Dosen Pembimbing
Rismadefi Woferst.,S.Si., M.Biomed
Di susun oleh:
KELOMPOK 1
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019/2020
KATA PENGANTAR
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Uji Chi-Square/Uji Kai Kuadrat ................................................ 3
B. Jenis-Jenis Uji Chi-Square/Uji Kai Kuadrat ........................................... 4
C. Syarat Uji Chi-Square/Uji Kai Kuadrat ................................................... 7
D. Rumus Uji Chi-Square/Uji Kai Kuadrat .................................................. 7
E. Contoh Soal Uji Chi-Square/Uji Kai Kuadrat ........................................ 9
F. Soal Kelompok 1 Uji Chi-Square/Uji Kai Kuadrat ................................. 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 16
B. Saran ........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengolahan data merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis dan
untuk setiap pengambilan keputusan managemen yang sangat signifikan. Hasil dari
pengolahan data tersebut menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang
perusahaan. Dalam area fungsional keuangan, informasi dari data yang diambil
memberikan dasar dalam menentukan anggaran dan pengendalian biaya. Pada
bagian pemasaran, informasi tersebut dibutuhkan untuk merencanakan produk
baru, kompensasi tenaga penjual, dan beberapa keputusan penting lainnya. Seperti
yang kita ketahui, bahwa kegiatan menganalisis akan selalu ada pada kegiatan
sehari-hari hal tersebut yang melatarbelakangi penulis menyusun makalah ini untuk
menambah dan melatih pemahaman tentang pengolahan data mentah menjadi
informasi.
Data selang dan rasio merupakan data yang terdiri angka hasildari
pengukuran baik pengukuran yang bersifat langsung juga tidak langsung.
Namundemikian tidak jarang peneliti harus bekerja dan terlibat dengan data yang
berwujud frekuensi. Data frekuensi atau distribusi frekuensi merupakan data hasil
dari pencacahanatau pembilangan. Jika kita sisa ujian atau tes hipotesis untuk
hargaproporsi hanya melibatkan pagar banyak doa proporsi yang ingat dari dua
proporsiyang berbeda. Dalam melanjutkan kita tidak hanya akan menggunakan dua
proporsi,namun lebih dari itu Oleh karena itu kita tentu saja akan meningkat
kesulitan jika tigaatau lebih proporsi percakapan menggunakan uji hipotesis harga
perbedaan doa proporsi. Untukmengatasi kesulitan tersebut kita menggunakan
ujian berbaring yaitu uji Chi-kuadratatau Chi- kotak uji yang disimbolkan dengan
x2. Chi kuadrat merupakan suatuteknik statistik yang menggunakan untuk nilai
probabilitas guna diterima perbedaanfrekuensi nyata atau hasil pengamatan atau
observasi dengan frekuensi yang diharapkandalam kategori-kategori tertentu Alat
uji ini khusus digunakan untuk Menguji LEBIHdari doa proporsi dengan kriteria
tertentu Kriteria-kriteria itu berdasarkan pada ciri datayang akan percakapan
1
proporsinya jadi menimbulkan jenis ujian yang berbeda, Meskitetap menggunakan
satu bentuk rumus yang sama
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah definisi uji chi-square/uji kai kuadrat
2. Bagaimanakah jenis-jenis uji chi-square/uji kai kuadrat
3. Bagaimanakah syarat uji chi-square/uji kai kuadrat
4. Bagaimanakah rumus uji chi-square/uji kai kuadrat
5. Bagaimanakah contoh soal uji chi-square/uji kai kuadrat
6. Bagaimanakah soal kelompok 1 uji chi-square/uji kai kuadrat
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui definisi uji chi-square/uji kai kuadrat
2. Untuk Mengetahui jenis-jenis uji chi-square/uji kai kuadrat
3. Untuk Mengetahui syarat uji chi-square/uji kai kuadrat
4. Untuk Mengetahui rumus uji chi-square/uji kai kuadrat
5. Untuk Mengetahui contoh soal uji chi-square/uji kai kuadrat
6. Untuk Mengetahui soal kelompok 1 uji chi-square/uji kai kuadrat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Chi-kuadrat pada dasarnya belum dapat menghasilkan kesimpulan yang
memuaskan.
4. Chi-kuadrat cocok digunakan untuk data kategorik, data diskrit atau data
nominal.
