Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PLENO

BIOSTATISTIK

“Uji T Independen dan Dependen”

Dosen Pembimbing : Ns. Yulia Rizka, M.Kep

DISUSUN OLEH
Kelompok 3
A 2016-1
Nursyamsi Setia Ningsih Ria Astuti
Nurul Aina Ibni Kalzan Richa Pramaneta
Nurul Intan Rendra Zola Rika Elvia
Pebrina Angjelina Saferatul Khair
Putri Firdausya Sakiah Pitriana Nst
Rabiatul Addawiah Sarah Florencia Manurung
Rajali Seniwan Agustini Gulo
Ressy Herlia Silviana
Resti Ananda Putri Sinthia Ramadhani Fitri
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019

Nursyamsi Setia Ningsih


Lisa Monica
Resti Ananda Putri
Ria Astuti
Nurul Aina Ibni Kalzan
Ressy Herlia
Rika Elvia
Era
Saferatul Khair
Seniwan Agustini Gulo
Rajali
Syarifah Nirul Fadilla
Sinthia Ramadhani Fitri
Sakiah Pitriana Nst
Mellysa Rosalina
Siti Sarwanti
Dian Permata Ningtyas
Syilvi Novita Darman
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis atas kehadirat Allah SWT karena karunia, rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah pleno Biostatistik yang berjudul
Uji T Independen dan Dependen. Makalah ini merupakan hasil studi pustaka dan
diksusi tutorial.
Penulisan makalah ini juga tidak luput dari bantuan, bimbingan dan dukungan
moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua kami yang selalu mendukung dan mendoakan.
2. Ibu Ns. Yulia Rizka, M.Kep sebagai dosen pembimbing yang membimbing penulis
dalam penulisan makalah ini.
3. Kak Ns. Ella Putri Lestari, S.Kep sebagai asisten tutorial yang membimbing penulis
dalam pembahasan makalah ini.
4. Semua pihak yang terlibat dan telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak lepas dari kesulitan,
hambatan dan tantangan yang menjadikan makalah ini tidak lepas dari kesalahan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
yang akan menyempurnakan makalah ini.

Pekanbaru, 13 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
COVER
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................2
BAB II ISI.............................................................................................................4
2.1 Uji Beda Dua Mean Independen....................................................................4
A. Uji Homogenitas Varian/Uji F.................................................................4
B. Uji untuk Varian Sama............................................................................5
C. Uji untuk Varian Berbeda........................................................................6
2.2 Uji Beda Dua Mean Dependen (Paired Sample)...........................................6
2.3 Pembahasan Soal Tutorial..............................................................................7
A. Uji T Independen Varian Sama................................................................7
B. Uji T Independen Varian Berbeda...........................................................9
C. Uji T Dependen.......................................................................................11
2.4 Contoh Soal Lain............................................................................................13
A. Uji T Independen Varian Sama................................................................13
B. Uji T Independen Varian Berbeda...........................................................15
C. Uji T Dependen.......................................................................................17
BAB III PENUTUP..............................................................................................20
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................20
3.2 Saran...............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam uji statistik terdapat beberapa uji yang dapat digunakan untuk
mengambil suatu kesimpulan tentang populasi dari sampek tersebut yang diambil.
Jika sampel yang diambil merupakan sampel yang saling berhubungan, maka akan
timbul suatu permasalahan cara atau metode menganalisisnya dan uji statistik yang
digunakan. Salah satu uji satistik parametrik yang digunakan adalah uji T- test
independen.
Uji T – test atau uji T merupakan uji statistik yang digunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol. Uji T dibagi menjadi dua, yaitu uji T yang
digunakan untuk pengujian hipotesis satu sampel dan uji T yang digunakan untuk
pengujian hipotesis dua sampel. Apabila dihubungkan dengan kebebasan
(independency) sampel yang digunakan (khusus sampel bebas (indpendent) dan uji T
untuk sampel berpasangan.
Uji T – tets dependent merupakan pengujian yang tidak adanya perbedaan
yang signifikan antara nilai variabel dari dau sampel yang berpasangan atau
berkolerasi. Fungsi dari T – test dependent adalah untuk membandingkan rata-rata
dua kelompok yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai
sebuah sampel dengan subjek yang sama akan tetapi mengalami dua perlakuan atau
pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah
perlakuan. Syarat jenis uji T – test dependent adalah data terdistribusi normal, kedua
kelompok data adalah dependen (saling berhubungan atau berpasangan), dan jenis
data yang digunakan adalah numerik dan kategorik (dua kelompok).
Pemakaian uji T bisa digunakan untuk objek penelitian yang berpasangan dan
juga bisa untuk objek penelitian yang tidak berpasangan. Akan tetapi, sebelum
menghitung uji T, terlebih dahulu menganalisis dengan uji normalitas dan uji
homogenitas. Dalam uji T terdapat istilah uji satu arah (one tail) dan uji dua arah (two
tail).
Uji satu arah (one tail) merupakan hipotesis awal kelomopk atau sampel satu
memiliki rata-rata sama dengan atau lebih besar dengan rata-rata kelompok dua,
sedangankan hipotesis alternatif rata-rata kelompok satu lebih kecil dibandingkan
dengan rata-rata kelompok 2.

