Anda di halaman 1dari 1

TATALAKSANA TRAUMA SPINAL

Adelina Ayuningtyas

Pasien dengan
trauma/fraktur tulang
belakang

1. Stabilkan leher dalam posisi


normal; dengan menggunakan
?cervical collar?.
2. Cegah agar leher tidak terputar
LAKUKAN (rotation).
IMOBILISASI 3. Baringkan penderita dalam
posisi terlentang (supine) pada
tempat/alas yang keras.
4. Pasien dipindahkan dengan
teknik log roll

1. Stabilisasi jalan napas, pastikan


jalan napas bebas (Pemasangan
Primary Survey & ETT)
Pemantauan 2. Pemberian ventilasi yang
ABCDE adekuat. Perhatikan kemungkinan
adanya kegagalan napas akibat
cedera pada C3 sampai C5
3. Pantau kemungkinan terjadinya
syok neurogenik

1. Pemberian analgesic dan


profilaksis yaitu metylprednisolone
pada 24 jam pertama, diulangi 48
Pengobatan jam berikutnya.
2. Pemberian glukokotikoid pada 8
jam pertama untuk perbaikan
fungsi motorik.

Pemeriksaan X-ray, MRI, dan


Pemeriksaan CT-Scan akan memberikan hasil
Penunjang yang cepat untuk gambaran posisi
tulang belakang, fraktur dan
pembengkakan jaringan lunak.

Sumber:
Debebe, F., Woldetsadik, A., Laytin, A. D., Azazh, A., & Maskalyk, J. (2016). Profil clinique et soins aigus apportés aux
patients souffrant de lésions traumatiques de la moelle épinière dans un centre d?urgence de soins tertiaires à Addis-Abeba,
Éthiopie. African Journal of Emergency Medicine, 6(4), 180?184. https://doi.org/10.1016/j.afjem.2016.06.001
Kanwar, R., Delasobera, B. E., Hudson, K., & Frohna, W. (2015). Emergency department evaluation and treatment of cervical
spine injuries. Emergency Medicine Clinics of North America, 33(2), 241?282. https://doi.org/10.1016/j.emc.2014.12.002

Anda mungkin juga menyukai