Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

INDEPENDENT SAMPLE T-TEST

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Statistika Pendidikan

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

YONISA LEVIA 1910201124

EPING DESKA PUTRA 1910201197

EKSIRA ANTARI 1910201045

RADHA PRIMA SAKTI 1910201189

TESSA INDAHRI 1910201108

DOSEN PENGAMPU:

RHOMIY HANDICAN, M. Pd

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

2021 M/1442 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkah dan limpahan
rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Independent Sample T-Test”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan bapak
Rhomiy Handican, M. Pd yang telah memberikan saran, waktu, bimbingan, semangat,
pengetahuan, dan nasehat yang sangat bermanfaat kepada penulis. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran, dan masukan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan peneliti selanjutnya. Akhir kata dengan segala
ketulusan dan kerendahan hati, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kelemahan
dalam makalah ini.

Terima kasih.

Penulis

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3
A. Dasar teori independent sample t-test ................................................................. 3
B. Asumsi syarat penggunaan independent sample t-test ....................................... 3
C. Rumus independent sample t-test ....................................................................... 4
D. Interpetasi independent sample t-test .................................................................. 4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 13
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam arti sempit, statistik berarti data ringkasan berbentuk angka
(kuantitatif). Statistik penduduk, misalnya adalah data atau keterangan berbentuk
angka ringkasan mengenai penduduk (jumlah, rata-rata umur, distribusinya,
presentase penduduk yang buta huruf), statistik personalia (jumlahnya, rata-rata masa
kerja, rata-rata jumlah anggota keluarga, persentase yang sarjana), dan sebagainya.
Dalam arti luas, statistik berarti suatu ilmu yang mempelajari cara
pengumpulan, pengolahan/pengelompokkan, penyajian, dan analisis data serta cara
pengambilan kesimpulan dengan mempertimbangkan unsur ketidakpastian
berdasarkan konsep probabilitas. Pengertian ini merujuk pada istilah statistik yang
biasanya diterjemahkan dengan istilah statistika.
Menurut Sudjana (1991 : 3), statistika adalah pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara pengumpulan bahan-bahan atau keterangan, pengolahan serta
penganalisisannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang beralasan
berdasarkan penganalisisan yang dilakukan.
Mempelajari statistik sangat diperlukan terlebih untuk mahasiswa. Karena
menjadi modal awal dalam melakukan peneilitian nantinya. Ada berbagai macam cara
dalam melakukan pengujian data di statistik. Terdapat uji statistik parametrik dan
non-paramterik. Uji yang akan dibahas pada makalah ini ada uji independent sample
t-test
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa dasar teori independent sample t-test?
2. Bagaimana asumsi syarat penggunaan independent sample t-test?
3. Bagaimana rumus independent sample t-test?
4. Bagaimana interpetasi dari independent sample t-test?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan pada makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dasar teori independent sample t-test
2. Mengetahui asumsi syarat penggunaan independent sample t-test

1
3. Mengetahui rumus independent sample t-test
4. Mengetahui interpetasi dari independent sample t-test

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Teori Independent Sample T-Test


Uji independent sampel t-test jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
maka berarti uji t sampel tidak berhubungan atau tidak berpasangan (sampel bebas).
Kata “independen” atau bebas makna nya adalah tidak ada hubungan atau keterkaitan
antara dua sampel yang akan di analisis menggunakan uji independent sample t-test
ini. Dengan demikian, dapat dirumuskan sebuah definisi umum bahwa uji
independent sample t-test merupakan analisis statistik yang bertujuan untuk
membandingkan dua sampel yang tidak saling berpasangan. Sementara jika penelitian
bertujuan untuk membandingkan dua sampel berpasangan seperti perbandingan antara
nilai pre-test dengan post-test) maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji paired
sample t-test.
B. Asumsi Persyaratan Penggunaan Uji Independent Sample T-Test
Uji independent sample t-test merupakan bagian dari statistik inferensial
parametrik (uji beda atau uji perbandingan).
Apa lima asumsi persyaratan penggunaan uji independent sample t-test adalah
sebagai berikut:
1. Kedua sampel tidak saling berpasangan. Jika sampel berpasangan maka uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji paired sample t-test
2. Jumlah data untuk masing-masing sampel kurang dari 30 buah. Sementara juka
jumlah data lebih dari 30 buah, maka sebaiknya uji hipotesis dilakukan dengan uji
z (Singgih Santoso. 2014.”Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta:
Elex Media Komputindo. hal.270)
3. Data yang dipakai dalam uji ini berupa data kuantitatif (angka asli) berskala
interval atau rasio
4. Data untuk kedua sampel berdistribusi normal. Jika data salah satu sampel atau
keduanya tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis perbandingan dilakukan
dengan metode statistik non parametrik menggunakan uji Man Withney
5. Adanya kesamaan varians sampel data penelitian (bukan merupakan syarat
mutlak). Jika ternyata didapati varians data untuk kedua sampel tidak homogen,
maka uji independent sample t-test tetap dapat dilakukan. Akan tetapi

