Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah. Kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun
makalahini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kami meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
parapembaca.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Antropologi Kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosiobudaya,
biobudaya, dan ekologi budaya dari “kesehatan” dan kesakitan yang dilihat dari segi-segi
fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan interaksi antara ketiga segi ini
dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok sosial
keseluruhannya.
Antropologi Kesehatan menjelaskan secara komprehensif dan interpretasi berbagai
macam masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku manusia
dimasa lalu dan masa kini dengan derajat “kesehatan” dan penyakit, tanpa mengutamakan
perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut. Partisipasi profesional
“antropolog” dalam program-program yang bertujuan memperbaiki derajat “kesehatan”
melalui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan antara gejala bio-sosial-budaya
dengan “kesehatan”, serta melalui perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan
meningkatkan “kesehatan” yang lebih baik.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan antropologi kesehatan?
2. Bagaimanakah hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar
dari perkembangan antropologi kesehatan?
3. Bagaimanakah perkembangan antropologi kesehatan dari sisi biological pole?
4. Bagaimanakah perkembangan antropologi kesehatan dari sisi sosiocultural pole?
5. Apakah perbedaan antara perkembangan antropologi kesehatan biological pole
dan sosiocultural pole?
6. Apakah kegunaan antropologi kesehatan?
3.Tujuan
1. Mengetahui definisi antropologi kesehatan
2. Mengetahui hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari
perkembangan antropologi kesehatan
3. Mengetahui perkembangan antropologi kesehatan dari sisi biological pole
4. Mengetahui perkembangan antropologi kesehatan dari sisi sosiocultural pole
5. Mengetahui perbedaan antara perkembangan antropologi kesehatan
biological pole dan sosiocultural pole
6. Mengetahui kegunaan antropologi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2. Hubungan Antara Social Budaya dan Biologi yang Merupakan Dasar dari Perkembangan
Antropologi Kesehatan
Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari
berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social
budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat
yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4
faktor, yaitu :
1. Environment atau lingkungan
2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan
ecological balance
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan
sebagainya
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif,
dan rehabilitatif
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling
besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Tingkah
laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor -faktor seperti kelas
social, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang sama (yang
ditentukan secara klinis), bergantung dari variable – variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi
yang berbeda di kalangan pasien.
Misalnya dalam bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan
penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik,
parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi.
Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang didapatkan
dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di masyarakat
tertentu.
1. Kesimpulan
1. Antropologi kesehatan merupakan bagian dari ilmu antropologi yang sangat penting
sekali, karena di dalam antropologi kesehatan diterangkan dengan jelas kaitan antara
manusia, budaya, dan kesehatan sehingga kita dapat mengetahui kaitan antara budaya
suatu masyarakat dengan kesehatan masyarakat itu sendiri.
2. Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari
berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia,
social budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya.
3. Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan saling berkontribusi
dalam memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain seperti bidang biologi
dan sosialkultur.
4. Perkembangan antropologi kesehatan biological pole dan sosiocultural pole memiliki
perbedaan masing – masing.
5. Antropologi kesehata memiliki beberapa kegunaan, salah satunya yaitu memberikan
suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk individunya.
2. Saran
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan fisik maupun lingkungan sosial
budaya. Untuk melakukan pendekatan perubahan perilaku kesehatan, petugas kesehatan
harus menguasai berbagai macam latar belakang sosial budaya masyarakat yang
bersangkutan. Oleh sebab itu petugas kesehatan harus menguasai antropologi, khususnya
antropologi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA