STIKES JAYAKARTA
KEPERAWATAN MATERNITAS
Tanda Vital
Tekanan darah: 115/81 mmHg, Nadi: 81 x/menit, Suhu: 36,5 C. Rr: 20 x/menit
Kepala Leher
Kepala : kepala terlihat bersih, akral hangat
Mata : mata simetris, konjungtiva anemis, mata bersih, tidak ada sekresi
Hidung : tidak menggunakan oksigen
Mulut : bibir tidak terlihat kering
Telinga : bersih, tidak ada serumen
Leher : tidak ada benjolan
Masalah khusus : tidak ada masalah khusus dari kepala sampai dengan leher
Dada
Jantung : tidak ada kelainan jantung
Paru : vesikuler, tidak ada sesak, jalan napas bersih
Payudara : simetris kanan dan kiri, tidak ada pembengkakan
Areola mamae : tidak ada kotoran
Puting susu : puting keluar, sudah dapat mengeluarkan ASI
Pengeluarin ASI : sudah
Masalah Khusus : tidak ada masalah khusus pada dada
Abdomen
Involusi Uteri : 2 jari dibawah pusat (baik)
Tinggi Fundus Uteri : 2 jari dibawah pusat
Kandung Kemih : Penuh / tidak
Dastasis Rektus Abdominis ... x ... cm
Bising Usus : 15 x/menit
Masalah Khusus : terpasang kateter
Perineum dan Genital
Vagina : Integritas Kulit: baik Edema: tidak Memar: tidak Hematom: tidak
Perineum : Utuh
Kebersihan : Baik
Lokia : Jumlah: 50 cc, Jenis/warna: merah segar, Konsisten: cair, Bau: khas
Hemorrhoid : Derajat : tidak ada
Berapa Lama :-
Masalah Khusus : tidak ada masalah khusus di perineum dan genital
Ekstremitas
Ekstremitas Atas : edema: ya/tidak, terpasang infus RL 20 tpm di tangan kiri
Ekstremitas Bawah : tidak ada edema di bagian ekstrimitas bawah
Edema : ya/tidak, Lokasi: -
Varises : ya/tidak
Tanda Homan : +/-
Masalah Khusus : tidak ada masalah khusus di ekstremitas
Keadaan Mental
Adaptasi Psikologis : bahagia
Penerimaan terhadap kehamilan : klien terlihat bisa menerima anaknya, karena klien
mengatakan anaknya ini direncanakan meskipun anak ke 5
Masalah khusus : tidak ada masalah khusus
Aspek Sosial Budaya Pada Periode Nifas dan Perawatan Bayi Baru Lahir
Adat, istiadat, makanan pantang, perilaku, perawatan bayi dll : klien mengatakan masih ada
pantangan seperti tidak boleh memakan telur karena bisa membuat luka lama kering dan bau
amis pada luka
Kemampuan menyusui : baik
Obat-obatan yang diminum saat nifas ini: cefotaxime dan keterolac
Hasil pemeriksaan penunjang :
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin* 9,8 g/dL 13,4 – 19,2
Leukosit* 9330 uL 10.000 – 18.000
Trombosit 154000 uL 150.000 – 450.000
Hematokrit* 29,7 % 40 – 48
A. Analisa Data
No. Hari/Tgl/Jam Symtoms Etiologi Problem
1 Rabu, 03 DS: klien mengatakan nyeri Agen Cedera Nyeri AKut
November di daerah luka operasinya Fisik (luka
2021 insisi)
14.00 WIB DO:
klien terlihat meringis
Kaji Nyeri:
P: luka post op. SC
Q: perih
R: Abdomen
S: 6/10
T: sering namun hilang
timbul
2 Rabu, 03 DS: klien mengatakan Kurang Defisiensi
November masih ada pantangan Informasi Pengetahuan
2021 seperti tidak boleh
14.00 WIB memakan telur karena bisa
membuat luka lama kering
dan bau amis pada luka
DO: -
3 Rabu, 03 DS: klien mengatakan Risiko Infeksi
November belum ganti perban dari
2021 semenjak post op. SC
14.00 WIB
DO: terlihat adanya luka
insisi post op. SC, perban
terlihat bersih
No. Hari/Tgl/Jam Tujuan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC) Ttd/ Nama
1 Rabu, Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam Manajemen Nyeri:
03 November masalah nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria 1. Lakukan pengkajian nyeri
2021 hasil sebagai berikut: 2. Gunakan strategi komunikasi terapeutik
14.05 1. Kontrol Nyeri: 3. Ajarkan metode non farmakologi untuk
a. Tingkat nyeri menurunkan nyeri
Dikaji Tujuan 4. Kolaborasi: pemberian analgesik
3 5
Pemberian Analgesik:
b. Menggunakan analgesik yang 1. Kaji TTV klien
direkomendasikan 2. Kaji keadaan umum
Dikaji Tujuan 3. Kaji/monitor lokasi, karateristik,
3 5 kualitas dan keparahan nyeri
4. Berikan analgesik sesuai waktu
c. Pengurangan nyeri (non farmakologi) paruhnya
Dikaji Tujuan 5. Evaluasi keefektifan analgesik
3 5 6. Dokumentasi respon terhadap analgesik
7. Kolaborasi dengan dokter apakah obat,
d. TTV dalam batas normal dosis, rute pemberian, buat rekomendasi
Dikaji Tujuan khusus berdasarlan prinsip analgesik.
