Anda di halaman 1dari 147

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode
sebelumnya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian
perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah
ditetapkannya RPJMN 2015 - 2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun
Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan
dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan.
Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan dilaksanakan melalui
pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif, atas- bawah (top-down), dan
bawah-atas (bottom-up).
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 1


masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan
pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2. Meningkatnya pengendalian penyakit
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta
6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu


paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan
nasional:
1. Pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan
kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan
pemberdayaan masyarakat
2. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan
akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care
dan intervensi berbasis risiko kesehatan
3. Sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi
perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,


saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
dan interest yang sama.Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang
tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama,

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 2


area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2017).
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social
dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan
masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Riyadi,
2017).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah keperawatan
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Efendi, 2019).
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka
dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan
masyarakat itu sendiri adalah bidang keperawatan yang merupakan yang
merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikam pelayanan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh,
melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan
masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian
dalam memecahkan masalah kesehatan.Oleh karena itu layanan kesehatan
utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan
bagi semua pada tahun 2030 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam
mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 3


Dalam pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat terfokus pada
peningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat (Naomi, 2012). Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dimulai dari individu,
kelompok sampai tingkat RT dan RW. Sebagai salah satu upaya nyata dari
hal tersebut dan dalam rangka menyiapkan tenaga keperawatan yang
professional dalam bidang keperawatan komunitas khususnya, maka
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur Jurusan Keperawatan
berpartisipasi aktif dalam mendukung upaya pencapaian masyarakat yang
berperilaku hidup sehat melalui program komunitas, yang dilaksanakan pada
tanggal 31 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 19 September 2020 dengan
sasaran individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, guna mengidentifikasi
masalah kesehatan masyarakat dan peningkatan peran serta untuk bersama-
sama menanggulangi masalah tersebut. Kegiatan ini meliputi pengkajian data,
rumusan masalah, menyusun rencana tindakan dan melaksanakan tindakan
serta mengevaluasi bersama-sama masyarakat di RT. 04 Batu Cermin
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara agar dapat
meningkatkan derajat kesehatan sesuai kondisinya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga,
kelompok/komunitas untuk meningkatkan derajat kesehatan yang meliputi
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit, serta
pemeliharaan kesehatan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kesehatan
atau keperawatan komunitas atas masyarakat di wilayah RT 04 Batu
Cermin Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 4


2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan Praktik Belajar Lapangan Keperawatan Komunitas
di wilayah RT 04 Batu Cermin Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan
Samarinda Utara selama 3 minggu yaitu:
a. Mahasiswa dapat melakukan pendekatan terhadap tokoh-tokoh
masyarakat, baik formal maupun non formal guna mendapatkan
dukungan dalam melaksanakan kegiatan.
b. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian, guna memperoleh data
kesehatan atau keperawatan dalam rangka mengidentifikasi masalah
ksesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan/keperawatan
bersama dengan masyarakat di wilayah binaan.
d. Mahasiswa bersama dengan masyarakat dapat memprioritaskan
masalah kesehatan/keperawatan yang ada di daerah binaan/pendataan.
e. Mahasiswa bersama masyarakat dapat menyusun program untuk
mengatasi masalah masalah yang ditemukan.
f. Mahasiswa bersama masyarakat dapat melaksanakan program yang
telah dibuat dengan melibatkan semua unsur dan sumber daya
masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan/keperawatan
yang telah ditemukan.
g. Mahasiswa bersama masyarakat dapat mengevaluasi semua kegiatan
yang telah dilakukan.

C. Waktu dan Tempat


1. Waktu
Kegiatan praktik profesi Ners komunitas ini dilaksanakan mulai tanggal 25
Oktober 2021 sampai tanggal 14 November 2021.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 5


2. Tempat
Lokasi yang menjadi sasaran praktik mahasiswa yaitu masyarakat di
wilayah RT. 04 Batu Cermin Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan
Samarinda Utara.

D. Metode
Metode praktik yang digunakan adalah metode pemecahan masalah
dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan komunitas yang
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Dalam pengkajian menggunakan data dengan alat bantu seperti
kuesioner, wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik yang dilakukan
disetiap rumah warga RT 04 Batu Cermin Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara, kemudian data diolah, dan dilakukan
perencanaan bersama warga untuk memecahkan masalah yang telah
ditemukan.

E. Manfaat Laporan
1. Masyarakat di RT. 04 Batu Cermin Kel. Sempaja Utara
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan, pendidikan, keselamatan dan permasalaham kesehatan yang
ada serta pelayanan sosial yang ada / kegiatan sosial masyarakat.
2. Puskesmas
Memberikan gambaran mengenai status kesehatan dan kegiatan-kegiatan
kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di RT 04 Batu Cermin
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara.
3. Mahasiswa / Penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam
memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 6


komunitas khususnya di wilayah RT 04 Batu Cermin Kelurahan Sempaja
Utara Kecamatan Samarinda Utara.
F. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan Praktik
Belajar Lapangan Keperawatan Komunitas di RT 04 Batu Cermin Kelurahan
Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara adalah sebagai berikut:
1. Bab 1 berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, waktu
dan tempat pelaksanaan, metode, dan sistematika penulisan laporan.
2. Bab 2 berisi tinjauan kepustakaan, konsep keperawatan komunitas, peran
perawat komunitas, teori perubahan komunitas, peran perawat komunitas,
perawatan kesehatan utama dan asuhan keperawatan komunitas dalam
proses keperawatan.
3. Bab 3 berisi hasil kegiatan praktik Keperawatan Komunitas yang terdiri
dari pengkajian dan analisa data, skoring dan prioritas masalah kesehatan
masyarakat, plan of action asuhan keperawatan komunitas, diagnosa
keperawatan komunitas, rencana keperawatan komunitas, implementasi
keperawatan komunitas.
4. Bab 4 berisi pembahasan yang terdiri dari analisa data yang telah
ditemukan, pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
5. Bab 5 berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 7


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Keperawatan Komunitas
1. Pengertian Keperawatan Komunitas
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma
dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2016). Misalnya di dalam
kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui,
kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu
wilayah desa binaan dan lain sebagainya.Sedangkan dalam kelompok
masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat
pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2016).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
(public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Mubarak, 2016).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah seperti

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 8


pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan
(Wahyudi, 2015).

2. Falsafah Keperawatan Komunitas


Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar
tersebut, maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas
sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah
keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-
sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada
paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia,
kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang
luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang
sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 9


e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam
kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status
kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
secara berkesinambungan dan terus-menerus.
h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

Komunitas Dengan Keluarga


Sebagai Unit Pelayanan
Dasar.
MANUSIA

KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan (SEHAT-SAKIT)
Pencegahan.

LINGKUNGAN
(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, Dan Spiritual.

Paradigma / Falsafah Keperawatan Komunitas

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 10


Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur
sebagai berikut :
a. Manusia
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang
berada pada lokasi atau batas geografis tertentu yang memiliki niliai-
nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas sebagai klien yang
dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain: daerah
terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.
b. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan
yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
c. Lingkungan
Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang
bersifat biologis, psikologis, social, kultural dan spiritual.
d. Keperawatan
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui
pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan: tujuan, sasaran dan


strategi intervensi keperawatan komunitas:
a. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas
1) Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
2) Tujuan Khusus

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 11


Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat dalam hal:
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi.
b) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas
masalah.
c) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/
keperawatan.
d) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka
hadapi.
e) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/
keperawatan.
f) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pelayanan kesehatan/keperawatan.
g) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care).
h) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
i) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian
bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.
j) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan
terhadap masalah kesehatan.

3. Sasaran Keperawatan Komunitas

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 12


Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
a. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri atau oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental
maupun sosial.
b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam
suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya.
c. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk
diantaranya adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti:
a) Ibu hamil
b) Bayi baru lahir
c) Balita
d) Anak usia sekolah

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 13


e) Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
a) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
b) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental
dan lain sebagainya.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya :
a) Wanita tuna susila
b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
c) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
a) Panti wredha
b) Panti asuhan
c) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
d) Penitipan balita
d. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-
batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan
kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota
masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan
sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan
khususnya

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 14


4. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi : upaya-upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
a. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5) Olahraga secara teratur
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks.
b. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas
maupun kunjungan rumah

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 15


3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah.
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau
masalah kesehatan, melalui kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,
misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui
kegiatan:
1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
e. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga
dan kelompokkhusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 16


adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena
menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-
kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna
wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan
masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai
masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah
kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan
penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat
dimengerti.

5. Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas


a. Menggunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-
langkah:
1) Pengkajian
2) Diagnosa Keperawatan
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi
b. Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat
1) Tujuan pengorganisasian Komunitas:
Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan
kebutuhannya, mengembangkan keyakinan untuk memenuhi
kebutuhan dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada
di dalam komunitas dan di luar komunitas.

2) Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat:


a) Persiapan:
Pengenalan komunitas

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 17


 Pendekatan Jalur Formal
Dilakukan terhadap instansi birokrasi yang bertanggung jawab
pada wilayah komunitas dengan cara:
- Pengajuan proposal dan perijinan
- Penjelasan tujuan dan program
- à hasil: surat ijin/persetujuan
 Pendekatan Jalur Informal
Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi dari
birokrasi dengan melakukan pendekatan kepada :
- Tokoh-tokoh masyarakat
- Ketua RW, RT
- Kader kesehatan
- Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta
dukungan dan partisipasi serta kontrak kerjasama.

Prinsip Pendekatan dalam Asuhan Keperawatan Komunitas

b) Pengenalan Masalah
Tujuan: untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh
yang benar-benar menjadi kebutuhan komunitas saai ini.
Tahap pengenalan masalah:

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 18


 Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data
 Survey wilayah
 Survey populasi
 Survey masalah utama dan faktor penyebab
 Survey kebijakan program dan fasilitas layanan kesehatan.
 Survey potensi-potensi, sumber pendukung di komunitas.
c) Pengumpulan data
Membuat instrument pengumpulan data:
 Tabulasi Data:
Membuat tabel tabulasi data, menghitung frekuensi distribusi,
membuat tabel, diagram, grafik frekuensi distribusi
 Analisa Data
Analisa Deskriptif dan analisa Korelasi
d) Perumusan Masalah
Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada komunitas yang
dikaji dengan berdasarkan hasil analisa data yang berfokus
problem, etiologi, dan data yang menyokong.
e) Penyadaran komunitas
 Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh
komunitas
 Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah
 Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif
menjadi tenaga potensial dalam kegiatan pemecahan masalah.
f) Kegiatan
Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya
mini, dengan langkah :
 Penyajian data hasil survey
 Diskusi kelompok:

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 19


- Perumusan masalah dan faktor penyebab
- Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk masalah,
waktu, tempat, penanggung jawab dan biaya)
- Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) dari
anggota komunitas yang merupakan calon kader kesehatan
yang bertanggung jawabterhadap kegiatan yang
direncanakan.
 Penyajian hasil diskusi kelompok
 Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal, puskesmas.
g) Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah
direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang
telah terbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa/kelurahan,
puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan:
 Pelatihan Kader
 Penyuluhan kesehatan
 Pelayanan kesehatan langsung
 Home care
 Rujukan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 20


Perawat Bekerja Bersama Masyarakat (Kader Kesehatan).
h) Evaluasi
Hal-hal yang harus dievaluasi:
 Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
 Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)
 Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah
dilakukan
 Rencana tindak lanjut.

Siklus Pemberdayaan Masyarakat dalam Asuhan Keperawatan Komunitas


Perubahan ini dapat diamati seperti gambar di bawah ini :

Keterangan:

:Peran masyarakat
:Peran perawat

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 21


Peranan Perawat dan Masyarakat dalam Mencapai Tujuan Perawatan
Kesehatan Komunitas

Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk


memandirikan klien dalam menanggulangi masalah kesehatan, pada
awalnya peran perawat lebih besar dari pada klien dan berangsur-
angsur peran klien lebih besar daripada perawat. Atau dapat
digambarkan peralihan besarnya peran antara perawat dan
masyarakat :
Tahapan Peran perawat Peran Masyarakat
Pengenalan masyarakat +++ +
Pengenalan masalah +++ ++
Penyadaran masyarakat ++ +++
Pelaksanaan + ++++
Penilaian + ++++
Perluasan + ++++

Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga


yang terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah
kesehatan, mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat
anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung
upaya peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan yang
digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui
proses keperawatan.

B. Sustainable Development Goals (SDGs)


1. Pengertian SDGs

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 22


Saat ini PBB telah merubah arah dan tujuan pembangunan Global dari
MDGs 2015 menjadi SDGs 2030, ini harus menjadi perhatian kita semua
sebagai praktisi kesehatan, khususnya di bidang Kesehatan lingkungan
agar kita bisa mencermati lebih jeli program dan kegiatan apa saja yang
mesti di lakukan dalam mendukung Pembangunan Global yang
dicanangkan oleh PBB tersebut.
Dalam laporan Citiscope yang terbaru di minggu ini dikatakan bahwa
tujuan PBB bekerja selama 2016-2030, yang dikenal sebagai Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan atau SDG’s.Aktivis perkotaan di seluruh
dunia bekerja keras untuk mendapatkan tujuan eksplisit terkait dengan
kota-kota yang termasuk dalam daftar yang disetujui oleh kelompok
kerja PBB pada bulan Juli. Tujuan akan disempurnakan lebih lanjut dan
dipilih oleh Majelis Umum PBB di September 2015.
Maksud SDGs adalah upaya untuk melanjutkan tindak lanjut secara
luas dipublikasikannya Millenium Development Goals,atau MDGs, yang
telah dilaksanakan dari tahun 2000 sampai 2015.Beberapa lembaga yang
menyetujui adanya SDGs ini mengatakan bahwa upaya ini belum pernah
terjadi sebelumnya di era MDGs untuk memenuhi kebutuhan orang-orang
termiskin di dunia; para kritikus mengatakan sudah ada implementasi di
beberapa negara namun pencapaiannya sangat tidak merata sesuai dengan
tujuan berdasarkan topik MDGs, negara atau wilayah dunia.Untuk itulah
SDGs ini dicanangkan oleh PBB.

2. Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk 2016-2030


a. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di mana-mana.
b. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan
gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 23


c. Pastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua
pada segala usia.
d. Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan
kesempatan belajar seumur hidup untuk semua.
e. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan
dan anak perempuan.
f. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan
sanitasi untuk semua.
g. Menjamin akses ke energi yang terjangkau, dapat diandalkan,
berkelanjutan, dan modern untuk semua.
h. Mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif dan
berkelanjutan ekonomi, kesempatan kerja penuh dan produktif dan
pekerjaan yang layak untuk semua.
i. Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi
inklusif dan berkelanjutan dan mendorong inovasi.
j. Mengurangi ketimpangan dalam dan di antara negara-negara.
k. Membuat kota-kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh
dan berkelanjutan.
l. Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan.
m. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya.
n. Melestarikan dan berkelanjutan menggunakan samudera, laut dan
sumber daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan.
o. Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan
ekosistem darat, berkelanjutan mengelola hutan, memerangi
desertifikasi, dan menghentikan dan membalikkan degradasi lahan dan
menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 24


p. Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk
pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi
semua dan membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di
semua tingkatan.
q. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global
untuk pembangunan berkelanjutan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 25


BAB III

APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dalam rangka turut serta mendukung kebijakan pemerintah, maka sebagai


mahasiswa kesehatan memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan tenaga
kesehatan yang berkualitas serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
khususnya di RT 04 Batu Cermin Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan
Samarinda Utara melalui penyelenggaraan praktik keperawatan kesehatan
komunitas.

Kegiatan praktik keperawatan komunitas diawali dari bersosialisasi


dengan masyarakat setempat sekaligus pembentukan kelompok kerja kesehatan
(POKJAKES) dimana anggotanya terdiri dari kader kesehatan posyandu dan
masyarakat setempat.

Adapun kegiatan-kegiatan dari kelompok kerja kesehatan yang di


laksanakan meliputi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Persiapan meliputi
persiapan kemasyarakatan dan kesiapan teknis. Sedangkan, pada tahap
pelaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi dan
rencana tindak lanjut.

A. Persiapan
1. Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap persiapan kemasyarakatan mula-mula perwakilan
masing-masing ketua kelompok dan anggotanya pada tanggal 25 Oktober
2021 bertemu dengan ketua RT 04 Batu Cermin Kelurahan Sempaja
Utara untuk menjelaskan tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan
selama praktik keperawatan komunitas sekaligus menyampaikan tujuan
praktik.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 26


Setelah mengadakan pertemuan dengan ketua RT Kelurahan
Sempaja Utara, maka dilakukan pertemuan kedua yaitu pendekatan
dengan tokoh masyarakat dan kader yang ada di RT 04 Batu Cermin
Kelurahan Sempaja Utara dengan cara membina hubungan saling percaya
dengan melakukan kunjungan rumah dari satu rukun tetangga wilayah
kerja masing-masing kelompok, untuk menjelaskan tentang tujuan praktik
keperawatan komunitas yaitu meningkatkan kemandirian masyarakat di
RT 04 Batu Cermin Kelurahan Sempaja Utara dalam mengatasi masalah
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Selanjutnya, mahasiswa menyebar undangan pada tokoh
masyarakat dan masyarakat setempat di bantu oleh ketua RT 04 Batu
Cermin Kelurahan Sempaja Utara, dimana undangan tersebut berisi
tentang rencana diadakannya pertemuan pertama yang bertujuan untuk
memperkenalkan diri kepada masyarakat yang hadir, pembentukan
Kelompok Kerja Kesehatan (POKJAKES), dan tujuan praktik
keperawatan komunitas kepada masyarakat.
Kemudian pada waktu yang telah di sepakati bersama untuk
diadakan pendayagunaan POKJAKES dalam 2 kali pertemuan.
a. Pertemuan pertama pada tanggal 27 Oktober 2021 dibuka oleh
mahasiswa dan perkenalan, penjelasan tujuan praktik dan lamanya
praktik serta pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan (POKJAKES).
Kemudian, dilanjutkan pembelajaran pertama dengan anggota
POKJAKES mengenai pengisian format pengkajian dan metode
pendataan/pengumpulan data.
Tahap selanjutnya memproritaskan masalah teridentifikasi untuk
selanjutnya menentukan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah
yang sudah ada.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 27


1) Persiapan teknis
Sebelum menentukan masalah kesehatan yang ada di RT 04
Batu Cermin Kelurahan Sempaja Utara, mahasiswa mampu
melakukan pendataan untuk mengumpulkan data berupa format
pengkajian komunitas online menggunakan Google Form.
Kemudian, masing-masing anggota POKJAKES di RT 04 Batu
Cermin Kelurahan Sempaja Utara didampingi oleh mahasiswa
untuk melakukan pendataan dari rumah kepala keluarga yang satu
dan yang lainnya di RT 04 Batu Cermin Kelurahan Sempaja
Utara.
2) Pelaksanaan
a) Pengkajian dan pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dirumah-rumah warga RT 04
Batu Cermin Kelurahan Sempaja Utara guna mendapatkan
informasi tentang kondisi dan dapat mempengaruhi kesehatan
masyarakat dan masalah kesehatan yang ada di RT tersebut,
sehingga diperlukan data-data yang didapatkan melalui
pengkajian yang terdiri dari kegiatan:
 Melakukan pendataan dan pengkajian data yang dilakukan
melalui observasi dan wawancara di RT 04 Batu Cermin
Kelurahan Sempaja Utara bersama dengan anggota
POKJAKES dan mahasiswa pada tanggal 28 – 30 Oktober
2021.
 Tabulasi data kesehatan pada tanggal 28 – 30 Oktober
2021.
 Hasil Pendataan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 28


Kegiatan praktik keperawatan komunitas diawali
dari bersosialisasi dengan masyarakat setempat sekaligus
pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan (POKJAKES).
Pengumpulan data dilakukan dirumah-rumah warga
RT 04 Batu Cermin Kelurahan Sempaja Utara, Adapun
hasil pendataan kesehatan tergambar dalam diagram
dibawah ini:

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 29


Diagram 1

Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia di RT.04 Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2021

20 0 – 5 tahun 14

46 6 – 12 tahun 4

12 13 – 17 tahun 18

183 18 – 59 tahun 125

13 > 60 tahun 7

Laki- laki Perempuan

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui jumlah penduduk di RT.04 Kelurahan
Sempaja Utara yang dapat dikaji berjumlah 117 KK. Terbagi dari 7 penduduk
perempuan berusia lebih dari 60 tahun dan 13 penduduk laki-laki berusia lebih
dari 60 tahun. 125 penduduk perempuan berusia 18-59 tahun dan 183 penduduk
laki-laki. 18 penduduk perempuan berusia 13 – 17 tahun dan 12 penduduk laki-
laki. 4 penduduk perempuan berusia 6 – 12 tahun dan 46 penduduk laki-laki. 14
penduduk perempuan berusia 0 – 5 tahun dan 20 penduduk laki-laki.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 30


Diagram 2

Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku di RT.04


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2021

SUKU

2% 4% 3%

11%
KUTAI
BANJAR
35% JAWA
BUGIS
MADURA
DLL

46%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar penduduk RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara bersuku Jawa. Terbagi atas Kutai 25 keluarga
(3%), Banjar 261 keluarga (34%), Jawa 347 keluarga (46%), Bugis 82 keluarga
(11%), Madura 13 keluarga (2%), dan suku dan lain-lainnya 27 keluarga (4%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 31


Diagram 3

Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

AGAMA
3% 1%

ISLAM
PROTESTAN
KATOLIK
HINDU
BUDHA

97%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa penduduk RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara beragama Islam yaitu 732 keluarga (97%), Protestan 19
keluarga (2%) dan Katolik 4 keluarga (1%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 32


Diagram 4

Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan KK di RT.08 dan RT.39 Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PENDIDIKAN

5%
10%
12%
BELUM SEKOLAH
SD
SLTP
24%
SLTA
PERGURUAN TINGGI
TIDAK SEKOLAH
30%

20%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar penduduk RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara berpendidikan SLTA. Terbagi atas Belum
Sekolah 75 jiwa (10%), SD 179 jiwa (24%), SLTP 151 jiwa (20%), SLTA 224
(30%), Perguruan Tinggi 91 jiwa (12%), dan Tidak Sekolah 35 jiwa (4%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 33


Diagram 5

Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjan KK di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PEKERJAAN

10% 2%2%
14%

4%
25%

15%

1%
3%

25%

Petani Buruh Wiraswasta PNS/POLRI/TNI Karyawan Swasta


Pensiunan Tidak Bekerja IRT Pelajar/Mahasiswa Belum Berkerja

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan penduduk
RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah IRT dan Pelajar/Mahasiswa.
Terbagi atas Petani 15 jiwa (2%), Buruh 12 jiwa (1%), Wiraswasta 102 jiwa
(13%), PNS/POLRI/TNI 30 jiwa (4%), Karyawan Swasta 116 jiwa (15%),
Pensiunan 5 jiwa (1%), Tidak Bekerja 24 jiwa (3%), IRT 189 jiwa (25%),
Pelajar/Mahasiswa 186 jiwa (25%) dan Belum Berkerja 76 jiwa (10%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 34


Diagram 6

Distribusi Penduduk Berdasarkan Golongan Darah KK di RT.08 DAN RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

GOLONGAN DARAH

19%

A
39% B
AB
O
17% TIDAK DIKETAHUI

6%
19%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Golongan Darah
penduduk RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah Tidak Diketahui.
Terbagi atas Golongan darah A 146 jiwa (19%), Golongan darah B 127 jiwa
(17%), Golongan darah AB 44 jiwa (6%), Golongan darah O 147 jiwa (19%),
Tidak diketahui 291 jiwa (39%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 35


Diagram 7

Distribusi Penduduk Berdasarkan Keadaan Fisik di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KEADAAN FISIK

2% SEHAT
1% 2% 0% 5%
4% ISPA
ASAM URAT
3%
REUMATIK
2%
0% GASTRITIS
TB PARU
DIABETES
THYPOID
PENYAKIT KULIT
HIPERTENSI
83% DLL

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar penduduk RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Sehat. Terbagi atas Sehat 635 jiwa (83%), ISPA
2 jiwa (1%), Asam Urat 14 jiwa (2%), Reumatik 20 jiwa (3%), Gastritis 29 jiwa
(4%), TB Paru 0 (0%), Diabetes 4 jiwa (0%), Thypoid 0 jiwa (0%), Penyakit Kulit
1 jiwa (0%), Hipertensi 38 (5%), Lain-lain 12 jiwa (1%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 36


Diagram 8

Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelengkapan Imunisasi di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

IMUNISASI
3% 1%

28% LENGKAP
TIDAK LENGKAP
BELUM IMUNISASI
TIDAK DIKETAHUI

68%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar penduduk RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Imunisasi Lengkap. Terbagi atas Lengkap 515
jiwa (68%), Tidak Lengkap 214 (28%), Belum Imunisasi 22 jiwa (3%), Tidak
Diketahui 4 jiwa (1%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 37


Diagram 9

Distribusi Penduduk Berdasarkan Pasangan Usia Subur (PUS) di RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PUS

11%

AKSEPTOR KB

BUKAN AKSEPTOR KB

89%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Pasangan Usia Subur
(PUS) RT.08 dan RT.39 Sempaja Utara merupakan Akseptor KB. Terbagi atas
Akseptor KB 122 keluarga (89%), Bukan Akseptor KB 15 keluarga (11%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 38


Diagram 10

Distribusi Penduduk Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Per Bulan di RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PENGHASILAN RATA-RATA PER BULAN


0%
11%

< 900.000
36% 900.000 - 1.500.000
17%
1.500.000 - 2.500.000
> 2.500.000
TIDAK
BERPENGHASILAN

36%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar penduduk RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara rata-rata berpenghasilan > 2.500.000 dan
1.500.000-2.500.000 per bulan. Terbagi atas < 900.000 24 jiwa (11%), 900.000 –
1.500.000 37 jiwa (17%), 1.500.000 – 2.500.000 81 jiwa (36%), > 2.500.000 79
jiwa (36%), Tidak Berpenghasilan 1 jiwa (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 39


Diagram 11

Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Dana Jaminan Kesehatan di RT.08


dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

JAMINAN KESEHATAN

23%

BPJS
KIS
5% TIDAK ADA

72%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar penduduk RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara memiliki Jaminan Kesehatan BPJS. Terdiri atas
BPJS 160 jiwa (72%), KIS 11 jiwa (5%), Tidak Ada 51 jiwa (23%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 40


Diagram 12

Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Makan Per Hari di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

FREKUENSI MAKAN PER HARI

10%

1 KALI
2 KALI
3 KALI

90%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Keluarga di RT.08
dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara memiliki frekuensi makan 3 kali sehari.
Terdiri atas 1 kali 0 keluarga (0%), 2 kali 23 keluarga (10%), 3 kali 199 keluarga
(90%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 41


Diagram 13

Distribusi Keluarga Berdasarkan Cara Pengolahan Makanan di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

CARA PENGOLAHAN MAKANAN

36% DIPOTONG - DICUCI -


MASAK
DICUCI - DIPOTONG -
MASAK
64%
POTONG - MASAK

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Keluarga di RT.08
dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara mengolah makanan dengan cara Dipotong –
Dicuci - Masak. Terdiri atas Dipotong – Dicuci – Masak Keluarga 142 (64%),
Dicuci – Dipotong – Masak 80 Keluarga (36%), Potong – Masak 0 Keluarga
(0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 42


Diagram 14

Distribusi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk -Pauk di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KONSUMSI LAUK-PAUK
0%

19%

SETIAP HARI
KADANG-KADANG
TIDAK PERNAH

81%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Keluarga di RT.08
dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara mengonsumsi lauk-pauk setiap hari. Terdiri
atas Setiap hari 179 keluarga (81%), Kadang-kadang 39 keluarga (19%), Tidak
Pernah 1 keluarga (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 43


Diagram 15

Distribusi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Sayur-Sayuran di RT.08 DAN RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KONSUMSI SAYUR-SAYURAN

18%

SETIAP HARI
KADANG-KADANG
TIDAK PERNAH

82%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Keluarga di RT.08
DAN RT.39 Kelurahan Sempaja Utara mengonsumsi sayur-sayuran setiap hari.
Terdiri atas Setiap hari 183 keluarga (82%), Kadang-kadang 39 keluarga (18%),
Tidak Pernah 2 keluarga (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 44


Diagram 16

Distribusi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Buah-Buahan di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KONSUMSI BUAH-BUAHAN
1%

18%

SETIAP HARI
KADANG-KADANG
TIDAK PERNAH

82%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Keluarga di RT.08
dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara mengonsumsi Buah kadang-kadang. Terdiri
atas Setiap hari 39 keluarga (18%), Kadang-kadang 181 keluarga (81%), Tidak
Pernah 2 keluarga (1%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 45


Diagram 17

Distribusi Keluarga Berdasarkan Pantangan Makan di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PANTANGAN MAKAN
3% 1%

14%
IKAN
SAYUR
7%
SEAFOOD
DLL
TIDAK ADA
TELUR

74%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Keluarga di RT.08
dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara tidak memiliki pantangan makan atau alergi.
Terdiri atas Ikan 3 keluarga (1%), Sayur 0 keluarga (0%), Seafood 32 keluarga
(14%), Dll 17 keluarga (8%), Tidak Ada 169 keluarga (74%), dan Telur 6 jiwa
(3%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 46


Diagram 18

Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Rumah di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KEPEMILIKAN RUMAH

29%

SEWA
MENUMPANG
MILIK SENDIRI

64% 7%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar kepemilikan rumah
Keluarga di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah Milik Sendiri.
Terdiri atas Sewa 64 keluarga (29%), Menumpang 16 keluarga (7%), Milik
Sendiri 142 keluarga (64%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 47


Diagram 19

Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah di RT.08 dan RT.39 Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

JENIS RUMAH

30%
PERMANEN (BETON)
SEMI PERMANEN
(BETON+KAYU)
TIDAK PERMANEN
54% (KAYU/PANGGUNG)

16%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar rumah Keluarga di
RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah Permanen (Beton). Terdiri
atas Permanen (Beton) 120 keluarga (54%), Semi Permanen 36 keluarga (16%),
Tidak Permanen 66 keluarga (30%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 48


Diagram 20

Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Lantai Rumah di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

JENIS LANTAI RUMAH


0%

34%
TANAH
PAPAN
TEGEL/SEMEN

66%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar lantai rumah Keluarga
di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah Tegel/Semen. Terdiri atas
Tanah 1 keluarga (0%), Papan 75 keluarga (34%), Tegel/Semen 146 keluarga
(66%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 49


Diagram 21

Distribusi Keluarga Berdasarkan Ventilasi Rumah di RT.08 dan RT.39 Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

VENTILASI
0%

20%

> 10% DARI LUAS


LANTAI
< 10% DARI LUAS
LANTAI
TIDAK ADA VENTILASI

80%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar luas ventilasi rumah
Keluarga di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah > 10% dari luas
lantai. Terdiri atas > 10% dari luas lantai 177 keluarga (80%), < 10%% luas lantai
44 keluarga (20%), Tidak Ada Ventilasi 1 keluarga (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 50


Diagram 22

Distribusi Keluarga Berdasarkan Pencahayaan Sinar Matahari di RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PENCAHAYAAN SINAR MATAHARI

3%

MASUK KEDALAM
RUMAH
TIDAK MASUK
KEDALAM RUMAH

97%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sinar matahari masuk ke dalam
rumah Keluarga di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara. Terdiri atas
Masuk kedalam rumah 216 keluarga (97%), Tidak masuk kedalam rumah 7
keluarga (3%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 51


Diagram 23

Distribusi Keluarga Berdasarkan Luas Bangunan per Orang di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

LUAS BANGUNAN PER ORANG

< 8 M²/ORANG
45%
≥ 8 M²/ORANG
55%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar si luas rumah
Keluarga di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah ≥ 8 m2 / orang.
Terdiri atas < 8m2/orang 101 keluarga (45%), ≥ 8m2/orang 121 keluarga (55%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 52


Diagram 24

Distribusi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan Rumah di RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PEMANFAATAN PEKARANGAN

16%

SAYURAN
37% BUAH-BUAHAN
TANAMAN OBAT
14%
KELUARGA
TANAMAN HIAS
TIDAK ADA

10%

23%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar pekarangan rumah
Keluarga di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara tidak dimanfaatkan.
Terdiri atas Sayuran 40 keluarga (16%), Buah-buahan 35 keluarga (14%),
Tanaman Obat Keluarga 26 keluarga (10%), Tanaman Hias 60 keluarga (23%),
Tidak Ada 96 keluarga (37%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 53


Diagram 25

Distribusi Keluarga Berdasarkan Tempat Buang Air Besar di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

TEMPAT BUANG AIR BESAR

SUNGAI

SELOKAN

SEMBARANG
TEMPAT

WC

LAIN-LAIN

100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa seluruh Keluarga di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Buang Air Besar (BAB) di WC. Terdiri atas
Sungai 0 keluarga (0%), Selokan 0 keluarga (0%), Sembarang Tempat 0 keluarga
(0%), WC 222 keluarga (100%), Lain-lain 0 keluarga (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 54


Diagram 26

Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban di RT.08 dan RT.39


KelurahanKelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

JENIS JAMBAN
2%

SEPTIK TANK
WC CEMPLUNG

98%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui jumlah pembuangan keluargayang
berjumlah 117 Keluarga di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara. Terbagi
dari 218 Keluarga (98%) dengan mengunakan jamban septik tank dan 4 Keluarga
(2%) menggunakan jamban WC cemplung.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 55


Diagram 27

Distribusi Keluarga Berdasarkan Jarak WC dengan Sumber Air di RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

JARAK WC DENGAN SUMBER AIR

30%

<10 M
>10 M

70%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui jumlah pembuangan keluarga yang
berjumlah 222 Keluarga di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara. Terbagi
dari 67 Keluarga (30%) yang jarak WC dengan sumber air < 10 m dan 155
Keluarga (70%) yang jarak WC dengan sumber air > 10 m.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 56


Diagram 28

Distribusi Keluarga Berdasarkan Kondisi Jamban di RT.08 dan RT.39 Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KONDISI JAMBAN
3%

TERAWAT
TIDAK TERAWAT

97%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui jumlah pembuangan keluarga yang
berjumlah 222 Keluarga di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara. Terbagi
dari 216 Keluarga (97%) dengan kondisi jamban terawat dan 6 Keluarga (3%)
dengan kondisi jamban tidak terawat.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 57


Diagram 29

Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Air di RT.08 dan RT.39 Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

SUMBER AIR

8%
5%
PDAM
SUMBER POMPA
SUMUR GALI
MATA AIR
SUNGAI

87%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui jumlah sumber air keluargayang berjumlah
222 Keluarga di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara. Terbagi dari PDAM
194 Keluarga (87%), Sumber Pompa 11 Keluarga (5%), Sumur Gali 17 Keluarga
(8%), Mata Air 0 Keluarga (0%), dan Sungai 0 Keluarga (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 58


Diagram 30

Distribusi Keluarga Berdasarkan Pengelolaan Air Minum di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PENGELOLAAN AIR MINUM

17%

DIMASAK
TIDAK DIMASAK

83%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahuisebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara berdasarkan pengelolaan air minum yaitu dimasak.
Terbagi dari yang dimasak berjumlah 186 Keluarga (83%) dan yang tidak
dimasak berjumlah 37 Keluarga (17%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 59


Diagram 31

Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Tempat Penampungan Air di RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

JENIS TEMPAT PENAMPUNGAN AIR


2%
4%

BAK
29% GENTONG
EMBER
LAIN-LAIN (Tandon)

65%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahuisebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara berdasarkan jenis tempat penampungan air
menggunakan bak. Terbagi dari yang menggunakan Bak 144 Keluarga (65%),
Gentong 65 Keluarga (29%), Ember 8 Keluarga (4%), lain-lain 5 Keluarga (2%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 60


Diagram 32

Distribusi Keluarga Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air di RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KONDISI TEMPAT PENAMPUNGAN AIR

43% TERBUKA
TERTUTUP

57%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahuisebagian besar keluarga di RT.08 DAN
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara berdasarkan kondisi tempat penampungan air
adalah tertutup. Terbagi dari yang terutup 126 Keluarga (57%) dan yang terbuka
96 Keluarga (43%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 61


Diagram 33

Distribusi Keluarga Berdasarkan Pengurasan Air di RT.08 dan RT.39 Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PENGURASAN TEMPAT PENAMPUNGAN AIR

9%

34% 14%
SETIAP HARI
SETIAP 2 HARI
SETIAP 1 MINGGU SEKALI
SETIAP 1 BULAN SEKALI

43%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar keluarga RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara melakukan pengurasan tempat penampungan air
yaitu setiap 1 minggu sekali. Terbagi atas Setiap Hari sebanyak 20 Keluarga (9%),
Setiap 2 Hari sebanyak 32 Keluarga (14%), Setiap 1 Minggu Sekali 95 Keluarga
(43%), dan Setiap Sebulan Sekali 75 Keluarga (34%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 62


Diagram 34

Distribusi Keluarga Berdasarkan Kondisi Air di RT.08 dan RT.39 Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KONDISI AIR

4%
8%
2% BERBAU

BERWARNA

BERASA

TIDAK BERBAU, TIDAK


BERASA & TIDAK
BERWARNA

86%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar keluarga RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara memiliki kondisi air yaitu tidak berbau, tidak
berasa dan tidak berwarna. Terbagi atas kondisi air berbau 8 Keluarga (4%),
berwarna 19 keluarga (8%), berasa 4 keluarga (2%), dan tidak berbau, tidak
berasa & tidak berwarna 194 keluarga (86%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 63


Diagram 35

Distribusi Keluarga Berdasarkan Tempat Pembuangan Sampah di RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH


0%

TEMPAT SAMPAH
UMUM
34%
SUNGAI
SEMBARANG TEMPAT
DI ANGKUT PETUGAS
DI BAKAR
DI TANAM
64%

2%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara membuang sampah ke Tempat Sampah Umum. Terbagi
atas tempat sampah umum sebanyak 141 keluarga (64%), ke sungai sebanyak 0
keluarga (0%), sembarang tempat sebanyak 0 keluarga (0%), diangkut petugas
sebanyak 5 keluarga (2%), dibakar sebanyak 75 keluarga (34%), dan ditanam
sebanyak 1 keluarga (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 64


Diagram 36

Distribusi Keluarga BerdasarkanTempat Sampah di RT.08 dan RT.39 Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

TEMPAT SAMPAH

15%
25%
TERTUTUP KEDAP AIR
TERBUKA TIDAK
KEDAP AIR
TERTUTUP TIDAK
KEDAP AIR
6% TERBUKA KEDAP AIR

55%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar tempat sampah Keluarga di
RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara yaitu terbuka dan tidak kedap air.
Terbagi dari tertutup kedap air sebanyak 33 keluarga (15%), terbuka tidak kedap
air sebanyak 121 keluarga (54%), tertutup tidak kedap air sebanyak 13 keluarga
(6%), dan terbuka kedap air sebanyak 55 keluarga (25%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 65


Diagram 37

Distribusi Keluarga Berdasarkan PembuanganAir Limbah di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PEMBUANGAN AIR LIMBAH

5%
1% 5%
2%
GOT
SUNGAI
SEMBARANG TEMPAT
PENAMPUNGAN
LAIN-LAIN

87%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara membuang limbah di Got. Terbagi atas membuang
limbah di Got sebanyak 194 keluarga (87%), sungai sebanyak 4 keluarga (2%),
sembarang tempat sebanyak 3 keluarga (1%), penampungan sebanyak 10 keluarga
(5%), dan lain-lain sebanyak 11 keluarga (5%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 66


Diagram 38

Distribusi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan SamarindaUtara
Tahun 2020

KONDISI SALURAN LIMBAH


0%

20%
TERBUKA LANCAR
TERBUKA
TERGENANG
TERTUTUP LANCAR
10% TERTUTUP
TERGENANG

69%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar kondisi saluran limbah
keluargayang di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah terbuka
lancar. Terbagi atas kondisi saluran limbah terbuka lancar sebanyak 153 keluarga
(69%), terbuka tergenang sebanyak 23 keluarga (10%), tertutup lancar sebanyak
45 keluarga (20%), dan tertutup tergenang sebanyak 1 keluarga (1%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 67


Diagram 39

Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Kandang Ternak di RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KEPEMILIKAN KANDANG TERNAK

14%

YA
TIDAK

86%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara tidak memiliki kandang ternak. Terbagi atas memiliki
kandang ternak sebanyak 31 keluarga (14 %) dan tidak memiliki kandang ternak
sebanyak 191 keluarga (86 %).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 68


Diagram 40

Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak Kandang Ternak dengan Rumah di RT.08


dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

LETAK KANDANG TERNAK DENGAN RUMAH

19% 19%

MENEMPEL DENGAN
RUMAH
<10 M
>10 M

61%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahuisebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara yang memiliki kandang ternak <10 m dari rumah.
Terbagi atas menempel dengan rumah sebanyak 6 keluarga (20%), <10 m
sebanyak 19 keluarga (61%), dan >10 m sebanyak 31 keluarga (19%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 69


Diagram 41

Distribusi Keluarga Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat dengan Rumah di


RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

SARANA KESEHATAN TERDEKAT DENGAN RUMAH

1% 6%

PUSKESMAS
19% RUMAH SAKIT
BALAI PENGOBATAN
POSYANDU
DOKTER PRAKTIK
PERAWAT
3%
BIDAN
2% 66%
3%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar sarana kesehatan terdekat
dengan rumah keluarga di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah
puskesmas. Terbagi dari rumah sakit sebanyak 6 (3%), puskesmas sebanyak 147
(66%), balai pengobatan sebanyak 5 (2%), posyandu sebanyak 6 (3%), dokter
praktik sebanyak 43 (19%), perawat sebanyak 2 (1%), dan bidan sebanyak 13
(6%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 70


Diagram 42
Distribusi Status Kesehatan Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Sarana Kesehatan
di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PEMANFAATAN SARANA KESEHATAN

5%

YA
TIDAK

95%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar keluarga RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara memanfaatkan sarana kesehatan. Terbagi atas
pemanfaatan sarana kesehatan sebanyak 211 keluarga (95%) dan tidak
memanfaatkan sarana kesehatan sebanyak 11 keluarga (5%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 71


Diagram 43

Distribusi Status Kesehatan Keluarga Berdasarkan Alasan Tidak Memanfaatkan


Sarana Kesehatan di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

ALASAN TIDAK MEMANFAATKAN SARANA KESEHATAN

SULIT DIJANGKAU
45% BIAYA
LAIN-LAIN
55%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa ada 1keluarga RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara yang tidak memanfaatkan sarana kesehatan dengan
alasan lebih senang menggunakan tanaman herbal untuk mengobati penyakit.
Terbagi atas sulit dijangkau 0 keluarga (0%), biaya 5 keluarga (45%), dan lain-
lain 6 keluarga (55%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 72


Diagram 44

Distribusi Keluarga Berdasarkan Anggota yang Menderita Penyakit


(3 bulan terakhir) di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

ANGGOTA YANG MENDERITA PENYAKIT


(3 BULAN TERAKHIR)

13%

YA
TIDAK

87%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar anggota keluarga di
RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara tidak ada menderita penyakit selama
3 bulan terakhir. Terdiri atas Ya 29 keluarga (13%), Tidak 193 keluarga (87%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 73


Diagram 45

Distribusi Keluarga Berdasarkan Sarana Pelayanan Kesehatan yang Sering di


Gunakan Jika ada Anggota Keluarga yang Sakit di RT.08 dan RT.39 Kelurahan
Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

SARANA PELAYANAN KESEHATAN YANG SERING DI GUNAKAN JIKA ADA


ANGGOTA KELUARGA YANG SAKIT

6%
11%
RUMAH SAKIT

16% PUSKESMAS

DOKTER PRAKTIK

MANTRI/BIDAN
PRAKTIK

DUKUN

DAN LAIN-LAIN
67%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar keluarga di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara menggunakan Pelayanan Kesehatan Puskesmas
jika ada anggota keluarga yang sakit. Terdiri atas Rumah Sakit 24 keluarga (11%),
Puskesmas 148 keluarga (67%), Dokter Praktik 36 keluarga (16%), Mantri/Bidan
Praktik 14 keluarga (6%), Dukun 0 keluarga (0%), Dan lain-lain 0 keluarga (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 74


Diagram 46

Distribusi Keluarga Berdasarkan Anggota Keluarga yang Meninggal dalam 1


tahun terakhir di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

ANGGOTA KELUARGA YANG MENINGGAL DALAM 1 TAHUN TERAKHIR

8%

YA
TIDAK

92%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar keluarga di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara tidak memiliki anggota keluarga yang meninggal
dalam 1 tahun terakhir. Terdiri atas Ya 18 keluarga (8%), Tidak 204 keluarga
(92%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 75


Diagram 47

Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyebab Anggota Keluarga yang Meninggal


dalam 1 tahun terakhir di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PENYEBAB ANGGOTA KELUARGA YANG MENINGGAL DALAM 1 TAHUN


TERAKHIR

17%

SAKIT
KECELAKAAN
DAN LAIN-LAIN

83%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa seluruh anggota keluarga di RT.08
dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara yang meninggal dalam 1 tahun terakhir
disebabkan oleh penyakit. Terdiri atas Sakit 15 keluarga (83%), Kecelakaan 0
keluarga (0%), dan lain-lain 3 keluarga (17%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 76


Diagram 48

Distribusi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Jenis Alat Kontrasepsi di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

JENIS ALAT KONTRASEPSI

8%
IUD
SUNTIK
PIL
25%
45% SUSUK
KONDOM
TUBECTOMY
VASEKTOMY
ALAMI
17%

2% 3%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Pasangan Usia Subur
di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Menggunakan Alat Konrasepsi
Alami. Terdiri atas IUD 15 PUS (8%), Suntik 46 PUS (25%), PIL 31 PUS (17%),
Susuk 6 PUS (3%), Kondom 0 PUS (0%), Tubectomy 4 PUS (2%), Vasektomy 0
PUS (0%), Alami 83 PUS (45%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 77


Diagram 49

Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

USIA KEHAMILAN

9% 9%

1 - 12 MINGGU

12 - 24
MINGGU

36% 24 - 36
MINGGU
45%
> 36 MINGGU

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa Usia Kehamilan Ibu Hamil di RT.08
dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah 24 – 36 minggu. Terdiri atas 1 – 12
minggu 1 Bumil (9%), 12 – 24 minggu 4 Bumil (36%), 24 – 36 minggu 5 Bumil
(46%), > 36 minggu 1 Bumil (1%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 78


Diagram 50

Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Faktor Resiko Kehamilan di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

FAKTOR RESIKO KEHAMILAN

18%

RESTI (ADA
SATU/LEBIH FAKTOR
RESIKO)

TIDAK RESTI (TIDAK


ADA FAKTOR
RESIKO)

82%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa Faktor Resiko Kehamilan Ibu Hamil
di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara adalah Tidak Resiko Tinggi (Tidak
Ada satu). Terdiri atas Resti (ada satu/lebih faktor resiko) 2 Bumil (18%), Tidak
Resti (Tidak ada faktor resiko) 9 Bumil (82%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 79


Diagram 51

Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Waktu Ibu Memeriksakan Kehamilan di RT.08


dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

BERAPA KALI IBU MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA

TIDAK DI
36% PERIKSA

K1 (1 - 3 X)

64% K4 (≥ 4X)

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa Ibu Hamil di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara memeriksakan kehamilannya K1 (1-3x). Terdiri atas
Tidak di periksa 0 Bumil (0%), K1 (1-3x) 7 Bumil (64%), K4 (≥4x) 4 Bumil
(36%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 80


Diagram 52

Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Tempat Ibu Memeriksakan Kehamilan di RT.08


dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

TEMPAT IBU MEMERIKSAKAN KEHAMILAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS

DOKTER PRAKTIK

PERAWAT/BIDAN
PRAKTIK

DUKUN BERANAK

LAIN-LAIN
100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa Ibu Hamil di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara memeriksakan kehamilannya di Perawat/Bidan Praktik.
Terdiri atas Rumah Sakit 0 Bumil (0%), Puskesmas 0 Bumil (0%), Dokter Praktik
0 Bumil (0%), Perawat/Bidan Praktik 11 Bumil (100%), Dukun Beranak 0 Bumil
(0%), Lain-lain 0 Bumil (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 81


Diagram 53

Distribusi Persalinan Keluarga Berdasarkan Pertolongan Persalinan Anak Pada


Satu Tahun Terakhir di RT.08 dan RT.39 KelurahanKelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara Tahun 2020

PERTOLONGAN PERSALINAN SATU TAHUN TERAKHIR

TENAGA KESEHATAN

DUKUN TERLATIH

DUKUN TIDAK
TERLATIH

100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara melakukan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Terbagi dari pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 25 partus
(100%), dukun terlatih 0 (0%), dan dukun tidak terlatih 0 (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 82


Diagram 54

Distribusi Persalinan Keluarga Berdasarkan Tempat Pertolongan Persalinan


RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

TEMPAT PERTOLONGAN PERSALINAN

RUMAH SAKIT
36% PUSKESMAS
POLINDES
DI RUMAH
BIDAN/DOKTER
PRAKTIK
64%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahuisebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara melakukan persalinan di bidan/dokter praktik. Terbagi
dari tempat pertolongan persalinan rumah sakit 9 partus (36%), puskesmas (0%),
polindes (0%), di rumah (0%), dan bidan/dokter praktik sebanyak 16 partus
(64%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 83


Diagram 55

Distribusi Persalinan Keluarga Berdasarkan Kondisi Bayi RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KONDISI BAYI

LAHIR HIDUP
LAHIR MATI
LAHIR CACAT

100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara yang melahirkan dengan kondisi bayi lahir hidup.
Terbagi dari lahir hidup 25 neonatus (100%), lahir mati (0%), dan lahir cacat
(0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 84


Diagram 56

Distribusi Ibu Nifas Berdasarkan Neonatus yang Meninggal dalam 1 Tahun


Terakhir RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara
Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

NEONATUS MENINGGAL 1 TAHUN TERAKHIR

YA
TIDAK

100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja
Utara tidak ada neonatus yang meninggal 1 tahun terakhir. Terbagi dari neonatus
meninggal 1 tahun terakhir (0%), nenonatus lahir hidup 1 tahun terakhir sebanyak
25 bayi (100%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 85


Diagram 57

Distribusi Buteki Berdasarkan Adanya Buteki di RT.08 dan RT.39 Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

BUTEKI

YA
TIDAK

100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara terdapat buteki. Terbagi atas buteki berjumlah 25 ibu
(100%), dan bukan buteki berjumlah 0 ibu (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 86


Diagram 58

Distribusi Buteki Berdasarkan Ibu yang Meneteki Anaknya di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

BUTEKI MENETEKI ANAKNYA

YA
TIDAK

100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar buteki di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara meneteki anaknya. Terbagi dari buteki meneteki
anaknya berjumlah 25 ibu (100%), dan buteki tidak meneteki anaknya berjumlah
0 ibu (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 87


Diagram 59

Distribusi Buteki Berdasarkan Usia Anak yang Mendapatkan ASI di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

USIA ANAK MENDAPATKAN ASI

4% 8%

1 HARI - 6 BULAN
6 BULAN- 2 TAHUN
LEBIH DARI 2 TAHUN

88%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara usia anak yang mendapatkan ASI berusia 6-2 Tahun.
Terbagi atas 0-6 bulan berjumlah 2 bayi (8%), 6 bulan-2 tahun 22 anak (88%),
lebih dari 2 tahun 1 anak (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 88


Diagram 60

Distribusi Balita yang di Imunisasi di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Kelurahan


Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

BALITA DI IMUNISASI

12%

IYA
TIDAK

88%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara memberikan imunisasi pada balita nya. Terbagi atas Iya
66 balita (88%), tidak 5 balita (12%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 89


Diagram 61

Distribusi Alasan Balita yang Tidak di Imunisasi di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

ALASAN BALITA TIDAK DI IMUNISASI

DILARANG SUAMI
40% TIDAK ADA
MANFAATNYA
TIDAK MENDAPAT
IMUNISASI
60%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar keluarga di RT.08 DAN
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara tidak memberikan imunisasi pada balita nya
karena dilarang suami. Terbagi atas dilarang suami 3 balita (60%), tidak ada
manfaatnya 0 balita (0%), tidak mendapat imunisasi 2 balita (40%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 90


Diagram 62

Distribusi Balita Berdasarkan Anak yang Memliki KMS di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

ANAK MEMILIKI KMS

YA
TIDAK

71; 100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui seluruh balita di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara memiliki KMS. Terdiri atas anak memiliki KMS 71
anak (100%), dan yang tidak memiliki KMS 0 anak (0%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 91


Diagram 63

Distribusi Balita Berdasarkan BB Anak Pada KMS di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

BB ANAK PADA KMS

DI BAWAH GARIS
MERAH
DI ATAS GARIS MERAH
TIDAK PUNYA KMS

100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui seluruh anak di RT.08 dan RT.39 Kelurahan
Sempaja Utara memiliki BB baik yaitu di atas garis merah. Terbagi atas BB anak
di bawah garis merah (0%), di atas garis merah berjumlah 71 anak (100%), dan
tidak punya KMS (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 92


Diagram 64

Distribusi Balita Berdasarkan Kunjungan ke Posyandu Setiap Bulan di RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KUNJUNGAN POSYANDU SETIAP BULAN

21%

YA TIDAK

79%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara tidak membawa balitanya ke posyandu setiap bulan.
Terbagi atas balita yang dibawa ke posyandu setiap bulan berjumlah 15 balita
(21%) dan balita yang tidak dibawa ke posyandu setiap bulan berjumlah 56 balita
(79%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 93


Diagram 65

Distribusi Balita Berdasarkan Makanan Tambahan di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

ANAK MENDAPAT MAKANAN TAMBAHAN

YA
TIDAK

100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar balita di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara memiliki tidak mendapat makanan tambahan. Terbagi
atas balita yang mendapat makanan tambahan sebanyak 71 (100%), dan yang
tidak sebanyak 0 balita (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 94


Diagram 66

Distribusi Balita Berdasarkan Mendapatkan Vitamin A di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

BALITA MENDAPATKAN VITAMIN A

14%

YA
TIDAK

86%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar balita di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara tidak mendapatkan vitamin A. Terbagi atas balita yang
mendapatkan vitamin A sebanyak 10 balita (14%) dan yang tidak mendapatkan
vitamin A sebanyak 61 balita (86%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 95


Diagram 67

Distribusi Balita Berdasarkan Umur Balita Mendapatkan Makanan Tambahan di


RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

UMUR BALITA MENDAPAT MAKANAN TAMBAHAN

< 4 BULAN
4 BULAN
> 6 BULAN

100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar balita di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara mendapatkan makanan tambahan di umur 6 bulan
sampai diatas 6 bulan. Terbagi atas balita yang mendapatkan makanan di umur <
4 bulan sebanyak 0 balita (0%), 4 bulan sebanyak 0 balita (0%), dan 6 bulan
sampai diatas 6 bulan sebanyak 71 balita (100%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 96


Diagram 68

Distribusi Remaja Berdasarkan Adanya Anak Usia Remaja di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

ANAK USIA REMAJA

42% YA
TIDAK

58%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui setengah keluarga di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara tidak memiliki anak di usia remaja. Terbagi atas
keluarga yang memiliki anak usia remaja sebanyak 67 remaja (42%) dan keluarga
yang tidak memiliki anak usia remaja sebanyak 92 remaja (58 %).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 97


Diagram 69

Distribusi Remaja Berdasarkan Kegiatan di Luar Sekolah yang di Ikuti Remaja


RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KEGIATAN DI LUAR SEKOLAH

21%

KEAGAMAAN
KARANG TARUNA
47% OLAHRAGA
LAIN-LAIN

32%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar remaja di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara melakukan kegiatan di luar sekolah dengan lain - lain
seperti bermain dan membantu orang tua. Terbagi atas remaja yang mengikuti
keagamaan sebanyak 14 remaja (21%), karang taruna sebanyak 0 remaja (0%),
olahraga 21 remaja (32%), dan lain-lain sebanyak 32 remaja (47%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 98


Diagram 70

Distribusi Remaja Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang Remaja RT.08 dan


RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PENGGUNAAN WAKTU LUANG

4% 3%
1%

BEGADANG
REKREASI
KURSUS
KETERAMPILAN
LAIN-LAIN

91%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar remaja di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara menggunakan waktu luang dengan kegiatan lain-lain
(bermain, mengerjakan tugas, dan menonton tv). Terbagi dari begadang 3 remaja
(4%), rekreasi sebanyak 2 remaja (3%), kursus keterampilan sebanyak 1 remaja
(2%), dan lain-lain (bermain, mengerjakan tugas, dan menonton tv) sebanyak 61
remaja (91%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 99


Diagram 71

Distribusi Remaja Berdasarkan Kebiasaan Tidak Sehat yang Dilakukan RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KEBIASAAN TIDAK SEHAT YANG DILAKUKAN

10% MEROKOK
MINUM-MINUM
PENGGUNAAN OBAT-
OBATAN NARKOBA
BUKAN SALAH
SATUNYA

90%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui sebagian besar remaja di RT.08 dan RT.39
Kelurahan Sempaja Utara tidak merokok, minum-minum, dan menggunakan obat-
obatan narkoba. Terbagi dari merokok 7 remaja (10%), minum-minum (0%),
penggunaan obat-obatan narkoba (0%), dan bukan salah satunya 60 remaja
(90%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 100


Diagram 72

Distribusi Keluarga Berdasarkan Anggota Keluarga > 55 tahun (Lansia) di RT.08


dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

ANGGOTA KELUARGA > 55 TAHUN (LANSIA)

24%

YA
TIDAK

76%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar keluarga di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara tidak memiliki anggota keluarga > 55 tahun
(Lansia). Terdiri atas Ya 53 keluarga (24%), Tidak 169 keluarga (76%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 101


Diagram 73

Distribusi Lansia Berdasarkan Umur di RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja


Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

UMUR LANSIA

42% 55 - 60 TAHUN
> 60 TAHUN

58%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Lansia di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara berumur > 60 tahun. Terdiri atas 55 – 60 tahun
22 jiwa (42%), > 60 tahun 31 jiwa (58%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 102


Diagram 74

Distribusi Lansia Berdasarkan Keluhan Penyakit di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KELUHAN PENYAKIT

42% YA
TIDAK

58%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Lansia di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara tidak memiliki keluhan penyakit. Terdiri atas Ya
22 jiwa (42%), Tidak 31 jiwa (58%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 103


Diagram 75

Distribusi Lansia Berdasarkan Keluahan Penyakit yang Sering di Derita di RT.08


dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KELUHAN PENYAKIT

18% 16%
ASMA
ASAM URAT
HIPERTENSI
5% KENCING MANIS
PENYAKIT KULIT
5% PENYAKIT JANTUNG
STROKE
LAIN-LAIN
16% 39%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Lansia di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara memiliki keluhan penyakit Hipertensi. Terdiri
atas Asma 0 jiwa (0%), Asam Urat 6 jiwa (16%), Hipertensi 15 jiwa (40%),
Kencing Manis 6 jiwa (16%), Penyakit Kulit 0 jiwa (0%), Penyakit Jantung 2 jiwa
(5%), Stroke 2 jiwa (5%), Lain-lain 7 jiwa (18%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 104


Diagram 76

Distribusi Lansia Berdasarkan Produktivitas dalam Bekerja di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

MASIH BEKERJA

28%

YA
TIDAK

72%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Lansia di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara tidak bekerja. Terdiri atas Ya 15 jiwa (28%),
Tidak 38 jiwa (72%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 105


Diagram 77

Distribusi Lansia Berdasarkan Upaya yang di Lakukan Jika Lansia Sakit di RT.08
dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

UPAYA YANG DILAKUKAN JIKA LANSIA SAKIT

13%

BEROBAT KE DOKTER
PRAKTIK
BEROBAT KE MANTRI
BEROBAT KE
PUSKESMAS/RS
MENGOBATI SENDIRI

87%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Lansia di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara berobat ke Puskesmas/RS jika lansia sakit.
Terdiri atas Berobat ke dokter praktik 5 jiwa (13%), Berobat ke mantri 0 jiwa
(0%), Berobat ke Puskesmas/RS 33 jiwa (87%), Mengobati Sendiri jiwa (0%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 106


Diagram 78

Distribusi Lansia Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PENGGUNAAN WAKTU SENGGANG

4%

SENAM
JOGGING
42% 36% BERKEBUN/BERTANI
PENGAJIAN
BUKAN SALAH
SATUNYA

19%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Lansia di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara memanfaatkan waktu luangnya dengan tidak
beraktifitas. Terdiri atas Senam 0 jiwa (0%), Jogging 2 jiwa (4%),
Berkebun/Bertani 19 jiwa (36%), Pengajian 10 jiwa (19 %), Bukan Salah Satunya
22 jiwa (41%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 107


Diagram 79

Distribusi Lansia Berdasarkan Keaktifan dalam Kegiatan Posyandu Lansia di


RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KEAKTIFAN DALAM KEGIATAN POSYANDU LANSIA

YA
TIDAK
BELUM ADA
POSBINDU

100%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa di RT.08 dan RT.39 Kelurahan
Sempaja Utara belum memiliki POSBINDU. Terdiri atas Ya 0 jiwa (0%), Tidak 0
jiwa (0%), Belum Ada POSBINDU 53 jiwa (100%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 108


Diagram 80

Distribusi Lansia Berdasarkan Kemandirian Lansia dalam Melakukan Aktivitas di


RT.08 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS

9%

MANDIRI
BUTUH BANTUAN

91%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Lansia di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara mandiri dalam melakukan aktivitas. Terdiri atas
Mandiri 49 jiwa (91%), Tidak Mandiri 5 jiwa (9%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 109


Diagram 81

Distribusi Lansia Berdasarkan Kebiasaan Lanjut Usia di RT.08 dan RT.39


Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

KEBIASAAN LANJUT USIA

9%
15%

MEROKOK
MINUM KOPI
31%
MINUM TEH
LAIN-LAIN

45%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Lansia di RT.08 dan
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara memiliki kebiasaan Minum Teh. Terdiri atas
Merokok 5 lansia (9%), Minum Kopi 17 lansia (31%), Minum Teh 25 lansia
(45%), Lain-lain 8 lansia (15%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 110


Diagram 82

Distribusi Keluarga Berdasarkan Penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan


Covid-19 yang Sudah di Lakukan (Pakai Masker) di RT.08 DAN RT.39
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

PENGGUNAAN MASKER

35%
SUDAH

BELUM

65%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Keluarga di RT.08
DAN RT.39 Kelurahan Sempaja Utara sudah menerapkan protokol kesehatan
yaitu penggunaan masker sebanyak 76 keluarga (65%) dan yang belum
menerapkan sebanyak 41 keluarga (35%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 111


Diagram 83

Distribusi Keluarga Berdasarkan Penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan


Covid-19 yang Sudah di Lakukan (Cuci Tangan) di RT.08 DAN RT.39
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

CUCI TANGAN

SUDAH
49%
51%
BELUM

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Keluarga di RT.08 DAN
RT.39 Kelurahan Sempaja Utara sudah menerapkan protokol kesehatan yaitu cuci
tangan sebanyak 60 keluarga (51%) dan yang belum menerapkan sebanyak 57
keluarga (49%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 112


Diagram 84

Distribusi Keluarga Berdasarkan Penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan


Covid-19 yang Sudah di Lakukan (Jaga Jarak) di RT.08 DAN RT.39
Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara
Tahun 2020

JAGA JARAK

33%

SUDAH

BELUM

67%

Interpretasi:
Dari diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar Keluarga di RT.08
DAN RT.39 Kelurahan Sempaja Utara sudah menerapkan protokol kesehatan
yaitu jaga jarak sebanyak 39 keluarga (33%) dan yang belum menerapkan
sebanyak 78 keluarga (67%).

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 113


A. Analisa Data
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. a Separuh warga RT. 04 Kurang Terpapar Defisit
belum mengerti Informasi Pengetahuan
pengetahuan seputar tentang vaksinasi
Covid-19 yaitu Covid-19 pada
sebanyak 223 jiwa warga RT 04
(50%) Kelurahan
b Hampir sehparuh Sempaja Utara
warga RT.04 belum
melaksanakan vaksin
Covid-19 yaitu
sebanyak 189 jiwa
(43%).
c Sebagian kecil warga
RT.04 pernah
terkonfirmasi positif
Covid-19 yaitu
sebanyak 32 jiwa (7%).

2. a Sebagian kecil Balita Kesiapan


RT. 04 memiliki status peningkatan
imunisasi tidak lengkap manajemen
yaitu sebanyak 5 jiwa kesehatan pada
(15%) masyarakat RT.
b Seluruh Balita RT. 04 04 terutama pada
memiliki Kartu Menuju agregat Balita dan
Sehat (KMS) yaitu Lansia
sebanyak 34 jiwa

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 114


(100%)
c Hampir seluruh Balita
jarang mengunjungi
Posyandu yaitu
sebanyak 30 jiwa
(88%)
d Hampir seluruh Lansia
di RT. 04 tidak
mengunjungi Posyandu
Lansia yaitu sebanyak
18 jiwa (90%)
e Sebagian besar Lansia
di RT.04 menderita
Hipertensi yaitu
sebanyak 11 jiwa
(55%)

3. a Hampir seluruh KK di Ketidakcukupan Pemeliharaan


RT.04 menggunakan sumber daya Kesehatan
sumur gali sebagai (fasilitas) Lingkungan tidak
sumber air yaitu efektif pada
sebanyak 48 KK warga RT 04
(41%). Kelurahan
b Sebagian kecil KK di Sempaja Utara
RT.04 dengan kondisi
air berwarna sebanyak
23 KK (20%)
c Sebagian kecil KK di
RT. 04 membuang
sampah dengan cara

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 115


dibakar yaitu sebanyak
23 KK (20%)
d Hampir separuh KK di
RT. 04 memiliki
kandang ternak yaitu
sebanyak 35 KK (30%)
e Sebagian besar KK
RT.04 yang memiliki
kandang ternak dengan
jarak <10 meter dari
rumah yaitu sebanyak
35 (71%) dan sebagian
kecil KK memiliki
kandang ternak
menempel rumah yaitu
sebanyak 4 KK (11%)

4. a. Sebagian kecil Ketidakcukupan Manajemen


masyarakat RT.04 petunjuk untuk Kesehatan
menderita hipertensi bertindak Komunitas tidak
yaitu sebanyak 78 jiwa efektif dengan
(18%) hipertensi di RT
b. Sebagian besar Lansia 04 Kelurahan
di RT.04 menderita Sempaja Utara
Hipertensi yaitu
sebanyak 11 jiwa
(55%)
c. Hampir separuh KK
RT.04 tidak
memanfaatkan sarana

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 116


kesehatan yaitu
sebanyak 37 KK
(29%).
d. Hampir seluruh lansia
dari yang memiliki
keluhan penyakit
memiliki penyakit
Hipertensi 8 jiwa
(80%)
e. Berdasarkan
wawancara dengan
masyarakat RT.04
yang menderita
hipertensi
mengungkapkan bahwa
mereka jarang
mengonsumsi obat anti
hipertensi
f. Hampir separuh KK
RT.04 mengonsumsi
garam yodium >80ppm
(>1,5 sdt) yaitu
sebanyak 47 KK (40%)

5. a. Sebagian besar KK di Pemilihan gaya Perilaku


RT.04 memiliki hidup tidak sehat kesehatan
anggota keluarga yang (merokok, cenderung
merokok yaitu konsumsi berisiko pada
sebanyak 77 KK (66%) makanan asin) masyarakat RT.04
b. Sebagian besar KK di

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 117


RT.04 merokok di
dalam rumah yaitu
sebanyak 40 KK (52%)
c. Hampir separuh KK
RT.04 mengonsumsi
garam yodium >80ppm
(>1,5 sdt) yaitu
sebanyak 47 KK (40%)
d. Sebagian kecil Lansia
di RT.04 memiliki
kebiasaan merokok
yaitu sebanyak 4 jiwa
(20%) dan Hampir
separuhnya memiliki
kebiasaan minum kopi
sebanyak 8 jiwa (40%)

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 118


D. Masalah yang Muncul di Desa RT 04 Kelurahan Sempaja Utara

No Masalah
Defisit Pengetahuan tentang vaksinasi Covid-19 pada warga RT 04
1.
Kelurahan Sempaja Utara b.d Kurang terpapar informasi
Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan tidak efektif pada warga RT 04
2.
Kelurahan Sempaja Utara b.d Ketidakcukupan sumber daya (fasilitas)
Manajemen Kesehatan Komunitas tidak efektif dengan hipertensi di
3. RT 04 Kelurahan Sempaja Utara b.d Ketidakcukupan petunjuk untuk
bertindak
Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada masyarakat RT.04 b.d
4.
Pemilihan gaya hidup tidak sehat (merokok, konsumsi makanan asin).
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan pada masyarakat RT. 04
5.
terutama pada agregat Balita dan Lansia

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 119


PRIORITAS MASALAH

SESUAI SESUAI JUMLA


SUMBER DAYA
PERAN JUMLAH BESAR KEMUNG MINAT KEMUNG DENGAN H
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO PERAWAT YANG NYA KINAN U/ MASYAR KINAN U/ PROGRAM
KOMUNITAS
KOMUNITAS BERESIKO RESIKO PENDKES AKAT DIATASI PEMERINT T W D P O
AH
Defisit Pengetahuan tentang vaksinasi
Covid-19 pada warga RT 04
1. 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 32
Kelurahan Sempaja Utara b.d Kurang
terpapar informasi
Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
tidak efektif pada warga RT 04
2. Kelurahan Sempaja Utara b.d 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 29
Ketidakcukupan sumber daya
(fasilitas)
Manajemen Kesehatan Komunitas
tidak efektif dengan hipertensi di RT
3. 04 Kelurahan Sempaja Utara b.d 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 30
Ketidakcukupan petunjuk untuk
bertindak
Perilaku kesehatan cenderung berisiko
pada masyarakat RT.04 b.d Pemilihan
4. 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 28
gaya hidup tidak sehat (konsumsi
makanan asin).
Kesiapan peningkatan manajemen
5. 3 2 2 3 3 2 3 1 2 1 2 3 27
kesehatan pada masyarakat RT. 04

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 120


terutama pada agregat Balita dan
Lansia

KETERANGAN:
1 : KURANG / SEDIKIT T : TEMPAT
2 : CUKUP W : WAKTU
3 : BAIK / BANYAK D : DANA
P : PERALATAN
O : ORANG

F. Planning Of Action (POA)

PLANNING OF ACTION (POA) KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS


DI RT 04 KELURAHAN SEMPAJA UTARA
KECAMATAN SAMARINDA UTARA

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 121


NO. MASALAH TUJUAN RENCANA SASARAN WAKTU TEMPAT DANA PJ
1. Defisit Diharapkan tidak 1. Penyuluhan Warga RT. Jum’at, Langgar Mahasiswa Adel,
Pengetahuan terjadi penurunan kesehatan 04 Batu 5/11/2021 Baiturrahman Cindy,
tentang vaksinasi minat dalam mengenai Cermin 08.35 - 09.00 Tika
Covid-19 pada mengikuti Vaksinasi Sempaja WITA
warga RT 04 vaksinasi dan Covid-19 Utara
Kelurahan terjadi peningkatan 2. Penyuluhan
Sempaja Utara pengetahuan Protokol
b.d Kurang seputar Covid-19 Kesehatan
terpapar informasi Covid-19
3. Demonstrasi
Cuci tangan
dengan 6
langkah
2. Manajemen Diharapkan terjadi 1. Penyuluhan Warga RT 04 Rabu, Rumah Ketua Mahasiswa Reza,
Kesehatan peningkatan status kesehatan Batu Cermin 4/11/2021 RT dan Devi,
Komunitas tidak kesehatan pada tentang Sempaja 08.00 – 08-30 penduduk Ika
efektif dengan warga di RT 08 penyakit Utara WITA
hipertensi di RT Kelurahan Sempaja hipertensi
04 Kelurahan Utara 2. Pemeriksaan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 122


Sempaja Utara tekanan darah
b.d Setiap hari
Ketidakcukupan (POSKO 1)
petunjuk untuk 3. Senam dan
bertindak jemur bersama

3. Pemeliharaan Diharapkan warga 1. Kerjasama Warga RT 04 Minggu, Lingkungan Mahasiswa Alda,


Kesehatan RT.04 mampu dengan Batu Cermin 12/11/2021 RT 04 dan Ayu,
Lingkungan tidak memilih tindakan Puskesmas Sempaja 07.30 – 08.10 penduduk Deti
efektif pada yang tepat dalam dalam Utara WITA
warga RT 04 mempertahankan pembagian
Kelurahan kesehatan Abate dan
Sempaja Utara Obat Air
b.d 2. Gotong
Ketidakcukupan Royong
sumber daya bersih-bersih
(fasilitas)

4. Perilaku Diharapkan 1. Lakukan Warga RT 04 Sabtu, Langgar Mahasiswa Adel,


kesehatan pengetahuan warga penyuluhan Batu Cermin 6/11/2021 Baiturrahman dan warga Ika,

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 123


cenderung mengenai penyakit kesehatan Sempaja 07.30 – 08.10 Ayu
berisiko pada hipertensi dapat tentang nutrisi Utara WITA
masyarakat RT.04 meningkat 2. Lakukan
b.d Pemilihan pemeriksaan
gaya hidup tidak tekanan darah
sehat (merokok,
konsumsi
makanan asin).
5. Kesiapan Diharapkan 1. Pengadaan Lansia RT.04 Kamis, Langgar Mahasiswa Reza, Devi,
peningkatan masyarakat dapat Posyandu 4/11/2021 Baiturahman dan warga Ika
manajemen ikut berperan aktif lansia 10.00-12.00
kesehatan pada dalam menunjang 2. Pengadaan Balita RT 04 WITA
masyarakat RT. kesehatan Balita Posyandu Batu Cermin
04 terutama pada dan Lansia Balita
agregat Balita dan
Lansia

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 124


G. Implementasi Asuhan Keperawatan Komunitas

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI RT 04 BATU CERMIN KELURAHAN SEMPAJA UTARA
KECAMATAN SAMARINDA UTARA

NO. TANGGAL DIAGNOSIS KEPERAWATAN KEGIATAN PARAF


1. 13 Sept 2020 Risiko terjadinya penyakit ISPA pada 1. Lakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit Mahasiswa
warga RT 08 Kelurahan Sempaja Utara hipertensi

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 125


2. Lakukan pemeriksaan tekanan darah
3. Lakukan senam hipertensi
2. 13 Sept 2020 Defisiensi kesehatan komunitas pada 1. Lakukan penyuluhan kesehatan tentang rokok Mahasiswa
warga RT 08 Kelurahan Sempaja Utara 2. Lakukan pemeriksaan tekanan darah
3. 13 Sept 2020 Ketidakefektifan manajemen kesehatan 1. Lakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit Mahasiswa
diri lansia dengan hipertensi di RT 08 hipertensi
Kelurahan Sempaja Utara. 2. Lakukan pemeriksaan tekanan darah
3. Lakukan senam hipertensi
4. 12 Sept 2020 Kurangnya pengetahuan tentang penyakit 1. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit Mahasiswa
hipertensi pada masyarakat RT 39 b.d hipertensi
ketidakmampuan masyarakat dalam 2. Melakukan pemeriksaan tekanan darah
mengenal masalah 3. Melakukan Demonstrasi pembuatan rebusan daun
salam
5. 11 Sept 2020 dan Kurangnya pengetahuan tentang penyakit 1. Melakukan penyuluhan sekolah sehat mengenai Mahasiswa
12 September covid-19 pada masyarakat RT 39 b.d COVID-19 dan PHBS
2020 ketidakmampuan masyarakat dalam 2. Melakukan praktik Cuci tangan 6 langkah
mengambil keputusan pencegahan covid- 3. Melakukan penempelan poster cuci tangan 6 langkah
19 4. Melakukan penyuluhan kesehatan mengenai COVID-
19 dan PHBS pada agregat remaja dewasa dan lansia

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 126


H. Evaluasi Keperawatan Komunitas

DIAGNOSA
NO TANGGAL EVALUASI
KEPERAWATAN
1 13 Sept 2020 Risiko terjadinya penyakit S: Warga RT 08
ISPA pada warga RT 08 P: Warga kooperatif, aktif, dan menyimak saat materi disampaikan
Kelurahan Sempaja Utara H: Warga dapat menjawab pertanyaan seputar ISPA, warga
mengetahui dengan menyebutkan penyebab, tanda gejala, pencegahan dan
manajemen ISPA pada anak dan orang dewasa.
2 13 Sept 2020 Defisiensi kesehatan S: Warga RT 08
komunitas pada warga RT 08 P: warga kooperatif, menyimak saat materi disampaikan dan waga
Kelurahan Sempaja Utara aktif bertanya
H: Warga dapat menyebutkan manajemen HT, warga mampu
menyebutkan etika merokok, bahaya merokok, komplikasi hipertensi
3 13 Sept 2020 Ketidakefektifan manajemen S: Warga RT 08 yang menderita HT
kesehatan diri lansia dengan P: warga aktif dan kooperatif mengikuti pemeriksaan kesehatan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 127


hipertensi di RT 08 sebelum dan setelah senam. Warga aktif dan semangat mengikuti senam
Kelurahan Sempaja Utara. antihipertensi,
H: Tekanan darah warga sebelum kegiatan senam anti hipertensi rata-
rata 160/100 mmHg dan setelah dilakukan kegiatan senam antihipertensi rata-rata
tekanan darah warga menurun yaitu 140/90 mmHg.

4. 12 Sept 2020 Kurangnya pengetahuan tentang S:


penyakit hipertensi pada
masyarakat RT 39 b.d - Jumlah peserta yang hadir 60 % dari keseluruhan peserta yang di undang
ketidakmampuan masyarakat P:
dalam mengenal masalah
- Kegiatan berjalan dengan lancar.
- Peserta mendengarkan dengan baik dan sangat aktif bertanya.
H:
- Hampir seluruh peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan yang di
ajukan (85%)
5. 11 Sept 2020 dan Kurangnya pengetahuan tentang S:
12 September 2020 penyakit covid-19 pada
masyarakat RT 39 b.d - Jumlah peserta yang hadir 90% dari keseluruhan peserta yang di undang
ketidakmampuan masyarakat P:
dalam mengambil keputusan
pencegahan covid-19 - Kegiatan berjalan dengan lancar.
- Peserta mendengarkan dengan baik dan aktif bertanya.
- Peserta dengan antusias mempraktikkan cuci tangan 6 langkah
H:

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 128


- Sebagian besar peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan yang di
ajukan (90%)
- Peserta mampu mengulang cuci tangan 6 langkah
6. 6 September 2020 Ketidakefektifan pemeliharaan S:
dan 13 Sept 2020 kesehatan pada masyarakat RT
39 b.d ketidakmampuan - Jumlah warga yang hadir 75% dari keseluruhan peserta yang di undang
masyarakat dalam memodifikasi P:
lingkungan
- Kegiatan berjalan dengan lancar.
- Warga laki-laki aktif bergotong royong memberiskan lingkungan dan irigasi
- Warga perempuan aktif dan antusias dalam menyiapkan konsumsi
H:
- Saluran limbah yang macet dan tersumbat kembali lancar
- Air tergenang di pada area kerja bakti tidak ada
- Saluran irigasi bersih dari sampah-sampah
7. 8 – 13 September Kesiapan meningkatkan S:
2020 dan tanggal manajemen kesehatan pada
masyarakat RT 39 terutama - Jumlah kader yang turut serta dalam pendataan 70%
15 September
2020 pada agregat balita - Warga yang hadir dalam pembentukan posyandu 75%

P:
- Kegiatan berjalan dengan lancar
- Warga antusias dalam pembentukan posyandu di lingkungannya

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 129


- Tedapat beberapa warga yang memeriksakan balita nya
H:
- Hasil Pendataan dapat memenuhi syarat pembentukan posyandu
- Seluruh warga yang hadir 100% mengajukan diri menjadi kader posyandu
- Terbentukanya Organisasi kader posyandu sakura di wilayah RT 01 dan RT 39
8. 12 September Kesiapan Meningkatkan S:
2020 Manajemen Kesehatan pada
- Jumlah warga yang hadir 60 % dari total jumlah undangan
masyarakat RT 39 terutama
agregat dewasa dan lansia P:
- Kegiatan berjalan dengan lancar
- Warga antusias dalam pemeriksaan kesehatan dan aktif bertanya mengenai
hasil pemeriksaannya
H:
- Seluruh Peserta yang hadir 100% memeriksakan kesehatannya
- Hampir seluruh peserta yang memeriksakan kesehatannya 90% dapat
mengulang penjelasan mahasiswa mengenai kesehatannya
9. 12 September Perilaku cenderung berisiko S:
2020 pada Masyarakat RT 39
- Jumlah warga yang hadir 60 % dari total jumlah undangan
terutama pada agregat dewasa
berhubungan dengan - Tidak ada warga yang melakukan terapi hipnoterapi untuk berhenti merokok
ketidakmampuan masyarakat
P:
mengenal masalah perilaku
merokook, minum teh dan - Kegiatan berjalan dengan lancar

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 130


kopi. - Peserta mendengarkan dengan baik dan cukup aktif bertanya
H:
- Hampir seluruh peserta yang hadir 70% mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan
- Tidak ada warga yang ingin di hipnoterapi untuk berhenti merokok

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 131


BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan konsep asuhan keperawatan komunitas, keperawatan komunitas


merupakan suatu pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan yang ditujukan kepada pendudukan dengan penekanan pada
kelompok risiko tinggi dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal,
dikaji melalui observasi/pengamatan langsung pelayanan keperawatan.
Jadi untuk meningkatkan peran serta aktif guna mencapai derajat kesehatan
yang optimal maka perlu pendekatan pada tokoh agama, tokoh penduduk, ketua
RT dan membina hubungan saling percaya yang merupakan suatu bentuk kegiatan
dari, oleh dan untuk penduduk.
Setelah terbina hubungan saling percaya ini maka dilakukan mulai dari
pengkajian dan pengumpulan data, sampai dengan penyajian data dan
implementasi. Setiap kegiatan ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan penduduk yang optimal secara mandiri. Tahap-
tahap proses keperawatan komunitas meliputi: pengkajian, merumuskan diagnose,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian
Pada tahap pengkajian, data yang perlu dikaji pada komunitas, data inti
yang terdiri dari populasi, nilai-nilai kepercayaan, riwayat individu, termasuk
riwayat kesehatan. Faktor-faktor lingkungan adalah lingkungan fisik,
pendidikan, keamanan, transportasi, politik dan pemerintahan, kesehatan dan
sosial, komunitas, ekonomi dan rekreasi semua aspek ini dikaji melalui
pengamatan langsung penggunaan data statistic, angkat, wawancara dengan
tokoh penduduk, tokoh agama dan apparat pemerintah.
1. Strength (Kekuatan)
a. Kelurahan Sempaja Utara mempunyai fasilitas kesehatan yaitu 1
buah puskesmas pembantu dan posyandu.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 132


b. 57% penduduk RT 08 berusia 19-55 dan 63% penduduk RT 39
berusia 19-55 ini menunjukkan bahwa usia tersebut adalah usia
produktif dan kemampuan berfikir dan menganalisa maslah cukup
baik dan menerima informasi
c. Tanggapan penduduk terhadap tenaga kesehatan cukup baik
d. Penduduk cukup antusias dan aktif terhadap kegiatan yang diadakan
e. Beberapa penduduk bersedia untuk menyiapkan rumah dan fasilitas
desa seperti masjid dan aula SMP untuk penyuluhan dan
pemeriksaan kesehatan
f. Telah dibentuk kelompok kerja kesehatan yang dilakukan oleh
penduduk bersama mahasiswa kelompok 1 praktik kerja lapangan
Prodi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Kaltim pada tanggal 1
September 2020 dimana kelompok kerja kesehatan ini terdiri dari
kader, tokoh penduduk dan penduduk yang peduli terhadap masalah-
masalah kesehatan di RT 08 Sempaja Utara dan telah dibentuk
kelompok kerja kesehatan yang dilakukan oleh penduduk bersama
mahasiswa kelompok 2 praktik kerja lapangan Prodi Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Kaltim pada tanggal 1 September 2020 dimana
kelompok kerja kesehatan ini terdiri dari kader, tokoh penduduk dan
penduduk yang peduli terhadap masalah- masalah kesehatan di RT
39 Kelurahan Sempaja Utara
2. Weakness (Kelemahan)
a. 26% penduduk berusia dewasa dan 27% usia lansia di RT 08
Sempaja Utara, dan 35% penduduk berusia dewasa dan 80% usia
lansia di RT 39 Sempaja Utara menderita hipertensi
b. 9% penduduk RT 08 dan 62% penduduk RT 39 membuang sampah
dengan cara dibakar sehingga mencemari udara dan lingkungan
c. Sebanyak 37% penduduk berusia dewasa di RT 39, dan 28%
penduduk berusia dewasa dan 14% berusia lansia di RT 08 Sempaja
Utara memiliki kebiasaan tidak sehat merokok

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 133


d. Tidak ada sarana pelayanan Posbindu di daerah RT 08, dan tidak ada
sarana pelayanan Posyandu Balita dan Posyandu Lansia di RT 39
e. Dimasa pandemi covid 19 masyarakat enggan datang ke fasilitas
kesehatan terdekat
3. Opportunity (Kesempatan)
a. Penduduk sangat antusias untuk mendapatkan pendidikan kesehatan,
penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan
b. Penduduk mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan masalah-
masalah kesehatan yang dirasakan
c. Kelompok kerja kesehatan dan penduduk aktif dalam memfasilitasi
antara penduduk dan mahasiswa terutama dalam hal menyampaikan
masalah-masalah kesehatan yang ada dalam penduduk dan
menyampaikan tujuan yang di capai kepada penduduk RT 08 dan
RT 39 Sempaja Utara.
4. Threat (Ancaman)
a. Kurangnya fasilitas kesehatan (tenaga, alat dan obat-obatan)
b. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke yang tinggi
akibat kurangnya kesadaran dan kemauan masyarakat yang
menderita hipertensi untuk memeriksakan tekanan darah nya secara
rutin di fasilitas kesehatan (puskesmas)
c. Dapat terjadi penyakit ISPA dikarenakan gaya hidup masyarakat
yang kurang baik (merokok dan membakar sampah)

B. Perencanaan
Pendukung dari semua proses kegiatan yang berasal dari penduduk
sendiri berupa sumber daya yang cukup memadai seperti sumber daya
manusia, sarana dan fasilitas yang ada di penduduk dan pengurus RT.
Dukungan dan peran serta aktif dari penduduk sesuai dengan intervensi
yang telah disusun oleh mahasiswa dan penduduk melalui pertemuan di
kediaman bapak Syamsi Arifin yang juga ketua RT 08 dan Aula SMP Al-
Hafidz di RT 39 Sempaja Utara dalam upaya mengatasi masalah kesehatan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 134


komunitas, sehingga tercapai derajat kesehatan komunitas yang optimal
secara mandiri.
Dalam penyusunan rencana tindakan dalam upaya penyelesaian masalah
kesehatan yang ada di penduduk untuk menerapkan rencana kegiatan sesuai
dengan prioritas dengan menggunakan metode dan sarana tepat guna. Tahap
selanjutnya dibuat berbagai rencana sesuai dengan masalah kesehatan yang
dijumpai dipenduduk dilanjutkan pada tahap implementasikan atau
pelaksanaan dari perencanaan tersebut.

C. Implementasi
Berikut ini diuraikan beberapa masalah kesehatan yang telah dilakukan
dalam upaya mengatasi masalah kesehatan penduduk dan meningkatkan
derajat kesehatan penduduk di RT 08 Kelurahan Sempaja Utara :
1. Masalah kesehatan 1: Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri lansia
dengan hipertensi.
Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam usaha untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap hipertensi yaitu:
 Memberikan pendidikan kesehatan kepada penduduk RT 08 Sempaja
Utara yang menderita hipertensi
 Memberikan penyuluhan kepada penduduk RT 08 Sempaja Utara
yang beresiko terkena hipertensi
 Melakukan pemeriksaan kesehatan (pengukuran tekanan darah)
kepada penduduk RT 08 Sempaja Utara
 Melakukan senam hipertensi
2. Masalah kesehatan 2: Defisiensi kesehatan komunitas pada warga RT 08
Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam usaha untuk
mencegah terjadinya ISPA adalah:
 Lakukan penyuluhan kesehatan tentang rokok
3. Masalah kesehatan 3: Risiko terjadinya penyakit ISPA
Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam usaha untuk
mencegah terjadinya ISPA adalah:

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 135


 Melakukan penyuluhan mengenai ISPA kepada penduduk RT 08
Sempaja Utara
Di bawah ini juga akan diuraikan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan
dalam upaya mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat khususnya di RT 39 Kelurahan Sempaja Utara,
Kecamatan Samarinda Utara
1. Masalah Kesehatan 1 : Kurangnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan warga RT 39 tentang hipertensi yaitu :
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi kepada warga RT
39 terutama yang menderita hipertensi
- Melakukan pemeriksaan tekanan darah gratis kepada warga RT 39
- Mendemonstrasikan pembuatan rebusan daun salam untuk menurunkan
tekanan darah tinggi pada warga RT 39
2. Masalah Kesehatan 2 : Kurangnya pengetahuan tentang penyakit Covid-19
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan warga RT 39 tentang pencegahan Covid-19 yaitu :
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan Covid-19
kepada warga RT 39 dan anak-anak SMP Islam Al Hafizh
- Melakukan kegiatan berjemur serentak pukul 09.00-10.00 selama 10
menit, lalu mengirim foto berjemur ke grup WhatsApp
- Melakukan demonstrasi cuci tangan 6 langkah WHO kepada warga RT
39 dan anak-anak SMP Islam Al Hafizh
3. Masalah Kesehatan 3: Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada
masyarakat RT 39 dalam memodifikasi lingkungan
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
lingkungan di RT 39 yaitu :
- Melakukan kerja bakti bersama warga RT 39 membersihkan
lingkungan dan selokan
- Melakukan pemberian bibit TOGA dan penanaman TOGA di
pekarangan rumah warga RT 39

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 136


4. Masalah Kesehatan 4 : Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan
pada masyarakat RT 39 agregat dewasa dan lansia
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
manajemen kesehatan pada warga RT 39 agregat dewasa dan lansia yaitu :
- Melakukan pemeriksaan kesehatan gratis meliputi pemeriksaan asam
urat, pemeriksaan gula darah, dan pemeriksaan tekanan darah
5. Masalah Kesehatan 5 : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
pada masyarakat RT 39 pada agregat balita
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
manajemen kesehatan balita di RT 39 yaitu :
- Melakukan pembentukan posyandu balita di RT 39 bersama RT 01
6. Masalah Kesehatan 6 : Perilaku cenderung berisiko pada Masyarakat RT
39
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi perilaku
cenderung berisiko pada warga RT 39 yaitu :
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang etika merokok dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) pada warga RT 39
- Memberikan Hipnoterapi berhenti merokok pada warga RT 39 yang
perokok aktif

D. Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan kegiatan di RT 08 diperoleh
hasil:
1. 40% penduduk RT 08 menghadiri setiap kegiatan baik kegiatan senam,
penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan evaluasi kegiatan
2. Kegiatan-kegiatan berjalan dengan baik dan dapat dilakukan semua sesuai
dengan jadwal kegiatan yang telah dibuat bersama penduduk
3. Penduduk mulai mengetahui tentang penyakit tidak menular (hipertensi)
penyebab, pencegahan dan akibat yang dapat ditimbulkan jika penyakit
tersebut tidak dikontrol

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 137


4. Penduduk memahami dampak dari perilaku tidak sehat seperti membakar
sampah dan merokok terhadap kesehatan
5. Penduduk dapat mempraktikkan batuk efektif dan cara mencuci tangan
yang baik dan benar
6. Penduduk mulai mengetahui cara meningkatkan derajat kesehatan lansia
agar dapat hidup sehat dan mandiri
7. 80% penduduk mampu mengulang kembali penjelasan mengenai penyakit
menular dan tidak menular yang telah disampaikan
8. Penduduk mulai termotivasi untuk menjaga kesehatan didalam maupun
diluar lingkungan rumah
9. Penduduk mulai termotivasi untuk rutin memeriksakan kesehatannya di
fasilitas kesehatan, hal ini dapat dilihat dari beberapa penduduk yang
selama ini memiliki penyakit tidak menular mengatakan akan pergi ke
puskesmas

Berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan kegiatan di RT 39 diperoleh


hasil:
1. 65% penduduk RT 39 menghadiri setiap kegiatan baik kegiatan
kerja bakti, penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan gratis
dan evaluasi kegiatan
2. Kegiatan-kegiatan berjalan dengan baik dan dapat dilakukan
semua sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah dibuat bersama
warga RT 39
3. Penduduk mulai mengetahui tentang penyakit tidak menular
(hipertensi) penyebab, pencegahan dan akibat yang dapat
ditimbulkan jika penyakit tersebut tidak dikontrol
4. Penduduk memahami dampak dari perilaku hidup tidak sehat
seperti membakar sampah, merokok, dan tidak mencuci tangan
terhadap kesehatan
5. Penduduk dapat mempraktikkan batuk efektif dan cara mencuci
tangan yang baik dan benar

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 138


6. Penduduk mulai mengetahui cara meningkatkan derajat
kesehatan lansia agar dapat hidup sehat dan mandiri
7. 95% warga mampu mengulang kembali penjelasan mengenai
penyakit dan pencegahan penyakit yang telah disampaikan
8. Penduduk mulai termotivasi untuk menjaga kesehatan di dalam
maupun di luar lingkungan rumah
9. Penduduk mulai termotivasi untuk rutin memeriksakan
kesehatannya di fasilitas kesehatan, hal ini dapat dilihat dari
beberapa warga yang selama ini memiliki penyakit tidak
menular mengatakan akan pergi ke puskesmas.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 139


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kegiatan praktik komunitas dilakukan oleh mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur Jurusuan
Keperawatan Program Studi Profesi Ners di RT 08 & RT 39 Kelurahan
Sempaja Utara Menggunakan pendekatan peran serta penduduk melalui
strategi pembinaan dibawah RT 08 & RT 39 Kelurahan Sempaja Utara.
2. Dalam kegiatan praktik komunitas, mahasiswa melakukan pendataan
kepada 220 kepala keluarga dengan cara melakukan pengkajian dan
wawancara. Data-data yang telah diperoleh dari pengkajian dan
wawancara kemudian ditabulasi melalui prioritas masalah, membuat
perencanaan, melaksanakan kegiatan dan evaluasi
3. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari pengkajian yang dilakukan
melalui observasi dan wawancara didapatkan masalah resiko penurunan
kesehatan lansia.
4. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan dan diagnosa yang
didapatkan, kelompok menetapkan rencana asuhan keperawatan
komunitas yang terdiri dari pemberian pendidikan kesehatan yang berupa
penyuluhan terhadap masyarakat dan pemeriksaan kesehatan terkait
penyakit paling banyak yang diderita pada masyarakat RT 08 dan RT 39,
sehingga mereka dapat mengetahui dan menyadari akan pentingnya
lingkungan sehat.
5. Berdasarkan diagnosa yang telah ditemukan, hendaknya dijadikan acuan
untuk menentukan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
memperbaiki keadaan lingkungan dan kesehatan yang terdapat di
lingkungan RT 08 dan RT 39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan
Samarinda Utara.
6. Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, kelompok 1 di wilayah RT
08 telah berhasil melaksanakan kegiatan sebagai berikut : penyuluhan

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 140


kesehatan mengenai hipertensi, penyakit jantung koroner, infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA), serta lansia mandiri dan sehat, dan demonstrasi
cara cuci tangan yang baik dan benar (PHBS), konseling kesehatan,
senam hipertensi, dan pemeriksaan kesehatan berupa pengukuran tekanan
darah. Dan perencanaan kelompok 2 di wilayah RT 39 telah berhasil
melaksanakan kegiatan sebagai berikut : Penyuluhan kesehatan tentang
Hipertensi, Etika Merokok, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, COVID-
19, Cuci Tangan 6 Langkah WHO. Pemeriksaan kesehatan gratis yaitu
Tekanan Darah, Gula Darah dan Asam Urat pada Lansia dan Dewasa.
Demonstrasi Pembuatan Rebusan Daun Salam untuk Menurunkan
Tekanan Darah. Kerja Bakti Bersama Warga. Menanam Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) dan Pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan
(POKJAKES) dan Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) Balita di RT
39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara.
7. Setelah semua perencanaan yang dibuat terlaksana, maka kelompok
dapat mengevaluasi setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat terlaksana
dengan baik dan mendapat respon positif dari masyarakat RT 08 dan RT
39 Kelurahan Sempaja Utara Kecamatan Samarinda Utara, hal ini terlihat
dari partisipasi aktif dari masyarakat dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
8. Keberhasilan yang dicapai adalah suatu tanda peningkatan peran serta
penduduk melalui kegiatan di RT 08 & RT 39 Kelurahan Sempaja Utara
diikuti antusias penduduk serta adanya dukungan dari ketua RT 08 & RT
39, tokoh-tokoh penduduk setempat dan kader POKJAKES di RT 08 &
RT 39 Kelurahan Sempaja Utara.

B. Saran
Saran-saran yang penulis berikan untuk perbaikan dalam meningkatkan mutu
Keperawatan Komunitas adalah sebagai berikut:
1. Untuk teman sejawat yang akan memberikan Keperawatan Komunitas
hendaknya perlu mempersiapkan diri dalam melakukan pengkajian,
menggunakan komunikasi yang lugas, memberikan informasi yang jelas

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 141


tentang maksud dan tujuan, meningkatkan kemampuan dalam melihat
masalah kesehatan serta dalam menentukan intervensi-intervensi yang
harus dipertimbangkan faktor-faktor hambatan yang ada didalam
penduduk.
2. Bagi institusi, dalam melakukan program praktik komunitas sebaiknya
pada daerah pedesaan yang belum pernah digunakan mahasiswa lainnya
untuk praktik agar mudah dalam pendekatan penduduk dan pelaksanaan
program kerja berjalan dengan efektif.
3. Bagi penduduk hendaknya ikut berpartisipasi aktif dalam program-
program atau kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan bersama untuk
meningkatkan derajat kesehatan terutama mengenai masalah kurangnya
kesadaran terhadap pentingnya memeriksakan kesehatan secara rutin dan
perilaku tidak sehat seperti merokok dan membakar sampah.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 142


Masalah Rencana Tindak Lanjut
No
Keperawatan Pokjakes Kelurahan Puskesmas
1 Risiko terjadinya Hendaknya Pokjakes Mandiri Hendaknya dapat melakukan Diharapkan pihak Puskesmas tetap
penyakit ISPA Sejahtera memotivasi penduduk di supervise terhadap kinerja meningkatkan promosi kesehatan terkait
pada warga RT 08 RT 08 Sempaja Utara yang Pokjakes Mandiri Sejahtera. dengan Penyakit Tidak Menular ISPA
Kelurahan memiliki penyakit ISPA untuk
Sempaja Utara memanfaatkan Puskesmas yang
ada di RT 08
2 Defisiensi Hendaknya Pokjakes Mandiri Diharapkan pihak Kelurahan Diharapkan pihak Puskesmas tetap
kesehatan Sejahtera memotivasi penduduk di dapat memfasilitasi dalam meningkatkan promosi kesehatan terkait
komunitas pada RT 08 Sempaja Utara yang pemanfaatan sarana prasarana di dengan Penyakit Tidak Menular
warga RT 08 memiliki masalah kesehatan untuk puskesmas terdekat
Kelurahan memanfaatkan Puskesmas yang
Sempaja Utara ada di RT 08
3 Ketidakefektifan Hendaknya Pokjakes Mandiri Diharapkan pihak Kelurahan Diharapkan pihak Puskesmas tetap
manajemen Sejahtera memotivasi penduduk di dapat memantau kegiatan meningkatkan promosi kesehatan terkait
kesehatan diri RT 08 Sempaja Utara yang Pokjakes Mandiri Sejahtera. dengan Penyakit Tidak Menular Hipertensi
lansia dengan memiliki penyakit Hipertensi
hipertensi di RT untuk memanfaatkan Puskesmas

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 143


08 Kelurahan yang ada di RT 08
Sempaja Utara.
4. Kurangnya Hendaknya kader pokjakes Hendaknya melakukan supervisi Diharapkan dapat memberikan pelatihan
pengetahuan memotivasi warga RT 39 untuk terhadap kinerka pokjakes dahlia. kader pokjakes dalam memonitor kesehatan
tentang penyakit mengikuti penyuluhan hipertensi, warga terutama hipertensi dan meningkatkan
hipertensi pada dan memanfaatkan fasilitas promosis kesehatan terkait hipertensi
masyarakat RT 39 kesehatan.
b.d
ketidakmampuan
masyarakat dalam
mengenal masalah
5. Kurangnya Hendaknya kader pokjakes dahlia Diharapkan pihak kelurahan Diharapkan pihak puskesma dapat terus
pengetahuan dapat memotivasi warga RT 39 dapat memfasilitasi dalam meningkatkan sosialisasi mengenai penyakit
tentang penyakit untuk tetap menerapkan protokol desinfeksi lingkungan RT 39 Covid-19 di lingkungan RT 39
covid-19 pada kesehatan. (Musholla, sekolah, lingkungan
masyarakat RT 39 sekitar dan pos kamling.)
b.d
ketidakmampuan
masyarakat dalam
mengambil

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 144


keputusan
pencegahan
Covid-19
6. Ketidakefektifan Hendaknya kader pokjakes dahlia Diharapkan pihak kelurahan Diharapkan pihak puskesmas dapat
pemeliharaan dapat memotivasi warga untuk dapat memfasilitasi dalam memberikan pelatihan kader jumantik (Juru
kesehatan pada melakukan kerja bakti rutin 2 Pengadaan Tempat sampah Pemantau Jentik) bersama dengan kader
masyarakat RT 39 bulan sekali dan memotivasi Umum di wilayah RT 39 pokjakes dahila.
b.d warga RT 39 untuk menjaga
ketidakmampuan kebersihan lingkungan di tempat
masyarakat dalam tinggal masing-masing.
memodifikasi
lingkungan
7. Kesiapan Hendaknya kader pokjakes dapat Diharapkan pihak kelurahan Diharapkan pihak puskesmas dapat
meningkatkan senantiasa memotivasi warga RT dapat memfasilitasi pengadaan memberikan pembinaan kader posyandu
manajemen 39 yang memiliki balita agar rutin perlengkapan untuk mendirikan sakura.
kesehatan pada mengunjungi posyandu. posyandu.
masyarakat RT 39
terutama pada
agregat balita
8. Kesiapan Hendaknya kader pokjakes dapat Hendaknya pihak kelurahan Diharapkan pihak puskesmas dapat terus

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 145


Meningkatkan memotivasi warga RT 29 untuk dapat melakukan supervisi memberikan pelayanan kuratif (pengobatan)
Manajemen memeriksakan kesehatan rutin ke kinerja kader pokjakes terutama pada dewasa dan lansia.
Kesehatan pada fasilitas kesehatan terkait kesehatan dewasa dan
masyarakat RT 39 lansia.
terutama agregat
dewasa dan lansia
9. Perilaku Hendakanya kader pokjakes dahlia Hendaknya pihak kelurahan Diharapkan pihak puskesmas dapat
cenderung berisiko dapat memotivasi warga RT 39 dapat melakukan supervisi kader memberikan penyuluhan sekolah sehat
pada Masyarakat untuk mengurangi perilaku pokjakes terutama terkait terutama mengenai NAPZA di lingkungan
RT 39 terutama cenderung berisiko terhadap perilaku cenderung berisiko RT 39 bersama dengan kader pokjakes
pada agregat kesehatan terutama berhenti terhadap kesehatan dahlia.
dewasa merokok dengan memanfaatkan
berhubungan fasilitas kesehatan maupun melalui
dengan hotline kementerian kesehatan (0-
ketidakmampuan 800-177-6565).
masyarakat
mengenal masalah
perilaku
merokook, minum

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 146


teh dan kopi.

Praktik Kerja Lapangan Keperawatan Kesehatan Komunitas | 147

Anda mungkin juga menyukai