Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN DIAGNOSA


MEDIS INFARK MIOKARD AKUT (IMA)

TUGAS INDIVIDU

Disusun sebagai Kelengkapan Praktik Klinik Keperawatan Gawat Darurat

Oleh :

ADE FIRMAN MAULANA

NIM. 1810001

Pembimbing:

Christina Y,S.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 03017

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Ade Firman Maulana

Prodi : S1 Keperawatan – 3A

NIM : 1810001

Tugas Laporan Kasus “Asuhan Keperawatan gawat darurat pada pasien dengan IMA” dibuat
sebagai syarat untuk melengkapi tugas Praktik Klinik Mata Kuliah Keperawatan Gawat
Darurat

Surabaya, 11 Juni 2021

Mahasiswa

Ade Firman Maulana


NIM. 1810001

Surabaya 11 Juni 2021


Mengetahui

Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah Dosen Pembimbing

Merina Widyastuti,S.Kep.,Ns.,M.Kep ChristinaY,S.,S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIP. 03033 NIP. 03017
Kasus :
Tn. H usia 55 Tahun dengan diagnosa medis IMA (Infark Miokard Akut) . Pada
tanggal 08 November 2016 pukul 16.20 WIB pasien datang diantar istrinya menggunakan
kendaraan pribadi, dengan kondisi kesadaran GCS 456, pasien mengeluh sesak nafas,
keluhan yang dirasakan pasien sudah sejak 2 hari sebelum MRS, sesak timbul apabila pasien
aktivitas berat. Pasien juga merasa mual dan terasa dada ampik. Pasien mengatakan 5 bulan
yang lalu MRS dengan keluhan yang sama. Tindakan yang telah di lakukan observasi vital
sign dengan hasil TD : 110/80 mmHg, N : 80x/menit, RR : 26x/menit, S : axila 36,2 oC.
Pasien diberi obat (injeksi Lsix 10 mg/dl, Spironolactan 25 mg, ISDN 3x5 mg, Digoxin 1/2
mg, Alinamin 1x1 mg). Hasil cek laboratorium Pemeriksaan EKG dan Darah Lengkap.

Analisa Data :
No Diagnosa Data Subyek dan Data Data yg tidak ada tapi
Obyek seharusnya ada
1. Nyeri akut b.d agen DS : Pasien tampak meringis,
pencedera fisiologis Pasien mengatakan dada bersifat protektif,
(iskemia) terasa ampik frekuensi nadi meningkat,
sulit tidur, napsu makan
DO : menurun, skala nyeri
Pasien tampak gelisah PQRST
2. Pola napas tidak DS : Dikarenakan di kasus
efektif b.d hambatan Pasien mengatakan sesak tersebut pasien
upaya napas timbul apabila aktivitas mengalami sesak napas
berat maka akan diberikan
DO : pemberian oksigen
TD : 110/80 mmHg, berupa Nasal kanul 2-4
N : 80x/menit, LPM (liter per menit)
RR : 26x/menit, agar sesak pasien bisa
S : axila 36,2oC berkurang

3. Intoleransi aktivitas DS : Mengeluh lelah


b.d Pasien mengatakan saat Merasa tidak nyaman
ketidakseimbangan beraktivitas terasa berat setelah beraktifitas
antara suplai dan Gambaran EKG
kebutuhan oksigen menunjukkan aritmia
DO : saat setelah aktivitas
Keadaan umum pasien Gambaran EKG
lemah menunjukkan Iskemia
Sianosis
Intervensi Keperawatan :
1. Diagnosis keperawatan : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (iskemia)

LUARAN KEPERAWATAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam,


maka tingkat nyeri menurun, dengan kriteria hasil :
Luaran utama Tingkat nyeri 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas
(SLKI, hal 145) 2. Keluhan nyeri menurun skala 0-1
3. Meringis menurun
4. Gelisah menurun
5. Frekuensi nadi membaik 60-100x/menit
6. Pola napas membaik
7. Tekanan darah membaik 120-80mmHg
Luaran Perfusi miokard 1. Gambaran EKG aritmia menurun
tambahan (SLKI, hal 83) 2. Nyeri dada menurun
3. Diaforesis menurun
4. Arteri apikal membaik
5. Tekanan arteri rata-rata membaik
6. Takikardi / bradikardi membaik dengan
nilai normal 60-100x/mnt

INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Manajemen nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
utama durasi, frekuensi, kualitas dan
(SIKI, hal 485) intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Monitor keberhasilan terapi
komplementar yang telah diberikan
4. Berikan teknik nonfarmakologis
5. Kontrol lingkungan yang memperberat
nyeri
6. Fasilitasi istirahat dan tidur
7. Edukasi penyebab, dan pemicu nyeri
8. Jelaskan stategi menyelesaikan nyeri
9. Kolaborasi pemberian analgetik, anti
angina, trombolistik

Intervensi Edukasi manajemen 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan


pendukung nyeri menerima informasi
2. Sediakan materi dan media pendidikan
(SIKI, hal 70) 3. Beri kesempatan untuk bertanya
4. Jelaskan penyebab dan stategi
meredakan nyeri
5. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri

2. Diagnosis keperawatan : Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas

LUARAN KEPERAWATAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam,


maka pola napas membaik, dengan kriteria hasil :
Luaran utama Pola napas 1. Dispnea menurun
(SLKI, hal 95) 2. Frekuensi napas membaik
3. Kedalaman napas membaik
4. Penggunaan otot bantu napas meningkat
5. Pernapasan cuping hidung menurun
6. Ekskursi dada membaik
Luaran Tingkat nyeri 1. Keluhan nyeri menurun
tambahan (SLKI, hal 145 ) 2. Pola napas membaik
3. Gelisah menurun
4. Perasaan depresi (tertekan) menurun
5. Perasaan takut mengalami cedera berulang
menurun
6. Ketegangan otot menurun

INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Manajemen jalan 1. Monitor pola napas
utama napas 2. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
(SIKI, hal 187) 4. Ajarkan teknik batuk efektif
5. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik
Intervensi Edukasi pengukuran 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
pendukung respirasi menerima informasi
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
(SIKI, hal 85) kesepakatan
3. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan
4. Ajarkan cara menghitung respirasi dengan
mengamati naik turunnya dada saat bernapas

3. Diagnosis keperawatan : Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan


kebutuhan oksigen

LUARAN KEPERAWATAN : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam,


maka , toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil :

Luaran utama toleransi aktivitas 1. Kemudahan dalam melakukan


(SLKI, hal 149 ) aktivitas sehari hari meningkat
2. Keluhan lelah menurun
3. Dispnea saat aktivitas menurun
4. Perasaan lemah menurun
5. EKG iskemia membaik
Luaran Curah jantung 1. Gambaran EKG membaik
tambahan (SLKI, hal 20) 2. Lelah menurun
3. Murmur jantung menurun
4. Kardiomegali menurun
5. Tekanan darah membaik 120/80
mmHg

INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Manajemen energi 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
utama yang mengakibatkan kelelahan
(SIKI, hal 176) 2. Monitor kelelahan fisik
3. Monitor pola dan jam tidur
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
5. Lakukan latihan rentan gerak aktif
6. Berikan aktivitas distraksi yang
merenggangkan
7. Anjurkan tirah baring
8. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
9. Kolaborasi dengan ajli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
Intervensi Dukungan perawatan 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas
pendukung diri perawatan diri sesuai usia
2. Monitor tingkat kemandirian
(SIKI, hal 36) 3. Sediakan lingkungan yang terapeutik
(privasi)
4. Dampingi dalam melakukan
perawatan diri sampai mandiri
5. Fasilitasi untuk menerima keadaan
ketergantungan
6. Fasilitasi kemandirian
7. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
8. Anjurkan melakukan perawatan diri
secara konsisten sesuai kemampuan
No. Diagnosa Keperawatan Waktu Implementasi Paraf
1. Nyeri akut b.d agen Jumat, 11 1. Identifikasi lokasi, Ade. fm
pencedera fisiologis Juni 2021 & karakteristik,
(iskemia) 10.00 WIB durasi, frekuensi,
kualitas dan
intensitas nyeri
2. Identifikasi skala
nyeri
3. Monitor
keberhasilan terapi
komplementar yang
telah diberikan
4. Berikan teknik
nonfarmakologis
5. Kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri
6. Fasilitasi istirahat
dan tidur
7. Edukasi penyebab,
dan pemicu nyeri
8. Jelaskan stategi
menyelesaikan
nyeri
9. Kolaborasi
pemberian
analgetik, anti
angina,
trombolistik
10. Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima
informasi
11. Sediakan materi
dan media
pendidikan
12. Beri kesempatan
untuk bertanya
13. Jelaskan penyebab
dan stategi
meredakan nyeri
14. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri

2. Pola napas tidak efektif b.d Jumat, 11 1. Monitor pola napas Ade. fm
hambatan upaya napas Juni 2021 & 2. Posisikan semi
15.00 WIB fowler atau fowler
3. Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari
4. Ajarkan teknik
batuk efektif
5. Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik
6. Identifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima
informasi
7. Jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
8. Jelaskan tujuan dan
prosedur yang akan
dilakukan
9. Ajarkan cara
menghitung
respirasi dengan
mengamati naik
turunnya dada saat
bernapas
3. Intoleransi aktivitas b.d Jumat, 11 1. Identifikasi Ade. fm
ketidakseimbangan antara Juni 2021 & gangguan fungsi
suplai dan kebutuhan 18.00 tubuh yang
oksigen mengakibatkan
kelelahan
2. Monitor kelelahan
fisik
3. Monitor pola dan
jam tidur
4. Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas
5. Lakukan latihan
rentan gerak aktif
6. Berikan aktivitas
distraksi yang
merenggangkan
7. Anjurkan tirah
baring
8. Anjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap
9. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan
10. Identifikasi
kebiasaan aktivitas
perawatan diri
sesuai usia
11. Monitor tingkat
kemandirian
12. Sediakan
lingkungan yang
terapeutik (privasi)
13. Dampingi dalam
melakukan
perawatan diri
sampai mandiri
14. Fasilitasi untuk
menerima keadaan
ketergantungan
15. Fasilitasi
kemandirian
16. Jadwalkan rutinitas
perawatan diri
17. Anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara konsisten
sesuai kemampuan
No. Diagnosa Keperawatan Waktu Evaluasi Paraf
1. Nyeri akut b.d agen Sabtu, 12 Juni S: Ade. fm
pencedera fisiologis (iskemia) 2021 & Pasien mengatakan sudah
08.00 tidak merasakan nyeri lagi
O:
Pasien terlihat tidak gelisah
dan tidak lemas
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
2. Pola napas tidak efektif b.d Sabtu, 12 Juni S: Ade. fm
hambatan upaya napas 2021 & Pasien mengatakan sudah
08.00 tidak sesak lagi
O:
Observasi TTV
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 24x/menit (Sudah
Normal)
Suhu : 36,2°C
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
3. Intoleransi aktivitas b.d Sabtu, 12 Juni S: Ade. fm
ketidakseimbangan antara 2021 & Pasien mengatakan sudah
suplai dan kebutuhan oksigen 08.00 tidak terasa berat lagi saat
beraktivitas
O:
Pasien tampak senang
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai