Judul Esai
Oleh:
Universitas Udayana
Denpasar
2021
APLIKASI HAMILAWAN (HABIS PANDEMI TERBITLAH
PAHLAWAN) BERBASIS VIDEO KREATIF KESEHATAN
MENTAL SEBAGAI ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI ERA
PANDEMI
I. PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki
peran aktif dalam aktivitas masyarakat. Tujuan utama dari Gerakan PHBS yaitu
meningkatkan kualitas kesehatan melalui berbagai hal yang menjadi awal
kontribusi tiap individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang bersih dan
sehat, terutama dalam menghadapi wabah Covid-19 yang sedang terjadi hingga
saat ini. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang
sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani
perilaku hidup menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan. Penerapan
PHBS sangat dianjurkan kepada masyarakat meskipun ada atau tidaknya Covid-
19, akan tetapi masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham akan
pentingnya pola hidup yang sehat terutama pada kalangan anak muda.
Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari
tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dari lima tatanan
PHBS yang dapat menjadi simpul-simpul untuk memulai proses penyadaran
tentang perilaku hidup bersih yaitu PHBS di rumah tangga. Program PHBS di
tatanan rumah tangga memiliki peran yang sangat penting untuk penyakit menular
dan tidak menular bahkan Departemen Kesehatan telah mencanangkan PHBS
untuk mencapai tujuan Millennium Development Goals (MDGs) pada 2015.
Dalam MDGs tersebut kesehatan dapat dikatakan sebagai unsur dominan karena
dari delapan agenda MDGs, lima di antaranya berkaitan langsung dengan
kesehatan dan tiga lainnya berkaitan secara tidak langsung (Keputusan Menteri
Kesehatan No 1529/MENKES/SK/X/2010).
Menurut Razi dkk (2020), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk
pencegahan virus Covid-19 dapat berupa cara mencuci tangan yang baik dan
benar, cara menerapkan etika batuk, cara melakukan physical distancing (menjaga
jarak fisik) dan cara menjaga kebersihan diri. Pemberian edukasi mengenai PHBS
ini dapat dilakukan dengan penyuluhan atau menggunakan media berupa poster.
Tidak hanya itu, semua masyarakat harus mematuhi dan mengikuti berbagai
aturan yang ditetapkan pemerintah dalam rangka penyelamatan ancaman Covid-
19.
Aspek lain yang dapat memicu gangguan adalah stigma dan diskriminasi
terhadap orang yang terinfeksi dan tenaga kesehatan. Wujud stigma dan
diskriminasi itu benar-benar nyata dan dirasakan oleh masyarakat Indonesia
seperti menghindar dan menutup pintu setelah melihat tenaga kesehatan, diusir
dari tempat tinggal, dilarang menggunakan kendaraan umum, keluarga dikucilkan,
dilarang menikahi mereka dan ancaman diceraikan oleh suami atau istri. Survei
terhadap 2.132 perawat dari seluruh Indonesia yang dilakukan oleh peneliti
Departemen Keperawatan Jiwa, Fakultas Keperawatan UI bersama dengan Divisi
Penelitian Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) menunjukkan bahwa
lebih dari separuh tenaga kesehatan mengalami kecemasan dan depresi, bahkan
ada yang terpikir untuk bunuh diri.
Selain itu, resesi ekonomi dapat memperbesar risiko bunuh diri dan
kekerasan terkait dengan kasus PHK, penggangguran dan tekanan ekonomi
masyarakat. Rasa tidak pasti, putus asa dan tidak berdaya akan memicu tekanan
pada orang lain. Seorang pemuda dari Tangerang berusia 20 tahun telah menjadi
korban bunuh diri yang diduga karena pekerjaan di tempatnya tidak lagi
beroperasi selama pandemi Covid-19 (Kompas, 2020). Menurut penuturan Sekjen
PBB Antonio Guteres bahwa terdapat kekhawatiran atas naiknya KDRT di
beberapa negara dikarenakan banyak orang yang terperangkap di rumah dengan
pasangan yang kasar. Beberapa negara memiliki angka KDRT yang meningkat
selama masa pandemi seperti Australia, China, Spanyol dan Indonesia. Kepala
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak menjelaskan
bahwa terjadi kasus kekerasan dengan korban perempuan sebanyak 14 orang dan
laki-laki sebanyak 4 orang pada Maret. Berdasarkan data dari Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), terjadi korban kekerasan
pada anak.
Contoh
GambarGambar Cover
Prevalensi Vikana
Masalah
Psikologis di Indonesia
Gambar
Gambar
Millennium
Informasi Development
Tiga Masalah
Utama Psikologis
Goals di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Hutami, M. 2020. Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Metode
Pembiasaan di Masa Pandemi Covid-19 Pada Taman Kanak-Kanak. 5(2), 152.
dilihat 10 April 2021. Retrieved from http://ejournal.iainsurakarta.ac.id.
Teristi, A. 2020. Pakar UGM: Waspada Masalah Kesehatan Mental pada Masa
Pandemi. Media Indonesia. dilihat 13 April 2021. Retrieved from
https://m.mediaindonesia.com.
Zufrizal. (eds). 2020. Panduan Kesehatan Jiwa pada Masa Pandemi COVID-19:
Peran Keluarga Sebagai Pendukung Utama. Jakarta. pp: 5-6. dilihat 10 April
2021. Retrieved from https://covid19.go.id.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NISN : 0050858257
Kelas : X IPA 1
Agama : Buddha