3
pengambilan keputusan didasarkan pada hasil yang terdapat dalam table output
SPSS “Equal Variances Not Assumed”.
Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi/kelompok data
yang independen. Contoh kasus suatu penelitian ingin mengetahui hubungan status
merokok ibu hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan. Responden terbagi
dalam dua kelompok, yaitu mereka yang merokok dan yang tidak merokok.
C. Rumus Independent Sample T-Test

𝑡 𝑀1 −𝑀2
ℎ𝑖𝑡=
𝑆𝑆 +𝑆𝑆2 1 1
√𝑛 1 −2 ( + )
𝑛1 𝑛2
1+𝑛2

Keterangan:

M1= Rata-rata skor kelompok 1

M2= Rata-rata skor kelompok 2

SS1= 𝑆𝑢𝑚 𝑜𝑓 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 kelompok 1

SS2= 𝑆𝑢𝑚 𝑜𝑓 𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 kelompok 2

n1= Jumlah subjek/sample kelompok 1

n2= Jumlah subjek/sample kelompok 2

Dimana:

∑ 𝑋1
M1= 𝑛1

∑ 𝑋2
M2 = 𝑛2

(∑ 𝑥1 )2
SS1=∑ 𝑋12 − 𝑛1

(∑ 𝑥2 )2
SS2=∑ 𝑋22 − 𝑛2

D. Interpretasi Independent Sample T-Test


1. Untuk menginterpretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan:
a. Nilai signifikansi α

4
b. Interval Confidence = 1- α
c. Df (Degree Of Freedom)= N - k, khusus untuk independent sample t-test df =
N – 2 atau DF (Degree Of Freedom) = (𝑛1 + 𝑛2 )- 2
d. Bandingkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏
e. Apabila :
𝑡ℎ𝑖𝑡 >𝑡𝑡𝑎𝑏 : Berbeda secara signifikansi (H0 ditolak)
𝑡ℎ𝑖𝑡 <𝑡𝑡𝑎𝑏 : Tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)

Percobaan :
Seorang Guru ingin mengetahui pengaruh musik klasik terhadap
kecepatan mengerjakan puzzle pada anak TK. Setelah mendapatkan 16 orang
anak Tk, ia mengacak mereka untuk dimasukkan ke dalam 2 kelompok, yaitu
KE dan KK. Pada KE diperdengarkan musik klasik saat setiap anak
mengerjakan puzzle, sedangkan pada KK mengerjakan hal yang sama tanpa
diperdengarkan apapun. Nilai yang diperoleh dari waktu (detik) yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan puzzle.

Data adalah waktu (dalam detik) yang dibutuhkan untuk mengerjakan puzzle.

KE KK
178 191
175 202
187 183
170 196
175 195
173 193
163 207
171 198

Dengan taraf signifikansi α = 0,05


Penyelesaian:
Analisa secara manual:
1. Hipotesis
𝐇𝟎 : tidak ada pengaruh musik klasik terhadap kecepatan
mengerjakan puzzle
𝐇𝟏 : ada pengaruh musik klasik terhadap kecepatan mengerjakan
puzzle

5
2. Uji statistik t (karena 𝛼 tidak diketahui atau n < 30)
3. 𝛼 = 0,05
4. Wilayah kritik : 𝑡ℎ𝑖𝑡 < 𝑡𝛼;(𝑛−2) atau 𝑡ℎ𝑖𝑡 > 𝑡𝛼;(𝑛−2)
5. Perhitungan
∑ 𝑋1 1.392
M1 = = =174
𝑛1 8

(∑ 𝑥1 )2
SS1= ∑ 𝑋12 − 𝑛1

(1.392)2
= 242.542 −
8
= 334
∑ 𝑋2 1.565
M2 = = =195,63
𝑛2 8

(∑ 𝑥2 )2
SS2= ∑ 𝑋22 − 𝑛2

(1.565)2
= 306.517 −
8
= 363,88

𝑡 𝑀1 −𝑀2
ℎ𝑖𝑡=
𝑆𝑆 +𝑆𝑆2 1 1
√𝑛 1 −2 ( + )
𝑛1 𝑛2
1+𝑛2

𝑡 174−195,63
ℎ𝑖𝑡=
334+363,88 1 1
√ ( + )
8+8−2 8 8

𝑡 21,63
ℎ𝑖𝑡=
697,88 1
√ ( )
14 4

𝑡 21,63
ℎ𝑖𝑡=
√12,46

𝑡 21,63
ℎ𝑖𝑡=
3,52

𝑡ℎ𝑖𝑡=6,13

6
Dari perhitungan di atas, diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡 sebesar 6,13. Untuk
mengetahui signifikansi nilai-t hitung yang diperoleh ini, maka perlu
dibandingkan dengan nilai-t tabel. Pada tabel dengan degrees of freedom
sebesar 14 (𝑑𝑓 = N – 2 = 16 – 2) dan signifikansi (𝛼) 0,05 diperoleh nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏
sebesar 2,145. Karena nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡 lebih besar dari nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏 (6,13>2,145), berarti
ada perbedaan waktu yang signifikan dalam mengerjakan puzzle antara anak
TK yang diperdengarkan musik klasik dengan yang tidak diperdengarkan
musik klasik. Dengan demikian, 𝐇𝟎 ditolak karena nilai t yang diperoleh
signifikan. Kesimpulan dari hasil analisis statistik ini adalah ada pengaruh
musik klasik terhadap kecepatan mengerjakan puzzle.
Analisa menggunakan SPSS :

1. Masukkan data diatas pada Data View, namun sebelumnya kita harus
menentukan nama dan tipe datanya pada Variable View. Misal : waktu
yang dibutuhkan menyelesaikan puzzle (Y), Group (KE dan KK)

7
2. Klik Menu Analyze Compare Means independent Sample T-Test

3. Masukkan waktu yang dibutuhkan (Y) ke test variable dan kelompok KE


dan KK ke grouping variable

8
4. Klik Define groups, pada use specified values masukkan angka “1” pada
group 1 dan angka “2” pada group 2. Kemudian klik continue

5. Klik option dan pada interval confidence masukkan 95% (karena α =


0,05). Kemudian klik continue

6. Kemudian klik OK
7. Sehingga menghasilkan hasil analisa sebagai berikut

9
Interpretasi Data : Dari output SPSS di atas, kolom-kolom yang perlu
diperhatikan adalah: Nilai Levene'sTest dan signifikansinya serta nilai-t dan
signifikansinya. Levene'sTest adalah teknik statistik untuk menguji kesamaan varians
di antara kedua kelompok. Jika nilai signifikansi Levene'sTest lebih kecil ari 0,05 (p <
0,05) berarti nilai Levene's Test signifikan. Dengan kata lain, varians dari kedua
kelompok berbeda. Sebaliknya, jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (p >
0,05) berarti varians dari kedua kelompok adalah sama. Nilai Levene's Test ini akan
mengarahkan kita dalam melihat nilai-t. Jika nilai Levene's Test tidak signifikan maka
kita melihat nilai-t pada baris yang pertama (equal variance assumed), sedangkan jika
nilai Levene's Test signifikan maka kita melihat nilai-t pada baris yang kedua (equal
variance not assumed). Output SPSS di atas menunjukkan bahwa nilai Levene's Test
tidak signifikan (karena p = 0,875 > 0,05), berarti varians dalam kedua kelompok
adalah sama. Oleh karena itu, kita melihat nilai t pada baris pertama, yaitu: 6,126
dengan signifikansi 0,000. Ini berarti nilai-t signifikan (p = 0,000 < 0,005). Ini berarti

10
bahwa waktu yang dibutuhkan kedua kelompok untuk menyelesaikan puzzle berbeda
secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa musik klasik
berpengaruh terhadap kecepatan anak mengerjakan tugas. Hasil perhitungan SPSS ini
menunjukkan hasil yang sama dengan perhitungan secara manual. Hal yang mungkin
membingungkan adalah mengapa diperoleh nilai-t yang negatif, baik pada
perhitungan manual maupun perhitungan dengan SPSS. Hal ini dapat terjadi karena
rumus yang digunakan adalah mencari selisih antara rata-rata waktu KE dan rata-rata
waktu KK. Karena waktu yang dibutuhkan KE lebih sedikit daripada waktu yang
dibutuhkan KK maka diperoleh selisih nilai yang negatif. Yang penting diperhatikan
oleh peneliti adalah nilai-t hitungnya, yaitu apakah lebih besar atau lebih kecil dari
nilai-t tabel. Jika nilai-t hitung lebih besar daripada nilai-t tabel maka nilai-t
signifikan, sedangkan jika nilai-t hitung lebih kecil daripada nilai-t tabel maka nilai-t
tidak signifikan. Pada pengolahan dengan SPSS, peneliti tidak perlu membandingkan
nilai-t hitung dengan nilai-t tabel tetapi cukup melihat signifikansi nilai-t. Jika nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) berarti nilai-t hitung signifikan, yang
berarti skor kedua kelompok berbeda secara signifikan. Sebaliknya, jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) berarti nilai t hitung tidak signifikan,
artinya tidak ada perbedaan skor yang signifikan pada kedua kelompok.

Contoh soal:

Seorang guru SMA Mercu Buana ingin meneliti pengaruh les tambahan di sekolah
terhadap prestasi belajar siswanya untuk mata pelajaran matematika. Dari 20 siswa
akan di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu mengikuti les tambahan (LT) dan tidak
mengikuti les tambahan (TLT). Setelah selang beberapa bulan di adakan tes prestasi
belajar matematika dan berikut hasil belajarnya

NO LT NO TLT
1 80 1 78
2 78 2 75
3 77 3 74
4 68 4 70
5 82 5 74
6 76 6 70
7 75 7 75
8 78 8 70
9 70 9 72
10 73 10 70
Tingkat signifikansi α = 0,05

11
Jawab:

1. Menentukan hipotesis
H0 : tidak ada pengaruh les tambahan terhadap prestasi belajar siswa
H𝑎 : ada pengaruh les tambahan terhadap prestasi belajar siswa
2. Taraf signifikansi α = 0.05 dan df = 18
3. Statistik uji

𝑡ℎ𝑖𝑡= 𝑀1 −𝑀2
𝑆𝑆 +𝑆𝑆2 1 1
√𝑛 1 −2 ( + )
𝑛1 𝑛2
1+𝑛2

75,7−72,9
= 170,1+76,9 1
= 2,744
√ (5)
18

4. Menentukan daerah kritis atau penolakan:


𝑡ℎ𝑖𝑡 >𝑡0,05;18 maka 𝐻0 ditolak
𝑡ℎ𝑖𝑡 <𝑡0,05;18 maka 𝐻0 diterima
𝑡𝑡𝑎𝑏 = 𝑡0,05;18 = 2,101
5. Kesimpulan:
Karena 𝑡ℎ𝑖𝑡 = 2,744 > 2,101 = 𝑡𝑡𝑎𝑏 maka 𝐻0 ditolak artinya ada pengaruh les
tambahan terhadap prestasi belajar.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam lingkup uji t untuk pengujian hipotesis dua sampel bebas, maka ada
satu hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu apakah ragam populasi (bukan ragam
sampel) diasumsikan homogen (sama) atau tidak. Bila ragam populasi diasumsikan
sama, maka uji t yang digunakan adalah uji t dengan asumsi ragam homogem,
sedangkan apabila ragam populasi dari dua sampel tidak diasumsikan homogen, maka
yang lebih tepat adalah menggunakan uji t dengan asumsi ragam tidak homogen (t-
aksen). Uji t dengan ragam homogen dan tidak homogen memiliki rumus hitung yang
berbeda. Oleh karena itulah, apabila uji t hendak digunakan untuk melakukan
pengujian hipotesis terhadap dua sampel, maka harus dilakukan pengujian mengenai
asumsi kehomogenan ragam populasi terlebih dahulu, apakah populasi yang diambil
homogenitas atau tidak.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis makalah berharap agar
makalah ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh pembaca dalam menjelaskan
mengenai Independent Sample T-Test.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://ppdmatematika.blogspot.com/2016/01/independent-sample-test.html?m=1

Nuryadi, Tutut Dewi Astuti, Ending Sri Utami, dan M. Budiantara. 2017. Dasar-Dasar
Statistik Penelitian. Yogyakarta: Mercu Buana

14

Anda mungkin juga menyukai