Anda di halaman 1dari 23

UNIVERSITAS INDONESIA

MAKALAH PENYAJIAN DATA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Ajar Manajemen Analisa Data DOSEN PENGAMPU : Ns. Ice Yulia, M.Kep, Sp. Kep.J

Oleh: Kelompok Agis Taufik Emilia Erning Akoit Harwina Widia Astuti Liya Arista Ratna Sari Dinaryanti 1206195073 1206195230 1206195312 1206303304 1206303525

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2013

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Statistika sebagai cabang ilmu pasti yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data dituntut untuk dapat mengumpulkan, menyajikan dan menginterprestasikan suatu data baik itu data berkelompok maupun data tunggal yang simpel dan mudah dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan (Budiarto, 2001). Didalam menyajikan data, meski tampaknya mudah dan sederhana namun dalam penerapannya masih banyak yang menemui kesulitan bagaimana menyajikan data secara tepat dan mudah dicerna serta dipahami sehingga dapat memberikan arti dan tidak membebani pembaca. Penyajian datadata statistika dapat dipermudah dengan menggunakan tabel, grafik, poligon, diagram, dan sebagainya. Statistical Product and Service Solutions (SPSS) membatu para statistikawan dalam menjawab permasalahan tersebut. SPSS adalah salah satu paket program yang sangat popular dari sekian banyak paket program pengolahan data statistik disamping SAS, Stata, dan Minitab. SPSS for windows menawarkan banyak kemudahan dalam pengoperasiannya, mulai dengan pemasukan data, mengedit data, mentransformasi data, analisis data, menyajikan hasil analisis data dan masih banyak lagi. SPSS menyediakan fasilitas analisis yang cukup lengkap dan menyeluruh, dari analisis dasar semacam pembuatan tabel dan grafik samapai pada analisis tingkat lanjut seperti ordinary linear regression, logistic regression, survivsl analysis, repeated mesures ANOVA dan lainlain. SPSS sebagai softaware statistik, pertama kali dibuat pada tahun 1968 yang pada mulanya berbasis DOS, tapi mulai dengan versi 5,0, SPSS merilis versi berbasis Windows sampai SPSS 10.0 for windows.

Ada tiga windows yang perlu diapahami pada SPSS, yaitu : 1. SPSS Data Editor Windows 2. SPSS Output Viewer Windows 3. SPSS Syntax Editor Windows Didalam makalah ini, akan membahas tentang penyajian data, dan penerapannya dalam penggunaan SPSS, sehingga lebih mudah dan dalam menyajikan tidak mengalami kesulitan dan dapat dipahami oleh pembaca. Dengan adanya makalah ini diharapkan data dapat disajikan dengan sistematis, menarik, dan komunikatif.

1.2

Tujuan Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk menguraikan dan menjelaskan tentang penyajian dan uji normalitas data dalam biostatistika dan aplikasinya dalam program SPSS.

1.2.1 Tujuan Umum

1.2.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan makalah ini antara lain : 1. 2. 3. Menjelaskan tentang jenis data. Menjelaskan tentang uji normalitas data. Menjelaskan tentang langkah- langkah penyajian data dalam Program SPSS.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Penyajian Data Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca.Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain. 2.2 Jenis Jenis Cara Penyajian Data I. Penyajian Data Dalam Bentuk Tulisan (Textular Presentation) Penyajian dalan bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaram umum tentang kesimpulan hasil pengamatan.Dalam bidang kedokteran,penyajian dalm bentuk tulisan hanya digunakan untuk memberikan informasi. Penyajian dalam bentuk tulisan banyak digunakan dalam bidang sosial,ekonomi,pssikologi dan lain laindan berperan sebagai laporan hasil penelitian kualitatif.Misalnya,untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang suatu produk yang telah dipasarkan atau penerimaan,pendapat serta kepercayaan masyarakat terhadap suatu program pemerintah atau program pelayanan pada manyarakat atau keberadaan petugas kesehatan yang terdapat didaerah. Contoh Seorang direktur sebuah rumah sakit memberikan informasi tentang kondisi rumah sakit yang dipimpinnya. Penderita yang menjalani rawat inap dirumah sakit ini jumlahnya meningkat dari tahun ketahun hingga tidak tertampung dan sebagian besar terdapat dibagian penyakit dalam.Dengan semakin banyak penderita yang menjalani rawat inap menunjukkan bahwa pelayanan yang kita berikan sudah cukup memadai.Yang masih harus kita tingkatkan adalah penambahan gedung dan sarana ynag dibutuhkan seperti tempat tidur,terutam dibagian penyakit dalam

Penyajian secara teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat. Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan pantai lebih tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman. Peyajian data dalam bentuk teks merupakan gambaran umum tentang kesimpulan tentang hasil pengamatan. Dalam bidang kesehatan, penyajian dalam bentuk teks hanya digunakan untuk member informasi. II. Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel (Table Persentation) Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk angka yang disusun secara teratur dalam bentuk kolom dan baris.Penyajian dalam bentuk tebel banyak digunakan pada penuilsan laporan hasil penelitian dengan maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian yang telah dilakukan.Suatu tabel yang lengkap terdiri dari : a. Nomor tabel Bila tabel yang disajikan lebih dari satu makna hendaknya diberi nomor agar mudah untuk mencari kembali bila dibutukan.Nomor tebel biasanya ditempatkan diatas sebelah kiri sejajar denga judul tabel. b. Judul Tabel Setiap tabel yang disajikan harus diberikn judul karena dari judul tabel orang dapat mengetahui tentang apa yang disajikan. c. Catatan Pendahuluan Catatan pendahuluan biasanya diletakkan dibawah judul dan berfungsi sebagai keterangan tambahan tentang tahun pembuatan tabel atau jumlah pengamatam yang dilakukan. d. Badan Tabel Badan atbel terdiri dari judul kolom,judul baris,judul kompartemen dan sel.

e. Catatan kaki Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan terhadap singkatan atau ukuran yang digunakan.Bisanya dengan member tanda yang sesuai dengan tanda yang terdapat dikanan atas singkatan yang digunakan.Tanda yang biasanya dapat berupa *x dan lain lain.Catatan kaki diletakkan dibawah kiri tabel. f. Sumber Data Sumber data diletakan dibagian kiri bawah(dibawah catatan kaki),sumber ini mempunyai arti penting bila data yang sajikan berupa data sekunder. Contoh Judul tabel Catatan pendahuluan Judul Kompartemen Judul kolom Jumlah

Catatan kaki : Sumber :

III. Jenis Jenis Tabel a. Berdasarkan fungsinya 1. Tabel Sinopsis Tabel ini berisi semua variable yang akan dikumpulkan dan ditulis dalam koloman baris dengan urutan yang sama. Contoh: Variabel Variabel dalm suatu penelitian yang akan dikumpulkan adalah sebagai berikut : -Tingkat pendidikan -Jenis pekerjaan -Jumlah anak -Pertolongan persalinan

Tabel sinopsis 1 1 2 3 4 2. Tabel Induk Tabel ini berfungsi sebagai referensi.Oleh karena itu,tabel induk sering disebut tabel referensi yang dapat diambil sebagian dan disisipkan dalam laporan penulisan laporan.Pada tabel induk terddapat semua variable yang dikumpulkan. Tabel Induk Golongan umur Jenis Kelamin Pria Wanita Pekerjaan Buruh Tani Dagang Pendidikan SD SMP SMU Dsb 2 3 4

Jumlah 3. Tabel Teks Tabel teks adalah tabel yang menggambarkan beberapa variable secara rinci.Tabel ini berguna untuk mengadakan pembahasan lebih mendalam terhadap hasil penelitian,mengadakan perbandingan antar variable atau untuk memberikan gambaran tentang adanya hubungan antara dua variable.

Tabel Teks

Tingkat Pendidikan Tidak sekolah SD SMP SMU Perguruan Tinggi Lain Lain

Jenis Pekerjaan Buruh Tani Dagang Pengusaha

Jumlah

4. Tabel Kontigensi Tabel kontigensi Disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom.Tabel ini disajikan untuk memberikan gambaran hasil penelitian.Tabel ini juga banyak digunakan dalam perhitungan statistic inferensial untuk pengujian hipotesis. Contoh. Tabel 2 x 2 Tabel 2 x 3 IV. Berdasarkan Penyusunan Judul Baris a. Penyusunan Judul Baris menurut abjad Tabel yang disusun menurut abjad dimaksudkan untuk memudahkan pencarian kembali tabbel yang dibutuhkan.Oleh karena itu,tabel ini banyak terdapat paa tabel induk.

b. Penyusunan Judul Baris Menurut Geografis

Tabel ini bertujuan untuk mengetahui keadaan berbagai daerah .Oleh karena itu, tabel yang disusun menurut geografis banyak dikeluarkan oleh instansi pemerintah seperti:Biro Pusat Statistik. c. Penyusunan Tabel Berdasarkaan Perkembang Waktu Tabel ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi bersamaan berjalannya waktu.Perkembangan tersebut dapat berupa perubahan alami atau perubahan yang disebabkan oleh intervensi manusia. Contoh: Jumlah akseptor KB didaerah A 1990 -1994 Tahun 1990 1991 1992 1993 1994 Jumlah Jumlah akseptor 245 267 578 498 324 2.012

4. Penyusunan Tabel Berdasarkan Besarnya Angka Penyusunan angka dapat dilakukan dari angka terkecil sampai angka terbesar atau sebaliknya. Contoh Distribusi Penyakit Menurut Jenis Kelamin Jenis Penyakit Saluran napas Saluran pencernaan Penyakit kulit Penyakit mata Jumlah Jumlah 825 730 245 100 2089 Jenis Kelamin Pria 415 400 200 85 1260 Wanita 410 330 54 15 829

5. Penyusunan Berdasarkan Kelaziman

Penyusunan tabel ini didasarkan pada kelaziman.Oleh karena itu tidak terdapat ketentuan yang baku. 6. Penyusunan Berdasarkan Tingkatan Misalnya,penyusunan tingkat pendidikan diawali dari pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi. 2.3 Tujuan Penyajian Data Data berasal dari bahasa latin yaitu datum yang berarti himpunan/kelompok angka yang didapat dari hasil pengukuran sampel. Secara umum data adalah keterangan yang diperlukan sebagai alat dalam memecahkan sebuah masalah. Sedangkan klasifikasi data terdiri dari : jenis data, sumber data, waktu, sifat data, dan skala pengukurannya. Dari sifatnya data terbagi menjadi data kuantitatif yaitu jenis data yang berupa bilangan numeric atau angka terdiri dari data diskrit ( data hasil proses menghitung/membilang) dan data continue ( data dari proses pengukuran) serta data kualitatif yaitu data yang bukan bilangan numerik tetapi dalam bentuk data kualitas. Penyajian data adalah presentasi dari data yang sudah dilakukan pengolahan dalam bentuk table atau grafik untuk memperlihatkan atau menunjukan perkembangan dari suatu kejadian maupun keadaan sertya untuk membandingkan kejadian dari satu waktu ke waktu lainnya pada suatu waktu. Penyajian data juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaporkan dalam bentuk laporan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk diinformasikan ke pihak lain agar dapat dipahami dan dianalisa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Penyajian data yang disampaikan juga harus sesuai dengan kaidah atau prinsip dalam penyajian data yaitu komunikatif. Tujuan dari penyajian data adalah : 1. Memaparkan atau menjabarkan suatu data dari suatu keadaan dengan cara yang menarik dan komunikatif sehingga data yang disampaikan mudah dipahami dan dimengerti.

2. Memberikan gambaran dari sebuah data yang sistematik dari keadaan atau peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil dari sebuah penelitian atau riset maupun hasil data observasi. 3. Untuk lebih mempermudah pemahaman dari data yang ditampilkan 4. Mempermudah dalam pembuatan analisa data 5. Mempermudah dalam proses pengambilan keputusan sehingga kesimpulan dapat lebih tepat, cepat serta akurat. 2.4 Prinsip Penyajian Data Sifat dari sebuah data itu dibagi menjadi dua, data kualitatif dan data kuantitatif. Dimana menurut Sullivan (2005), data kualitatif sesuai dengan pengamatan korespondensi variabel kualitatif. Dan data kuantitatif sesuai dengan pengamatan korespondensi variabel kuantitatif. Menurut Mann (2011) pada data kualitatif (kategorikal) perangkat data yang disusun dalam bentuk tabel menggunakan distribusi frekuensi dan data yang disajikan dalam bentuk grafik menggunakan grafik batang dan diagram lingkaran (pie chart). Sedangkan pada data kuantitatif data dikelompokkan dalam bentuk tabel menggunakan frekuensi distribusi, frekuensi relatif dan distribusi presentasi dan data yang disajikan dalam bentuk grafik menggunakan histogram atau polygon. Setiap eksperimen ada sebuah pengaturan data. Ukuran itu bisa diatur dari beberapa pengukuran untuk menjadi ribuan observasi. Seperangkat lengkap data tidak akan bisa memberikan sebuah investigasi dengan informasi yang bisa dengan mudah di interpretasikan. Pada tinjauan pustaka kali ini kita akan mempelajari jenis-jenis penyajian data dalam bentuk tabel, grafik dan teks sesuai dengan data yang telah dikategorikan. Prinsip utama penyajian data dalam bentuk table adalah : 1. Table harus mudah dibaca, dipahami dan bentuknya sederhana, menarik serta komunikatif dalam arti mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya. 2. Data yang digunakan dalam bentuk angka/satuan harus dijaelaskan dengan benar

3. Penyajian pada tabel harus menempatkan judul paling atas dengan singkat, langsung pada maksud dan tujuan dari judul serta mampu menjelaskan data yang ada. 4. Pada setiap baris dan kolom harus diberi judul dengan jelas dan singkat 5. Bila menggunakan kode, lambangh atau singkatan maka harus dijelaskan pada bagian bawah tabel (footnote) untuk memperjelas tabel tersebut 6. Bila tabel yang ditampilkan bukan dari hasil penelitian sendiri tetapi dari sumber lain maka wajib di cantumkan rujukannya pada keterangan tabel tersebut. Prinsip penyajian dengan bentuk grafik : 1. Grafik yang digunakan mudah dibaca, dipahami, jelas, efektif serta menarik dan menggunakan grafik yang sederhana dengan data yang akurat juga komunikatif 2. Menunjukan adanya garis nol pada grafik di daerah sumbu vertikal 3. Pada penyajian ini judul diletakkan dibagian bawah grafik tersebut sehingga lebih mudah di pahami dan menggambarkan ciri dari data yang diperoleh. 4. Pada pembuatan garis pada grafik harus dimulai dari arah kiri ke kanan dan dari bagian bawah ke arah atas grafik sehingga garis vertikal atau horizontal yang digambarkan pada garis kurva tampak lebih jelas. 5. Label/grafik yang menunjukan data harus dijelaskan secara jelas 6. Grafik yang ditampilkan harus dapat menjelaskan makna dari grafik tersebut (self explanatory) baik skalanya, sumber datanya serta keterangan secara tepat dan akurat dari judul yang menggambarkan grafik tersebut ( misalnya : satuan hari, kilogram dan sebagainya) 7. Grafik harus menunjukan karakteristik yang baik yaitu tingkat keakuratan, sederhana, jelas (clarity), appearance yaitu menonjolkan tingkat kerapihan dan terlihat menarik, serta pembanding yang jelas pada setipa garis yang digunakan pada grafik tersebut.