4 5
2 Rabu, Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam Perawatan postpartum:
03 November masalah defisiensi pengetahuan dapat teratasi 1. Monitor lokia terkait dengan warna,
2021 dengan kriteria hasil sebagai berikut: jumlah, bau dan adanya gumpalan
14.10 1. Pengetahuan: Kesehatan Ibu Post Partum 2. Pantau TFU
a. Perawatan Operasi Caesar 3. Ajarkan perawatan luka post op. SC
Dikaji Tujuan 4. Ajarkan pasien penanganan nyeri non
3 5 farmakologis
Pendidikan Kesehatan:
1. Kembangkan materi pendidikan yang
tersedia
2. Berikan ceramah untuk menyampaikan
informasi
3. Lakukan demonstrasi ketika
mengajarkan keterampilan psikomotorik
3 Rabu, Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam Kontrol infeksi:
03 November masalah risiko infeksi dapat teratasi dengan 1. Batasi umlah pengunjung
2021 kriteria hasil sebagai berikut: 2. Anjurkan pengunjung untuk mencucui
14.15 1. Status Maternal: Post Partum tangan pada saat memasuki dan
a. Kenyamanan meninggal ruangan
Dikaji Tujuan 3. Berikan terapi antibiotikyang sesuia
3 5
Perawatan postpartum:
b. Nyeri insisi 1. Pantau TTV
Dikaji Tujuan 2. Kaji kondisi luka post op. SC
3 5 3. Monitor lokia terkait dengan warna,
jumlah, bau dan adanya gumpalan
c. Keadaan luka post op. SC 4. Pantau TFU
Dikaji Tujuan 5. Berikan analgesik yang
3 5 direkomendasikan
6. Ajarkan perawatan luka post op. SC
7. Ajarkan pasien penanganan nyeri non
farmakologis
D. Catatan Perkembangan
No.
Hari/Tgl/Jam Implementasi Respon Hasil Ttd/Nama
Dx
I Rabu, 03 Mengkaji TTV DS: -
Nobember DO:
2021 TD: 115/81 mmHg
Nd: 81 x/menit
14.15 Sh: 36,5 C
Rr: 20 x/menit
II Melakukan DS: Klien mengatakan
14.30 pengkajian nyeri nyeri dan ngilu di daerah
post op. SC
DO:
Kaji Nyeri:
P: luka insisi
Q: Perih
R: Abdomen
Bawah
S: 6/10
T: Sering
III Memantau TFU DS: -
14.30
DO: 2 jari dibawah pusat
DO: -
II 13.00 Mengembangkan DS: -
materi pendidikan
yang tersedia DO: diberikan leaflet
terkait perawatan luka SC
II Melakukan DS: -
13.00 demonstrasi
ketika DO: klien mampu
mengajarkan mengulangi cara
keterampilan perawatan luka
psikomotorik
E. Evaluasi Keperawatan
No. Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd
1 Rabu, 03 S:
Nobember Klien mengatakan nyeri dan
2021 ngilu di daerah post op. SC
klien mengatakan nyerinya
20.30 WIB berkurang
O:
TD: 115/81 mmHg
Nd: 81 x/menit
Sh: 36,5 C
Rr: 20 x/menit
Kaji Nyeri:
P: luka insisi
Q: Perih
R: Abdomen Bawah
S: 6/10
T: Sering
P: Lanjutkan intervensi:
Manajemen Nyeri:
1. Lakukan pengkajian nyeri
2. Gunakan strategi komunikasi
terapeutik
3. Ajarkan metode non
farmakologi untuk menurunkan
nyeri
4. Kolaborasi: pemberian
analgesik
2 S: -
20.35
O: TFU 2 jari dibawah pusat
P: lanjutkan intervensi:
Perawatan postpartum:
1. Pantau TFU
2. Ajarkan perawatan luka post op.
SC
3. Ajarkan pasien penanganan
nyeri non farmakologis
1 Kamis, 04 S: -
November
2021 O:
TD: 123/79 mmHg
14.05 Nd: 89 x/menit
Sh: 36,9 C
Rr: 21 x/menit
P: intervensi dihentikan.
3 S: klien mengatakan sudah paham
14.15 mengenai perawatan luka post op. SC
dan tidak ada pantangan makanan
O:
diberikan leaflet terkait perawatan
luka SC
klien mampu mengulangi cara
perawatan luka
P: intervensi dihentikan.