INDONESIA
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang banyak membawa
perubahan terhadap kehidupan manusia baik dalam hal perubahan pola hidup maupun tatanan
sosial termasuk dalam bidang kesehatan dan tentunya banyak yang tidak luput dari unsur sosial
dan budayanya. Karena tiap masing masing daerah memiliki adat dan norma yang berbeda antara
satu dengan yang lain. Hubungan antara budaya dan kesehatan sangat erat, seperti pada suatu
daerah mereka bisa mengolah sumber daya alam yang berada di daerah mereka sebagai obat
penyembuh suatu penyakit dengan ketrampilan dan pengetahuan yang mereka punya yang
tentunya tak luput oleh tradisi turun temurun yang dilestarikan dan sudah dipercaya. Namun,
tidak semua budaya dapat berpengaruh baik terhadap kesehatan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuandan juga teknologi yang membawabanyak
perubahan terhadap kehidupan manusia baik dalam halperubahan pola hidup maupun tatanan
sosial termasuk juga dalam bidang kesehatan yang sering dihadapkan dalam suatu hal yang
berhubungan langsung dengan norma dan budaya yang dianut oleh masyarakat yang bermukim
dalam suatu tempat tertentu. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budiatau akal) diartikan sebagai hal-
halyang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan menurut
Koentjaraningrat: kebudayaan adalah seluruh kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur
oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam
kehidupan masyarakat. Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat memberikan peranan penting
dalam mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perkembangan sosial budaya dalam
masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah
mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa
memberikan dampak positif maupun negatif. Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat
memberikan peranan penting dalam mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam
suatu daerah tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial
dan budaya bisa memberikan dampak positif maupun negatif. mereka. Kebudayaan atau kultur
dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala
masyarakat tanpa memandang tingkatannya. Karena itulah penting bagi tenagakesehatan untuk
tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi juga membuat mereka mengerti tentang proses
terjadinya suatu penyakit dan bagaimana meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut
hubungannya dengan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut H.Ray Elling (1970) ada 2 faktor sosial yang berpengaruh pada perilaku
kesehatan :
1. Self concept
Self concept ditentukan oleh tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan yang kita rasakan terhadap
diri kita sendiri, terutama bagaimana kita ingin memperlihatkan diri kita kepada orang lain.
Apabila orang lain melihat kita positif dan menerima apa yang kita lakukan, kita akan
meneruskan perilaku kita, begitu pula sebaliknya.
2. Image kelompok
Image seorang individu sangat dipengaruhi oleh image kelompok. Sebagai contoh,anak seorang
dokter akan terpapar oleh organisasi kedokteran dan orang-orang dengan pendidikan tinggi,
sedangkan anak buruh atau petani tidak terpapar dengan lingkungan medis dan besar
kemungkinan juga tidak bercita-cita untuk menjadi dokter.
2.2 Aspek Budaya yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan Perilaku Kesehatan
3. Pengaruh nilai
Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Contoh
masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih daripada beras merah, padahal
merekamengetahui bahwa vitamin B1lebih tinggi pada beras merah daripada beras putih.
4. Sikap ethnosentris
Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika dibandingkan dengan
kebudayaan pihak lain. Misal sikapseorang yang menggunakan vitsin pada makanannya yang
menganggap itu lebih benar daripada orang yang tidak menggunakan vitsin padahal vitsin tidak
bagi kesehatan.
5. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
Contoh : dalam upaya perbaikan gizi, di suatu daerah pedesaan tertentu menolak untuk
makan daun singkong, walaupun mereka tahu kandungan vitaminnyatinggi. Setelah diselidiki
ternyata masyarakat beraggapan daun singkong hanya pantas untuk makanan kambing dan
mereka menolaknya karena status mereka tidak dapat disamakan dengan kambing.
6. Pengaruh norma
Contoh : upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak mengalami hambatan
karena ada norma yang melarang hubungan antara dokter yang memberikan pelayanan dengan
bumil sebagai pengguna pelayanan.
7. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan
Apabila seorang petugas kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku kesehatan masyarakat,
maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan
perubahan, menganalisis faktorfaktor yang terlibat/berpengaruh pada perubahan dan berusaha
untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek sosial berpengaruh terhadap status kesehatan dan perilaku kesehatan Diantaranya umur,
jenis kelamin, dan sosial ekonomi. Selain aspek sosial, aspek budaya juga berpengaruh terhadap
status kesehatan dan perilaku kesehatan. Aspek budaya tersebut adalah pengaruh tradisi, sikap
fatalistis, sikap ethnosentris, pengaruh perasaan bangga pada statusnya, pengaruh norma, dan
pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan.
B. Saran
Kebudayaan atau kultur yang berdampak negatif bagi tubuh memang sulit untuk dihilangkan dan
itu semua membutuhkan suatu proses yang panjang. Sebagai seorang
Sarjana Kesehatan Masyarakat seharusnya kita menuntun mereka menuju perubahan lebih baik
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang empiris. Maka dengan itu, dampak dari sosial
budaya yang buruk dapat diminimalisir bahkan dihilangkan.
DAFTAR PUSTAKA