1
Uji dua aarah (two tail) merupakan hipotesis awal yang tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata satu dan rata-rata dua, sedangkan pada
hipotesis alternatif sebaliknya terdapat perbedaan rata-rata satu dan rata-rata dua.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menetapkan hipotesis nol dan alternatif (baik satu arah maupun
dua arah atau 0) ?
2. Bagaimana cara membuktikan bahwa dari soal yang dipaparkan merupakan
contoh uji T independen varian sama ?
3. Bagaimana menetapkan tingkat kemaknaan (α) ?
4. Bagaimaa cara menguji dengan uji T independen varian sama dengan langkah-
langkah uji statistik ?
5. Bagaimana cara membuktikan bahwa dari soal yang dipaparkan merupakan
contoh uji T independen varian tidak sama ?
6. Bagaimana cara menguji dengan uji T independen varian tidak sama dengan
langkah-langkah uji statistik ?
7. Bagaimana cara menguji dengan uji T dependen dari soal yang dipaparkan dengan
langkah-langkah uji statistik ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui cara menetapkan hipotesis nol dan altenative (baik satu arah
maupun dua arah atau 0).
2. Dapat menjelaskan cara menguji uji T independen varian sama sesuai dengan
langkah-langka uji satatistik (lihat soal).
3. Dapat mengetahui cara menetapkan atau mencari tingkat kemaknaan (α).
4. Dapat menjelaskan cara menguji uji T independen varian tidak sama sesuai denga
langkah-langkah uji statistik (lihat soal).
5. Dapat mengetahui cara menguji uji T dependen sesuai dengan langkah-langkah uji
statistik (lihat soal).

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya analisis dan melakukan uji T (independen) tidak berpasangan dan
uji T dependen (berpasangan). Mahasiswa keperawatan akan dapat mengetahui dan
melakukan uji T independen baik varian sama atau varian tidak sama serta Uji T
dependen dengan lagkah-langkah uji statistik yaitu dengan menetapkan hipotesis nol
dan alternative (baik satu arah ataupun dua arah), menetapkan tingkat kemaknaan (α),
menetapkan uji T yang akan digunakan, dapat melakukan perhitungan dengan uji
statistik yang telah di tetapkan, serta menarik kesimpulan baik dengan pendekatan
klasik maupun pendekatan probabilistik.

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam bidang kesehatan seringkali harus menarik kesimpulan apakah


parameter dua populasi berbeda atau tidak. Ujia statistik yang membandingkan mean
dua kelompok ini disebut uji beda dua mean. Umunya pendekatan yang dilakukan
bisa dengan distribusi Z (Uji Z) ataupun distribusi t (Uji t). Berdasarkan hubungan
antar populasinya, uji t dapat digolongkan menjadi dua jenis uji, yaitu dependent
sample t-test dan independent sample t-test. Kedua data kelompok dikatakan
dependen apabila kelompok data yang dibandingkan datanya saling mempunyai
ketergantungan. Uji ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang
saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel
dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang
berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan treatment.Dikatakan kedua
kelompok data independen bila data kelompok yang satu tidak tergantung dari data
kelompok kedua. Uji ini bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang
tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat
diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk dua subjek sampel yang berbeda. prinsip
pengujian ini adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok data, sehingga
sebelum dilakukan pengujian terlebih dahulu harus diketahui apakah variannya sama
(equal variance) atau variannya berbeda (unequal variance).

2.1 Uji Beda Dua Mean Independen


Syarat atau asumsi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut.
a. Data berdistribusi normal/simetris.
b. Kedua kelompok data independen.
c. Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategori (dengan hanya dua
kelompok).

A. Uji Homogenitas Varian/Uji F


Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Signifikan berarti hubungan
yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Penggunaan tingkat signifikansinya
beragam, tergantung keinginan peneliti, yaitu 0,01 (1%) ; 0,05 (5%) dan 0,10
(10%).

4
Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. Sebagai contoh,
kita menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai probabilitas < 0,05, maka
dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka
tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Rumus :
F = S1 2 / S2 2
df1 = n1-1
df2 = n2-1
Keterangan :
S1 : standar deviasi 1
S2 : standar deviasi 2
N : jumlah sampel kelompok
Pada perhitungan uji F, varian yang lebih besar berfungsi sebagai pembilang dan
varian yang lebih kecil berfungsi sebagai penyebut.

B. Uji untuk Varian Sama


Uji beda dua mean dapat dilakukan dengan menggunakan uji Z atau uji T.

Uji Z dapat digunakan bila standar deviasi populasi ( diketahui dan jumlah

sampel besar (lebih dari 30). Apabila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi maka

dilakukan uji T. Pada umumnya nilai sulit diketahui, sehingga ujia beda dua

mean biasanya menggunakan uji T (T-Test). Untuk varian yang sama, bentuk
ujinya adalah sebagai berikut.

T=

Sp² =

df = n1 + n 2 – 2

Keterangan:
n1 atau n2 : Jumlah sampel kelompok 1 atau 2
S1 atau S2 : Standar deviasi sampel kelompok 1 atau 2
df : degree of freedom

C. Uji untuk Varian Berbeda

5
Untuk varian yang berbeda, bentuk ujinya menggunakan uji beda duamean Uji
T (T-Test) dengan varian beda. Bentuk rumusnya adalah sebagai berikut:

Untuk degree of freedom tidak bisa dengan rumus biasa (df = n1 + n2-2),
tetapi menggunakan rumus khusus seperti di bawah ini:

2.2 Uji Beda Dua Mean Dependen (Paired Sample)


Uji ini untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang
dependen. Misalnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan berat badan sebelum
mengikuti proram diet dan berat badan setelah mengikuti program diet.
Sama seperti uji T independen, uji T dependen memiliki asumsi yang harus dipenuhi,
yaitu :
Rumus yang digunakan, sebagai berikut :

KETERANGAN :
δ = rata-rata deviasi (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
SDδ = Standar deviasi dari δ (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
n = banyaknya sampel
DF = n-1
Rumus standar deviasi

6
2.3 Pembahasan Soal Tutorial
A. Uji T Independen Varian Sama
Seorang pejabat Kemenkes berpendapat bahwa rata-rata nikotin yang dikandung
rokok jarum lebih tinggi dibandingkan rokok wismilak. Untuk membuktikan
pendapatnya, dilakukan penelitian dengan mengambil sampel secara random 10
batang rokok jarum dan 8 batang rokok wismilak. Dari hasil pengolahan data
didapatkan bahwa rata-rata kadar nikotin rokok jarum adalah 23,1 mg dengan
standar deviasi 1,5 mg. sementara itu kadar nikotin rokok wismilak rata-rata 20,0
mg dengan standar deviasi 1,7 mg. berdasarkan data tersebut ujjilah pendapat
pejabat Kemenkes tersebut dengan menggunakan alpha 5%.
Pertanyaan:
Buktikan bahwa itu adalah contoh uji T independen varian sama
Ujilah dengan uji T independen varian sama dengan langkah-langkah uji statistic.

1. Uji F
H₀ = Varian kadar nikotin rokok Jarum = kadar nikotin rokok Wismilak
Ha = Varian kadar nikotin rokok Jarum ≠ kadar nikotin rokok Wismilak
Diketahui: S₁ = 1,7
S₂ = 1,5
n₁ = 8
n₂ = 10

= 1,28
Jawab: F =
df₁ = n₁ - 1
= 8-1
=7
F= df₂ = n₂ - 1
= 10 – 1
= =9

7
F hitung < F tabel
Jadi, H₀ gagal ditolak

2. Uji T Independen Varian Sama


H₀ = Mean kadar nikotin Jarum = kadar nikotin Wismilak
Ha = Mean kadar nikotin Jarum ≠kadar nikotin Wismilak
Diketahui: S₁ = 1,5 S₂ = 1,7
n₁ = 10 n₂ = 8
x₁ = 23,1 x₂ = 20,0

Jawab: =

= 2,53

Sp = 1,59

=
t =

=
=

8
t = 4,1
=

df = n₁ + n₂ - 2
= 10 + 8 -2 t hitung > t tabel
= 16 4,1 > 1, 746
Jadi, H₀ ditolak

B. Uji T Independen Varian Berbeda


Seorang pejabat Kemenkes berpendapat bahwa rata-rata nikotin yang dikandung
rokok jarum lebih tinggi dibandingkan rokok wismilak. Untuk membuktikan
pendapatnya, dilakukan penelitian dengan mengambil sampel secara random 12
batang rokok jarum dan 9 batang rokok wismilak. Dari hasil pengolahan data
didapatkan bahwa rata-rata kadar nikotin rokok jarum adalah 25,2 mg dengan
standar deviasi 4,5 mg. sementara itu kadar nikotin rokok wismilak rata-rata 20.0
mg dengan standar deviasi 1,5 mg. berdasarkan data tersebut ujilah pendapat
penjabat Kemenkes tersebut dengan menggunakan alpha 5%.
Pertanyaan :
Buktikan bahwa itu adalah contoh uji T independen varian tidak sama.

Ho : Varian kadar jarum nikotin = wismilak


Ha : Varian kadar jarum nikotin ≠ wismilak
Diketahui :
n1 : 12 S1 : 4,5
n2 : 9 S2 : 1,5
UJI F

df = n1 – 1 df = n2 - 1
= 12 – 1 =9-1
= 11 =8
F hitung > F table = Ho ditolak

9
Diketahui : n1 = 12 s1 = 4,5 x1 = 25,2
n2 =9 s2 = 1,5 x2 = 2-,0
Jawab :

10
T hitung > T table : Ho Ditolak

C. Uji T Dependen
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh vitamin B12 terhadap penyakit
anemia. Sejumlah 10 penderita diberi suntikan vitamin B12 dan diukur kadar
Hb darah sebelum dan sesudah pengobatan. Hasil pengukuran dadalah
sebagai berikut:
Sebelum 12,2 11,3 14,7 11,4 11,5 12,7 11,2 12,1 13,3 10,8
Sesudah 13,0 13,4 16,0 13,6 14,0 13,8 13,5 13,8 15,5 13,2
Pertanyaan:
Ujilah dengan uji T dependen dengan langkah-langkah uji statistik.

Pembahasan :
Diketahui:
Ho = Tidak ada perbedaan kadar Hb antara sebelum dan sesudah pemberian Vit
B12
Ha = Ada perbedaan kadar Hb antara sebelum dan sesudah pemberian Vit B12
n = 10
α = 5% = 0,05

X1 X2 D D²
11
13,0 12,2 0,8 0,64
13,4 11,3 2,1 4,41
16,0 14,7 1,3 1,69
13,6 11,4 2,2 4,84
14,0 11,5 2,5 6,25
13,8 12,7 1,1 1,21
13,5 11,2 2,3 5,29
13,8 12,1 1,7 2,89
15,5 13,3 2,2 4,84
13,2 10,8 2,4 5,76
Jumlah 18,6 37,82

12
Maka Ho di tolak, sehingga dapat di simpulkan bahwa ada perbedaan kadar Hb
antara sebelum dan sesudah pemberian Vit B12

Keterangan:
Variabel penelitian :Kadar Hb
Jenis data : Numerik
Skala ukur : Rasio
Kelompok data : Sebelum dan sesudah pemberian Vit B12
Sifat data : Dependen

2.4 Contoh Soal Lain


A. Uji T Independen Varian Sama
Dua macam metode latihan kelentukan diberikan secara terpisah kepada siswa
untuk jangka waktu tertentu untuk mengetahui macam latihan mana yang lebih
baik. Sampel acak yang terdiri dari 11 siswa dilatih dengan metode A dan 10 siswa
dilatih dengan metode B. Dari hasil pengolahan data didapatkan rata-rata
pertambahan kelentukan pada siswa yang dilatih dengan metode A adalah 3,22 cm
dengan standar deviasi 0,4468 cm. Sementara itu, rata-rata pertambahan
kelentukan pada siswa yang dilatih dengan metode B adalah 3,07 cm dengan
standar deviasi 0,3335 cm. (α = 0,05).
Pertanyaan:
Buktikan bahwa itu adalah uji T independen varian sama
Ujilah dengan uji T independen varian sama dengan langkah-langkah uji statistik

Pembahasan:
Variabel penelitian : metode latihan kelentukan A dan metode latihan kelentukan B
Jenis data : numerik
Skala ukur : rasio
Kelompok data : rata-rata pertambahan kelentukan dengan metode A dan metode B
Sifat data : independen
Ho : Tidak ada perbedaan antara metode A dan metode B
13
Ha : Ada perbedaan antara metode A dan metode B
Uji F
Diketahui :
S1 = 0,4468
S2 = 0,3335
n1 = 11
n2 = 10

F hitung = = 1,795 F tabel = 3,13

df1 = n1-1 = 11-1 = 10 df2 = n2-1 = 10-1 = 9


F hitung < F tabel maka Ho gagal ditolak, kedua varian sama

Uji T
Diketahui :
S1 = 0,4468
S2 = 0,3335
n1 = 11
n2 = 10
X1 = 3,22
X2 = 3,07

Sp2

14
Sp

t hitung = df = n1 + n2 – 2 = 11 + 10 – 2 = 19

= 0,865
Nilai t hitung = 0,865
15
Nilai t tabel = 2,09
t hitung < t tabel maka Ho gagal di tolak, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan antara metode latihan A dan metode latihan B.

B. Uji T Independen Varian Beda


Seorang perawat komunitas berpendapat rata-rata ibu hamil yang anemia di desa A
lebih tinggi dibandingkan rata-rata ibu hamil yang anemia di desa B. Untuk
membuktikan pendapatnya, dilakukan penelitian dengan mengambil sampel secara
random 12 ibu hamil yang anemia di desa A dan 10 ibu hamil yang anemia di desa
B. Dari hasil pengolahan didapatkan bahwa rata-rata ibu hamil yang anemia di desa
A adalah 93, dengan standar deviasi 9,5, sementara itu rata-rata ibu hamil yang
anemia di desa B adalah 60, dengan standar deviasi 4. Berdasarkan data tersebut
ujilah pendapat perawat komunitas tersebut dengan menggunakan alpha 5%.
H₀ : rata-rata ibu hamil yang anemia di desa A lebih sama dengan rata-rata ibu
hamil yang anemia di desa B
Ha : rata-rata ibu hamil yang anemia di desa A lebih tinggi dibandingkan rata-
rata ibu hamil yang anemia di desa B
Uji F

F hitung =

F hitung = = = = 5,640

df1 = n1-1 = 12-1 = 11 (denuminator) df2 = n2-1 = 6-1 = 5 (Numerator)


F tabel = 1,65
F hitung = 5,640
Maka, F hitung > F tabel artinya H₀ ditolak (Varian tidak homogen)

Uji T

16
= 19

t tabel = 1,729

t hitung =

Maka, t hitung > t tabel artinya H₀ ditolak (rata-rata ibu hamil yang anemia
di desa A lebih tinggi dibandingkan rata-rata ibu hamil yang anemia di desa
B ).

17
Sifat data : Independen (tidak berpasangan), jenis data numerik, skala ukur
rasio

C. Uji T Dependen
Data sampel terdiri atas 10 pasien pria mendapat obat Captopril dengan dosis 6,25
mg. Pasien diukur tekanan darah sistolik sebelum pemberian obat dan 60 menit
sesudah pemberian obat. Peneliti ingin mengetahui apakah pengobatan tersebut
efektif untuk menurunkan tekanan darah pasien-pasien tersebut dengan alpha 5%.
Adapun data hasil pengukuran adalah sebagai berikut:
Sebelum : 175 179 165 170 162 180 177 178 140 176
Sesudah : 140 143 135 133 162 150 182 150 175 160

Jawab
Ho : Obat Captopril tidak efektif untuk menurunkan tekanan darah pasien.
Ha : Obat Captopril efektif untuk menurunkan tekanan darah pasien.

X1 X2 D = X1-X2 D²
175 140 35 1225
179 143 36 1296
165 135 30 900
170 133 37 1369
162 162 0 0
180 150 30 900
177 182 5 25
178 150 28 786
140 175 35 1225
176 160 16 256
n = 10 D = 251 D² = 7982

SD =

SD =

SD =

SD =

18
SD =

SD =
SD = 13,67

df = n – 1
df = 10 – 1
df = 9
t=

t=

t=

t=

t = 5,81
t = 5,8

Cuplikan Tabel t

.10 .05 .025 .01 .005


1 ... ... ... ... ...
1,3
9 1,833 2,262 2,821 3,250
83

Dari soal diatas diperoleh t = 5,8 dan df = 10-1 = 9, maka nilainya disebelah kanan
dari nilai tabel 3,250 (p = 0,005) berarti nilai P < 0,005. Karena ujinya two tail,
maka nilai p = 0,005 x 2 = Nilai P < 0,01

Keputusan Uji Statistik


Hasil perhitungan menghasilkan nilai P < 0,01 yang lebih kecil dari nilai alpha
(0,05), maka dapat diputuskan H0 ditolak. Jadi, dengan menggunakan alpha 5%
dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada perbedaan tekanan darah sistolik
sebelum dan sesudah pemberian obat Captopril P < 0,01.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Uji T atau T test adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah
mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat
perbedaan signifikan (dalam Sudijono, 2009: 278).
Dengan uji T ini, kita dapat menguji rerata dua sampel bebas dan variasi populasi
kedua-duanya diketahui, pengujian rerata dua sampel bebas dan kedua variasi
populasinya tidak diketahui, tetapi diasumsikan sama, dan pengujian dua sampel
bebas dan kedua variasi populasinya tidak diketahui.

3.2 Saran
Dalam melakukan uji statistik pada penelitian, dibutuhkan ketelitian dalam
memasukkan setiap angka ke dalam sistem. Jika melakukan secara manual, maka
perhatikan angka secara seksama. Dan jika menggunakan SPSS, cobalah untuk lebih
teliti pada setiap angka yang dimasukkan. Karena hasil uji statistik akan menentukan
kebenaran hipotesis.

20
DAFTAR PUSTAKA

Hastono, S. P., & Sabri, L. (2008). Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai