Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN CHEFALGIA

A. DEFINISI
Chefalgia adalah nyeri atau sakit kepala, termasuk nyeri di belakang mata serta
perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Chefalgia adalah salah satu keluhan
fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit
dan dapat menunjukkan penyakit organik ( neurologi atau penyakit lain), respon stress,
vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon
tersebut (Smeltzer & Bare, 2002).

B. PATHWAY

Vasonkontiksi arteri

CES dan CIS

Dilatasi

Hipoksia

Penurunan oksigen peningkatan CO2 NyeriNyeri

Ketidaknyamanan penurunan kesadaran kelemahan fisik

Kecemasan Intoleransi Aktifitas

 Komplikasi
- Ruptur pembuluh darah otak
- Kebutaan

 Tanda dan Gejala


- Depresi / stress
- Ketegangan
- Cedera kepala
- Spondiolosis
- Penyakit gigi/mata
- Sinusitis

 Klasifikasi
- Tension headache
- Cluster headache
- Sinus headache
- Rebound headache
- Migrain headache

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. CT Scan, menjadi mudah dijangkau sebagai cara yang mudah dan aman untuk
menemukan abnormalitas pada susunan saraf pusat.
2. MRI Scan, dengan tujuan mendeteksi kondisi patologi otak dan medula spinalis
dengan menggunakan tehnik scanning dengan kekuatan magnet untuk membuat
bayangan struktur tubuh.
3. Pungsi lumbal, dengan mengambil cairan serebrospinalis untuk pemeriksaan. Hal ini
tidak dilakukan bila diketahui terjadi peningkatan tekanan intrakranial dan tumor
otak, karena penurunan tekanan yang mendadak akibat pengambilan CSF.

D. PENATALAKSANAAN
1. Preparat ergotamin (sublingual, sub kutan, rektal atau melalui inhalasi)
efeknya dalam menghilangkan sakit kepala jika digunakan pada awal proses migren.
Ergotamin tartrat bekerja pada otot polos yang menyebabkan kontriksi
yang lama pada pembuluh darah kranial
2. Pencegahan
Penatalaksanaan medis terhadap migren dilakukan setiap hari memakai
satu atau lebih zat-zat yang mendukung berhentinya sefalgia, terapi obat dalam
interval 3-6 bulan biasanya digunakan obat propranolo (inderan) dan martisergit
(sensert).

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d vasokontriksi arteri
a. Tujuan dan kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan selama 1x60 menit diharapkan pasien akan mencapai
- Mampu mengontrol nyeri
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang
- Mampu mengenali nyeri
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
b. Intervensi keperawatan :
- Lakukan pengkajian nyeri secara komperehensif
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Bantu pasien dan keluarga mencari dan menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat memperngaruhi nyeri seperti suhu ruangan
- Kaji tipe sumber nyeri
- Ajarkan tentang teknik non farmakologi : teknik nafas dalam, relaksasi,
distraksi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Tingkatkan istirahat dan pantau TTV

2. Kecemasan b.d perubahan status kesehatan


a. Tujuan dan kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 2jam diharapkan pasien akan
mencapai
- Kontrol cemas
- Koping
b. Intervensi keperawatan :
- Gunakan pendekatan yang menyenangnkan
- Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku pasien
- Pahami persepsi pasien terhadap situasi stress
- Identifikasi tingkat kecemasan
- Ajarkan pasien menggunakan teknik relaksasi
- Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

3. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan


a. Tujuan dan kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan aktivitas
pasien meningkat
- Mampu melakukan aktifitas shari-hari
- Tanda-tanda vital normal
- Mampu berpindah tanpa bantuan
- Sirkulasi status baik
b. Intervensi keperawatan :
- Menentukan penyebab toleransi aktivitas
- Berikan periode istirahat selama beraktifitas
- Monitor dan catat kemampuan untuk meintoleransi aktivitas
- Ajarkan klien bagaimana menggunakan teknik mengontrol pernafasan
ketika beraktifitas

F. DAFTAR PUSTAKA

1. NANDA, 2002. Nursing Diagnosis : Definition and Classification (2001-2002),


Philadelphia
2. Perry & Potter 2005. Buku ajar : Fundamental Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: EGC
3. Smeltzer, Suzzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah dari Brunner &
Suddarth, Edisi 8. EGC : Jakarta
4. Somantri, Irman. 2008. Keperawatan Medikal Bedah; Asuhan Keperawatan Pada
Pasien dengan Gangguan Neurobehaviour, Salemba Medika : Jakarta

Banjarmasin, Oktober 2018

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN SELFALGIA

NAMA : PUSPITA WULANDARI


NPM : 1814901110084
RUANG : RUBI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
BANJARMASIN, 2018

Anda mungkin juga menyukai