Dalam penerapan praktis, sering dijumpai berbagai persoalan mencakup
dua variable. Secara spesifik, uji chi-kuadrat dapat digunakan untuk menentukan:
1. Ada tidaknya asosiasi antara dua variable (independency test)
2. Apakah suatu kelompok homogen (homogenitas antar subkelompok =
homogeneity test )
3. Seberapa jauh suatu pengamatan sesuai dengan parameter yang di
spesifikasikan (goodness of fit)
Cara memberikan interpretasi terhadap Chi-kuadrat adalah dengan
menentukan df (degree of freedom) atau db (derajat bebas). Setelah itu
berkonsultasi tabel harga kritik Chi-kuadrat. Selanjutnya membandingkan antara
harga Chi-kuadrat dari hasil perhitungan dengan harga kritik Chi-kuadrat, akhirnya
mengambil kesimpulan dengan ketentuan:
1. Bila harga Chi-kuadrat (X2) sama atau lebih besar dari tabel Chi-kuadrat
maka hipotesa nol (H0) ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima.
2. Bila harga Chi-kuadrat (X2) lebih kecil dari tabel Chi-kuadrat maka
hipotesa nol (H0) diterima dan hipotesa alternatif (Ha) ditolak.
B. Jenis- Jenis Uji Chi-Square/Uji Kai Kuadrat
1. Uji Independensi
Uji independensi chi square adalah alat uji statistik yang digunakan untuk
mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan secara signifikan. Kedua
variabel yang diuji merupakan variabel kategorik dan disusun dalam bentuk tabel
kontingensi.
Langah-langkah uji independensi chi square adalah sebagai berikut.
a. Menetapkan hipotesis
H0 : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel
H1 : terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel
b. Menetapkan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi yang digunakan biasanya adalah α=0,05.
4
c. Melakukan pengujian statistik
Rumus uji statistik yang digunakan adalah :
𝑏𝑘
(𝑂𝑖𝑗 − 𝐸𝑖𝑗) 2
x2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = ∑
𝐸𝑖𝑗
𝑖=11
𝑓. 𝑖 𝑥 𝑓. 𝑖
Eij =
𝑛
d. Menentukan titik kritis Uji independensi chi square didasarkan pada
distribusi peluang statistik yaitu Distribusi Khi-Kuadrat (Chi Square).
Derajat bebas (df) yang digunakan adalah (k−1)(b−1).
e. Pengambilan keputusan Keputusannya adalah tolak H0 jika χ 2 hitung
> χ 2a,df atau gagal tolak H0 jika χ 2 hitung < x 2 a, df.
2. Uji Homogenitas
Sering kali perlu di tentukan apakah distibusi sesuai karateristik tertentu sama
untuk berbagai kelompok. Misalnya ada dua sampel random yang terdiri dari 100
orang laki laki dan sampel kedua 100 orang perempuan ditanya apakah setuju
pertanyaan “kesetaraaan”.
Langkah pengujian sebetulnya tidak ada beda dengan uji independensi di
mana langkah –langkah ujinya sebagai berikut :
a. Menetapkan hipotesis
H0 : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel
H1 : terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel
b. Tentukan batas kritis a = (misalnya 0,05)
c. Tentukan df
5
d. Melakukan pengujian statistic rumus uji statistik yang digunakan
adalah :
𝑂−𝐸
𝑋2 = ∑ ( )2
𝐸
𝑂2
𝑋2 = ∑ ( )−𝑁
𝐸
Maka nilai statistik kai kaudrat dapat di cari tanpa menghitung frekuensi
harapn dengan rumus
N (ad−bc)2−
X2 = (a+c)(𝑏+𝑑) (𝑎+𝑑)(𝑐+𝑑)
Persamaan ini di pakai untuk mencari nilai kai kuadrat pada permasalahan.
6
C. Syarat-syarat Uji Chi-Square/Uji Kai Kuadrat
a. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga
Actual Count (F0) sebesar 0 (nol).
b. Apabila bentuk tabel kontingensi 2x2, maka tidak boleh ada 1 cell saja
yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (Fh)
kurang dari 5.
c. Apabila bentuk tabel lebih dari 2x2, maka jumlah cell dengan frekuensi
harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
d. Jumlah sampel >40
e. Jumlah sampel antara 20-40 tidak ada sel yang nilai Enya <5.
D. Rumus Uji Chi-Square/Uji Kai Kuadrat
Proses pengujian kai kuadrat adalah membandingkan frekuensi yang terjadi
(observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi). Bila nilai frekuensi observasi
dengan nilai frekuensi harapan sama, maka dikatakan tidak ada perbedaan yang
bermakna (signifikan). Sebaliknya, bila niali frekuensi observasi dan nilai frekuensi
harapan berbeda, maka dikatakan ada perbedaan yang bermakna (signifikan).
Pembuktian dengan uji kai kuadrat dengan menggunakan formula:
X2 = Σ(O – E)2
df = (k-1)(n-1)
ket :
O = nilai observasi
E = nilai ekspektasi (harapan)
k = jumlah kolom
b = jumlah baris
Untuk mempermudah analisis kai kuadrat, nilai data kedua variabel disajikan
dalam bentuk tabel silang:
Variabel 2
Variabel 1 Jumlah
Tinggi Rendah
Ya a b a+b
7
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d n
Ea = (a+b) x (a+c)
Khususnya untuk tabel 2x2, dapat mencari nilai X2 dengan menggunakan rumus:
N (ad-bc)2
X2 =
(a+c)(b+d)(a+b)(c+d)
Uji kai kuadrat sangat baik untuk tabel dengan derajat kebebasan (df) yang
besar. Sedangkan khusus untuk tabel 2 x 2 (df-nya adalah 1) sebaiknya digunakan
uji kai kuadrat yang sudah dikoreksi (Yate Corrected atau Yate’s Correction).
Formula kai kuadrat Yate’s Correction adalah sbb:
(|O – E| - 0,5)2
X2 =
E
Atau
N {|ad-bc|2 – (N/2)]2
X2 =
(a+c)(b+d)(a+b)(c+d)
8
E. Contoh soal Uji Chi-Square/ Uji Kai Kuadrat
Suatu penelitian untuk mengetahui hubungan penggunaan alkohol dan rokok
pada ibu hamil (11.127 ibu hamil). Status alcohol pada ibu hamil dikategorikan
menjadi 4 kelompok (tidak minum, peminum ringan, sedang dan berat). Adapun
status rokok dikategorikan menjadi dua kelompok (perokok dan tidak perokok):
Konsumsi Alkohol
Jawaban:
Notasi khusus dinyatakan sebagai 𝐸11 - 𝐸24 (8 sel)
Total perokok = 𝑇𝑃
Total tidak minum = 𝑇𝑇𝑀
Probabilitas perokok = 𝑇𝑃 /T
Probabilitas tidak minum = 𝑇𝑇𝑀 /T
𝑻𝑷 𝐗 𝑻𝑻𝑴
𝑬𝟏𝟏 = 𝑻
9
Notasi untuk tabel
Konsumsi Alkohol
Perokok 𝐸11 =237,8 𝐸12 = 1639,4 𝐸13 = 138,1 𝐸14 = 42,6 𝑇𝑃 = 4198
Tidak perokok 𝐸21 = 3842,2 𝐸22 = 2788,6 𝐸23 = 227,9 𝐸24 = 70,4 𝑇𝑇𝑃 = 6929
TOTAL 𝑇𝑇𝑀 = 6170 𝑇𝑃𝑅 = 4478 𝑇𝑃𝑆 = 366 𝑇𝑃𝐵 = 113 T= 11127
10
(𝑶−𝑬)𝟐
X2 = Ƹ 𝑬
(𝑶𝟏𝟏 −𝑬𝟏𝟏 )𝟐 (𝑶𝟏𝟐 −𝑬𝟏𝟐 )𝟐 (𝑶𝟏𝟑 −𝑬𝟏𝟑 )𝟐 (𝑶𝟏𝟒 −𝑬𝟏𝟒 )𝟐 (𝑶𝟐𝟏 −𝑬𝟐𝟏 )𝟐 (𝑶𝟐𝟐 −𝑬𝟐𝟐 )𝟐
= + + + + + +
𝑬𝟏𝟏 𝑬𝟏𝟐 𝑬𝟏𝟑 𝑬𝟏𝟒 𝑬𝟐𝟏 𝑬𝟐𝟐
=338.92
df = (t-1) (k-1)
=(4-1)(2-1)
=3
α
df
0.05
3 7.815
P<0.001
Kesimpulannya : Ho ditolak
Ada perbedaan antara kebiasaaan minum alcohol ibu selama kehamilan dengan
kebiasaan merokok.
11
F. Soal Kelompok 1 Uji Chi-Square/Uji Kai Kuadrat
Dari suatu penelitian pada penderita penyakit jantung coroner dengan variabel
pendidikan dan kebiasaan merokok telah disusun hasil seperti tabel di bawah ini.
𝑇𝑇𝑆 ×𝑇𝑃
= 𝑇
𝑇𝑇𝑆 ×𝑇𝑃
Dengan ini, nilai expected untuk sel E₁₁ = 𝑇
12
Notasi untuk nilai expected 2 variabel
Pendidikan Perokok Tidak Merokok Total
Tidak sekolah 𝐸11 𝐸12 𝑇𝑇𝑆
SD 𝐸21 𝐸22 𝑇𝑆𝐷
SMP 𝐸31 𝐸32 𝑇𝑆𝑀𝑃
SMA 𝐸41 𝐸42 𝑇𝑆𝑀𝐴
Perguruan tinggi 𝐸51 𝐸52 𝑇𝑃𝑇
Total 𝑇𝑃 𝑇𝑇𝑀 T
Perhitungan nilai E
𝑇𝑇𝑆 × 𝑇𝑃 25 × 37
𝐸11 = = = 9,25
𝑇 100
𝑇𝑇𝑆 × 𝑇𝑇𝑀 25 × 63
𝐸12 = = = 15,75
𝑇 100
𝑇𝑆𝐷 × 𝑇𝑃 32 × 37
𝐸21 = = = 11,84
𝑇 100
𝑇𝑆𝐷 × 𝑇𝑇𝑀 32 × 63
𝐸22 = = = 20,16
𝑇 100
𝑇𝑆𝑀𝑃 × 𝑇𝑃 24 × 37
𝐸31 = = = 8,88
𝑇 100
𝑇𝑆𝑀𝑃 × 𝑇𝑇𝑀 24 × 63
𝐸32 = = = 15,12
𝑇 100
𝑇𝑆𝑀𝐴 × 𝑇𝑃 9 × 37
𝐸41 = = = 3,33
𝑇 100
𝑇𝑆𝑀𝐴 × 𝑇𝑀 9 × 63
𝐸42 = = = 5,67
𝑇 100
𝑇𝑃𝑇 × 𝑇𝑃 10 × 37
𝐸51 = = = 3,7
𝑇 100
𝑇𝑃𝑇 × 𝑇𝑀 10 × 63
𝐸52 = = = 6,3
𝑇 100
13
Nilai expected 2 variabel
Pendidikan Perokok Tidak merokok Total
Tidak sekolah 9,25 15,75 25
SD 11,84 20,16 32
SMP 8,88 15,12 24
SMA 3,33 5,67 9
Perguruan tinggi 3,7 6,3 10
Total 37 63 100
2
(𝑂 − 𝐸)2
𝑥 =∑
𝐸
𝑥 2 = 11,52
14
Perhitungan degree of freedom
𝑑𝑓 = (𝑏 − 1)(𝑘 − 1)
𝑑𝑓 = (2 − 1)(5 − 1)
𝑑𝑓 = 4
Interpretasi Tabel
a. 𝑥 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 11,52
𝑥 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 9,488
𝑥 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑥 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = Ho ditolak
b. 𝑝 > 0,01
𝑝 < 0,05
0,05 > 𝑝 > 0,01 = Ho ditolak
6. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas didapatkan bahwa p<0,05 dan x² hitung > x² tabel yang
berarti Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
kebiasaan merokok dan pendidikan pada penderita penyakit koroner.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji chi-square adalah salah satu uji dari statistika non parametik yang sering
di pakai untuk sebuah penelitian. Uji chi-square diterapkan pada kasus dimana
akan diuji apakah frekuensi yang akan di amati (data observasi) bebeda secara
nyata ataukah tidak dengan frekuensi yang diharapkan (expected value). Sehingga
akan menentukan apakah penelitian kita sesuai dengan yang diharapkan atau
tidak. Uji chi-square ini memiliki banyak kegunaan seperti untuk mengetahui ada
tidaknya asosiasi antara 2 variabel (Independent test),untuk mengetahui apakah
suatu data kelompok homogen atau tidak (Homogenity test),untuk menguji
kenormalan data dengan melihat distribusi data (Goodness of fit test).Uji chi-
square ini kita dapat mengetahui apakah harapan kita dalam melakukan penelitan
sesuai dengan harapan dan kenyataan ataupun tidak. Sehingga jika tidak sesuai
kita dapat mengevaluasi penelitian kita sampai diketahui apa penyabab ketidak
sesuaiannya.
Kegunaan chi-kuadrat diantaranya untuk Menguji Proporsi, untuk menguji
uji Independensi, uji kecocokan/kesesuaian, untuk Pengujian Hipotesis, untuk Uji
Normalitas.Kelebihan Konsep chi-kuadrat dalam statistik nonparametrik mudah
untuk dimengerti. Kekurangan uji Chi-Square hanya memberikan informasi
tentang ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel.
B. Saran
Diharapkan kedepannya mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan
rumus uji Chi-kuadrat, dan mampu membuat skripsi dengan mencantumkan
rumus uji Chi-kuadrat. Dan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan nya dalam
dunia keperawatan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hastono, S. P., & Sabri, L. 2014. Statistika Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers
17