Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sosio Antropologi Kesehatan ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Akifah pada mata kuliah Sosio Antropologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Sosio Antropologi Kesehatan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Akifah, selaku dosen mata kuliah Sosio
Antropologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………….…….1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….….1
C. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….3
…….3
A. KESIMPULAN………………………………………………………………...……..9
B. SARAN………………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..………
10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketika baru dilahirkan, semua tingkah laku manusia yang baru lahir
tersebut digerakkan olen insting dan naluri. Insting atau naluri ini tidak
termasuk dalam kebudayaan, tetapi mempengaruhi
kebudayaan. Contohnya adalah kebutuhan akan tempat tinggal,dulu
manusia hanya hidup berpindah-pindah atau nomaden. Mereka hanya
mencari perlindungan di goa atau di bawah pohon-pohon besar agar tidak
diserang oleh binatang buas, tetapi sekarang tempat tinggal adalah
kebutuhan dasar yang tidak termasuk dalam kebudayaan. Bagaimana
kebutuhan itu dipenuhi;dengan cara apa agar kebutuhan itu terpenuhi
adalah bagian dari kebudayaan. Semua manusia perlu tempat tinggal
yang bersih dan nyaman bagi kehidupannya,agar tidak diserang
penyakit tetapi kebudayaan yang berbeda dari kelompok kelompoknya
menyebabkan manusia melakukan kegiatan itu dengan cara yang
berbeda.
Sebagai contoh adanya kepercayaan masyarakat Jawa memiliki budaya
mencuci kaki selepas bepergian dengan alasan kepercayaan menghindari
musibah dan gangguan makhluk halus. Meskipun memiliki alasan yang
tidak ilmiah, namun budaya tersebut secara langsung mempengaruhi
kesehatan masyarakat Jawa. Contoh lainnya adalah budaya sumpah-
serapah dalam keluarga di beberapa daerah di Indonesia. Budaya ini lebih
jauh dapat mempengaruhi kesehatan kejiwaan anggota keluarga. Hal ini
semua terjadi karena manusia mempelajari atau mencontoh sesuatu yang
dilakukan oleh generasi sebelumya atau lingkungan disekitarnya yang
dianggap baik dan berguna dalam hidupnya. Sehingga dalam
mensosialisasikan kesehatan pada masyarakat luas dapat lebih terarah
yang implikasinya adalah naiknya derajat kesehatan masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan di sampaikan, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan antropologi dan kesehatan?
2. Bagaimana hubungan antara budaya dan kesehatan?
3. Bagaimana perkembangan budaya kesehatan manusia?
4. Apa saja macam-macam jenis cabang disiplin ilmu antropologi ?
5. Bagaimana batasan antropologi kesehatan
1
2
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mampu menganalisis hubungan antropologi dengan
Ilmu Kesehatan Masyarakat;
3
4
2. Definisi Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua
aspek. Ini juga merupakan tingkat fungsional dan / atau efisiensi
metabolisme organisme, sering secara implisit manusia.
Pada saat berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada
tahun 1948, kesehatan didefinisikan sebagai "keadaan lengkap fisik,
mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit
atau kelemahan."
Pada 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan,
mengatakan bahwa kesehatan adalah "sumber daya bagi kehidupan
sehari-hari, bukan tujuan dari kehidupan. Kesehatan adalah konsep
yang positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta
kemampuan fisik."
Ciri Ciri Sehat :
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan
mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif
tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak
mengalami gangguan.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual.
1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih
dan sebagainya.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya
terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha
Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan
seseorang.
B. HUBUNGAN ANTARA BUDAYA DAN KESEHATAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang
lain, yang kemudian disebut sebagaisuperorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
5
Almatsier, Sunita. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Anderson, Foster. (2006). Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI Press.
Asriwati dan Irawati. 2019. Antropologi Kesehatan dalam Keperawatan.
Bandung : CV Budi Utama.
FKM UI. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
11