Anda di halaman 1dari 28

PERAN, PRINSIP DAN KEGUNAAN

FARMAKOEPIDEMIOLOGI

APT. LELIE AMALIA T.,M.FARM


PERAN
• Pada mulanya epidemiologi diartikan sebagai studi tentang
epidemi
• Hal ini berarti bahwa epidemiologi hanya mempelajari
penyakit-penyakit menular saja tetapi dalam perkembangan
selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit
non infeksi  sehingga dewasa ini epidemiologi dapat
diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit pada
manusia di dalam konteks lingkungannya
• Epidemiologi, mencakup juga studi tentang pola-pola
penyakit Sehingga dapat disimpulkan bahwa epidemiologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit
serta determinan-determinan yang mempengaruhi penyakit
tersebut
BATASANNYA...
Mencakup semua penyakit
• Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik
penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi,
seperti kanker, penyakit kekurangan gizi
(malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun
kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya
• Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini
mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan
BATASANNYA...
Populasi
Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-
gambaran dari penyakit- penyakit individu maka
epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi
penyakit pada populasi (masyarakat) atau kelompok
Pendekatan ekologi
• Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang
pada keseluruhan lingkungan manusia baik lingkungan
fisik, biologis, maupun sosial
• Hal inilah yang dimaksud pendekatan ekologis
• Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji
dari manusia dan total lingkungannya.
PERAN EPID DLM PEMECAHAN MASALAH
• Menerangkan tentang besarnya masalah dan ganguan
kesehatan (termasuk penyakit) serta penyebarannya dalam
suatu penduduk tertentu
• Menyiapkan data/informasi yang esensial untuk keperluan
perencanaan, pelaksanaan program, serta evaluasi
berbagai kegiatan pelayanan (kesehatan) pada masyarakat,
baik bersifat pencegahan dan penanggulangan penyakit
maupun bentuk lainnya serta menentukan skala prioritas
terhadap kegiatan tersebut
• Mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penyebab
masalah atau faktor yang berhubungan dengan terjadinya
masalah tersebut
KEGUNAAN EPID
1. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
(agent, host, dan lingkungan) sebagai dasar (ilmiah) untuk
tindakan penyakit, kecelakaan (injury) dan promosi
kesehatan
2. Menentukan penyebab utama kesakitan, kecacatan, dan
kematian untuk menetapkan prioritas tindakan dan riset
3. Mengidentifikasi kelompok penduduk risiko tinggi dari suatu
penyakit, sehingga tindakan dapat segera diprioritaskan
4. Mengevaluasi efektivitas program-program kesehatan dan
upaya pelayanan dalam rangka peningkatan kesehatan
penduduk
• Epidemiologi dapat dipergunakan dalam proses perencanaan
yang meliputi identifikasi masalah memilih prioritas, menyusun
objektif, menerangkan kegiatan, koordinasi dan evaluasi
• Selain itu, dalam mempersiapkan suatu intervensi pendidikan
kesehatan, epidemiologi dapat dipergunakan dalam membuat
suatu “Diagnosis Epidemiologi” dari masalah yang memerlukan
intervensi itu
• Contoh peranannya sebagai alat diagnosis keadaan kesehatan
masyarakat, epidemiologi dapat memberikan gambaran atau
diagnosis tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan
(poverty) berupa malnutrisi, overpopulasi, kesakitan ibu,
rendahnya kesehatan infant, alcoholism, anemia, penyakit-
penyakit parasit dan kesehatan mental
PRINSIP EPID
1. Mempelajari sekelompok manusia/ masyarakat yang mengalami
masalah kesehatan
2. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan
pada sekelompok manusia yang dinyatakan dengan frekuensi mutlak
atau rasio
3. Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan yang
diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu, di antaranya keadaan
waktu, tempat, orang yang
mengalami kesehatan
4. Merupakan rangkaian kegiatan tertentu yang dilakukan untuk
mengkaji masalahmasalah kesehatan sehingga diperoleh kejelasan
dari masalah tersebut
FREKUENSI MASALAH KESEHATAN
• Frekuensi masalah kesehatan menunjukkan
kepada besarnya masalah kesehatan yang
terdapat pada sekelompok manusia atau
masyarakat. Artinya bila dikaitkan dengan
masalah penyakit menunjukkan banyaknya
kelompok masyarakat yang terserang penyakit
• LANGKAH MENGETAHUI FREKUENSI MASALAH
KESEHATAN
• Menemukan masalah kesehatan melalui cara:
– Penderita yang datang berobat ke puskesmas,
terutama penyakit menular yang berbahaya dan
dapat menimbulkan wabah penyakit
– Laporan dari masyarakat yang datang ke
puskesmas
– Kunjungan rumah dalam rangkah perawatan
keluarga
• Penelitian atau survei kesehatan
• Study kasus
ISTILAH DALAM EPID
• Host: manusia/hewan yang memberikan tempat tinggal
untuk agent menular dalam kondisi alaminya
• Contact: orang/hewan yang telah berhubungan dengan
orang/hewan terinfeksi/ lingkungan terkontaminasi,
sehingga berpeluang mendapat agent penyakit menular
• Contamination : adanya agent menular pada permukaan
tubuh, pakaian, mainan, air, makanan
• Desinfection : mematikan agent menular dengan bahan
kimiawi/cara fisik secara langsung mengena agent di luar
tubuh.
ISTILAH DALAM EPID
• Desinfestation: proses fisik/kimiawi untuk
merusak/memusnahkan arthropoda/rodent yang ada pada
orang, pakaian, lingkungan atau hewan peliharaan
(insecticide/rodenticide)
• Immune individual : orang/hewan yang mempunyai
perlindungan kekebalan seluler sebagai hasil infeksi yang
terjadi sebelumnya, hasil imunisasi atau dari kejadian khusus
sebelumnya
• Inapparent infection : infeksi pejamu tanpa tanda-tanda klinis
yang jelas atau dikenali
• Incubation period : selang waktu antara permulaan kontak
dengan agent menular sampai timbulnya gejala pertama kali.
ISTILAH DALAM EPID
• Infected individual : manusia/hewan tempat berdiam suatu agent
menular, dapat dengan gejala atau gejala klinis jelas
• Infection : masuk, bertumbuh dan berkembangnya agent menular
dalam tubuh manusia/hewan
• Infectious agent : suatu organisme yang mampu menimbulkan
infeksi
• Infectious disease : penyakit yang secara klinis tampak nyata, akibat
suatu infeksi
• Infestation: manusia/hewan sebagai tempat menempel dan
berkembang biaknya arthropoda pada permukaan tubuh/pakaian
• Isolation: upaya pemisahan selama masa penularan terhadap
orang/hewan yang terinfeksi dari yang lain, pada tempat dan
kondisi tertentu untuk pencegahan/pembatasan penularan baik
langsung maupun tidak langsung
ISTILAH DALAM EPID
• Nosocomial infection: infeksi yang terjadi di RS/fasilitas yankes pada
siapa pun yang pada waktu masuk tidak terdapat tanda-tanda
infeksi/masa inkubasi
• Pathogenecity : kemampuan agent menular untuk menyebabkan
penyakit pada host yang rentan
• Patient or sick people : orang yang secara jelas sakiT
• Air-borne : penyebaran unsur penyebab secara aerosol ke pintu masuk
yang sesuaI Biasanya saluran pernapasan
• Virulence : tingkat patogenitas suatu agent menular untuk menyerang
dan merusak jaringan pejamu
• Zoonosis : penyakit menular yang secara alam dapat ditularkan dari
hewan vertebrata ke pejamu manusia
UKURAN-UKURAN DALAM EPID
1. PERHITUNGAN FREKUENSI PENYAKIT
• RATE
– Besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah keseluruhan
penduduk di mana peristiwa itu berlangsung dalam suatu batas
waktu tertentu
– A = jumlah kejadian yang diamati
A + B = Populasi berisiko

• RATIO
– Rasio merupakan perbandingan dari 2 nilai kuantitatif .
Rasio = A/B
– Contoh : Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki
sebanyak 30 orang dan jumlah penderita perempuan adalah 15
orang. Maka penderita laki-laki / perempuan adalah = 30 / 15 = 2 : 1
• Proporsi
– Misal : Proporsi kematian karena DHF adalah jumlah
yang mati karena DHF dibagi jumlah seluruh kematian
Rumusan dari proporsi yaitu:

– Contoh:
Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita
laki-laki sebanyak 30 orang dan jumlah penderita
perempuan adalah 15 orang.
Berapa proporsi penderita laki-laki?
– JAWABAN...
2. UKURAN MORBIDITAS
• Insidensi Rate
– Insidensi adalah jumlah kejadian/penyakit (kasus baru) pada
kelompok penduduk tertentu dalam suatu kurun waktu
tertentu

– Contoh: Pada bulan Desember 2019 di Kecamatan X terdapat


penderita Campak 88 orang anak balita. Jumlah anak yang
mempunyai risiko penyakit tersebut (anak balita) di
Kecamatan X = 8.000
– Maka insiden rate campak :
• Manfaat ukuran insidensi

– Angka insidensi dapat digunakan untuk mengukur


angka kejadian penyakit. Perubahan angka insidensi
dapat menunjukkan adanya perubahan faktor-faktor
penyebab penyakit, yaitu fluktuasi alamiah dan
adanya program pencegahan
– Dalam penelitian epidemiologi  sebab akibat
– Perbandingan antara berbagai populasi dengan
pemamapan yang berbeda
– Untuk mengukur besarnya risiko determinan tertentu
• Point prevalence, yaitu jumlah seluruh penderita
(lama+baru) yang ada pada suatu saat tertentu

• Contoh: Kasus penyakit TBC Paru di Kecamatan


Moyang pada waktu dilakukan survei pada bulan
Juli 2019 adalah 98 orang dari 24.000 penduduk
kecamatan tersebut. Maka prevalence rate di
Kecamatan tersebut adalah:
• Periode prevalence, yaitu jumlah seluruh penderita
(lama+baru) yang ada pada suatu
periode tertentu

• Contoh: pada periode tahun 2013 (Januari-Desember) di


Kelurahan A terdapat 75
penderita Malaria. Pada pertengahan tahun 2013
penduduk kelurahan A tersebut berjumlah 5000 orang
• MAKA...
Manfaat ukuran prevalensi :
• Menggambarkan tingkat keberhasilan
program pemberantasan penyakit
• Penyusunan perencanaan pelayanan
kesehatan, misal obat, tenaga, ruangan
• Menyatakan banyaknya kasus yang dapat
didiagnosis
3. UKURAN MORTALITAS
• Crude Death Rate (CDR)
– CDR adalah angka kematian kasar adalah jumlah kematian yang
dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan
tahun yang sama

– Contoh:
Jumlah penduduk Jakarta pertengahan tahun 2000 berjumlah
11.000.000 orang. Pada tahun
tersebut terdapat kematian 200.000 orang.
Hitung berapa angka kematian kasarnya!
• CDR 18 artinya tiap 1000 penduduk terdapat
kematian 18 jiwa dalam waktu satu tahun.
Penggolongan angka kematian kasar adalah:
Rendah, jika angka kematian 9 – 13.
Sedang, jika angka kematian 14 – 18.
Tinggi, jika angka kematian lebih dari 18
• Infant mortality rate (IMR)

Tinggi rendahnya IMR berkaitan dengan:


• Penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi
• Diare yang dapat menyebabkan dehidrasi
• Personal higiene dan sanitasi lingkungan yang kurang memadai,
serta sosial ekonomi rendah
• Gizi buruk dan daya tahan tubuh yang menurun

Contoh: Hitungan Angka Kematian Bayi


Dari Susenas 2004 hasil perhitungan AKB dengan Mortpak 4 adalah
52 per 1000 kelahiran dengan referensi waktu Mei tahun 2002.
Artinya di Indonesia pada tahun 2002, diantara 1000 kelahiran
hidup ada 52 bayi yang meninggal sebelum usia tepat 1 tahun
• Perinatal mortality rate (PMR)

Tinggi rendahnya PMR berkaitan dengan :


• Banyaknya bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
• Status gizi ibu dan bayi
• Keadaan sosial ekonomi
• Penyakit infeksi terutama ISPA
• Pertolongan persalinan
• Maternal Mortality Rate (MMR)

Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan :


• Keadaan sosial ekonomi
• Kesehatan ibu selama hamil, bersalin dan nifas
• Pelayanan kesehatan terhadap ibu
• Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai