakunya, dengan penyakitnya, cara dimana penyakitnya dan
tingkahlakunya mempengaruhi evolusi atau kebudayaan selalu melalui proses umpan balik. Pendekatan
Ekologis Merupakan dasar bagi studi tentang masalah-masalah epidemiologi.cara-cara dimana tingkah
laku individu dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda-beda
dalam populasi yang berbeda-beda..

Upaya pemerintah dalam pembangunan kesehatan

Penyuluhan. Tenaga medis dari pemerintah datang langsung kelapangan memberi


penyuluhan(pencegahan) agar masyarakat berperilaku sehat dan mengurangi korban.

Tersedianya fasilitas memadai. ...

Memberikan keringan berupa Asuransi Kesehatan. ...

Meningkatkan kerjasama di dunia kesehatan internasional.

Tujuan Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan.
Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan, diperlukan dukungan dari Sistem
Kesehatan Nasional (SKN). SKN berperan besar sebagai acuan dalam penyusunan UU tentang
Kesehatan, juga dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan
kesehatan.

Supra Sistem SKN adalah Sistem Penyelenggaraan Negara, SKN dengan berbagai Subsistem lainnya
diarahkan untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945. Dalam SKN terdapat subsistem upaya kesehatan terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).

NILAI NILAI FILOSOFI DALAM PEMBANGUNAN

Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah merupakan bagian dari pembangunan nasional yangbertujuan


meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi–tingginya. Wujud pembangunan kesehatan di Indonesia adalah SKN (Sistem
Kesehatan Nasional) yang diatur dalam Undang-undang No 23 Th 1982 tentang kesehatan. Undang-
undang ini merupakan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan pedoman dan arah pelaksanaan
pembangunan kesehatan.

Nilai-nilai Filosofi dalam Pembangunan Kesehatan

1.    Dasar Pijakan
a.    Kesehatan adalah hak azasi bangsa

b.    Kesehatan sebagai investasi bangsa

c.    Kesehatan menjadi titik sentral pembangunan kesehatan

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PEMBANGUNAN KESEHATAN INDONESIA

A. PEMBANGUNAN KESEHATAN

Berdasarkan data SDKI 2002 - 2003, kondisi dan status kesehatan Perempuan Indonesia masih rendah.
Hal ini terlihat dari Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality
Rate (MMR) di Indonesia untuk periode tahun19982002, adalah sebesar 307 per 100.000 kelahiran
hidup.. AKI di Indonesia masih berada di posisi tertinggi dibandingkan negara-negara lain di ASEAN.
Adapun faktor penyebabnya adalah status kesehatan reproduksi ibu yang buruk, status gizi ibu sebelum
dan selama kehamilan yang rendah, kurangnya tingkat pendidikan ibu,dan rendahnya tingkat ekonomi
keluarga. Isu lain adalah rentannya perempuan terhadap Penyakit menular ( HIV/AIDS) terutama daerah
padat penduduk, perbatasan dan daerah wisata karena kurangnya pengetahuan HIV/AIDS dan
kurangnya akses pelayanan pencegahan dan Kekerasan Terhadap Perempuan. Masih banyaknya
penyakit infeksi dan menular yang disebutkan diatas, menyebabkan beban ganda (double burden)yang
ditanggung semakin berat ,karena penyakit degenerative dan life style tergolong tinggi. Revrisond
bawsir dkk (1999), dalam bukunya “pembangunan tanpa perasaan”menyebutkan bahwa pelayanan
kesehatan kita belum menjangkau seleruh lapisan masyarakat alias tidak merata,diperparah lagi subsidi
sector kesehatan malah dinikmati kalangan „berpunya‟. Ironisnya, masyarakat, media massa, politikus
bahkan insan kesehatan masih memandang hak kesehatan hanya pada hak untuk memperoleh pelayanan
kuratif dirumah sakit dan puskesmas .Padahal,hak untuk menikmati hidup sehat jauh lebih luas daripada
sekedar hak akan pelayanan kuratif.salah satu jaminan dari Negara bahwa segala

Anda mungkin juga menyukai