Anda di halaman 1dari 16

ANTROPOLOGI DALAM PRAKTIK

KEPERAWATAN

KELOMPOK 10 :

1.Berta Jasma Arisanti (PO7120222006)


2.Nur Azizah Tussyaiedah (PO7120222007)
3.Evi Nur Sa'adah (PO7120222010)
Antropologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Anthropos yang berarti
manusia dan logi atau logos yang berarti ilmu. Secara harfiah,
antropologi berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia, khususnya
manusia sebagai makhluk biologis dan sosial. Antropologi lebih fokus
pada masyarakat tunggal (single population), artinya komunitas di area
yang sama.
 Antropologi kesehatan dan ekologi keperawatan

Para antropologi kesehatan pada masa kini khususnya di amerika bekerja


dibidang kesehatan masyarakat, fakultas kedokteran, sekolah perawat
dirumah sakit, dan departemen kesehatan serta dijurusan antropologi pada
universitas umum. Mereka melakukan penelitian dalam topic seperti
manusia, anatomi, pediatric, epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalah gunaan
obat,definisi mengenai sehat dan penyakit, layihan petugas kesehatan,
birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan rumah sakit, hubungan dokter-
pasien, dan proses memperkenalkan system kesehatan tradisional.
 Konsep-konsep penting dalam antropologi kesehatan dan ekologi Keperawatan

 System adalah agregasi pengelompokan objek-objek yang


dipersatukan.

 Oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung,


sekelompok unit yang berbedayang dikombinasikan sedemikian rupa alam
atau oleh seni sehingga membentuk suatu keseluruhan yang integral dan
berfungsi, beroperasi atau bergerak dalam suatu kesatuan
• System sosial-budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan yang integral
dalam interaksi antar manusia.

• Ekosistem adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dan satwa dalam
lingkungan non hidup mereka (hardesty 1977:289) Hubungan antropologi
kesehatan dengan ekologi dalam praktek keperawatan hubungan manusia
dengan lingkungan dengan tingkah lakunya, dengan penyakitnya, cara dimana
penyakitnya dan tingkahlakunya mempengaruhi evolusi atau kebudayaan
selalu melalui proses umpan balik.
 Perkembangan Antropologi Dalam Keperawatan.

Para antropologi kesehatan pada masa kini (khususnya di Amerika) bekerja di fakultas-
fakultas kedokteran, sekolah perawat, di bidang kesehatan masyarakat, di rumah sakit dan
depertemen-departemen kesehatan, serta di jurusan-jurusan antropologi pada universitas
umum.
Mereka melakukan penelitian dalam topik-topik seperti manusia, anatomi, pediatri,
epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalahgunaan obat, definisi mengenai sehat dan penyakit,
latihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan rumah sakit,
hubungan dokter-pasien, dan proses memperkenalkan sistem kesehatan ilmiah kepada
masyarakat masyarakat yang semula hanya mengenal sistem kesehatan tradisional.
 Perkembangan Antropologi kesehatan dari sisi Sosialcultural Pole

Antropologi kesehatan membantu mempelajari sosio-kultural dari semua


masyarakat yang berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari
budaya, diantaranya :

 Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)


 Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural
maupun supernatural atau penyihir
 Kelompok healers ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap kelompok masyarakat.
Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh adapun perhatian terhadap suatu
keberadaan sakit atau penyakit tidak secara individual, terutama illness dan sickness pada
keluarga ataupun masyarakat. Jika diumpamakan sebagai kewajiban, maka tugas utama
ahli antropologi keperawatan diantaranya bagaimana individu di masyarakat mempunyai
persepsi dan bereaksi terhadap ill dan bagaimana tipe pelayanan kesehatan yang akan
dipilih, untuk mengetahui mengenai budaya dan keadaan sosial di lingkungan tempat
tinggalnya.
 Perkembangan Antropologi Kesehatan dari Sisi Biological Pole

Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan saling berkontribusi dalam
memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain.Misalnya dalam bidang biologi,
antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan
variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan
epidemiologi. Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang
didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut serhadap faktor-faktor sosial dan budaya di
masyarakat tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara
Timur ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga.
 Ada Perbedaan Antara Perkembangan Antropologi Kesehatan Biological Pole Dan
Sosiocultural Pole
Perbedaan antara perkembangan antropologi kesehatan biological pole dan sosiocultural
pole, adalah menurut Foster/Anderson, antropologi kesehatan mengkaji masalah-masalah
kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial
budaya. Pokok perhatian kutub biologi :

a. Pertumbuhan dan perkembangan manusia


b. Peranan penyakit dalam evolusi manusia
c. Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
Pokok perhatian kutub sosial-budaya :

a.Sistem medis tradisional (etnomedisin)


b.Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka
c.Tingkah laku sakit
d.Hubungan antara dokter pasien
e.Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada masyarakat
tradisional.
 Manfaat Antropologi Dalam Praktik Keperawatan
Antropologi sangat dibutuhkan dalam merancang sistem pelayanan kesehatan modern yang bisa diterima
masyarakat tradisional :
1. Program Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat.
2. Penanganan kebiasaan buruk yang menyebabkan sakit.
3. memberikan masukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang pembangunan kesehatan,
mendukung perumusan kebijakan masalah kesehatan, dan mengatasi kendala dalam pelaksanaan program
kesehatan melalui pendekatan kebudayaan.
4. memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk individualnya.
Dimana cara pandang yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap
bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.
5. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses social budaya
bidang kesehatan.
6. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan suatu pendekatan
yang tepat maupun membantu analisis dan interprestasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.
 Contoh Penerapan Antropologi Dalam Praktik Keperawatan

Salah satu contoh penerapan antropologi dalam praktik keperawatan yaitu :


•Budaya berolahraga setiap pagi.
•Pendekatan perubahan pandangan bahwa penyakit kusta bukan merupakan penyakit kutukan.
•Pendekatan pola pendapat bahwa seorang yang baru khitan tidak boleh makan daging atau telur.
Namun sekarang telah berubah justru untuk mempercepat penyembuhan, butuh protein yang tinggi
seperti telur,daging ayam, atau jenis daging lainnya.
•Perubahan pandangan ibu yang baru melahirkan tidak boleh aktivitas selama satu minggu.
Seharusnya segera mobilisasi untuk mendukung pemulihan.
•Perubahan pandangan anggapan masyarakat bahwa ompol atau air kencing bayi itu masih suci.
Fakta yang benar adalah air kencing atau ompol jika dibiarkan bisa menggangu kesehatan
lingkungan rentan timbul penyakit kulit.
Terima kasih ........

Anda mungkin juga menyukai