Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

A. Pengalaman Belajar
Pada materi ke 21 mengenai Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam
Pencegahan COVID-19 saya mendapat pemahaman mengenai upaya promosi kesehatan di
puskesmas, pemberdayaan masyarakat, serta strategi pemberdayaan masyarakat dalam
pencegahan COVID-19 yang sangat penting untuk menjadi bekal saya selama masa
penugasan di puskesmas penempatan nantinya. Ada pula praktek dengan diskusi kelompok
mengenai pelaksanaan SMD, MMD, serta pemberdayaan masyarakat. Kelas berjalan
dengan kondusif dan para peserta ikut berpartisipasi aktif.

B. Materi yang Telah Saya Pahami


Menurut Permenkes Nomor 74 Tahun 2015: Promosi Kesehatan adalah proses untuk
memberdayakan masyarakat melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan
membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan
lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang
optimal.
Promosi Kesehatan harus dilaksanakan dalam bentuk:
a) Pengembangan kebijakan publik berwawasan kesehatan
b) Penciptaan lingkungan yang kondusif
c) Penguatan gerakan masyarakat
d) Pengembangan kemampuan individu
e) Penataan kembali arah pelayanan kesehatan
Perubahan perilaku akan lebih berkelanjutan bila didukung oleh empat unsur ini:
1. Lingkungan kebijakan yang mendukung untuk menjadi panduan dalam melaksanakan
perubahan sosial.
2. Sistem dan produk layanan kesehatan
3. Norma masyarakat. Norma yang berlaku dikalangan keluarga, teman sebaya, pasangan
sering kali menjadi faktor utama pertimbangan individu dalam mengadopsi
pengetahuan dan atau perilaku baru
4. Individu dan rumah tangga melakukan perilaku baru yang disarankan.

PERMENKES 43 TAHUN 2019:


Puskesmas adalah fasilitas layanan kesehatan yang menyelenggarakan UKM dan UKP
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya.
Adapun tujuan puskesmas ialah : mewujudkan masyarakay yang memiliki perilaku sehat
yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; mampu menjangkau
pelayanan kesehatan bermutu; hidup dalam lingkungan sehat; dan memiliki derajat
kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Kerangka Pikir Pengelolaan Promosi Kesehatan di Puskesmas:
 Input: Program pelayanan kesehatan Puskesmas; SDM, dana dan sarana pelayanan
kesehatan Puskesmas; Promkes upaya kesehatan essensial
 Proses: Lokmin Puskesmas; Pengelola Program UKP dan UKM (analisis masalah
kesehatan, perilaku sasaran, potensi masyarakat); P1, P2, P3 Program Promkes dan
Cakupan Program
 Output: meningkatnya dukungan kebijakan publik berwawasan kesehatan; UKBM ;
Cakupan pelayanan kesehatan; Cakupan PHBS; SPM Kab/Kota
 Dampak: Masyarakat berperilaku sehat; pelayanan kesehatan bermutu terjangkau;
lingkungan sehat; derajat kesehatan optimal

Langkah-Langkah Pengelolaan Promkes di Puskesmas:


 Perencanaan (P1) : analisis situasi, menentukan tujuan, merumuskan strategi dan
kegiatan
 Pelaksanaan (P2) : menyusun rencana pelaksanaan kegiatan, melakukan
pengorganisasian pelaksanaan kegiatan, melakukan kegiatan promkes sesuai dengan
rwncana, membuat pencatatan dan pelaporan
 Pemantauan dan penilaian (P3) : membentuk tim, membuat instrumen, menyusun
rencana monev, melaksanakan monev, menyusun RTL, membuat laporan, sosialisasi
hasil monev

Pemberdayaan masyarakat adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan


kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
kesehatan.
Adapun strategi pemberdayaan masyarakat:
1. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi;
2. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakkan masyarakat;
3. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
4. Penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku kepentingan
5. Peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, lembaga kemasyarakatan,
organisasi kemasyarakatan, dan swasta
6. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal baik
dana, tenaga serta sosial budaya
7. Pengintegrasian antar program dan/atau kegiatan dan/atau kelembagaan
pemberdayaan masyarakat yang sudah ada

Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yaitu meliputi Kesehatan Ibu, bayi dan balita;
Kesehatan anak usia sekolah dan remaja; Kesehatan Usia Produktif dan usia kerja;
Kesehatan usia lanjut; Perbaikan gizi masyarakat; Penyehatan lingkungan; Penanggulangan
penyakit menular dan PTM; Kesehatan Tradisional; Kesehatan Jiwa; Kesiapsiagaan
Bencana dan Krisis Kesehatan; Kegiatan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat
setempat. Pemberdayaan tersebut dilakukan oleh kader kesehatan yang dibina oleh tenaga
kesehatan melalui UKBM.

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan COVID-19 sebagai upaya yang dilakukan


oleh seluruh komponen masyarakat melalui fasilitasi atau pendampingan agar mampu
berperanserta mencegah penularan COVID-19.

Beberapa strategi yang dilakukan yaitu:


1. Goal
Penyebaran info cepat akurat; Responsive dengan perubahan; Mendorong perilaku
2. Strategi
Keterlibatan pemangku kepentingan; Pelibatan masyarakat; Komunikasi massal;
Kapasitas tenaga
3. Pesan Kunci
Cuci tangan pakai sabun; memakai masker; jaga jarak
4. Saluran Komunikasi Utama
Elektronik TV, Radio, Medsos, Website, TVC; Distance learning nakes, ormas,
akademisi, kader, komunikasi; Cetak masyarakat; IVR; Memutus Mata Rantai
Penularan
Tahap Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19
1. Pendataan kesehatan warga
2. Cari kemungkinan faktor penyebab penularan dan potensi wilayah
3. Musyawarah masyarakat RT/RW Desa
Tahap Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pecegahan Covid-19
1. Menyusun rencana kegiatan
2. Pelaksanaan kegiatan
3. Keberlangsungan kegiatan (pemantau dan evaluasi)
Pembagian Tugas Dalam Pencegahan Covid-19
1. Kepala desa/lurah/ketua RW/Ketua RT
2. Toko agama/took masyarakat
3. System keamana local
4. Kader kesehatan dan puskesmas
5. Masyarakat

C. Materi yang Kurang Dipahami dan Alasannya


Materi yang kurang saya pahami adalah mengenai praktek yang harus dilakukan seperti
SMD, MMD, dan pemberdayaan masyarakat karena saya merasakan keterbatasan praktek
melalui metode daring ini. Diskusi melalui online yang terkendala signal dan waktu yang
terbatas membuat praktek ini kurang maksimal.

D. Usaha / Cara Mengatasinya


Membaca materi dan mencari referensi dari sumber lain untuk memperkaya wawasan dan
pengetahuan. Serta dibutuhkan keterbukaan dalam pelaksanaan real di lapangan kelak.

Anda mungkin juga menyukai