2.5 Uji Normalitas Data Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan sebagai pangkal tolak pengujian hipotesis merupakan data empirik yang memenuhi hakikat naturalistik. Hakikat naturalistik menganut faham bahwa penomena (gejala) yang terjadi di alam ini berlangsung secara wajar dan dengan kecenderungan berpola. Statistika berupaya memelihara kewajaran tersebut dengan proses randomisasi pengambilan sampel, dengan harapan bahwa data yang diperoleh merupakan cerminan dari kondisi yang wajar dari pada penomena alami aspek yang diukur. Melalui proses pengambilan sampel yang memenuhi tabiat random, respon dari sampel penelitian sebagai wakil populasi, diasumsikan wajar. Kecenderungan penomena alami yang berpola seragam dan respon yang wajar tersebut memberikan data yang tidak jauh menyimpang dari kecenderungannya, yaitu kecenderungan terpola/terpusat. Untuk menguji hal itu, perlu ditempuh suatu pengujian normalitas populasi. Metode statistik klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris ahli statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 (n > 30), sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Tetapi untuk memberikan kepastian data merupakan distribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian juga yang kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. Berikut ini Beberapa Cara yang umum pada pengolahan data menggunakan SPSS dalam menguji normalitas data : 1. Dengan melihat hasil nilai skewness kurtosis yang didapat melalui statistik deskriptif. 2. Kolmogorov-Smirnov dengan pendekatan koreksi Lillifors. 3. Kolmogorov-Smirnov untuk 1-sample K-S.

Uji Prasyarat Infrensial (Statistik induktif) antara lain: 1. Uji Normalitas (populasi berdistribusi normal) 2. Uji Homogenitas Varians (Varians yang sama) a. Uji Normalitas dapat menggunakan : 1. Rasio Skewness dan Rasio Kurtosis 2. Uji kolmogrov-simirnov dan Uji Shapiro-Wilk 3. Menggunakan plots I. Uji Normalitas Data menggunakan menu submenu frequencies

Contoh Kasus: Berikut data tinggi Badan 25 responden yang diambil secara acak di daerah SIDO MAKMUR

Langkah-langkah untuk menguji Kenormalan data menggunakan Program SPSS: Menu Analyze Deskriptive Statistics Frequencies

Pengisian:

I.

Variable (s) masukkan variabel tinggi badan, No, gender.

II.

Klik Statistics

(Percentile Values: Quartile dan Percentile (s) 10 dan 90: pada kotak di samping Percentiles ketik 10 lalu tekan Add, lanjutkan untuk Persentil 90. (Despersions (Ukuran Penyebaran: Std.Deviation, Varians, Range, Minimum, Maximum, S.E.Mean) Central Tendency (Pengukuran pusat data: mean dan Median) Distribution (Bentuk distribusi data: Skweness dan Kurtosis). III. IV. Continue Klik Chart: Pilih Histogram With normal curveb continue

V.

Lalu Klik OK

Output SPSS dan Analisis:

Distribusi frekuensi

Histogram

II.

Uji normalitas Menggunakan submenu Deskriptive Statistik Deskriptif (Cont.)

Langkah-Langkah: Analyze Descriptive Statistic Deskriptive Pengisian: Variable(s) masukkan variabel tinggi Klik mouse pilihan options Pengisian: Mean, Standar deviation, minimum dan maksimum Klik continue Aktifkan Save Standardized values as variables OK

Output SPSS

III. Uji kenormalan dsata dengan menggunakan Uji Kolmogrov-Simirnov Statistik Deskriptif (Cont.) Langkah-langkah Analyze descriptive statistic Explorer Pengisian: Dependent List : variael berat Factors List: Variabel gender List cases by: kosongkan Pilih statistic Pengisian: Centang (v) Descriptive Continue Klik Plots Pengisian: Aktifkan Pilihan Normality Plots with test Pilih power estimation (menguji kesamaan varians) Continue OK

Output tes normaslity

Pedoman pengambilan keputusan: Nilai sig (p) < (Distribusi tidak normal) Nilai sig (p) > (Distribusi normal) Kesimpulan: Kolmogrov Simirnov dan Shapiro-Wilk menghasilkan hasil yang sama tingkat sig atau nilai p > (0,082 dan 0,200 > ) (0,091 dan 0,166 > ) maka dapat dikatakan distribusi kedua sampel tersebut normal. Output tes homogenity of varians

Pedoman pengambilan keputusan: Nilai sig (p) < (berasal dari populasi varians tidak sama) Nilai sig (p) > (berasal dari populasi varians sama)) Kesimpulan: Uji Levene Statistic tingkat sig mean (0,125> ) tingkat sig median (0,159 > ) maka dapat dikatakan data berasal dari populasi yang mempunyai varians sama.

Output dengan plot (normal QQ- plot)

Jika data normal data tersebar di sekeliling garis. Data di luar garis dinamakan outlier. Kesimpulan: Terlihat bahwa data tersebar di sekeliling garis, karena itu bisa dikatakan bahwa Distribusi normal. Output dengan plots (deferended normal QQplot). Output dengan plots (Deterended Normal QQ-plot)

Output ini digunakan untuk mendeteksi pola-pola dari titik-titik yang bukan bagian dari kurva normal. Kesimpulan: Sebagian besar data terpola di sekitar garis, kecuali pojok kanan atas. Hal ini membuktikan bahwa distribusi data adalah normal.

Output dengan box plot

Jika garis hitam (Median) terletak persis di tengah adalah Normal Jika garis hitam (Median) berada di atas adalah Distribusi menceng kiri Jika garis hitam (Median) berada di bawah adalah Distribusi menceng kanan Output dengan steam and leaf

BAB 3 PENUTUP Kesimpulan 1. Data secara umum memiliki arti yaitu sebuah keterangan yang diperlukan sebagai alat dalam memecahkan sebuah permasalahan. Klasifikasinya terdiri dari : jenis data, sumber data, waktu, sifat data dan skala pengukurannya. 2. Menurut sifatnya data terbagi menjadi tiga yaitu data kuantitatif suatu jenis data berupa bilangan numerik atau angka terdiri dari data deskrit ( data dari hasil proses penghitungan ). Data kontinu adalah data yang didapatkan dari hasil pengukuran, serta data kualitatif yaitu suatu jenis data yang didapatkan bukan dari bilangan numerik tetapi di dalam bentuk data kualitas. 3. Definisi dari penyajian data adalah suatu presentasi/ pemaparan dari suatu data yang sudah dilakukan pengolahan sebelumnya, dengan tujuan memberikan gambaran atau pemaparan dari sebuah data yang sistematik dari keadaan atau peristiwa- peristiwa yang merupakan hasil dari sebuah penelitian maupun hasil observasi. Dengan harapan dapat mempermudah pemahaman, pembuatan analisa data, serta dalam proses pengambilan keputusan sehingga kesimpulan lebih mudah untuk didapatkan. 4. Uji normalitas berguna untuk menentukan apakah data yang telah dikumpulkan merupakan distribusi normal atau bukan. untuk uji pengambilan keputusan (statistisk inferensi). 5. Metode statistik klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris ahli statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 (n > 30), sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Tetapi untuk memberikan kepastian data merupakan distribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji normalitas. Pengujian normalitas akan mengarahkan teknik statistik apa yang akan digunakan

DAFTAR PUSTAKA Hastono, S.P.2001.Analisa Data.Jakarta:Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia.Tidak dipublikasikan. Mann, Prem, S. 2011. Introductory Statistics.Seventh Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Pagano, M & Gauvreau, K. 1993. Principcles of biostatistics. California: Duxbury Press. Sabri, L & Hastono, P, S. 2007. Statistik Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sullivan, M, III. 2005. Fundamentals of Statistics. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai