Anda di halaman 1dari 18

JOURNAL

MYASTHENIA GRAVIS

CASE
REPORT
Gita Putri Namirah Rusdi C014201006

Residen Pembimbing : Supervisor Pembimbing :


dr. Nurmayasari H. Abd. Rauf dr. Muhammad Akbar, Ph.D, Sp.S (K), DFM
TINJAUAN PUSTAKA
MYASTHENIA GRAVIS
● Penyakit autoimun

● Kelemahan fluktuatif otot-otot ekstra okuler, bulbar, dan otot-otot


proksimal.

● Memburuk saat beraktivitas dan membaik setelah istirahat.

Aninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
EPIDEMIOLOGI
Insidensnya 1,7 - 21,3 / 1.000.000 pria dan wanita

< 50 tahun, Perempuan 7 : 3 Laki - laki

> 50 tahun, Perempuan 2 : 3 Laki - Laki

Usia terbanyak perempuan 20 - 30 tahun

Usia terbanyak laki - laki > 60 tahun

Aninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
PATOFISIOLOGI

Aninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017
GEJALA KLINIS 01 Ocular
a. Ptosis
b. Diplopia

02 Bulbar
a. Disfoni dan disartria
b. Disfagia
c. Kelumpuhan otot wajah

03 Leher dan ekstremitas


a. Leher terasa kaku, nyeri dan sulit
menegakkan kepala
b. Kelemahan ekstremitas atas
Aninditha, T; Wiratman, W. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta : Penerbit Kedokteran Indonesia.2017

04 Gangguan pernapasan
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemfis Tes Klinis Sederhana


Melihat adanya kelemahan Pemfis umum dan a. Tes Wartenberg
otot berulang setelah neurologis b. Tes hitung
beraktivitas c. Ice Pack eye test

Uji Tensilon Serologi Radiologi


Konfirmasi dan a. Antibodi reseptor anti CT Scan atau MRI torak
diagnosis asetilkolin
b. Anti-muscle-specific
Kinase (MuSK)
TATALAKSANA

1. Acethylcholinesterase Inhibitor (Penghambat AChE)


2. Kortikosteroid
3. Azatioprin
4. Plasma exchange
5. Intravenous Immunoglobulin (IVIG)
6. Timektomi
PROGNOSIS

Ad Vitam : dubia ad bonam


Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam

Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia, Panduan Praktis Klinis. 2016. Hal. 211
CASE
REPORTS
Mindful Breathing Offers
Relief for Myasthenia
Gravis : A Case Report
ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIS
Seorang wanita Afrika-Amerika usia 34 tahun dirawat akibat patah tulang pinggul
terkait eksaserbasi Myasthenia Gravis. Sering masuk Rumah Sakit dan Klinik
akibat manifestasi klinis dari MG. Tanda-tanda vitalnya terdiri dari: BP 121/66; Pulsa
93; RR 19. Selama dirawat, pasien diberikan empat hari infus IgG intravena dan steroid
taper selama tujuh minggu, dan pasien memilih untuk berpartisipasi dalam latihan
pernapasan sadar selama dua minggu yang ditawarkan oleh program Seni Integratif dalam
Kedokteran rumah sakit.

Mindful Breathing Offers Relief for Myasthenia Gravis : A Case Report


TATALAKSANA

Dilakukan tatalaksana non-farmakologi berupa pasien diminta melakukan


“Mindful breathing” atau bernafas secara sadar. Dilakukan sebanyak 2
kali seminggu selama 2 minggu
PERJALANAN TERAPI

1990 31/1/2017 8/3/2017 9/3/2017 23/3/2017

Diagnosis awal MG Prednison taper 10


hari dimulai Pasien melihat peningkatan
penglihatan setelah sesi
pernapasan secara sadar
Sesi pernapasan secara
4 hari, percobaan IVIG 2mg sadar dimulai. Dengan
dengan perbaikan gejala sampai durasi 30 menit setiap 2
pasien jatuh 2 bulan kemudian hari/minggu, selama 3
minggu
OUTCOME

Latihan pernapasan sadar mengurangi kelemahan otot proksimal


akibat Myasthenia Gravis, terutama ptosis dan diplopia terkait
MG. Terapi steroid telah dihentikan dan terapi fisik dilanjutkan
sesuai kebutuhan untuk membangun kekuatan dan mencegah
trauma terkait MG di kemudian hari
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai