A. SCREENING
1. Pengertian Screening
a. Screening adalah proses yang dimaksud untuk mengidentifikasi
penyakitpenyakit yang tidak diketahui/tidak terdeteksi dengan menggunakan
berbagai test/uji yang dapat diterapkan secara tepat dalam sebuah skala yang
benar.
b. Screening pada umumnya bukan merupakan uji diagnostik dan oleh karenanya
memerlukan penelitian (follow-up) yang cepat dan pengobatan yang tepat
pula.
2. Tujuan Screening
a. Deteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan gejala tidak khas terhadap orang-
orang yang tampak sehat, tetapi mungkin menderita penyakit, yaitu orang yang
mempunyai resiko tinggi terkena penyakit (Population at risk).
b. Dengan ditemukan penderita tanpa gejala dapat dilakukan pengobatan secara
tuntas sehingga tidak membahayakan dirinya atau lingkungan dan tidak menjadi
sumber penularan penyakit.
3. Sasaran
4. Proses Penyaringan
5. Macam Screening
b. Penyaringan Multiple
d. Penyaringan Oportunistik
a. Sifat Penyakit
1) Serius
4) Reliable
5) Fasilitas adekwat
3) Agar hasil pengukuran dari penyaringan /screening itu valid, maka harus
diukur dengan menggunakan sensitivitas & spesifitas.
B. INVESTIGASI WABAH
1. Pengertian Wabah
Adalah suatu kegiatan untuk memastikan adanya KLB/Wabah, mengetahui
penyebab, mengetahui sumber penyebaran, mengetahui faktor resiko dan menetapkan
program penanggulangan KLB. Penanggulangan KLB/wabah adalah suatu kegiatan
yang bertujuan menangani penderita, mencegah perluasan KLB/wabah, mencegah
terjadinya penderita/kematian baru pada saat terjadinya KLB/wabah.
2. Langkah-Langkah Investigasi Wabah
a. Konfimasi / menegakkan diagnosa
1) Definisi kasus
2) Klasifikasi kasus dan tanda klinik
3) Pemeriksaan laboratorium
1) Bandingkan informasi yang didapat dengan definisi yang sudah ditentukan tentang
KLB
2) Bandingkan dengan incidende penyakit itu pada minggu/bulan/tahun sebelumnya
1) Pendahuluan
2) Latar Belakang
3) Uraian tentang yang dilakukan
4) Hasil penelitian
5) Analisis data dan kesimpulan
6) Tindakan penanggulangan
7) Dampak-dampak penting
8) Saran rekomendasi
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN TDAK MENULAR
- Sumber Penularan
1. Penderita
2. Pembawa kuman
3. Binatang sakit
4. Tumbuhan/benda
- Cara Penularan
1. Kontak langsung
2. Melalui udara
3. Melalui makanan atau minuman
4. Melalui vector
- Keadaan Pejamu
1. Keadaan umum
2. Kekebalan
3. Status gizi
4. Keturunan
- Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke
pejamu melalui :
1. mukosa atau kulit
2. saluran pencernaan
3. saluran pernapasan
4. saluran urogenitalia
5. gigitan, suntikan, luka
6. Placenta
c. Mekanisme Patogenesis
1) Invasi jaringan secara langsung
2) Produksi toksin
3) Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang menyebabkan
kerusakan pada tubuh pejamu
4) Infeksi yang menetap (infeksi laten)
5) Merangsang kerentanan pejamu terhadap obat dalam menetralisasi
toksisitas
6) Ketidakmampuan membentuk daya tangkal (immuno supression
d. Sumber penularan
a. Manusia sebagai reservoir Kelompok penyakit menular yang hanya
dijumpai atau lebih sering hanya
dijumpai pada manusia. Penyakit ini umumnya berpindah dari manusia ke
manusia dan hanya dapat menimbulkan penyakit pada manusia saja.
b. Reservoir binatang atau benda lain Selain dari manusia sebagai reservoir
maka penyakit menular yang mengenai manusia dapat berasal dari binatang
terutama yang termasuk dalam kelompok penyakit zoonosis.
Beberapa penyakit Zoonosis utama dan reservoir utamanya
1. Pes (plaque) Tikus
2. Rabies (penyakit anjing gila) Anjing
3. Bovine Tuberculosis Sapi
4. Thypus, Scrub & Murine Tikus
5. Leptospirosis Tikus
6. Virus Encephlitides Kuda
7. Trichinosis Babi
8. Hidatosis Anjing
9. Brocellossis Sapi, kambing
B. EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penyakit tidak menular dapat bersifat akut dapat juga bersifat kronis. Pada
Epidemiologi Penyakit tidak Menular terutama yang akan dibahas adalah penyakit-
penyakit yang bersifat kronis. Penyakit-penyakit tidak menular yang bersifat kronis
dan degeneratif sebagai penyebab kematian mulai menggeser kedudukan dari
penyakit-penyakit infeksi. Penyakit tidak menular mulai meningkat bersama dengan
life-span (pola hidup) pada masyarakat.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan lingkungan
sarana kesehatan semisal rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Di lingkungan rumah sakit
perawat selain berhadapan dengan pasien yang dirawat juga berinteraksi dengan anggota
keluarga yang memerlukan informasi mendalam yang berkenaan dengan status kesehatan.
Upaya promosi kesehatan dalam hal ini,pendidikan kesehatan sangat bermanfaat untuk
meningkatkan status kesehatan pasien dan keluarga. Hal yang dapat dilakukan pada
lingkungan rumah sakit adalah melakukan penyuluhan baik secara massal ataupun individu di
rumah sakit. Kegiatan pendidikan kesehatan maupun penyuluhan dilakukan di sisi pasien
serta keluarga secara khusus mengenai suatu penyakit dan upaya penyelesaian masalah
kesehatan yang dihadapi. Di lingkungan Puskesmas upaya promosi kesehatan lebih
ditekankan daripada di rumah sakit. Sebagai contoh perawat di komunitas menyikapi dan
menindaklanjuti perilaku masayarakat bantaran sungai yang selalu melakukan BAB di
sungai sehingga mengotori dan mencemari sungai yang menjadi sumber air bersih keperluan
masyarakat setempat. Perawat beranggapan bahwa suatu masalah kesehatan sebagai contoh
diare. Diare yang terjadi akibat tercemarnya sumber air bersih tidak akan tuntas apabila hanya
mengobati pasien di rumah sakit tanpa memotong atau menyingkirkan penyebab utamanya.
Penyebab utamanya yaitu pencemaran serta pengkontaminasian sumber air sungai yang
menyebabkan keadaan diare pada masayarakat setempat.
Di lingkungan posyandu baik posyandu balita maupun lansia sama halnya dengan
program yang ada di puskesmas yaitu upaya promosi kesehatan seperti penyuluhan dan upaya
preventif seperti pemberian imunisasi pada balita serta pemeriksaan kesehatan secara berkala
pada lansia yang berada di wilayah lingkungan posyandu.
Daftar Pustaka
Budiarto, Eko. 2010. Pengantar epidemiologi.jakarta: penerbit buku kedokteran egc
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo 2012. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : Rineka Cipta..
CDC, 2010, Principles of Epidemiology in Public Health Practice Atlanta