Anda di halaman 1dari 40

 Nilai Tendensi sentral (ukuran pemusatan data)

 Nilai Variasi
 Nilai Posisi

PENYIMPULAN DATA NUMERIK


TENDENSIAN SENTRAL / UKURAN
PEMUSATAN (MEAN, MEDIAN, MODUS)

Dari sekumpulan data (distribusi), ada


beberapa nilai yang dapat kita anggap
sebagai wakil dari kelompok data tersebut.
Nilai-nilai yang biasa digunakan untuk
mewakili data tersebut adalah Mean, Median
dan Modus yang disebut sebagai nilai tengah
(central tendency)
LANJUTAN

Ukuran pemusatan menunjukkan dimana


suatu data terpusat atau mengelompok.
Pada umumnya data akan memusat pada
nilai-nilai :
1. Rata-rata hitung (Mean)
2. Median
3. Modus
MEAN
 Nilai yg mewakili himpunan/ sekelompok
data yang didapat dengan menjumlahkan
semua data, lalu membagi dengan jumlah
pengamatan
MEAN

 Pada data yang tidak dikelompokkan

Contoh : Data : 5 8 4 7 9
MEAN
 Pada data yang dikelompokkan

Contoh :
Kelas Batas Kelas ttk tengah (x) (f) f.x
1 20 – 29 24,5 4 98
2 30 – 39 34,5 7 241,5
3 40 – 49 44,5 8 356
4 50 – 59 54,5 12 654
5 60 – 69 64,5 9 580,5
6 70 – 79 74,5 8 596
7 80 - 89 84,5 2 169
Jumlah 50 2695
SIFAT-SIFAT DARI MEAN

1. Merupakan wakil dari keseluruhan


nilai
2. Sangat dipengaruhi nilai ekstrim
kecil/besar
3. Berasal dari semua nilai
pengamatan
MEDIAN

 Nilai yang terletak ditengah observasi,


yang membagi dua jumlah data sama
banyak (setelah data terurut).
1. Data diurut dari nilai kecil ke besar
2. Tentukan posisi median = (n+1)/2
3. Tentukan nilai median

Contoh : data : 9 5 7 8 4 5
1. Sort data : 4 5 5 7 8 9
2. Posisi median = (6+1)/2 = 3,5
3. Nilai median pada posisi 3,5 adalah 6
MEDIAN
Pada data yang dikelompokkan

 (n / 2)  F 
Md  B   .i
 fm 
Md : Nilai Median
B : Tepi batas bawah kelas median (nilai batas bawah kelas - 0,5)
F : frekuensi kumulatif sebelum kelas median
fm : frekuensi pada kelas median
i : interval kelas median
n : jumlah data

Contoh : Lihat tabel (cara penghitungan Md)


Md = 49,5 + [( 25 – 19) / 12] x 10
Md = 54,5
MEDIAN
Cara penghitungan Median (Md)

Titik Frek Frek x titik


Kelas Batas kelas Frek
tengah kumulatif tengah
1 20-29 4 24,5 4 98
2 30-39 7 34,5 11 241,5
3 40-49 8 44,5 19 356
4 50-59 12 54,5 31 654
5 60-69 9 64,5 40 580,5
6 70-79 8 74,5 48 596
7 80-89 2 84,5 50 169
50 2695
LANJUTAN....

Sifat Median
 Nilai ini disebut juga nilai posisi

 Tidak terpengaruh oleh nilai ekstrim

 Jika jumlah observasi ganjil maka median


adalah titik data yang ditengah
 Jika jumlah observasi genap maka median
ada diantara dua titik yang berada
ditengah data yang telah berurutan.
MODUS
Nilai yang paling banyak ditemui dalam
suatu pengamatan
Contoh: 50 kg, 51 kg, 52 kg, 52 kg, 53 kg
Modus pada data di atas adalah 52 kg

Dalam sekelompok data dapat ditemui:


Tidak ada nilai yang lebih banyak
diobservasi (tidak ada modus), ditemui
satu modus (unimodal), 2 modus
(bimodal), 3 modus (multimodal)
MODUS
Pada data yang dikelompokkan

 d1 
Mo  B   .i
 d1  d 2 

Mo = Nilai Modus
B = Tepi Batas Bawah kelas modus
d1 = beda frekuensi antara kelas modus dg kelas sebelumnya
d2 = beda frekuensi antara kelas modus dg kelas sesudahnya
i = interval kelas modus
MODUS

Contoh : Lihat tabel contoh sebelumnya pada


median
Terlihat bahwa kelas modusnya adalah pada
kelas 50 – 59
Maka : d1 = 12 – 8 = 4
d2 = 12 – 9 = 3
Mo = 49,5 + [4/(4+3)].10 = 55,21
HUBUNGAN MEAN, MEDIAN & MODUS

Apabila distribusi frekuensi mempunyai


kurva yang simetris dengan satu puncak
saja maka letak mean, median & modus
adalah sama / berhimpit.
LETAK MEAN, MEDIAN, MODUS SAMA
JK KURVA MENCENG KE KANAN, MK NILAI
MEAN ADALAH YG PALING KECIL, BARU
DIIKUTI DG MEDIAN, KMDN MODUS
JK KURVA MENCENG KE KIRI, MK NILAI
MEAN PALING KECIL DIIKUTI MEDIAN,
KEMUDIAN MODUS.
LANJUTAN....

Apabila distribusi tidak terlalu menceng/


normal, maka terdapat hubungan:
Modus = Mean – 3 (Mean - Median)
Contoh: Diketahui rata-rata 67 cm, median 65
cm, maka akan diketahui modus 61 cm.
Mo = Mean – 3 (Mean - Median)
Mo = 67 – 3 (67 – 65) = 61 cm
SOAL LATIHAN

 Berikut Nilai UTS Biostatistika dari 39


mahasiswa Stikes:
45 78 95 65 88 70 55 65 81 90 52 73 65
55 67 90 87 76 63 69 86 64 51 56 68 73
43 78 54 42 71 44 45 89 76 40 51 67 76

 Tentukan :
1. Mean 2. Md 3. Mo
SOAL LATIHAN
 Berikut data Berat badan 52 mahasiswa Stikes :

Berat Badan (kg) Frekuensi


50 – 54 5
55 – 59 9
60 – 64 15
65 – 69 11
70 – 74 6
75 – 79 4
80 - 84 2
52
 Tentukan :
1. Mean 2. Md 3. Mo
NILAI – NILAI VARIASI

 Range
 Interkuartil Range

 Mean Deviasi

 Varian

 Standar Deviasi

 Koefisien Varian
RANGE

Adalah nilai yang menunjukkan


perbedaan nilai pengamatan yang paling
besar dengan nilai yang paling kecil.

Contoh:
Data tinggi badan: 152, 155, 160, 157, 158, 172 cm
Maka, Range tinggi badan adalah 172 – 152 cm
INTERKUARTIL RANGE

 Nilai yg memperlihatkan
perbedaan nilai kuartil ke-3
dengan kuartil ke-4.

 IQR = Q3- Q1
2
RATA – RATA DEVIASI (MEAN DEVIASI)

Adalah rata-rata dari seluruh perbedaan


pengamatan dibagi banyaknya
pengamatan. Untuk ini diambil nilai
mutlak,

Mean: 152+155+160+157+158+172 = 159 cm


6
MD = 7+4+1+2+1+13 = 4,67 cm
6
VARIAN

Rata-rata perbedaan antara mean


dengan nilai masing-masing
observasi. x  X 

2

s 2

n 1

S2 = 49+16+1+4+1+169 = 48 cm2
5
Dalam ukuran variasi harus menggunakan
satuan yang sama dengan data awal.
STANDAR DEVIASI

Akar dari varian.


 x  X 
2

s
n 1

S = √ 48 cm2 = 6,93 cm
Simpangan baku di atas
mencerminkan besarnya simpangan
titik data dari mean.
DEVIASI STANDAR PADA DATA BERKELOMPOK

Batas Kelas x f x.f (x-)² f.(x-)²

20 – 29 24,5 4 98 864.36 3457.44


30 – 39 34,5 7 241,5 376.36 2634.52
40 – 49 44,5 8 356 88.36 706.88
50 – 59 54,5 12 654 0.36 4.32
60 – 69 64,5 9 580,5 112.36 1101.24
70 – 79 74,5 8 596 424.36 3394.88
80 - 89 84,5 2 169 936 1872.72

50 2695 13082

2695 13082
  53,9   16,17
50 50
KOEFISIEN VARIAN
(COEFICIENT OF VARIATION = COV)
 Digunakan untuk membandingkan
variasi 2 data numerik yang berbeda

Rumus: s
KV  x100%
x
NILAI LETAK

A. Median
B. Kwartil
C. Desil
D. Persentil
A. MEDIAN

Nilai pengamatan pada posisi


paling di tengah setelah data
disusun berurutan.
B. KWARTIL

Nilai yang membagi pengamatan


menjadi empat bagian yang sama

i = 1, 2, 3, ...
C. DESIL

Nilai yang membagi pengamatan


menjadi sepuluh (10) bagian yang
sama.

i = 1, 2, 3, ...
D. PERSENTIL

Nilai yang membagi pengamatan


menjadi seratus (100) bagian yang
sama.

i = 1, 2, 3, ...
HUBUNGAN NILAI LETAK

Q1 = P25
Median = Q2 = D5 = P50
Q3 = P75
LATIHAN SOAL

Data tinggi badan 50 mahasiswa Stikes Jayakarta

163 162 162 163 162 162 162 162 164 165
172 172 172 175 175 175 175 176 177 178
157 158 159 158 161 161 160 160 162 162
169 169 169 169 170 170 170 171 171 171
166 166 166 167 167 168 168 168 168 168

Tentukan Nilai :
Range, MD, S2, S, KV, Median, Q1, Q3, D6 dan P70
 Proporsi (Presentase)

PENYIMPULAN DATA KATEGORIK


PENYIMPULAN DATA KATEGORIK

 Proporsi = persentase
 Proporsi = (ni / N) x 100%

 Contoh:
 Pada 10 bayi yg dinyatakan
hiperbilirubinemia, 6 diantaranya lahir
dengan SC
 Proporsi bayi sc yg mengalami
hiperbilirubinemia = (6/10) x 100% = 60%
LATIHAN
Berikut ini adalah data pasien yg dirawat kr PJK

No Res Jenis kelamin Kriteria hipertensi Jumlah rokok yg dihisap/hari


1 Laki-laki Berat 20
2 Perempuan Sedang 6
3 Perempuan Sedang 6
4 Laki-laki Berat 22
5 Laki-laki Krisis 30
6 Perempuan Krisis 12
7 Laki-laki Berat 26
8 Perempuan Berat 10
9 Perempuan Sedang 6
10 Laki-laki Sedang 8
11 Laki-laki Berat 24
12 Perempuan Sedang 8
Berdasarkan data tsb, jawablah pertanyaan
berikut:
1.Bagaimanakah gambaran kurva dari jumlah
rokok yang dihisap/hari?
2.Hitunglah nilai: range, mean deviasi,
varian, standar deviasi, dan CoV dari
jumlah rokok yang dihisap/hari!
3.Bagaimanakah proporsi pasien PJK
berdasarkan jenis kelamin dan kriteria
hipertensinya?

Anda mungkin juga menyukai